Anda di halaman 1dari 2

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 12

Nama : Ninda Ningtyas Kelas : B Kelompok : 5

DORMANSI DAN PERKECAMBAHAN BIJI

Sesi 1 : Tujuan
Standpoint :
Laju perkecambahan dipengaruhi ketebalan kulit biji.
Tujuan :
Saya melakukan penyelidikan ini bertujuan untuk dapat melakukan penyelidikan tentang pengaruh ketebalan
kulit biji terhadap perkecambahan biji, untuk membuat claim yang menyetujui standpoint berdasarkan
penguasaan konsep dormansi pada biji. Selanjutnya saya juga harus memberikan dasar kebenaran yang kuat
untuk mendukung claim.
Manfaat :
Manfaat dari penyelidikan ini yaitu saya dapat memahami hubungan antara dormansi dan perkecambahan biji
sera memahami perbedaan laju perkecambahan pada ketebalan kulit biji yang berbeda.

Sesi 2 : Penyelidikan
Cara-cara penyelidikan :
1. Menyiapkan 2 set percobaan yang masing-masing terdiri dari 3 cawan petri berisi kapas basah.
2. Menyiapkan 30 biji berkulit tipis yaitu biji kacang hijau dan 30 biji berkulit tebal yaitu biji flamboyan.
3. Meletakkan 10 biji pada masing-masing cawan petri yang telah disediakan, diberi tanda untuk masing-
masing kelompok biji. Kemudian, menempatkan semua cawan petri pada tempat yang sama dalam suhu
kamar. Diupayakan menjaga kondisi untuk tiap unit perlakuan tetap stabil tetap stabil dengan
mengontrol kondisi ini.
4. Mengamati setiap gejala yang ditunjukkan untuk tiap-tiap kelompok biji. Perkecambahan diakhiri
apabila salah satu kelompok percobaan sudah berkecambah di atas 90%.
5. Memdokumentasikan (foto) setiap set percobaan.
6. Memasukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel kerja.

Alasan penyelidikan dilakukan dengan cara-cara diatas :


Alasan penyelidikan dilakukan dengan cara tersebut adalah agar saya dapat :
1. Mengetahui perbedaan laju perkecambahan pada ketebalan kulit biji yang berbeda.
2. Membandingkan laju perkecambahan pada biji berkulit tebal(biji flamboyan) dan biji berkulit tipis(biji
kacang hijau)

Sesi 3 : Argumen
Claim
Saya setuju bahwa laju perkecambahan dipengaruhi oleh ketebalan kulit biji.
Bukti (Data) :
Tabel 1 : Perbandingan kecepatan perambatan air pada tekstur tanah yang berbeda pengulangan ke 1 ,2 ,3 dan 4
No Perlakuan Ulangan Persentase Gambar
Perkecambahan
1 Biji tebal 0
x 100 = 0%
(Flamboyan) 10
(Kacang hija 1

0
x 100 = 0%
10
2
0
x 100 = 0%
10
3

Rata-rata 0%
Biji tipis 4
x 100 = 100%
(Kacang hijau) 4

3
x 100 = 100%
3
2

4
x 100 = 100%
4

Rata-rata 100 %

Dasar kebenaran :
Warrants :
Saya setuju dengan standpoint yang menyatakan bahwa laju perkecambahan dipengaruhi oleh ketebalan kulit
biji. Karena berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa pada biji yang bekulit tipis yaitu biji kacang
hijau persentase laju perkecambahan 100% sedangkan pada biji yang berkulit tebal yaitu biji flamboyan
persentase laju perkecambahannya 0%.

Backing :
Hasnunidah (2016 : 124) menyatakan bahwa contoh paling mudah mengenai dormansi adalah adanya kulit biji
yang keras yang menghalangi penyerapan oksigen atau air. Kulit biji yang keras lazim ditemui pada anggota
fabaceae (Leguminose), walaupun tidak terdapat dalam buncis atau kapri. Pada beberapa spesies, air dan
oksigen tidak dapat menembus biji tertentu karena dihalangi oleh sumpal seperti gabus (sumpal strofiollar) pada
lubang kecil di kulit biji. Bila biji digoncang goncang kadang sumpal itu lepas sehingga dapat berlangsung
perkecambahan perlakuan itu dinamakan goncangan. Pemecahan penghalangan kulit biji dinamakan skarifikasi
atau penggoresan. Untuk itu digunakan pisau kikir dan kertas amplas. Di alam, goresan tersebut mungkin
terjadi akibat kerja mikroba, ketika biji melewati alat pencernaan burung atau hewan lain biji terpajan pada
suku yang berubah ubah atau terbawa air melintasi pasir atau cadas. Di bidang pertanian digunakan alkohol
atau pelarut lemak lain atau asam pekat dapat menghilangkan bahan berlilin yang kadang menghalangi
masuknya air.

Anda mungkin juga menyukai