Npm : 1413024085
Prodi : Pendidikan Biologi
Biologi Konservasi
(a) (b)
Gambar 2. Kawasan Hotspot Biodiversiy (a) Sundaland (b) Wallacea
Kawasan hotspot biodiversity di Indonesia diwakili oleh Kawasan Sunda dan Kawasan
Wallacea. Kawasan Sunda meliputi daerah lembah dan pegunungan yang ada di Sumatera
dan Kalimantan sampai gunung berapi yang ada di Jawa dan Bali. Ekosistem hutan hujan
tropis dataran rendah mendominasi Kawasan Sunda dengan pohon-pohon tinggi dari suku
Dipterocarpaceae. Kawasan Sunda memiliki 25.000 spesies tumbuhan vaskular dengan
15.000 spesies merupakan endemik. Satu suku yaitu Scyphostegiaceae hanya diwakili oleh
spesies Scyphostegia borneensis dari Kalimantan yang hanya ada di daerah tersebut.
Kalimantan memiliki keragaman jenis pohon yang tinggi, yaitu 265 spesies dari suku
Dipterocarpaceae dan 155 spesies merupakan endemik. Pulau Sumatera memiliki jenis yang
lebih sedikit dibandingkan Kalimantan, yaitu 100 spesies, dengan 12 spesies merupakan
endemik. Pulau Jawa memiliki lebih dari 270 spesies anggrek endemik. Kawasan Sunda
juga memiliki marga Rafflesia dengan 16 spesies yang memiliki bunga dengan diameter
terbesar di dunia, hampir 1 meter, yaitu Rafflesia arnoldii.
Kawasan Sunda memiliki sekitar 770 spesies burung, dengan 150 spesies merupakan
endemik, dan sekitar 40 spesies terancam punah. Kalimantan memiliki 30 spesies endemik,
yang sebagian besar merupakan burung pegunungan. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
merupakan spesies endemik Bali dengan jumlah 6 individu pada tahun 2001. Hal tersebut
disebabkan maraknya perdagangan ilegal terhadap burung tersebut. Elang Jawa (Spizaetus
bartelsi) merupakan elang endemik Jawa yang terancam punah dengan perkiraan individu
tinggal 300--400 pasang yang masih bertahan. Terdapat lebih dari 380 spesies mamalia di
Kawasan Sunda, lebih dari 170 spesies merupakan endemik, dan 17 dari 136 marga adalah
endemik. Kalimantan memiliki jumlah spesies endemik terbanyak dibandingkan pulau lain
di Kawasan Sunda, yaitu 25 spesies. Kepulauan Mentawai merupakan daerah yang
memiliki 4 spesies primata endemik, meskipun dengan luas hanya 5,951 km2. Salah satu
spesies primata endemik tersebut merupakan marga Simias. Sebagian besar mamalia yang
ada di Kawasan Sunda merupakan spesies yang terancam punah. Orang utan sumatera
(Pongo abelii) dan orang utan kalimantan (Pongo pygmaeus) merupakan contoh mamalia
besar yang terancam punah. Mamalia besar lainnya yang terancam punah adalah Nasalis
larvatus, Rhinoceros sondaicus, dan Dicerorhinos sumatrensis. Ancaman kepunahan
tersebut disebabkan oleh kerusakan habitat karena kebakaran, konversi hutan, dan
pembalakan liar.Tingkat endemisitas reptil di Kawasan Sunda sangat tinggi. Terdapat 450
spesies reptil. Kawasan Sunda memiliki 3 suku reptil yang endemik, yaitu 2 suku dari ular,
Anomochilidae dan Xenophiliidae, dan suku Lanthanotidae, sejenis biawak, dengan spesies
Lanthanotus borneensis. Selain itu juga terdapat beberapa spesies kura-kura air tawar yang
terancam punah.Kawasan Sunda memilki lebih dari 240 spesies amfibi, dengan 200 spesies
dari 7 marga merupakan endemik. Beberapa spesies endemik tersebut adalah Leptophryne,
Pseudobufo, Phrynella, dan Gastrophrynoides. Informasi mengenai amfibi di Kawasan
Sunda masih sangat minim sehingga diperlukan prioritas untuk penelitian di kawasan
tersebut.Sekitar 1000 spesies ikan air tawar telah ditemukan di Kawasan Sunda yang hidup
di sungai, danau, dan rawa. Kalimantan memiliki jumlah spesies paling banyak
dibandingkan pulau lain di Kawasan Sunda dengan 430 spesies,160 spesies merupakan
endemik. Salah satu jenis yang terkenal adalah arwana emas (Scleropagas formosus) yang
memilki harga jual yang tinggi.
Kawasan Wallacea merupakan hotspot biodiversity yang ada di Indonesia selain Kawasan
Sunda. Kawasan tersebut meliputi Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Lesser Sunda.
