Anda di halaman 1dari 12

PERAWATAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus)

DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN


JAKARTA SELATAN

USULAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Tutilah Jamilatun
B1J012038

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2014

PEMELIHARAAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus)


DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN
JAKARTA SELATAN

Tutilah Jamilatun
B1J012038

Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan praktik kerja lapangan

pada Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman


Purwokerto

Disetujui dan disahkan


pada tanggal

Pembimbing PKL,

Dra. Erie Kolya Nasution, M.Si


NIP. 19591022 1986032001
M.Sc.

Mengetahui,
Pembantu Dekan I Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman

Drs. Agus Hery Susanto, M.S.


NIP 195908141986031004

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyusun usulan Praktik Kerja Lapangan dengan judul
Perawatan Gajah Sumatera (Elephas maximus) di Taman Margasatwa Ragunan
Jakarta Selatan. Penyusunan usulan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Drs. Agus Hery Susanto, M.S. selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman.
2. Dra. Erie Kolya Nasution, M.Si selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan.
3. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan Usulan Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan usulan ini masih
terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Semoga usulan ini tidak hanya
dapat bermanfaat bagi penulis namun juga bagi pihak yang membutuhkan.

Purwokerto, Januari 2015


Penulis

DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
PRAKATA............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
I.

Pendahuluan................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 3
C. Manfaat...................................................................................................... 4

II. Materi dan Cara Kerja..................................................................................... 5


A. Materi........................................................................................................ 5
B. Waktu dan Lokasi PKL.............................................................................. 5
C. Cara Kerja.................................................................................................. 5
III.

Rencana Kerja Harian................................................................................... 6

Daftar Pustaka....................................................................................................... 8

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Harian Praktik Kerja Lapangan.............................. 6
Tabel 3.2. (Lanjutan)............................................................................................. 7

I.
Kebun

PENDAHULUAN

Binatang

Ragunan

terletak

di

daerah Ragunan, Pasar

Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia seluas 140 hektar ini terdapat berbagai
koleksi satwa yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen didirikan pada
tahun 1864. Berdasarkan inventaris satwa per 31 Desember 2007, koleksi
TMR terdiri dari 82 spesies mamalia, 132 spesies aves, 41 spesies reptil, dan
19 spesies dengan total keseluruhan satwa sebanyak 3.500 ekor. (Anonim,
2014)
Salah satu koleksi hewan dikebun binatang Ragunan adalah Gajah
Sumatera (Elephas maximus). Gajah Sumatera (E. maximus) merupakan salah
satu anggota dari ordo proboscidea yang terancam kelestariannya. Gajah
Sumatera merupakan satwa langka yang dilindungi undang-undang sejak
zaman Belanda dengan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931 No
134 dan 266 (Jajak, 2004). Oleh karena itu menangkap gajah secara ilegal di
habitat aslinya, memelihara tanpa izin dan memperjual-belikan merupakan
tindakan melawan hukum. Namun gajah yang mengganggu lahan pertanian
dan pemukiman penduduk dapat ditangkap oleh aparat yang berwenang.
Gajah hasil tangkapan kemudian dibawa ke Pusat Latihan Gajah (PLG) yang
merupakan tempat penjinakkan gajah hasil tangkapan (Alikodra, 1990 ).
Wilayah penyebaran Gajah Sumatera meliputi Provinsi Aceh, Sumatera
Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung (Altevogt dan
Kurt, 2008).
Gajah terdapat dua jenis yaitu gajah asia (Elephas maximus) dan gajah
afrika (Loxodonta africana). Gajah asia terbagi menjadi 4 anak jenis yaitu
gajah india (Elephas maximus indicus), gajah srilanka (Elephas maximus
maximus), gajah kalimantan (Elephas maximus

borneensis), dan gajah

sumatera (Elephas maximus sumatranus). Gajah afrika terbagi menjadi 2


anak jenis yaitu gajah savana (Loxodonta africana africana) dan gajah hutan
(Loxodonta africana cyclotis) (Sukumar, 2003).
Gajah sumatera dan gajah afrika berbeda secara morfologi. Gajah
sumatera memiliki tubuh yang lebih kecil dari gajah afrika. Berat tubuh gajah
sumatera dapat mencapai 5.000 kg dan tinggi tubuh mencapai 3 m (Lekagul
dan McNeely, 1977). Permukaan tubuh agak kering dan tebal kulit mencapai
2 3 cm, berwarna coklat abu-abu dan terdapat sedikit rambut-rambut.
6

Gajah memiliki kerutan-kerutan pada kulitnya, pada kulit gajah terdapat


kelenjar susu serta dua buah kelenjar temporal yang terletak pada bagian
samping kepala gajah. Gajah tidak mempunyai kelenjar keringat. Punggung
pada gajah asia berbentuk cembung, dengan telinga lebih kecil dibandingkan
gajah afrika (Eltringham, 1982).
Klasifikasi gajah sumatera menurut Fowler (2006)

merupakan sub

spesies dari Gajah Asia (Elephas maximus) sebagai berikut :


Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class
: Mammalia
Order
: Proboscidea
Family
: Elephantidae
Genus
: Elephas
Species
: Elephas maximus L
Sub Species : Elephas maximus sumatranus
Menurut (Shoshani & Eisenberg, 1982) beberapa persyaratan gajah sumatera
agar dapat hidup bertahan antara lain adalah naungan, makanan, air dan garam
mineral.
Kebun binatang adalah suatu lembaga yang bergerak di bidang konservasi exsitu, dengan tindakan konservasi ini gajah Sumatra dapat bertahan hidup. Menurut
Hadi (2009) konservasi adalah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga keberadaan
sesuatu secara terus menerus berkesinambungan baik mutu ataupun jumlahnya.
A. Tujuan
Tujuan praktik kerja lapangan ini adalah untuk mengetahui cara perawatan dan
pemeliharaan gajah sumatera (E. maximus) di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan.
B. Manfaat
Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah memperoleh pengetahuan
dasar sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan penelitian dan data-data yang
didapatkan bermanfaat untuk menambah informasi tentang konservasi gajah
sumatera (E. maximus) .

