Disusun Oleh:
1. Andri Budianto
2. Rudolf Febriyan
3. Tantri Eka P.
4. Wiyanda Susanti
SMAN 7 TEBO
2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II ISI.................................................................................................................. 2
2.1 Landasan Teori................................................................................................ 2
2.2 Alat dan Bahan................................................................................................ 2
2.3 Waktu dan Tempat........................................................................................... 3
2.4 Cara Kerja........................................................................................................ 3
2.5 Hasil Penelitian................................................................................................ 3
2.6 Pembahasan.................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 5
3.1 simpulan........................................................................................................... 5
i
BAB I
PENDAHULUAN
Kenaikan titik didih adalah sifat koligatif, yang berarti bahwa kenaikan titik didih
bergantung keberadaan partikel terlarut dan jumlahnya, tetapi tidak pada jenis zat
tersebut. Kenaikan titik didih adalah fenomena perubahan titik didih menjadi lebih
besar ketika adanya zat terlarut didalam pelarut. Hubungan kenaikan titik didih
dengan konsentrasi larutan pun berbanding lurus maksudnya ialah, apabila suatu
zat memiliki konsentrasi semakin tinggi, maka panas yang dibutuhkan untuk
mendidihkan suatu larutan pun semakin tinggi.
1.2. Tujuan
1
BAB II
ISI
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik didih adalah
temperatur dimana tekanana uap sama dengan tekanan atmosfer(panas).
Selama gelembung terbentuk dalam cairan, atau selama cairan mndidih,
tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah
tetap maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan
kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya
menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih
cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik.
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan.
Pendidihn adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke tahap penguapan.
Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu seperti yang kita
ketahui bahwa titik didih itu mencapai 100%.
2
2.3 Waktu dan Tempat
1. Isi gelas kimia dengan 50ml air, kemudian dipanaskan hingga mendidih.
Lalu masukkan termometer, dan catata suhunya.
2. Lakukan cara yang sama dengan mengganti berturut-turut 50ml air
dengan 50ml larutan Urea 1(m), larutan Urea 2(m), larutan NaCl 1(m), dan
larutan NaCl 2(m)
3
2.5 Pembahasan
Terdapat perbadaan antara titik didih larutan dan titik didih pelarut murni.
Titik didih larutan lebih tinggi dari pada titik didih pelarut murni. Pada larutan
NaCl, semakin tinggi konsentrasi(m) maka titik didih akan lebih tinggi. Dan
semakin tinggi konsentrasi(m) maka kenaikan titik didih akan lebih tinggi.
Pada larutan Urea, semakin tinggi konsentrasi(m) maka titik didih akan lebih
tinggi. Dan semakin tinggi konsentrasi(m) maka kenaikan titik didih akan lebih
tinggi. Dengan konsentrasi yang sama, pengaruh NaCl dan Urea memiliki
nilai titik didih yang sama. Dan dengan konsentrasi yang sama, pengaruh
NaCl dan Urea memiliki nilai kenaikan titik didih yang sama.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan