Anda di halaman 1dari 23

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI SMA/ Ganjil


Standar Kompetensi
1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur, dan fungsi sel sebagai unit terkecil
kehidupan
Indikator
a. Menjelaskan komponen kimiawi sel
b. Menggambarkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan dari hasil pengamatan
c. Menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan gambar literatur penelusuran
d. Menjelaskan struktur bagian-bagian sel beserta fungsinya
Materi Ajar
a. Komponen kimiawi sel
b. Struktur sel dan fungsinya
Uraian Materi
Sel merupakan satuan structural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Istilah sel
pertama digunakan oleh Robert Hooke pada tahub 1665 untuk member nama rongga-rongga
kecil yang dilihatnya pada irisan gabus.Struktur sel makhluk hidup yang akan dikaji meliputi
struktur sel prokariotik, sel eukariotik dan struktur sel tumbuhan dan sel hewan.
1. Struktur sel prokariotik
Sel prokariotik tidak memiliki membrane inti sehingga inti berhubungan langsung dengan
protoplasma. Tidak memiliki system endomembran seperti reticulum endoplasma dan
komplek golgi. Organel dalam sel prokariotik meliputi:
a. Dinding sel, tersusun atas senyawa polisakarida, lemak dan protein
b. Membran plasma tersusun atas lemak dan protein
c. Mesosom berperan seperti mitokondria yaitu berfungsi sebagai penghasil energi
d. Ribosom berperan dalam sintesis protein
e. DNA tersusun atas gula, deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi
sebagai pembawa informasi genetic
f. RNA berperan membawa kode-kode genetic sesuai dengan pesanan DNA
2. Struktur sel eukariotik
Sel eukariotik memiliki membrane inti, system endomembran (reticulum endoplasma,
kompleks golgi, mitokondria, lisosom) , sentriol, badan mikro dan mikrotubulus. Contoh sel
eukariotik terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan multiseluler
Sumber:
Pujiyanto, Sri. 2004. Khazana Pengetahuan Biologi SMA 2A. Solo: PT Tiga Serangkai
Sawaldi, Titik Agus, Bowo S. 2006. Buku Ajar Acuan Pengayaan Biologi SMA Kelas XI.
Surakarta: PT Nyata Grafika Media
Kompetensi Dasar
1.2 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur, dan fungsi sel sebagai unit terkecil sel
Indikator
a. Membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
b. Menjelaskan organel-organel yang dimiliki masing-masing sel tumbuhan dan sel hewan
c. Menjelaskan fungsi masing-masing organel yang dimiliki sel hewan dan sel tumbuhan
Materi Ajar
a. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
b. Organel sel hewan dan sel tumbuhan
Uraian materi
Perbandingan antara organel sel hewan dan sel tumbuhan
No Organel sel Sel hewan Sel tumbuhan
1 Dinding sel Tidak ada Ada
2 Membran sel Ada Ada
3 Nukleus Ada Ada
4 Retikulum endoplasma Ada Ada
5 Ribosom Ada Ada
6 Badan mikro
Peroksisom Ada Ada
Glioksisom Tidak ada Ada
7 Kompleks golgi Ada Ada (diktiosom)
8 Mitokondria Ada Ada
9 Lisosom Ada Tidak ada
10 Sentriol Ada Tidak ada
11 Plastida Tidak ada Ada
12 Vakuola Tidak ada Ada

Organel-organel pada
1. Stuktur sel hewan
Sel hewan memiliki sifat tipis, elastic, dan bentuknya dapat berubah-ubah. Organel
penyusun sel hewan meliputi:
a. Membran plasma
1) Penyusun membrane sel adalah lipoprotein (lipid dan protein)
2) Membran sel bersifat amfifilik (memiliki dua sifat
yang berbeda) yaitu hidrofilik (suka air) yang
terdapat pada lapisan molekul fosfat dan
hidrofobik (tidak suka mengikat air) terdapat pada
lapisan lemak
3) Sifat membrane sel adalah semi permiabel : dapat
dilalui molekuk air, selektif permiabel: dapat
dilaui ion tertentu, dialysis: dapat memisahkan
molekul kecil dari molekul besar.
struktur sel hewan

