Mustawa 8
Anggota:
1. Lina Adilah
2. Salma
3. Sumayyah
“Kak, ana jengkel. Kenapa di mata ana dia kelihatan keren banget? Tapi sebenarnya dia ga
sekeren itu kok, Tapi ana deg-deg.an tiap kali sama dia. Normal gak, sih?”
“Kak, tau enggak? Ana ngerasa nyaman benget sama dia. Apalagi dia good looking, cantik
tapi cool abis. Giginya yang gingsul itu loh, bikin meleleh. Ditambah lagi, dia amat sangat
baik ke ana. Pokoknya enak banget curhat ke dia malam-malam, sandaran di pundaknya
sambil bercerita di tangga. Kayaknya meskipun ana enggak punya teman, dia udah cukup
deh.”
Wah, yang terakhir cukup ekstrem, ya. Dan teman-teman tahu kan, kalau si dia adalah
PEREMPUAN, orang yang berjenis kelamin sama dengan si pencerita. “Apakah itu normal?”
Jawabannya adalah, Laa, tidak normal jika perasaannya menjurus ke sana. Sekali lagi, itu
sangat tidak normal. Meskipun merasa kagum, mengidolakan seseorang, suka dan cinta pada
dasarnya adalah hal yang diperbolehkan jika diletakkan pada tempatnya. Akan tetapi untuk
kasus ini, apakah pada tempatnya? (Silakan dijawab sendiri, ya…)
S I H A Q itulah kondisi dimana seorang perempuan memiliki rasa terhadap perempuan lain,
atau mungkin yang lebih familiar adalah Lesbian, dalam KBBI, Lesbian adalah wanita yang
mencintai atau merasakan rangsangan seksual terhadap sesama jenisnya.
“Sihaq adalah zinanya perempuan diantara mereka.” (HR Ibnu Abi Ad-Dunya, Al-Albany
mengatakan bahwa Hadits ini sangat lemah)
Nah kalau itu disebutnya Zina, berarti hukumannya? Masuk neraka, hehe. (Eh, tapi itu
apabila dia belum bertaubat.)
Allah ﷻberfirman:
Coba cek, Allah yang bilang bahwa Allah menciptakan segala sesuatu, kita ulangi, SEGALA
SESUATU berpasang-pasangan. Kalau kanan pasangannya kiri, kalau betina pasangannya
jantan, kalau wanita pasangannya? Laki-laki. Terus kalau wanita memilih berpasangan
dengan wanita berarti? Dia menyalahi hukum alam, fitrah manusia, akal sehat, norma
masyarakat, dan satu lagi, dia lebih bodoh daripada binatang karena binatang tahu bahwa
pasangan mereka yang betina adalah jantan.
Rasulullah ﷺbersabda:
“Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luth” (Hadits Shahih riwayat Ibnu
Hibban, Ath-Thabrany, dan Al-Hakim)
Oh ya, teman-teman, ternyata di Pondok Pesantren ada juga bibit kecenderungan terhadap
sesama jenis, seperti ilustrasi diawal, kalimat-kalimat tersebut adalah kalimat yang
dilontarkan oleh anak pesantren.
Oh, sudah pasti kita harus tahu dulu penyebab-penyebabnya, seperti kata penyair:
عرفت الشر ال للشر ولكن لتوقيه ومن ال يعرف الشر من الخير يقع فيه
1 https://ameera.republika.co.id/berita/rv5kwp414/survei-komunitas-lgbt-terus-berkembang-di-skala-
nasional-maupun-global
2 https://www.independenmedia.id/various/pr-2766007494/ini-dia-jumlah-kaum-lgbt-di-indonesia-
sudah-mencapai-jutaan#google_vignette
“Aku mengetahui kejelekan bukan untuk melaksanakannya, akan tetapi untuk berhati-hati
darinya. Dan barangsiapa yang tidak mampu membedakan kejelekan dari kebenaran dia akan
terjerumus padanya (kejelekan tersebut).”
Setelah melakukan sedikit survei dan membaca beberapa buku ulama’ tentang sihaq,
beberapa penyebab adanya bibit sihaq di pesantren adalah sebagai berikut:
FYI, ini baru enam penyebab, lho. Padahal di buku Al Fahisyah `Amal Qoumi Luth ada 61,
di buku lain lebih banyak lagi. Ini membuktikan, seperti halnya banyak jalan menuju Roma,
banyak jalan menuju Surga, lebih banyak lagi jalan menuju neraka.
Dan kabar gembiranya, Alhamdulillah hal-hal tersebut bisa dicegah, ditanggulangi, dan
diobati. Caranya:
Perhatian!!
Jangan pernah dilupakan! baik kita kawan, pendidik, kakak kelas, adek kelas yang tertimpa
musibah tersebut, atau -wal iyyadzubillah- kita sendiri yang tertimpa. Berdoalah, JANGAN
PERNAH AKHIRKAN Allah dalam list kebutuhan kita. Jangan pernah akhirkan Allah dalam
list pendidikan anak-anak kita. Jangan pernah akhirkan Allah dalam list dakwah kita, dan
dalam seluruh perkara kita. Salam anti Sihaq!