Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

“Uji Mutu Fisik dan Kadar Air Benih”

Disusun Oleh :

Nama : Shifa Fauziah


NIM : 205040200111278
Kelas :N
Asisten Praktikum : Raymon BT Debataraja

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
TUGAS PAPER
1. Mahasiswa menjelaskan apa itu uji mutu fisik benih dan tujuannya dengan
sumber yang dapat dipercaya
Uji mutu fisik benih merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui kualitas dari suatu jenis atau kelompok benih yang dapat
menggambarkan kemampuan dari benih untuk disimpan dan tumbuh sebagai
kecambah normal (Ningsih et al., 2015). Metode yang dapat digunakan untuk
melakukan uji mutu fisik benih meliputi uji kadar air, uji kemurnian benih, dan
uji berat 1000 butir benih. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ningsih et al
(2015) bahwa metode pengujian mutu fisik benih terdiri dari uji kadar air, uji
kemurnian benih, dan uji berat 1000 butir benih. Dengan demikian, uji mutu
fisik benih dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk menentukan persentase
komposisi yang berdasarkan pada berat dari contoh yang diuji dan sesuai
dengan fakta sehingga dapat menentukan komposisi lot benih. Selain itu, uji
mutu fisik benih juga bertujuan untuk mengetahui berbagai spesies dan kotoran
benih yang ada pada contoh benih yang dilakukan dalam uji mutu fisik benih
(Widajati, 2018). Adapun tujuan uji mutu fisik benih menurut Suita dan
Nurhasybi (2019) adalah untuk mengetahui mutu atau kualitas dari suatu jenis
atau kelompok benih, dimana mutu fisik yang diuji adalah berat 1000 butir,
kemurnian, dan kadar air.
2. Mahasiswa menjelaskan apa itu uji kemurnian dan factor yang
mempengaruhi uji kemurnian benih dengan sumber yang dapat dipercaya
Kemurnian benih merupakan kelompok benih yang menunjukkan persentase
proporsi benih murni suatu jenis yang dihitung berdasarkan berat masingmasing
benih murni, benih lain dan kotoran (Arif et al., 2018). Pada dasarnya benih
bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor fisik dan faktor genetik.
Faktor fisik memiliki kriteria bebas dari kotoran, bebas dari serangga dan
patogen, kadar air biji rendah misalnya pada tanaman serealia yaitu 12 - 14
persen. Pada faktor genetik merupakan varietas varietas yang memiliki genotipe
baik, seperti produksi tinggi, tahan terhadap hamadan penyakit, responsif
terhadap kondisi pertumbuhan yang lebih baik.
3. Mahasiswa menjelaskan apa itu uji bobot 1000 butir dengan sumber yang
dapat dipercaya
Uji bobot 1000 butir adalah pengujian yang dilakukan untuk menghitung mutu
benih, dimana pengujian ini dilakukan karena karakter ini merupakan salh satu
ciri dari suatu jenis benih yang juga tercantum dalam deskripsi varietas. Benih
yang bernas tertentu akan memiliki bobot yang lebih tinggi daripada benih yang
kerang bernas, Benih yang telah mengalami kemunnduran juga akan memiliki
bobot yang lebih rendah dibandingkan dengan benih yang memiliki vigor yang
tinggi. turunnya bobot benih dapat disebabkan oleh lamanya penyimpanan,
serangan hama gudang, pengeringan yang berlebihan, dan pertumbuhan
tanaman induk yang kurang baik (Maryenti, 2011).
4. Mahasiswa menjelaskan apa itu uji kadar air benih dan factor yang
mempengaruhi kadar air benih dengan sumber yang dapat dipercaya
Uji kadar air benih adalah uji air yang dikandung benih yang kemudian
dihilangkan melalui proses pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Proses pemanasan dapat dilakukan menggunakan oven dengan suhu konstan.
Adapun faktor yang mempengaruhi kadar air benih adalah ketebalan struktur
benih dan komposisi kimia kulit benih. Jika kandungan kadar air benih tinggi
maka daya tumbuh benih juga tergolong tinggi (Suryanto, 2013) Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kandungan air dalam benih menurut Arsyad (2018)
antara lain:
a. lama pengeringan, semakin lama waktu proses pengeringan benih akan
menyebabkan jumlah penurunan kadar air benih lebih banyak;
b. jenis varietas & spesies, suatu benih dengan varietas atau spesies yang
berkualitas baik akan menyebabkan laju penurunan air yang seimbang
dengan lingkungan;
c. suhu, peningkatan suhu yang tinggi di lingkungan tempat benih dikeringkan
menyebabkan tekanan uap air pada benih menjadi lebih besar sehingga
terjadi perpindahan air dari benih ke lingkungan.
d. benih, terdapat dua jenis benih yang sudah dijelaskan pada materi
sebelumnya yaitu ortodoks (tetap hidup pada kadar air yang rendah) dan
rekalsitran (rentan mati pada kadar air yang rendah);
e. ukuran benih, berpengaruh pada terhadap keseragaman pertumbuhan dan
daya hidup. Biasanya ukura benih yang kecil memiliki masa hidup yang
pendek; dan
f. penyimpanan, semakin kompleks tempat benih akan sejalan dengan
meningkatnya kadar air benih sehingga menimbulkan resioka terserang
cendawan.
5. Menghitung model permasalahan uji mutu fisik benih sebagai berikut:
a) Luqman sedang melakukan pengujian kemurnian benih. Luqman
memperoleh berat benih murni sebesar 730 gr, berat benih lain 85 gr
berat kotoran benih 15 gr.
Hitunglah:
• Persentase benih murni
𝐵𝑀
Benih murni : 𝐵𝑀+𝐵𝑇𝐿+𝐾𝐵 × 100%
730
: 730+85+15 × 100%
730
: 830 × 100%

