DB(%) = x 100%
Jumlah benih yang ditanam
Ket: K N = Kecambah Normal
c. Bobot Kering Kecambah Normal (BKKN)
Nilai bobot kering kecambah normal diperoleh dengan cara
menimbang seluruh kecambah normal yang sudah dikeringkan dalam
oven selama 3x24 jam dengan suhu 60°C dan dinyatakan dalam gram
Vigor Kekuatan Tumbuh (VKT)
a. Kecepatan Tumbuh (Kct)
Nilai kecepatan tumbuh berdasarkan jumlah pertambahan
kecambah normal setiap hari atau etmal. Perhitungan dilakukan hingga
hari terakhir pengamatan dan dinyatakan dalam persen per etmal. Nilai
kecepatan tumbuh diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
Hasil pengujian persentase perkecambahan yang didapat dengan metode uji viabilitas di laboratorium
mempunyai korelasi positif dengan kenyataan di lapangan maka perlu diperhatikan beberapa factor
berikut
1. Kondisi lingkungan laboratorium harus mengguntungkan bagi perkecambahan benih dan
terstandarisasi
2. Pengamatan dan penilaian bari dilakukan pada saat kecambah mencapai suatu perkembangan
tertentu yang dapat diberikan diantara struktur kecambah normal dan abnormal
3. Pertumbuhan dan perkecambahan kecambah yang berlangsung dapat dinilai mempunyai
kemampuan tumbuh menjadi tanaman normal dan kuat pada saat yang mengguntungkan di
lapangan
4. Lama periode pengujian harus mengikuti jangka waktu tertentu.
Lingkungan Pengujian
Dalam pelaksanaan perkecambahan memerlukan lingkungan pengujian
yang terstandarisasi antara lain
1. Alat-alat: Meja analisa, alat perkecambahan benih, pinset dan kaca
pembesar, alat pengepres media kertas, wadah perkecambahan
2. Substrat kertas, air , tanah
3. Kondisi yang serba optimum: kelembaban . Suhu, aerasi, cahaya
4. Evaluasi kecambah: Normal, abnormal, mati
5. Perlakuan pematahan dormansi
Kriteria Kecambah
1. Kecambah Normal
• Sudah terbentuk akar primer yang baik serta asudah menghasilkan akar
seminar.
• Perkembangan hipokotil yang baik dan sempurna tanpa ada kerusakan
pada jaringan-jaringannya.
• Pertumbuhan plumula yang sempurna dengan daun hijau dan tumbuh
baik, di dalam muncul dari keleoptil atau pertumbuhan epikotil yang
sempurna dengan kuncup normal.
• Memiliki satu kotiledon untuk kecambah monokotildan dua kotiledon
untuk kecambah dikotil.
2. Kecambah Abnormal
• Kecambah yang rusak tanpa kotiledon, embrio yang pecah dan akar
primer yang pendek.
• Kecambah yang cacat bentuk, perkembangannya lemah seperti
plumula yang berputar, kotiledon membengkok, akar pendek,
keleoptil yang pecah tetapi tidak mempunya daun, kecambah kerdil.
• Kecambah yang tidak membentuk klorophil.
• Kecambah lunak/busuk
• Untuk benih pepohonan akan keluar daun bukan akar.
Metode Uji Perkecambahan
1. UDK (Uji Di Atas Kertas)
2. UAK (Uji Antar Kertas)
3. UKD (Uji Kertas Digulung)
• UKD d ( Uji Kertas Digulung didirikan)
• UKD dp (Uji Kertas Digulung dalam plastic)
• UHD p (Uji Hoppe Diubah dalam Plastik)
Metode Uji Perkecambahan
1. Metode Langsung Indikasi Langsung
yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap pertumbuhan masing-masing individu benih,
contoh benih berukuran besar 9jagung, kedelai, padi)
2. Metode Langsung Indikasi Tidak Langsung
yaitu pengamatan dilakukan terhadap gejala pertumbuhan pada kelompok benih, contoh
benih berukuran kecl seperti bayam, selada dan eucaliptus,.
3. Metode Tidak Langsung Indikasi Langsung
Yaitu pengamatan dilakukan terhadap gejala metabolism pada masing-masing individu
benih
4. Metode Tidak Langsung Indikasi Tidak Langsung
yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala metabolism benih pada sekelompk
benih.
TERIMAKASIH