Kawasan Wallacea dipisahkan dari Kawasan Sunda melalui Garis Wallacea. Vegetasi yang
umum ditemukan adalah hutan hujan tropis pada Sulawesi dan Maluku, dan padang savana
pada daerah Lesser Sunda.
Kawasan Wallacea memilki sekitar 650 spesies burung, dengan 265 spesies dari 29 marga
merupakan endemik. Sulawesi merupakan pulau dengan keanekaragaman burung yang
tinggi yaitu 356 spesies, dengan 96 spesies merupakan endemik. Salah satu spesies burung
endemik adalah maleo(Macroceplaus maleo). Burung tersebut merupakan satu dari lima
puluh spesies burung yang terancam punah di Kawasan Wallacea. Berdasarkan keragaman
jenis dan tingkat endemisitas, Birdlife International membagi Kawasan Wallacea menjadi 10
daerah endemik burung.Mamalia di Kawasan Wallacea diperkirakan berjumlah 220 spesies,
dengan 125 spesies merupakan endemik. Beberapa mamalia endemik adalah babirusa
(Babyrousa babyrussa), anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), dan anoa dataran
tinggi (Bubulus quarlesi). Sulawesi juga memilki 7 spesies endemik monyet dan 5 spesies
endemik tarsius. Akan tetapi, sepertiga spesies mamalia endemik yang ada di Kawasan
Wallacea terancam punah.Keanekaragaman reptil di Kawasan Wallacea terdiri atas 220
spesies. Terdapat 3 marga ular endemik, yaitu Calomorhabdium, Rabdion, dan
Cyclotyphlops. Salah satu spesies reptil yang terkenal dan terdapat di Kawasan Wallacea
adalah komodo (Varanus komodoensis). Komodo merupakan kadal terbesar di bumi.
Spesies tersebut hanya dapat ditemukan di Pulau Komodo, Padar, Rinca, dan Flores.
Kawasan Wallacea juga memiliki spesies kura-kura (Chelodina mccordi) yang hanya dapat
ditemukan di Pulau Roti.Kawasan Wallacea memiliki 50 spesies amfibi, dengan 30 spesies
merupakan endemik. Bufo celebensis merupakan salah satu spesies amfibi endemik yang
ada di Kawasan Wallacea. Terdapat 8 spesies amfibi endemik yang terancam punah, yaitu
Oreophryne monticola, Oreophryne celebensis, Oreophryne variabilis, Nyctimystes
heinrichi, dan Limnonectes microtympanum. Hampir 300 spesies ikan tawar ditemukan di
Kawasan Wallacea, dengan sekitar 75 spesies merupakan endemik. Sulawesi merupakan
pulau yang memilki 70 spesies dari total yang ada di Kawasan Wallacea. Ekosistem danau,
rawa, dan sungai yang ada di Danau Malili memiliki sekitar 15 spesies endemik, 2 marga
endemik, 3 marga Oryzias endemik, dan 7 spesies endemik ikan gobi.
Daftar Fauna Endemik Sumatera
Bajing Terbang Sumatera (Hylopetes winstoni); Mendiami wilayah Nangroe Aceh
Darussalam dan Sumatera Utara.
Burung Beo Nias (Gracula religiosa robusta); Merupakan anakspesies (subspesies)
dari burung beo, mendiami pulau Nias.
Burung Cica Daun Sumatera (Chloropsis venusta)
Burung Ciung-Mungkal Sumatera (Cochoa beccarii); Hidup di Pegunungan Barisan.
Burung Kuau-kerdil Sumatera (Polyplectron chalcurum)
Burung Pelanduk Buttikofer (Trichastoma buettikoferi)
Burung Poksai Jambul (Garrulax bicolor);
Burung Puyuh Bukit Sumatera (Arborophila sumatrana)
Burung Puyuh Gonggong Sumatera (Arborophila rubrirostris)
Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis); Mendiami Pegunungan Barisan.
Celurut Air Sumatera (Chimarrogale sumatrana); Endemik Sumatera Selatan.
Celurut Besar Sumatera (Crocidura lepidura); Mendiami Sumatera Selatan hingga
Sumatera Barat.
Celurut Ekor Panjang Sumatera (Crocidura paradoxura); Endemik Sumatera bagian
utara dan barat.
Fire Red Licorice Gourami (Parosphromenus sumatranus); Sejenis ikan gurami
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae); Subspesies Harimau
Ikan bettah (Betta falx); Sejenis ikan gurami
Ikan Paedocypris progenetica
Kelelawar Mastiff Sumatera (Mormopterus doriae); Sumatera Utara.
Kelinci Belang Sumatera (Nesolagus netscheri)
Kupu-kupu Gagak Sumatran (Euploea martinii)
Landak Sumatera (Hystrix sumatrae)
Orangutan Sumatera (Pongo abelii)
Rungka atau Thomass Langur (Presbytis thomasi); Aceh dan Sumatera Utara