SYNDROME
Usia 3 Tahun 10 bulan
Vital Sign
Nadi : 120x/menit
Frekuensi napas : 30x/menit
Suhu : 37,0 oC
BB : 11 Kg
Kepala : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), Pupil isokor (+/+), diameter pupil (3/3)
Dada :
Paru
Inspeksi : Gerakan paru kanan dan kiri simetris
Palpasi : Dalam batas normal
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Sp: Bronkial , Rh +/+ , wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Reguler,
Tidak terdapat bunyi jantung tambahan
Abdomen :
Inspeksi : Datar
Palpasi : Soeple , defans muscular (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Aukultasi : Bising usus (+) normal
Gol. Darah :O
Rh faktor : Positif
TERAPI DI IGD
O2 2 l/i nasal kanul
Rawat inap
Konsul dr. Hidayat, Sp.A via telepon
O2 K/P
IVFD RL 10 tpm
Pro transfusi PRC 125 cc (2x)
Inj. Cefotaxime 3x250 mg IV
Nebul (Meptin 1 amp + pulmicort 1 amp +
NaCl 0,9 % 2 cc) 2x/hari
Obat OAT teruskan
Besok pagi Rontgen Thorax
Follow up
Pukul Follow up
Senin, 05 S : Sesak napas (+)
Februari 2017 O : KU : Tampak sakit sedang
Pukul 23.15 WIB Nadi : 120 x/i
RR : 30 x/i
T : 37.0 C
A : Observasi dyspneu + TB Paru on OAT bulan ke-4 + Anemia
ec.?
P : Advice dr. Hidayat Sp.A :
O2 K/P
IVFD RL 10 tpm
Pro transfusi PRC 125 cc (2x)
Inj. Cefotaxime 3x250 mg IV
Nebul (Meptin 1 amp + pulmicort 1 amp + NaCl 0,9 % 2
cc) 2x/hari
Obat OAT teruskan
Besok pagi Rontgen Thorax
Pukul Follow up Pukul Follow up
Selasa, S : Sesak napas (+)
Menerima hasil lab. elektrolit + H2TL
06 Feb 17 O : KU : Tampak sakit sedang Tgl 06 Februari 2017 pukul : 16.37 wib
(10.00 WIB) Nadi : 132 x/i
H2TL : Elektrolit :
RR : 33 x/i Hb : 7.7 g/dL Natrium : 137.60 mmol/L
Ht : 23.0 %
T : 36.8 C Kalium : 2.2 mmol/L
L : 17.000 /ul
SpO2 : 99 % T : 352.000 /ul Chlorida : 109.30 mmol/L
(19.10 WIB) Pukul 19.10 wib dr. Jaga menghubungi dr. Hidayat , Sp.A terkait hasil AGDA.
(15.15 WIB) (16.00 WIB) Pukul 16.00 wib instruksi dr. Hidayat, Sp.A via
S : Pasien tidak sadar
tlp, a/i :
O : Kesadaran : DPO (Dalam Pengaruh Obat) Coba tanyakan ke dr. Odi, Sp.An apakah
pasiennya boleh diberikan dopamin atau tidak.
TD : 39/17 Setelah loading 200cc (100 cc
HES + 100 CC RL) + dobuject dan
(16.15 WIB) Pukul 16.15 wib lapor dr. Odi, Sp.An via tlp , a/i :
raivas di dosis maksimal
ACC masuk dopamin dosis terendah
HR : 118x/i RR : 20x/i
T : 36.4 C SaO2 : 100 % (19.30 WIB) Pukul 19.30 wib observasi pasien
Prod. urin : 3jam 10cc S : Tidak sadar
O :
A : Penurunan kesadaran + asidosis metabolik +
Kesadaran : koma
anemia ec? + TB Paru on OAT + hipokalemi TD : 66/28 mmHg (dobuject +
raivas + dopamin) maks.