4) Mekanisme transpor molekul pada membran plasma adalah difusi: perpindahan partikel
zat dari hiperrtonis menuju hipotonis baik melalui membrane semipermeabel ataupun
tidak, bersifat osmosis: difusi melalui membrane semipermeabel, transpor
aktif;pemindahan zat melawan gradient transportasi dengan menggunakan ATP,
endositosis:pemasukan zat dengan membentuk pelekukan ke dalam bagian membrane
sel, eksositosis: pengeluaran zat dengan membentuk pelekukan ke dalam bagian
membrane sel.
b. Sitoplasma
1) Cairan bersifar trnasparan, heterogen yang kompleks dan merupakan larutan koloid
2) Zat penyusun meliputi air, CO2, O2, garam mineral, senyawa organic dan anorganik,
enzim, ion-ion
c. Nukleus
1) Tersusun atas kromoson, DNA, RNA, nukleoplasma
2) Fungsi nucleus adalah pengendali seluruh kegiatan sel, pengatur pembelahan sel,
pembawa informasi genetic.
d. Retikulum endoplasma
1) Bentuk RE polimorfik, dengan tipe: RE agranuler yaitu dinding RE tidak terdapat
ribosom sehingga permukaannya halus, dan RE granuler yaitu dinding RE terdapat
ribosom sehingga permukaannya kasar
2) Fungsi RE yaitu menampung protein yang dihasilkan oleh ribosom untuk disalurkan ke
badan golgi, mensistesis lemak dan kolestrol, transportasi molekul-molekul dari bagian
sel yang satu ke sel yang lain
e. Ribosom
1) Bentu ribosom kecil bulat dengan penyusun berupa RNA ribosom, protein dan enzim
2) Fungsi ribosom adalah sintesis protein
f. Badan mikro
1) Berbentuk bulat dan mengandung enzim katalase
2) Fungsi: mengandung enzim katalase yang berfungsi menguraikan hydrogen peroksida
menjadi air dan oksigen, metabolisme lemak dan fotorespirasi, sintesis glisin,
menyelenggarakan metabolisme lemak (mengubah lemak menjadi gula)
g. Lisosom
1) Berbentu bulat seperti kantomg, berisi enzim hidrolitik
2) Fungsi: mencerna zat makanan secara intrasel, menghancurkan organel lain yang sudah
tidak berfungsi, menghancurkan benda di luar sel, menetralkan zat penyebab kanker.
h. Badan golgi
1) Berbentuk katong pipih
2) Fungsi: sintesa membrane sel, dinding sel, lisosom, pada sel hewan membentuk musin,
pada tumbuhan membentuk lendir dan lilin, membentuk enzim-enzim pencernaan yang
belum aktif
i. Mitokondria
1) Berbentu lonjong, dinding rangkap 2, membentuk membrane melipat-lipat disebut krista
2) Fungsi: oksidasi zat makanan, respirasi sel, trnaspor elektron
j. Sentrosom
1) Berbentuk lonjong yang tersusun atas 2 sentriol dan masing-masing sentriol terdapat
mikrotubulus, berperan dalam hal pembelahan sel
k. Mikrotubulus
1) Berbentuk tabung halus dari protein
2) Fungsi: membetuk sentriol, membentuk silia dan flagel, sebagai kerangka sel
l. Mikrofilamen
1) Berbentuk benang-benang halus yang tersusun atas protein aktin dan myosin
2) Fungsi: kontraksi otot, berperan dalam endositosis, eksositosis
2. Struktur sel tumbuhan
Sel tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki sel hewan antara lain:
a. Dinding sel
1) Penyusun dinding sel adalah selulosa,
lignin dan suberin
2) Terdiri atas: dinding sel primer: terdapat
pada sel yang masih muda banyak
mengandung selulosa, dinding sel
sekunder: terletak di sebelah dalam dinding
primer selain selulosa terdapat lignin,
dinding sel tersier: terletak di sebelah dalam
dinding sel sekunder dengan zat lignin lebih
banyak Struktur sel tumbuhan
3) Fungsi: melindungi sel, member bentuk sel, membuat sel tumbuhan keras, kuat dan
kaku sehingga tidak mudah roboh.
b. Plastida
1) Berbentuk butir dengan membrane rangkap. Terdiri atas matrik, grana dan lamella
2) Tipe plastid: kloroplas: mengandung kloroplas dan karatenoid, Kromoplas:
mengandung pigmen merah,orange, kuning, leukoplas: tidak berwarna karena tidak
berpigmen yang terdiri atas amiloplas, elaioplas, proteinoplas
c. Kloroplas
1) Berbentuk bikonvens, filament, oval
2) Fungsi: melangsungkan fotosintesis, berperan dalam sintesis protein, member warna
hijau pada tuumbuhan
d. Vakuola
1) Berbentuk polimorfik
2) Fungsi: Menjaga turgiditas sel oleh tonoplas, tempat cadangan makanan, mengadakan
sirkulasi zat dalam sel, menyimpan zat-zat sisa metabolisme, menyimpan pigmen warna
Sumber:
Pujiyanto, Sri. 2004. Khazana Pengetahuan Biologi SMA 2A. Solo: PT Tiga Serangkai
Sawaldi, Titik Agus, Bowo S. 2006. Buku Ajar Acuan Pengayaan Biologi SMA Kelas XI.
Surakarta: PT Nyata Grafika Media
Kompetensi Dasar
1.3 Membandingkan mekanisme transpor pada membrane (difusi, osmosis, transpor aktif,
endositosis dan eksositosis)
Indikator
a. Menjelaskan ciri-ciri transpor secara difusi dan osmosis
b. Membedakan mekanisme transpor aktif dan pasif
c. Menjelaskan proses endositosis dan eksositosis
Materi Ajar
a. Difusi
b. Osmosis
c. Transpor aktif
d. Endositosis/eksositosis
Uraian materi
Mekanisme transpor molekul pada membran plasma adalah
a) Difusi: perpindahan partikel zat dari hiperrtonis menuju hipotonis baik melalui membrane
semipermeabel ataupun tidak. Contoh: menyebarnya partikel sirup pada air.
b) osmosis: difusi melalui membrane semipermeabel. Contoh: kentang direndam dalam air
terlhat segera mengembang.
c) transpor aktif;pemindahan zat melawan gradient transportasi dengan menggunakan ATP
melalui pemompaan ion Na+ dan K+
d) endositosis:pemasukan zat dengan membentuk pelekukan ke dalam bagian membrane sel
dengan bantuan energi
e) eksositosis: pengeluaran zat dengan membentuk pelekukan ke dalam bagian membrane sel
dengan bantuan energi.