: 87,95%
• Persentase benih Tanaman lain
𝐵𝑇𝐿
Benih tanaman lain : × 100%
𝐵𝑀+𝐵𝑇𝐿+𝐾𝐵
85
: 730+85+15 × 100%
85
: 830 × 100%

: 10,24%
• Persentase Kotoran benih
𝐾𝐵
Kotoran Benih : 𝐵𝑀+𝐵𝑇𝐿+𝐾𝐵 × 100%
15
: 730+85+15 × 100%
15
: 830 × 100%

: 1,8%
• Faktor Kehilangan benih
𝐶𝐾−(𝐵𝑀+𝐵𝑇𝐿+𝐾𝐵)
Kotoran Benih : × 100%
𝐶𝐾
2000−(730+85+15)
: × 100%
2000
1170
: 2000 × 100%

: 58,5%
b) Qo’id ingin mengetahui kebutuhan benih dalam setiap hektarnya dan
Qo’id ingin mengukur kondisi benih kacang hijau yang Qo’id punya.
Apa yang harus dilakukan Qo’id? Jika ulangan 1, 2, 3, 4 brturut turut
sebagai berikut 35 gr, 25 gr, 20 gr, 40 gr, metode mana yang harus
digunakan dan berapa hasilnya?
Jawab :
Metode ulangan :
Z = (U1+U2+U3+U4)×2,5
= (35+25+20+40)×2,5
= 120 × 2,5
= 300 gram
c) Hakim memiliki benih mahoni, kemudian Hakim ingin mengetahui
kandungankadar air benihnya. Jika bobot basah benih tersebut adalah
80 gr dan bobot keringadalah 65 gr maka berapa persentase kadar air
benih mahoni berapa? (wadah 10 gr) Tentukan juga berapa lama benih
mahoni di oven dan dengan suhu berapa?
Jawab :
𝑦−𝑧
Kadar Air (KA) = 𝑦−𝑧 × 100%
90−75
= 90−10 × 100%
15
= 80 × 100%= 18,75%