P : dr. Jaga lapor dr. Odi, Sp.An via tlp
Urine : 50 cc /7 jam=0.6cc/KgBB/jam
Tidak ada advis tambahan
A : Penurunan kesadaran + asidosis
Informed consent keluarga pasien jelek
metabolik + anemia ec? + TB Paru on
OAT
(15.30 WIB) Menghubungi dr. Hidayat, Sp.A mengenai hasil
elektrolit. P : Instruksi dr. Hidayat, Sp.A via tlp
(menanyakan kondisi dan TTV px
Hasil elektrolit :
terakhir) , advice :
Natrium : 138.60 mmol/L
Bila belum masih ada urin yang keluar,
Kalium : 4.11 mmol/L (perbaikan)
Chlorida : 110.70 mmol/L boleh coba di loading lagi dengan dosis
loading cairan 20cc/kgbb = (20x11 = +
Advice dr.Hidayat, Sp.A :
200cc) = observasi urin output, TTV dan KU
Tunda transfusi
Bila TD mencapai target >70/50 mmHg
Tidak ada advice tambahan
boleh transfusi dan inj. Lasix 10 mg
Pukul Follow up Pukul Follow up
(19.55 WIB) O : paru : Sp. Bronkovesikuler, simetris, Rh +/+ , (22.45 wib) Pukul 22.45 wib observasi TTV :
O:
wheezing -/- NGT : Produksi kehitaman (+), Volume + 100 ml
P : Lapor dr. Hidayat, Sp.A via tlp , sebelum di TD : 54/29 mmHg HR : 102 x/i
RR : 23 x /i dengan ventilator
loading : SP : Rh (-/-) , wheezing (-/-) BJ : I II
Tetap loading dengan 10cc/kgbb saja = + Abdomen : distensi (-) Blast : urine (-)
Ekstremitas : akral hangat , CRT < 2 detik
100 cc RL ( dari 20cc/kgbb).
A : Observasi PSCBA ec susp. stress ulcer + syok
hipovolemik dan kardiogenic ? + obs.
(21.00 WIB) S:- Penurunan kesadaran + anuria
KU : Buruk, terpasang ETT no 4 batas gigi 13 cm
P : Advice dr. Hidayat, Sp.A
dengan siklus pressure, mod CMU settingan Drip adona 1 amp
Cek ulang H2TL , Elektrolit , ureum/
Pcontrol: 10 Peep 8 fiO2 60% rate: 20
kreatinin
O:
Jika TD stabil, inj. Lasix
TD : 61/27 mmHg HR : 130x/i
RR : 22x/i T : 36 C (22.53 WIB) Pukul 22.53 wib menghubungi dr. Odi, Sp.An
Kejang : (-) TTV Pasien.
TD : 54/24 mmHg
HR : 102 x/i
A : Penurunan kesadaran + asidosis metabolik + Konfirmasi stress ulcer dan advis dari dr. Hidayat,
anemia ec? + TB Paru on OAT Sp.A
P : advis dr. Odi, Sp.An
P: ACC advis dr. Hidayat, Sp.A
Dobutamin 20 mikro Jika tramus habis, stop mode ventilator
Raivas 0,2 mikro/kgbb rubah ke SIMV. Pagi coba stop dobutamin
Dopamin 20 mikro
Tramus 2mg/j
Sedacum 0.02 mg/kgbb
Pukul Follow up Pukul Follow up
Kamis, (01.00 WIB) Pukul 01.00 wib Menghubungi dr. Odi, Sp.An
Melapor hasil lab terakhir ke dr. Hidayat, Sp.A melaporkan TTV Pasien dan konfirmasi Advice dr.
08 Feb 17 via tlp ICU Hidayat, Sp.A
(00.50 wib) Hasil lab : P : sesuai saran dr. Hidayat, Sp.An , masuk saja
lasixnya.