Sumber:
Pujiyanto, Sri. 2004. Khazana Pengetahuan Biologi SMA 2A. Solo: PT Tiga Serangkai
Sawaldi, Titik Agus, Bowo S. 2006. Buku Ajar Acuan Pengayaan Biologi SMA Kelas XI.
Surakarta: PT Nyata Grafika Media
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI SMA/ Genap
Pertemuan :I

Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya
Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada system pencernaan manusia dan hewan
Indikator
a. Menjelaskan kandungan zat makanan
Materi ajar
a. Makanan
Uraian materi
Makanan berisi zat-zat gizi yang memberikan energi bagi tubuh untuk bergerak dan bahan
makanan pembangun untuk pertumbuhan. Fungsi zat makanan bagia tubuh kita:
1. Penghasil bahan bakar atau sunber energi (karbohidrat, protein, lemak)
2. Bahan pembangun tubuh dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak (protein dan mineral)
3. Pengatur proses yang terjadi dalam tubuh dan sebagai pelindung tubuh terhadap berbagai
macam penyakit (protein, vitamin, dan mineral)
Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien) yaitu karbohidrat, protein, lemak dan air. Ada
pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien) misalnya vitamin dan mineral.
1. Karbohidrat
Terdiri atas unsur C, H, O yang dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau
daun. Menurut ukuranmoleku, karbohidrat dibedakan menjadi :
a. Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa
b. Disakarida, meliputi maltose, sukrosa dan laktosa
c. Polisakarida meliputi, pati glikogen dan selulosa
Adapaun fungsi karbohidrat adalah:
1. Sebagai penghasil kalori
2. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein
3. Menjaga keseimbangan asama basa dalam tubuh
2. Lemak
Lemak tersusun atas unsur-unsur C, H, O yang merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas
asam lemak dan gliserol. Sumber lemak dibagai menjadi 2 macam yaitu
a. Hewani:keju, daging, mentega, susu, minyak ikan
b. Nabati: kelapa, kacang-kacangan, kemiri
Adapun fungsi lemak sebagai berikut:
a. Sebagai penghasil energi
b. Pembangun bagian-bagian sel tertentu
c. Pelarut beberapa vitamin yaitu vitamin A. D. E, K
d. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
3. Protein
Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N dan kadang-
kadang ada unsur P, dan S. adapun fungsi protein sebagai berikut:
a. Penghasil energi
b. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
c. Pembuat enzim dan hormon
d. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
e. Pembentuk antibodi
4. Garam-garam mineral
Garam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh terdiri atas 2 golongan yaitu:
a. Makroelemen, yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak
b. Mikroelelemen, yaitu unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit
Jika tubuh kekurangan garam mineral tertentu, maka akan menyebabkan penyakit difisiensi
mineral
5. Vitamin
Vitamin merupakan zat organic sebagai pelengkap makanan yang diperlukan tubuh untuk
memperlancar metabolisme tubuh dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin
berfungsi sebagai katalisator reaksi dan dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit tetapi harus
ada. Berdasarkan kelarutannya vitamin digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
a. Vitamin yang larut dalam air
b. Vitamin yang larut dalam lemak

Sumber:
Karmana, Oman. 2007. Biologi untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo
Sawaldi, Titik Agus, Bowo S. 2006. Buku Ajar Acuan Pengayaan Biologi SMA Kelas XI.
Surakarta: PT Nyata Grafika Media
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI SMA/ Genap
Pertemuan : II

Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya
Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada system pencernaan manusia dan hewan
Indikator
b. Menjelaskan struktur dan fungsi alat pencernaan makanan
c. Mengidentifiksi struktur, fungsi dan proses hewan ruminansia
d. Menjelaskan kemungkinan penyakit yang dapat terjadi pada system pencernaan makanan
manusia
Materi ajar
a. Sistem pencernaan makanan manusia
b. Pencernaan hewan ruminansia
c. Penyakit/ gangguan pencernaan
Uraian materi
Sistem pencernaan makanan merupakan proses pemecahan makanan menjadi molekul yang
lebih sederhana. Proses pencernaan dapat berlangsung secara mekanik dan kimiawi. Secara
mekanik dilakukan oleh gigi dalam mulut dan secara kimiawi oleh enzim. Sistem pencernaan
makanan manusia terdiri atas beberapa organ sebagai berikut:
1. Mulut (cavun oris)
Dalam rongga mulut makanan dicerna secara menkanik dan kimia. Alat-alat pencernaan
yang terdapat dalam rongga mulut meliputi: gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
a) Gigi (Dentis)
Manusia memiliki dua perangkat gigi yaitu gigi sulung(gigi susu) dan gigi tetap.
Macam gigi manusia adalah:
Incicivus (I) : Gigi seri 2 buah
Caninus (C) : Gigi taring (1 buah)
Premolar (P) : Geraham muka (2 buah)
Molar (M) Geraham belakang (3 buah)
Fungsi gigi sebagai berikut:
Pemotong makanan (gigi seri)
Mengoyak makanan (gigi taring)
Mengunyah makanan (gigi geraham)
b) Lidah (lingua) gambar mulut dan bagiannya
Lidah mempunyai fungsi sebagai berikut:
Membantu mengunyah makanan
Sebagai indra pengecap
Sensitive terhadap dingin panas dan tekanan
Membantu dalam proses menelan
c) Ludah (saliva)
Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah (glandula salivalis) dalam mulut terdapat tiga
kelenjar ludah yaitu kkelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar
sublingualis.ludah mengandung enzim ptyalin. Enzim ptyalin berfungsi untuk mengubah
amilum menjadi glukosa dan maltose.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang dan tipis sebaggai jalan makanan dari mulut
ke lambung dengan panjang + 20 cm. Makanan bergerak karena gerakan peristaltic (gerakan
kembang kempis saluran esophagus yang meliuk-liuk untuk mendorong makanan ke arah
lambung)
3. Lambung (ventrikulus)
Lambung berbentuk kantung dengan letak di dalam rongga perut sebelah kiri di bawah
sekat rongga badan (diafragma). Kelenjar-kelenjar dinding lambung menghasilkan getah
lambung yang terdiri atas air, HCl, dan enzim (pepsin,, rennin, dan lipase).
HCl berfungsi :
Membuat suasana asam dalam lambung dengan
pH 1,5
Membunuh mikroorganisme
Mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin
Memacu sekresi getah usus
Enzim pepsin berfungsi memecah protein menjadi
peptide. Enzim rennin berfungsi mengubah
kaseinogen menjadi kasein. Enzim lipase berfungsi
memevh emulsi lemak.
4. Usus Halus (intestinum tenue)
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu :
duodenum ( usus 12 jari) panjang 25 cm; Jejenum
(usus kosong) panjang 7 meter; ileum (silkusus gambar sistem pencernaaan
penyerapan) panjang 1 m. pada dinding usus 12 jari terdapat muara saluran bersama dari
kantung empedu dan pancreas. Empedu berfungsi untuk mengelmusikan lemak serta member
warna pada urine dan feses (bilirubin dan urobilin). Pancreas mampu memproduksi enzim dan
hormone sebagai berikut.
Enzim lipase (steapsin): memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Enzim amylase : memecah amilum menjadi maltose
Enzim tripsinogeni : diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin, berfungsi memecah
protein dan pepton menjadi peptide dan asam amino.
Hormone insulin : berperan mengatur kadar gula darah dan mengandung NaHCO3 yang
bersifat basa.
Usus halus menghasilkan enzim-enzim sebagai berikut:
Sakarase : memecah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Maltose : memecah maltose menjadi glukosa
Laktosa : memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Erepsinogen: diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin memecah pepton menjadi
asam amino.
Usus halus memiliki permukaan yang berjonjot-jonjot. Makanan di dalam usus halus
mengalami proses pencernaan oleh enzim dan penyerapan sari-sari makanan.
5. Usus Besar (Intestinum Crassum)
Panjang usus satu meter, terdiri atas 3 bagian yaitu: usus naik (ascenden), usus mendatar
( transversum) dan usus turun (descenden). Fungsi usus besar mengatur kadar air pada sisa
makanan dan tempat penguraian sisa makanan oleh baktteri E. coli yang menghasilkan Vit K.
sisa makanan yang berserat memudahkan buang air besar, ujung akhir dari usus besar ialah
rectum dan berakhir di anus.

Sumber:
Karmana, Oman. 2007. Biologi untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo
Sawaldi, Titik Agus, Bowo S. 2006. Buku Ajar Acuan Pengayaan Biologi SMA Kelas XI.
Surakarta: PT Nyata Grafika Media
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI SMA/ Genap
Pertemuan :I

Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya
Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada system pernapasan pada manusia dan hewan
Topik : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada system pernapasan pada manusia dan hewan
Indikator
a. Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan pada manusia
Materi Ajar
a. Struktur dan fungsi alat pernapasan
Uraian materi

Proses pernapasan pada manusia berjalan tidak secara langsungmasuk kedalam sel tubuh
melalui permukaan kulit. Udarah masuk kedlam tubuh malalui saluran pernapasan pada manusia
berlangsung melalui dua tahap, yaitu:

1. Pernapasan eksternal (pernapasan luar), yaitu difusi gas dari luar kedalam aliran darah yang
terjadi pada alveolus.
2. Pernapasan internal (pernapasan dalam),yaitu difusi gas dari darah ke sel sel tubuh atau
jaringan tubuh.
Alat Alat Pernapasan Pada Manusia
udara masuk ke dalam paru paru melalui alat alat pernapasan yang terdiri atas
rongga hidung, pangkal tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang
tenggorokan (bronkus), dan paru paru.
a. Hidung
Udara masuk melalui hidung menuju
rongga hidung. Rongga hidung
dilengkapi dengan indra pembau,
rambut, dan berlapis lendir. Di dalam
rongga hidung udara dibersihkan,
dihangatkan, dan dilembabkan.
b. Laring
Diatas laring terdapat faring yang
merupakan persimpangan jalan antara
jalan napasa dengan jalan makan.
Percabangan pada faring meliputi
nasofaring, urofaring, dan gambar sistem pernapasan
laringeofaring. Laring merupakan pangkal tenggorokan yang didalamnya terdapat pita
suara untuk menghasilkan tinggi rendah nada suara.
c. Trakea
Terletak pada eher didepan kerongkongan,
berbentuk pipa yang tersusun atas gelang
gelang tulang rawan. Dinding trakea dilapisi
jaringan epitel silindris bersilia dan berselaput
lendir. Udara yang masuk ke trakea mengalami
penyaringan dari debu dan benda benda asing.

