Anda di halaman 1dari 3

RESUME MATERI MEMAHAMI KEWAJIBAN MENUNTUT DAN

MENGAMALKAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI

Dosen Pengampu :

Nanang Qosim,S.Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh :

Safira Salsabila

P1337420622022

RINTISAN KELAS INTERNASIONAL

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN NERS KEPERAWATAN SEMARANG


A. Makna ilmu (sains) dan IPTEK
 Ilmu pengetahuan (sains)
Merupakan pengetahuan yang sudah diklasifikasi, disistemisasi, diorganisasi,
dan diinterpretasi sehingga menghasilkan pengetahuan yang objektif, general,
dan verifikatif
 IPTEK
Adalah analisis dari uraian rahasia – rahasia dibalik fenomena alam yang
didokumentasikan dan disebarkan dalam bentuk tulisan yang disimbolkan
dengan pena yang kemudian dapat diwujudkan dalam kehidupan

B. Pentingnya ilmu pengetahuan


Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat
meningkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan
suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses
menuntut ilmu. Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan kekuasaan
Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia dapat membaca Al Quran yang mana
terkandung segala persoalan yang nyata di muka bumi ini. Ilmu juga membolehkan
manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini.
Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat menopang
kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu yang
sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan di
dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.
Menuntut ilmu merupakan hal yang wajib dilakukan oleh kita sebagai umat
manusia. Karena dengan menuntut ilmu dapat memperluas wawasan kita tentang
pengetahuan sehingga kita dapat diakui oleh lingkungan masyarakat yang ada di
sekitar kita. Selain itu, menuntut ilmu juga salah satu bentuk ibadah yang diwajibkan
di dalam Islam

C. Kedudukan orang yang berilmu dan dorongan / kewajiban untuk mencari ilmu dan
mengamalkan ilmu

 Orang berilmu sangat dimuliakan oleh Allah, karena itu menuntut imu
diwajibkan bagi umat islam
 Orang yang beriman dan berilmu dijamin Allah akan ditinggikan derajatnya,
bahkan tidurnya orang berilmu lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh
(Q.S. 58 : 11)
 Diantara yang lebih berhak untuk dijadikan pemimpin adalah mereka yang
lebih tinggi ilmunya (Q.S. 2 : 247)

Banyak orang yang menuntut ilmu tetapi tidak diamalkan, ilmunya menjadi sia –
sia hanya digunakan untuk menunjukkan kehebatan dan keutamaan dirinya, serta
untuk tujuan yang berbau keduniaan. Dalam mengamalkan ilmu harus
memperhatikan hal – hal berikut :

1. Jangan melihat tempat dan waktu dalam mengamalkan ilmu


2. Meskipun sedikit amalkan ilmumu
3. Janganlah menunggu masa tua dalam mengamalkan imumu
4. Jangan lah beranggapan bahwa ilmu itu bisa mengangkat derajatmu bila
tanpa diamalkan

D. Tanggungjawab ilmuan
 Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pemanfaatan
dan pelestarian lingkungan dibandingkan orang – orang awam
 Ilmuwan harus mendorong pengembangan ipteks kea rah kemaslahatan umat,
dan mencegah terjadinya kerusakan yang sia – sia, karena kerusakan alam dan
lingkungan lebih banyak disesbabkan oleh umat manusia
 Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan khalifah
Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas keilmuannya

E. Hubungan antar agama dan IPTEK


a. Paradigma Sekuler
Paradigma Sekuler yaitu paradigma yang memandang agama dan IPTEK
terpisah satu sama lain. Sebab dalam ideologi sekularisme barat, agama telah
dipisahkan dari kehidupan (fashl al-din and al-hayah). Agama tidak dinafikan
eksistensinya, tetapi hanya dibatasi peranannya dalam hubungan pribadi manusia
dengan & Tuhannya. Agama tidak mengatur hal umum atau publik, maka dari itu
paradigma ini memandang agama dan IPTEK tidak bisa dicampuri dan
mengintervensi yangblainya. Agama dan IPTEK sama sekali terpisah baik secara
otonologis (berkaitan dengan pengertian atau hakikat suatu hal), epistemologis
(berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan), danaksiologis (berkaitan
dengan cara menerapkan pengetahuan).

b. Paradigma Sosialis
Paradigma Sosialis yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafsirkan
eksitensi agama. Agama itu, tidak ada hubungan dan kaitan apapun dengan
IPTEK. IPTEK bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama.
Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler diatas, tapi lebih ekstrem. Dalam
paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu dinafikan
keberadaanya, tapi hanya dibatasi paranannya dalam hubungan vertical manusia-
Tuhan. Sedangkan dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik,
yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan dibuang dari kehidupan.
Berdasarkan paradigma inilah agama tidak ada sangkut pautnya dengan
IPTEK. Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan
pada ide dasar materialisme,khususnya materialisme dialektis

c. Paradigma Islam
Paradigma Islam yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah
dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu
pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang terdapat dalam Al-
quran dan Al-hadist menjadi idah fikrinya (landasan fikiran),yaitu suatu asas yang
diatasnya dibangun seluruh bangunan Fikiran dan ilmu pengetahuan manusia.
Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya
berdasarkan aqidah islam, bukan lepas dari aqidah itu

Anda mungkin juga menyukai