d) Soal bonus dari asisten masing-masing


DATA UJI KEMURNIAN BENIH DAN UJI BOBOT 1000 BENIH
Berat total 1000 butir : 275,04 gr
Berat wadah : 25,11 gr
CK : 249,93
Berat benih murni : 238,03 gr
Berat kotoran benih : 4,89 gr
Berat benih tanaman lain : 7,01 gr
Berat bersih ulangan 1 : 24,98 gr
Berat bersih ulangan 2 : 22, 86 gr
Berat bersih ulangan 3 : 23,36 gr
Berat bersih ulangan 4 : 23,76 gr
Uji Kemurnian Benih
1. Faktor Kehilangan

𝐶𝐾 − (𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵)


𝐹𝐾 = 𝑥 100%
𝐶𝐾

249,93 − (238,03 + 7,01 + 4,89)


𝐹𝐾 = 𝑥 100%
249,93

249,93 − (249,93)
𝐹𝐾 = 𝑥 100%
249,93

0
𝐹𝐾 = 𝑥 100%
249,93

𝐹𝐾 = 0%
2. % Benih Murni

𝐵𝑀
𝐵𝑀 = 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

238,03
𝐵𝑀 = 𝑥 100%
238,03 + 7,01 + 4,89

238,03
𝐵𝑀 = 𝑥 100%
249,93

𝐵𝑀 = 95,23%

3. % Benih Tanaman Lain


𝐵𝑇𝐿
𝐵𝑇𝐿 = 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

7,01
𝐵𝑇𝐿 = 𝑥 100%
238,03 + 7,01 + 4,89

7,01
𝐵𝑇𝐿 = 𝑥 100%
249,93

𝐵𝑇𝐿 = 2,8%
4. % Kotoran Benih
𝐾𝐵
𝐾𝐵 = 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵
4,89
𝐾𝐵 = 𝑥 100%
238,03 + 7,01 + 4,89
4,89
𝐾𝐵 = 𝑥 100%
249,93
𝐾𝐵 = 1,95%
Uji Bobot 1000 Butir
1. Metode B
𝑍 = (𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4)𝑥 2,5
𝑍 = (24,98 + 22,86 + 23,36 + 23,76)𝑥 2,5
𝑍 = (94,96)𝑥 2,5
𝑍 = 237,4
DAFTAR PUSTAKA
Arif, A., Alvin, Husna, F.D. tuheteru. 2018. Penanganan dan Pengujian Mutu Fisik
Benih Kalapi (Kalappia celebica Kosterm). J. Ecogreen 4 (1): 53 – 62.

Arsyad, M. 2018. Pengaruh Pengeringan terhadap Laju Penurunan Kadar Air dan
Berat Jagung (Zea mays L.) Untuk Varietas BISI 2 dan NK2. J.
Agropolitan 5 (1): 44 – 52.

Maryenti, T. (2011). Penetapan Bobot 1000 atau 100 Butir Benih. Lampung:
Fakultas Pertanian

Ningsih, M. K., Biantary, M. P., dan Jumani. 2015. Uji Mutu Fisik dan Fisiologis
Benih Pohon Penghasil Gaharu (Aquilaria microcarpa Baill.) Berdasarkan
Fenotipe Pohon Induk di KHDTK Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.
Jurnal AGRIFOR, 14(2): 221-238.

Suita, E., & Nurhasybi. (2019). Metode Pengujian Mutu Fisik dan Fisiologis Benih
Pulai (Alstonia scholaris). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 6(2), 55-62.
Universitas Lampung.

Suryanto, H. (2013). Pengaruh Beberapa Perlakuan Penyimpanan Terhadap


Perkecambahan Benih Suren (Toona sureni). Jurnal Penelitian Kehutanan
Wallacea 2(1), 26-40

Widajati, E. 2018. Pengujian Mutu Benih. IPB Bogor: Department of Agronomy


and Horticulture, Faculty of Agcriculture.

Anda mungkin juga menyukai