Kelompok : 2 (Dua)
Nama : Dini Sri Octaviani
NIM : (06101181419021)
X. Analisa Data
1. Alanin 1 %
Massa = % x Volume
Massa = 1 % x 100 ml
Massa = 1 gram
2. Susu 1 % 4. Susu 3 %
Massa = % x Volume Massa = % x Volume
Massa = 1 % x 100 ml Massa = 3 % x 100 ml
Massa = 1 gram Massa = 3 gram
3. Susu 2 % 5. Susu 4 %
Massa = % x Volume Massa = % x Volume
Massa = 2 % x 100 ml Massa = 4 % x 100 ml
Massa = 2 gram Massa = 4 gram
6. Susu 5 %
Massa = % x Volume
Massa = 5 % x 100 ml
Massa = 5 gram
Untuk larutan telur, buat terlebih dahulu larutan induk, yang dibuat dengan
perbandingan putih telur dan air , kuning telur dan air 1 : 5 untuk konsentrasi
1%-5%. Lalu baru dibuat larutan 1%-5% dari larutan induk masing-masing
100 ml.
1. Putih Telur 1% 4
Volume = 100
100
Volume = % = 4
1
Volume = 100
100
5. PutihTelur 5%
Volume = 1
Volume = %
5
2. PutihTelur 2% Volume = 100
100
= 5
Volume = %
2
Volume = 100
100 6. Kuning Telur 1%
Volume = 2 Volume = %
1
Volume = 100
3. PutihTelur 3% 100
= 1
Volume = %
x
Volume = 100
100 7. Kuning Telur 2%
= 3 Volume = %
2
Volume = 100
4. PutihTelur 4% 100
Volume = % = 2
8. Kuning Telur 3%
Volume = % 10. Kuning Telur 5%
3 Volume = %
Volume = 100
100 5
= 3 Volume = 100
100
= 5
9. Kuning Telur 4%
Volume = %
4
Volume = 100
100
= 4
XI. Pembahasan
Uji Ninhidrin digunakan untuk identifikasi asam -amino dan peptide
memiliki gugus -amino bebas. Pada uji Ninhidrin , sample yang di tambahkan
dengan reagen Ninhidrin sebanyak 10 tetes akan mengahasilkan larutan tak
berwarna dan akan membentuk kompleks berwarna ungu saat dipanaskan.
Perubahan warna dari larutan protein inilah yang menandakan bahwa larutan
protein tersebut bereaksi positif terhadap uji Ninhidrin. Pemanasan pada setiap
larutan dilakukan dengan jangka waktu yang sama 2 menit untuk larutan alanin,
susu, dan putih telur, 4 menit untuk kuning telur. Hal ini dilakukan agar
didapatkan degradasi warna yang berurutan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi.
Ketiga sample yang digunakan menunjukan hasil positif terhadap uji
Ninhidrin. Degradasi warna yang terbentuk menunjukan jumlah keberadaan dari
gugus -amino bebas yang tekandung pada sample. Semakin pekat warna yang
terbentuk, semakin banyak jumah gugus -amino bebas yang tekandung. Selain
itu intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan
yang ada. Hasil pengamatan yang diperoleh dari tingkat kepekatan warna
tertinggi ke terendah adalah putih telur > kuning telur > susu. Hal ini
membuktikan bahwa tingkat asam amino terbanyak terdapat pada putih telur lalu
kuning telur dan terakhir susu. Antara kuning telur dan putih telur kadar
proteinnya memang lebih banyak terdapat pada kuning telur, akan tetapi
keberadaan -amino bebas lebih banyak terdapat pada putih telur.
XII. Kesimpulan
1. Alanin, larutan susu, larutan putih telur dan kuning telur bereaksi
positif terhadap uji Ninhidrin karena mengandung gugus amino
bebas sehingga memberikan warna ungu pada larutan.
2. Pemanasan pada setiap larutan dilakukan dengan jangka waktu yang
sama agar didapatkan degradasi warna yang berurutan dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi.
3. Gradiasi warna yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi
larutan yang ada.
4. Tingkat kandungan gugus -amino bebas terbanyak terdapat pada
putih telur lalu kuning telur dan terakhir susu.
Pertanyaan :
Jawaban :
Masiring, Gideon Yones. 2011. Reaksi Uji Terhadap Asam Amino. (Online)
(http://gideonyonesmasiring.blogspot.com/2011/02/percobaan-ii-reaksi-uji-
terhadap-asam.html). Diakses 22 September 2016.