d. Bronkus Gambar anatomi alveolus

Trakea bercabang pada dua bronkus yang menuju ke paru paru kiri dan kanan.
Bronkus bercabang cabang lagi membentuk bronkiolus. Bronkus sebelah kanan
bercabang membentuk 3 bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi
2 bronkiolus. Bronkus berbentuk pipa yang tersusun atas tulang rawan seperti trakea.
e. Bronkiolus
Berbentuk saluran dengan dinding semakin tipis dan tidak terdapat tulang rawan. Pada
ujung akhir dari saluran membentuk kantung alveolus.
f. Paru paru (pulmo)
Letak paru paru dirongga dada diatas sekat diafragma. Paru paru kanan terdiri atas 3
gelembir dan paru paru kiri atas 2 gelembir. Paru paru dibungkus dengan dua lapis
selaput paru paru yaitu pleura parietalis dan pleura visceralis. Dibagian dalam paru
paru terdapat 300 juta alveolus yang bebrdinding tipis dan mengandung kapiler darah
tempat terjadinya difusi gas O2 dan CO2.
Sumber:
Karmana, Oman. 2007. Biologi untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo
Sawaldi, Titik Agus, Bowo S. 2006. Buku Ajar Acuan Pengayaan Biologi SMA Kelas XI.
Surakarta: PT Nyata Grafika Media
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI SMA/ Genap
Pertemuan : II
Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya
Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada system pernapasan pada manusia dan hewan
Topik : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada system pernapasan pada manusia dan hewan
Indikator
a. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia
b. Membedakan pernapasan dada dan pernapasan perut
c. Menjelaskan proses mekanisme pertukaran oksigen dari alveolus ke kapiler darah atau
sebaliknya.
d. Mengidentifikasi alat alat pernapasan dan proses pernapasan burung.
e. Membedakan pernapasan manusia dan burung.
f. Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan.
Materi Ajar
a. Mekanisme pernapasan pada manusia
b. Pernapasan hewan
c. Kelainan dan penyakit sistem pernapasan
Uraian materi
a. Mekanisme pernapasan pada manusia
Mekanisme pernapasan meliputi 2 fase, sebagai berikut:
a) Fase inspirasi, yaitu masuknya udara luar ke dalam paru-paru
b) Fase ekspirasi, yaitu pengeluaran udara dari paru paru ke lingkungan.
Proses pernapasan tersebut diatur oleh otot diafragma dan otot antartulang rusuk.
Berdasarkan kerja otot tersebut, maka pernapasan dibedakan menjadi dua, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan dada
1) Fase inspirasi : otot atartulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk dan tulang dada
terangkat ke depan, rongga dada mengembang, paru paru membesar, tekanan
udara dalam paru paru mengecil, akibatnya udara dari luar masuk.
2) Fase ekspirasi : otot antartulang rusuk relaksasi, tulang rusuk dan tuang dada
relaksasi, rongga dada mengecil, paru paru mengempis, tekanan udara dalam
paru paru membesar, akibatnya udara dari dalam paru paru keluar.
2. Pernapasan perut
1) Fase inspirasi : otot difragma berkontraksi, difragma mendatar, rongga dada
membesar, paru paru mengecil, akibatnya udara dari luar masuk.
2) Fase ekspirasi : otot diafragma relaksasi, diafragma melengkung ke atas, rongga
dada mengecil, paru paru mengempis, tekanan udara dalam paru paru
membesar, akibatnya udara dari dalam paru paru.
