NINDA NINGTYAS
P051190091
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
1
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
2 METODE
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung mikro steril 1.5
mL, mikropipet (100 µL, 200 µL, dan 1000 µL), MaxiMix®II vortex mixer
(Thermo Scientific, Jerman), microlitre centrifuges Z 216 MK (HERMLE
Labortechnik GmbH, Jerman), Sorvall™ Legend™ Micro 17 microcentrifuge
(Thermo Scientific, Jerman) lemari pendingin, Jenway®7315 spektrofotometer
(Cole-Parmer, UK), microwave, perangkat elektroforesis Mupid®exU
(Eurogentec, Belgia), spindown, timbangan analitik, tabung erlenmeyer, dan gel
doc.
Bahan
Prosedur Kerja
Pembuatan Agarose
Secara garis besar prinsip besar isolasi plasmid terdiri dari tiga tahapan
kegiatan, yaitu :1) tahap kultivasi dan harvesting; 2) tahap lisis; dan 3) tahap
pemurnian DNA plasmid. Kultivasi yaitu memberikan kesempatan bagi bakteri
untuk memperbanyak diri sehingga pada saat pemanenan didapatkan plasmid
dalam jumlah yang banyak. Lisis (pemecahan dinding sel), membran sel bakteri
tersusun atas membran luar dan membran dalam, membran luar terdiri atas
lipopolisakarida, protein, fosfolipid, lipoprotein, dan peptidoglikan sedangkan
membran dalam tersusun atas membran fosfolipid bilayer yang juga terintegrasi
protein di dalamnya. Tahap pemurnian DNA plasmid meliputi proses neutralizer,
presipitasi, dan pembilasan DNA plasmid (Brock, et al., 1994).
Pada tahap kultivasi dan harvesting bakteri E. Coli yang telah dikultur
diambil sebanyak 1.5 ml kemudian disentrifugasi hingga terbentuk pellet. Tahap
kedua yaitu lisis menggunakan SOL 1, SOL 2 dan SOL 3. Pellet akan diresuspensi
dengan menggunakan SOL 1 (25 mM Tris-HCl pH 7.4, 10 mM EDTA 15%
Saccharose), yang berfungsi untuk memecahkan dinding sel. Tris HCL atau
Thrometamine HCL berfungsi buffer untuk menjaga pH dan melindungi isi sel
1
Kualitas dan kuantitas DNA yang telah diisolasi dapat diuji secara
kualitatif dan kuantitatif dengan elektroforesis agarose dan kuantitatif dengan
spektofotometer. Kualitas isolat DNA dilakukan dengan elektroforesis pada
konsentrasi gel agarose 1%. Elektroforesis gel agarosa adalah metode pemisahan
molekul DNA dan RNA menurut muatan, ukuran dan bentuk. Gel agarose sendiri
berfungsi untuk memisahkan molekul yang berukuran lebih dari 100bp.
Konsentrasi agarose mempengaruhi hasil elektroforesis, karena semakin tinggi
konsentrasi maka ruang antar molekul pada gel agarose lebih kecil sehingga
mempersulit pergerakan molekul yang melewatinya. Secara umum hasil
pengamatan isolasi DNA plasmid dengan elektroforesis berhasil, dilihat dari
pita-pita DNA yang terbentuk pada elektroforesis.
Hasil elektroforesis menunjukkan bahwa DNA plasmid dan marker
tervisualisasi seperti yang terlihat pada Gambar 1. Dari Gambar 1. terlihat bahwa
DNA plasmid dari bakteri terkonstruksi gen Gα berhasil diisolasi. Pita tunggal
DNA yang bersih menunjukkan bahwa proses isolasi dilakukan dengan baik
1
Perhitungan Kemurnian =
= 11211 ng/µL
4 KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini hasil yang didapatkan adalah kami berhasil
mengisolasi plasmid yang dibuktikan dengan adanya 2 pita di agarose setelah
dilakukan uji kualitatif dengan elektroforesis. Sedangkan hasil uji kuantitatif
DNA plasmid dengan spektrofotmeter pada kelompok 4 DNA plasmid yang
diperoleh nilai kemurnian sebesar 1,858 yang menunjukkan bahwa sampel murni
dengan konsentrasi 11211 ng/µL
DAFTAR PUSTAKA