MATERI DAN CARA KERJA


A. Materi
7

Materi yang diamati dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah gajah sumatera
(E. maximus) di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan. Alat yang digunakan
dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah Alat tulis, kamera.
B. Waktu dan Lokasi PKL
Pelaksanaan praktik kerja lapangan ini dilakukan di Taman Margasatwa
Ragunan Jakarta Selatan pada tanggal 18 Januari - 31 Januari 2015.
C. Cara Kerja
Cara Perawatan dan Pemeliharaan Gajah Sumatera (E. maximus)
Mengamati secara langsung cara perawatan dan pemeliharaan Gajah
Sumatera termasuk cara memberi makan, kesehatan, membersihkan kandang
di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan.

II.

RENCANA KERJA HARIAN

Judul Tentative

: Perawatan dan Pemeliharaan Gajah Sumatera (Elephas maximus

Lokasi
Waktu
Pembimbing

sumatranus) di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan


: Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan
:18 januari 31 Januari 2015
: Dra. Erie Kolya Nasution, M.Si

Kegiatan yang akan dilakukan ketika melaksanakan PKL dapat digambarkan


tabel berikut:
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Harian Praktik Kerja Lapangan
No

Hari

Tanggal

Minggu

18 Januari 2014

Minggu

18 Januari 2014

Senin

19 Januari 2014

Selasa

20 Januari 2014

Rabu

21 Januari 2014

Kamis

22 Januari 2014

Jumat

23 Januari 2014

Sabtu

24 Januari 2014

Minggu

25 Januari 2014

10

Senin

26 Januari 2014

11

Selasa

Kegiatan
Menemui Kepala Subbag Kepegawaian dan
umum

Pemberian Pakan Gajah Sumatera di


Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pemberian Pakan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pembersihan Gajah Sumatera di Taman
Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan
Pengecekan kesehatan dan pemberian
pakan Gajah Sumatera di Taman
Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan
Pemberian Pakan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pemberian pakan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pembersihan kandang Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pemberian pakan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pemberian pakan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan

27 Januari 2014

Pembersihan kandang Gajah Sumatera di


9

12

Rabu

28 Januari 2014

13

Kamis

29 Januari 2014

14

Jumat

30 Januari 2014

15

Sabtu

31 Januari 2014

Taman Margasatwa Ragunan Jakarta


Selatan
Pemberian pakan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pemberian pakan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pengecekan kesehatan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan
Pemberian pakan Gajah Sumatera di
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta
Selatan

Tabel 3.2. (Lanjutan)

10

DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwaliar. Bogor. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Pusat Anatar Universitas
Ilmu Hayat Institute Pertanian Bogor.
Altevogt, R. F & Kurt, dalam Tarmizi. 2008. Pemilihan Habitat Gajah Sumatera
(Elephas maximus sumatranus) di Cagar Alam Jantho Kabupaten Aceh Besar.
Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala.
Anonim, 2014. Taman Margasatwa Ragunan. www.jakarta-selatan/pariwisata/tamanmargasatwa-ragunan.html/. Diakses Pada Tanggal 23 Desember 2014.
Bailey, J.A. 1984. Principles of Wildlife Management. John Wiley & Sons. New York
Eltringham, S.K. 1982. Elephants. Blanford Press Book. Poole-Dorset.
Fowler, M.E., SK. Mikota (Editor). 2006. Biology,Medicine, and Surgery of
Elephants. Blackwell Publishing, Oxford, UK.
Jajak M.D. 2004. Binatang-Binatang Yang Dilindungi. Jakarta. Progres
Lekagul B, JA McNeely. 1977. Mammals of Thailand. The Association for the
Conservation of Wildlife, Bangkok.
Shosani, J & J.F. Eisenberg. 1982. Elephas maximus. The American Society of
Mammalogists. Mamalian Species. 182: 1-8.
Sinaga, W.H. 2000. Pelestarian Gajah Sumatera, Antara Harapan Dengan
Kenyataan. Laporan Utama Alam Semesta dan Pembangunan. 3 (10): 16-20.
Sukumar, R. 2003. The Living Elephants : Evolusionary Ecology, Behavior, and
Conservation. Oxford University Press. New York.
Supartono. 2007. Preferensi dan Pendugaan Produktivitas Pakan Alami Populasi
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temmick, 1847) di Hutan
Produksi Khusus (HPKh) Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat Bengkulu Utara.
Tesis. IPB. Bogor.

11

Yusnaningsih. 2004. Intensitas Konflik Gajah (Elephas maximus sumatranus) dengan


Manusia di Sekitar Pos Penelitian Sikundur (Aras Napal) Ekosistem Leuser.
Skripsi. Universitas Syiah Kuala. Aceh.

12

Anda mungkin juga menyukai