O:
TD : 41/16 mmHg HR : 100x/i SpO2 : 99 %
Akral : biasa (tidak dingin) , CRT < 2 dtk
(07.55 wib)
Pukul 07.55 wib, dr. Hidayat, Sp.A visit :
S :- Henti jantung
- Gagal nafas
A : - Asidosis Metabolik
- Anemia (hemolitik? )
- Hipokalemi
- Gagal ginjal akut (ureum meningkat)
Kesimpulan : Sindrom Hemolitik Uremik
(SHU)
KLASIFIKASI
TEORI HUS
Klasik
HUS
Atipikal
(HUS (HUS
D+) D-)
DEFINISI Gambaran D+ HUS D- HUS
Hemolytic Patogenesis Shiga-like toxin, biasanya Infeksi Streptococcus
uremic syndrome
berhubungan dengan pneumonia
(HUS) merupakan
suatu sindrom klinis E.coli (0157:H7) dan
Obat-obatan (siklosporin,
yang ditandai oleh Shigella dysentriae
tacrolimus)
gagal ginjal progresif
disertai anemia Glomerulopati primer
hemolitik Gejala prodromal BAB cair, disertai darah Tidak ada, dapat berupa
mikroangiopati dan gejala pernapasan
trombositopenia. Morbiditas Rendah (<5%) Tinggi (>25%)
Penyakit ginjal Jarang (<10%) Sering (>30%)
tahap lanjut
Rekurensi Jarang Sering (>50%)
Tatalaksana Suportif, dialysis Suportif, dialisis,
plasmaferesis
Etiologi HUS
Etiologi HUS D+ :
Etiologi HUS D- :
A. Kapiler glomerulus normal yang dilapisi sel trombosit dan fibrin ke dinding endotel serta
endotel terjadi pemisahan sel endotel dari dinding
pembuluh darah
B. Gambaran sel endotel normal yang terdiri dari
kutub negatif dan PGI2 dalam jumlah normal D. Akibat penyempitan kapiler glomerulus oleh
di endotel sehingga trombosit yang bersirkulasi penumpukan fibrin dan trombus, maka
di lumen kapiler tidak menempel ke endotel. eritrosit yang melewati kapiler menjadi lisis
dan rusak dan terjadi anemia hemolitik
C. Setelah kerusakan endotel terjadi, sel menjadi mikroangiopati, penurunan laju filtrasi
bengkak dan terjadi kehilangan kutub negatif glomerulus, insufisiensi ginjal dan
serta PGI2, menyebabkan penempelan trombositopeni.
Manifestasi renal
Hematologi
1. Produksi urin biasanya menurun.
1. Hemolisis 2. Hematuri mikroskopik, kadang
2. Penurunan hematokrit secara cepat. dapat terjadi gross hematuri.
3. Jumlah platelet biasanya turun < 40.000/mm3. 3. Biasanya urin mengandung 1-2 gram
Sering ditemukan adanya petekie, purpura dan protein/24 jam, namun dapat terjadi
perembesan darah dari tempat suntikan pada proteinuria sampai 10 gram/hari.
vena. 4. Gagal ginjal akut dengan
4. Pemeriksaan darah tepi perlu dilakukan untuk peningkatan serum urea nitrogen
melihat adanya proses mikroangiopati. dan kreatinin.
Gambaran darah tepi dijumpai schystocytes, sel
helmet dan sel burr.
Manifestasi gastrointestinal
1. Pada kasus yang sangat berat dapat terjadi infark/perforasi usus besar akibat
penyakit mikrovaskuler yang berat.
2. Bisa dijumpai hepatosplenomegali, infark pankreas sampai terjadi
ketergantungan terhadap insulin dan dapat mengakibatkan striktur esofagus.
Sistem kardiovaskuler
1. Bisa didapatkan hipertensi berat disertai retinopati dengan eksudat
atau hemoragik pada kasus sporadik/ HUS (D-).
2. Gagal jantung (jarang ditemukan)
Tanda infeksi
1. Demam dijumpai pada 5-20% pasien
Terdapatnya demam, leukositosis atau keduanya merupakan prognostik kearah
terjadinya HUS yang lebih berat.
Pemeriksaan
Laboratorium HUS
Hematologi
Trombositopenia Kimia darah Urine
Anemia hemolitik (coombs test Peningkatan BUN Proteinuria
negatif) Peningkatan creatinin Hemoglobinuria dan
Leukosit (PMN) meningkat Hipokalemi, Hiponatremi, hemosiderinuria
Retikulosit normal atau meningkat Hiperurisemia Leukosit esterase
Penurunan serum protein positif
PT/PPT dapat memanjang
Peningkatan fungsi hati Bilirubin positif
FDP (fibrinogen degradation
Peningkatan asam urat Dijumpai cast atau
product) biasanya menurun
granul
Faktor V, VIII, dan fibrinogen plasma
dapat normal atau meningkat
Plasminogen-activator inhibitor
(PAI) dapat meningkat
Fibronectin plasma dapat menurun
atau meningkat Diagnosis
Antithrombin III menurun Diagnosis HUS ditegakkan berdasarkan
ditemukannya triad :
1. Anemia hemolitik mikroangiopati (coomb test
negatif)
2. Trombositopenia, dan
3. Gagal ginjal akut.
Penanganan
A. Terapi cairan
(Gunakan cairan garam isotonik intravena, monitor status hidrasi secara ketat dan
sering, pantau elektrolit, atasi hipokalemia berat atau simptomaik dengan penggantian
kalium secara hati-hati).
(Transfusi trombosit diperlukan jika pasien mengalami perdarahan aktif atau jumlah
trombosit <20.000 / mcL).
