OLEH
KELAS :B
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
I. PENDAHULUAN
yang terkandung di dalam bahan pakan secara umum terdiri atas air, mineral, protein,
lemak, karbohidrat dan vitamin. Setelah dikonsumsi oleh ternak, setiap unsur nutrisi
Secara garis besar penentuan kualitas dapat dilakukan secara fisik, kimia dan
biologis. Umumnya dalam penentuan kualitas bahan makanan ternak secara kimia
mulai 100 tahun lalu. Metode ini tetap merupakan dasar penentuan kualitas yang
banyak digunakan di dunia peternakan. Bahan makanan dibagi dalam 6 fraksi terdiri
dari kadar air, abu, protein kasar, lemak kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa
seperti misalnya kadar air bahan makanan. Hal ini sangat berpengaruh untuk stabilitas
penyimpanan disamping dari segi nilai gizinya. Apabila kadar airnya lebih tinggi
daripada kadar air yang seharusnya untuk penyimpanan, maka bahan makanan itu
akan mudah dicemari mikroba yang dapat menghasilkan racun (mycotoxin) sehingga
dapat membahayakan baik untuk ternaknya sendiri ataupun untuk konsumen hasil
Leptop
Paket data
Kertas
Folpen
III. METODE
Menghitung B ETN
Menghitung EM
Bahan pakan adalah setiap bahan yang dapat dimakan, disukai, dapat dicerna
sebagian atau seluruhnya, dapat diabsorpsi dan bermanfaat bagi ternak. Oleh karena
itu agar dapat disebut sebagai bahan pakan maka harus memenuhi semua persyaratan
tersebut, sedang yang dimaksud dengan pakan adalah bahan yang dapat dimakan,
dicerna dan diserap baik secara keseluruhan atau sebagian dan tidak menimbulkan
2009).
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik
yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat
dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak bahan pakan terdiri dari bahan organik
dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, berupa protein,
lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedangkan bahan anorganik seperti
kandungan nutrien suatu bahan baku pakan atau pakan. Metode analisa proksimat
pertama kali dikembangkan oleh Henneberg dan Stohman pada tahun 1860 di sebuah
dibagi menjadi enam fraksi nutrien yaitu kadar air, abu, protein kasar, lemak kasar,
a) Dedak halus
b) Bungkil kedelai
c) Biji jagung
Akhadiarto, S. 2015. Prospek Pembuatan Pakan Ayam Dari Bahan Baku Lokal
(Contoh Kasus Gorontalo). JSTI : Prospek Pembuatan Pakan. Vol 17.No.1.
Kurniawati, B. 2017. Penentuan Kualitas Bahan Baku Pakan dengan Cara
Organoleptik. Balai Penelitian Ternak. Bogor. 217-223
Rasyaf , Y., L. Herawti, dan S. Kusniati. 2009. Uji sifat fisik ransum broiler starter
bentuk crumble berperekat tepung tapioka, bentonit dan onggok. JITP Vol. 1 No.
2, Januari 2011
Saidil, S. dan Rusdi. 2019. Evaluasi Energi Metabolis Pakan Lokal Pada Ayam
Petelur. J. Agroland Vol 15 No 1.
Yulifianti A.P. 2007. Penggunaan Bahan Pakan Lokal Dalam Pembuatan Ransum
Ayam Buras. WARTAZOA Vol. 9 No 1.