b. Pernapasan pada hewan
Hewan memiliki alat respirasi yang bermacam macam, disesuaikan dengan
perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya. Alat pernapasan hewan pada
dasarnya berupa alat pemasukan dan lat pengeluaran udara. Berikut diuraikan beberapa
sistem dan lat pernapasan pada berbagai kelompok organisme mulai dari protozoa sampai
dengan hewan golongan vertebrata.
1. Sistem pernapasan pada avertebrata
1) Sistem pernapasan pada Protozoa
Protozoa (hewan bersel satu) tak memiliki alat pernapasan khusus. Pernapasan
dilakukan melalui seluruh permukaan selnya. O2 dan CO2 masuk dan keluar
secara difusi.
2) Sistem pernapasan pada Porifera, coelenterata, platyhelmintes, nematyhelmintes,
dan annelida.
Porifera, coelenterata, platyhelmintes, nematyhelmintes, dan annelida tidak
memiliki alat pernapasan khusus, oksigen dapat mencapai setiap sel tubuh
dengan difusi langsung dari lingkungan atau melalui rongga tubuh.
3) Sistem pernapasan pada Moluska
Hewan anggota filum moluska terdapat dua kelompok sebagai berikut.
1) Moluska yang hidup didarat, bernapas dengan paru paru.
2) Moluska yang hidup di air, yaitu kerang bernapas dengan insang.
4) Sistem pernapasan pada Echinodermata
Hewan hewan echinodermata hidup di air laut, contohnya bintang laut, landak
laut, dan mentimun laut. Hewan hewan ini bernapasa dengan insang dermal
atau insang kulit.
5) Sistem pernapasan pada Arthropoda
Filum Arthropoda meliputi:
a. Crustacea (golongan udang dan kepiting) bernapas dengan insang.
b. Myriapoda (golongan lipan dan luwing) bernapasa dengan trakea.
c. Arachnida (golongan laba laba dan kalajengking) bernapas dengan paru
paru buku.
d. Insekta (golongan serangga) bernapas dengan trakea.
2. Sistem pernapasan pada vertebrata
1) Sistem pernapasan ikan
Ikan memiliki alat pernapasan berupa insang. Pada beberapa jenis insang rangga
insang memiliki perluasan keatas yang disebut libirin yang berfungsi untuk
menyimpan udara, sehingga ikan tersebut dapat hidup di air yang kekurangan
oksigen. Proses respirasi pada ikan adalah sebagai berikut: pada waktu mulut
ikan terbuka, air masuk kedalam rongga mulut, tutup insang menutup, dan iar
kemusian mengalir melaui insang. Air tersebut disaring terlebih dahulu oleh rigi
rigi pada lengkung insang, kemudian masuk ke insang. Insang mempunyai
lembaran lembaran halus yang mengandung pembuluh pembuluh darah.
Pengikatan oksigen dan pelepasan karbondioksida terjadi di dalam insang.
Oksigen diikat oleh eritrosit sedang karbondioksida meninggalkan darah dan
larut dalam air.
2) Sistem pernapasan amphibia
Katak pada waktu masih larva bernapas dengan insang luar, sedangkan pada
masa berudu terbentuk insang dalam sebagai alat pernapasan. Katak dewasa
melakukan pernapasan dengan paru paru dan kulit. Mekanisme pernapasan
paru paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi yangberlangsung dengan mulut
tertutup. Katak tidak memiliki tulang rusuk dan sekat rongga badab sehingga
mekanisme pernapasannya diatur oleh otot otot rahang bawah dan otot perut.
a. Fase inspirasi : celah tekak dan mulut mula mula dalam keadaan tertutup,
otot rahang bawah mengendor, otot sterno hiodius berkontraksi sehingga
rongga mulut membesar, udara masuk kedalam rongga mulut dan hulu
tengkorak melalui koenea, selanjutnya koenea tertutup oleh suatu klep, diikuti
kontraksi otot rahan bawah dan otot genio hioideus, sehingga rongga mulut
mengecil dan udara masuk ke celah celah yang terbuka menuju ke paru
paru. Kemudian terjadi pertukaran gas oksigen diikat oleh eritrosit dalam
kapiler dindidng paru paru.
b. Fase ekspirasi : otot rahang bawah mngendur, otot sterno hioideus dan otot
otot perut kontraksi, akibatnya udara dala paru paru tertekan keluar, masuk
ke dalam rongga mulut celah tekak menutup dan koene membuka, otot
rahang bawah kontraksi, diikuti otot hioideussehingga rongga mulut mengecil
dan udara dari paru paru keluar melalui koane.
3) Sistem pernapasan reptil
Reptil memiliki alat pernapasan berupa paru paru. Pada kura kura selain
dengan paru paru pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit tipis dengan
banyak kapiler darah yang ada di sekitar kloaka.
1) Fase inspirasi : otot tulang rusuk berkontraksi, rongga dada membesar diukuti
paru paru mengembang akibatnya udara dari luar masuk melalui, lubang
hidung, trakea, bronkus, dan paru paru.
2) Fase ekspirasi : otot tulang rusuk relaksasi, rongga dada mengecil dan paru
paru mengecil akibatnya udara dari paru paru keluar melalui paru paru,
bronkus, trakea, dan lubang hidung.
4) Sistem pernapasan aves
Burung pada umumnya dapat terbang, pada wakru terbang otot otot dada
menggerakkan sayap sehingga menggangu pengambilan napas oleh paru paru.
Maka dari itu disamping memiliki paru paru, burung juga memiliki alat bantu
pernapasan berupa kantong udara/pundi pundi udarah (sakus pneumatikus).
Terletak pada pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior),
antartulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior),
rongga perut (saccus abdominalis), dan ketiak (saccus axiliaris). Mekanisme
pernapasan burung;
1) Fase inspirasi : otot antar tulang rusuk berkontraksi, rongga dada membesar,
paru paru mengembang sehingga udarah dari luar masuk. Udarah yang
masuk sebagian kecil menuju paru paru, dan sebagian besarnya menuju ke
kantong udara sebagai cadangan udara.
2) Fase ekspirasi : otot antartulang rusuk relaksasi, rongga dada mengecil, paru
paru mengempis, akibatnya tekanan udara dalam paru paru meningkat
sehingga udara dari paru paru keluar.
c. Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan.
Beberapa gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan gangguan pada alat
alat pernapasan:
a) Asma: penyumbatan saluran pernapasan karena elergi terhadap rambut, bulu
dan debu.
b) TBC: peradangan pada dinding alveolus karena terinfeksi leh bakteri
Mycobacterium tubercolosis.
c) Rinitis: radang pada rongga hidung akibat inveksi oleh virus.
d) Bronkitis: radang pada bronkus akibat infeksi.
e) Asfiksi: gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen.
f) Kanker paru paru: penyebabnya karena merokok, menghirup debu asbes,
kronium produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
g) Difteri: penyumbatan pada laring oleh lendir karena infeksi kuman.
Sumber:
Karmana, Oman. 2007. Biologi untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo
Sawaldi, Titik Agus, Bowo S. 2006. Buku Ajar Acuan Pengayaan Biologi SMA Kelas XI.
Surakarta: PT Nyata Grafika Media

Anda mungkin juga menyukai