Dosen Pengampu :
Nanang Qosim,S.Pd.I.,M.Pd
Disusun Oleh :
Safira Salsabila
P1337420622022
C. Kedudukan orang yang berilmu dan dorongan / kewajiban untuk mencari ilmu dan
mengamalkan ilmu
Orang berilmu sangat dimuliakan oleh Allah, karena itu menuntut imu
diwajibkan bagi umat islam
Orang yang beriman dan berilmu dijamin Allah akan ditinggikan derajatnya,
bahkan tidurnya orang berilmu lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh
(Q.S. 58 : 11)
Diantara yang lebih berhak untuk dijadikan pemimpin adalah mereka yang
lebih tinggi ilmunya (Q.S. 2 : 247)
Banyak orang yang menuntut ilmu tetapi tidak diamalkan, ilmunya menjadi sia –
sia hanya digunakan untuk menunjukkan kehebatan dan keutamaan dirinya, serta
untuk tujuan yang berbau keduniaan. Dalam mengamalkan ilmu harus
memperhatikan hal – hal berikut :
D. Tanggungjawab ilmuan
Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pemanfaatan
dan pelestarian lingkungan dibandingkan orang – orang awam
Ilmuwan harus mendorong pengembangan ipteks kea rah kemaslahatan umat,
dan mencegah terjadinya kerusakan yang sia – sia, karena kerusakan alam dan
lingkungan lebih banyak disesbabkan oleh umat manusia
Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan khalifah
Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas keilmuannya
b. Paradigma Sosialis
Paradigma Sosialis yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafsirkan
eksitensi agama. Agama itu, tidak ada hubungan dan kaitan apapun dengan
IPTEK. IPTEK bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama.
Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler diatas, tapi lebih ekstrem. Dalam
paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu dinafikan
keberadaanya, tapi hanya dibatasi paranannya dalam hubungan vertical manusia-
Tuhan. Sedangkan dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik,
yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan dibuang dari kehidupan.
Berdasarkan paradigma inilah agama tidak ada sangkut pautnya dengan
IPTEK. Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan
pada ide dasar materialisme,khususnya materialisme dialektis
c. Paradigma Islam
Paradigma Islam yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah
dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu
pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang terdapat dalam Al-
quran dan Al-hadist menjadi idah fikrinya (landasan fikiran),yaitu suatu asas yang
diatasnya dibangun seluruh bangunan Fikiran dan ilmu pengetahuan manusia.
Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya
berdasarkan aqidah islam, bukan lepas dari aqidah itu