C. Terapi plasma
(Infus Plasma terdiri dari plasma donor, seperti FFP atau cryoprecipitate-reduced
plasma. Plasma exchange direkomendasikan pada sebagian besar bentuk HUS (D-).
D. Kortikosteroid
(Pemberian kortikosteroid masih kontroversi).
E. Terapi hipertensi
(Calcium channel blocker seperti amlodipine atau isradipine banyak digunakan di
pediatri).
(ACE inhibitor sangat efektif namun harus digunakan dengan hati-hati pada individu
dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR) atau dengan hiperkalemia).
G. Transplantasi ginjal
(Transplantasi ginjal aman dikerjakan pada pasien gagal ginjal sekunder akibat HUS
(D+), dengan risiko kekambuhan yang kecil. Sebaliknya pada pasien HUS (D-), 30-50%
mengalami kekambuhan, biasanya dalam 2 bulan pertama dan sering kali dalam 2
minggu pertama setelah transplantasi).
Hemolytic Anemia
Fragmented RBCs
Algoritma Trombocytopenia
Renal Failure
penanganan HUS
secara umum Fluctuating Thrombotic
Yes Plasma
fever and significant CNS Thrombocytopenia
involvement? Exchange
Purpura
No
No No
Medical Yes Plasma
Hypertension ? Pregnancy ? Yes
management Exchange
No No
Plasma Yes CNS Consider
Exchange Idiopatic HUS Plasma
Catastrophe ?
Exchange
No
HUS HUS
Klasik Atipikal
(HUS D+) (HUS D-)
keluhan : sesak nafas.
Demam
?
dan bulan oktober 2016
Riwayat BAB hitam (+), tetapi keluarga
kurang mengetahui pasti kapan
kejadiannya
KASUS MANIFESTASI KLINIS &
PEMERIKSAAN PENUNJANG
AN.NAS
Hemolisis Penurunan Hb & hematokrit secara cepat.
?
Pemeriksaan
Pemeriksaan darah tepi darah tepi tidak
dilakukan
Manifestasi renal
1. Produksi urin biasanya menurun. 07/02/17 (09.00 WIB) anuria
?
2. Hematuri Pemeriksaan
urinalisa tidak
3. Proteinuria.
dilakukan
4. Gagal ginjal akut dengan
peningkatan serum urea 08 Februari 2017 (00.50 WIB)
nitrogen dan kreatinin.
Ureum : 219.00 mg/dl
Kreatinin : 4.50 mg/dl
Pantau Elektrolit :
2 Jam post koreksi :
06/02/17
07/02/17 (03.30 wib)
Na : 137.6 (18.00 wib) Na : 144.20
K : 2.2 Koreksi hipokalemi : K : 2.80
Cl : 109.3 KCL 100cc + NaCl 0.9% 12 tpm Cl : 115.50
AGDA : Asidosis Metabolik Cek elektrolit ulang :
06/02/17 (20.10 wib) 07/02/17 (15.30 wib)
Subtitusi meylon 20cc dalam NS Na : 138.60
100cc + KCl 10cc = 6 tpm habis K : 4.11
dalam 4 jam Cl : 110.70
Cek elektrolit ulang :
08/02/17 (00.50 wib)
Na : 136.50
K : 7.57
Balance Cairan Cl : 112.60
TERAPI PLASMA
TERAPI HT
DIALISIS
TRANSPLANTASI GINJAL
INTENSIVE CARE UNIT MONITORING
07/02/17 07/02/17 07/02/17 07/02/17
11.00 WIB 15.15 WIB 19.30 WIB 22.45 WIB
08/02/17
08/02/17
07.55 WIB
06.30 WIB
TD : 41/16
HR : Carotis (+), femoralis (-)
Akral : dingin
SpO2 : 89%
RCL/RCTL : (-)
Pupil : Anisokor 6mm/4mm
EKG : SVT
Prod.Urine : (-)
Algoritma penanganan HUS secara umum
Hemolytic Anemia
(American Society of Nephrology1998;12:1127-33.) Fragmented RBCs
Trombocytopenia
Renal Failure
Fluctuating Thrombotic
Yes Plasma
fever and significant CNS Thrombocytopenia
involvement? Exchange
Purpura
No
No No
Medical Yes Plasma
Hypertension ? Pregnancy ? Yes
management Exchange
No No
Plasma Yes CNS Consider
Idiopatic HUS Plasma
Exchange Catastrophe ?
Exchange
No