PERCOBAAN I
Bahan :
1. Larutan Natrium Tiosulfat
1
2. Larutan HCl 1 ml
V. Prosedur kerja :
1. Siapkan 4 buah labu Erlenmeyer kemudian isi masing-masing labu
Erlenmeyer dengan larutan Na2S2O3 sebanyak 10 ml.
2. Siapkan 4 buah tabung reaksi dan isi masing-masing dengan larutan
HCl sebanyak 5 ml.
3. Siapkan kertas putih dan buat tanda silang diatasnya dengan
menggunakan spidol.
4. Ambil sebuah labu Erlenmeyer yang telah berisi larutan Na 2S2O3 dan
ukur suhu larutannya.
5. Letakan labu Erlenmeyer diatas tanda silang, setelah itu tambahkan 5
ml HCl kemudian catat waktu yang diperlukan sampai tanda silang
hilang.
6. Ambil labu Erlenmeyer kedua, setelah itu panaskan sampai suhu 35°C.
7. Letakan labu Erlenmeyer diatas tanda silang kemudian, tambahkan 5
ml HCl. Catat waktu yang diperlukan sampai tanda silang hilang.
8. Lakukan langkah ke 5 untuk tabung Erlenmeyer 3 dan 4 dengan selisih
suhu 10°C.
9. Lakukan kegiatan tersebut secara berkelompok.
2
VII. Analisis hasil pengamatan
Laju reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi yang berlangsung.
Pada percobaan kali ini dapat dilihat semakin tinggi suhu suatu larutan
maka semakin cepat pula laju reaksinya. Hal ini dikarenakan dengan suhu
tinggi, lebih mudah menaikan energi aktivasi dan zat menjadi lebih mudah
bergerak sehingga lebih mudah terjadi tumbukan dan laju reaksi akan
menjadi lebih cepat. Dengan laju reaksi yang cepat maka perubahan yang
terjadi pada zat juga cepat
Hal ini dilihat dari waktu hingga tanda silang (X) pada kertas
tertutupi/hilang. Tanda silang (X) tertutupi karena terbentuknya produk
berupa senyawa sulfur yang berwarna putih buram. Senyawa sulfur inilah
yang menyebabkan tanda silang (X) pada kertas tidak terlihat/ tertutupi jika
dilihat dari atas.
VIII. Kesimpulan
Suhu berpengaruh terhadap laju reaksi karena laju reaksi pada suhu rendah
dan suhu tinggi berbeda Dari data diatas dapat disimpulakan pengaruh
konsentrasi dan suhu adalah jika konsentrasi dan suhu dinaikkan maka laju
reaksi akan meningkat. Sedangkan bila konsentrasi dan suhu diturunkan
maka laju reaksi akan berkurang (turun).
IX. Pertanyaan :
1. Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi?
Jawab :
Suhu sangat berpengaruh terhadap laju reaksi karena apabila semakin
tinggi suhu/temperaturnya, maka semakin cepat laju reaksinya.
3
Sebaliknya, apabila semakin rendah suhunya maka semakin lambat
laju reaksinya.
X. DAFTAR PUSTAKA
Nur, werdi. 2010. Laporan Kimia Dasar Mengamati Pengaruh Suhu
terhadap laju reaksi.
(https://www.academia.edu/12097436/
Laporan_Kimia_Dasar_Mengamati_Pengaruh_Suhu_terhadap_Laju_Reaks
i?auto=download)
PRAKTIKAN
NIM : 154111013
4
( Desi Apriana Tagi, S.pd )
Laju reaksi tersebut akan menjadi dua kali lipat lebih besar jika
konsentrasi larutan HCl dijadikan dua kali semula. Akan tetapi, dalam
reaksi antara larutan Na2S2O3 dan larutan HCl, peruban konsentrasi HCl
tidak dipengaruhi laju reaksi. Pada reaksi itu, laju reaksi hanya dipengaruhi
oleh konsentrasi larutan Na2S2O3. Bertambahnya laju reaksi karena
pembesaran konsentrasi zat-zat yang bereaksi dapat dipahami karena
semakin besarnya konsentrasi dan kemungkinan terjadinya tumbukan antar
partikel-partikel zat yang bereaksi semakin besar.
Reaksi kimia dapat berlangsung tanpa menaikan suhu pereaksi terlebih
dahulu. Hal ini mungkin disebabkan campuran reaksi itu telah memiliki
energy yang cukup untuk mengatasi penghalang pada suhu rendah atau zat-
5
zat itu memiliki kemampuan untuk mengatasi hambatan itu. Meskipun
demikian reaksi akan berlangsung lebih cepat jika diberikan energi dari
luar dengan menaikan suhu. Hal ini disebabkan semmakin tinggi suhu,
kecepatan gerak partikel semakin bertambah sehingga tumbukan-tumbukan
yang terjadi lebih efektif untuk menghasilkan reaksi. Pada umumnya laju
reaksi bertambah menjadi dua kali setiap kenaikan suhu 10°C.
IV. Alat :
Bahan :
1. Na2S2O3
2. HCl
V. Prosedur kerja :
Bagian A
1. Tempatkan 5 ml Natrium Tiosufat 0,25 ml dalam gelas ukur yang
mempunyai alas rata.
2. Tempatkan gelas ukur tadi diatas sehelai kertas putih tepat diatas tanda
silang hitam yang dibuat pada kertas putih tsb, sehingga ketika dilihat
dari atas melalui larutan tiosulfat tanda silang itu jelas terlihat.
3. Tambahkan 1 ml HCl 1 M dan tepat ketika penambahan dilakukan
nyalakan stopwatch.
Larutan diaduk agar pencampuran menjadi merata, sementara
pengamatan dari atas tetap dilakukan.
6
4. Catat waktu yang diperlukan sampai tanda silang hitam tidak dapat
diamati dari atas.
5. Suhu larutan diukur dan di catat.
6. Ulangi langkah-langkah diatas dengan volume larutan tiosulfat dan
asam yang berbeda-beda.
Bagian B
7
Bagian B Suhu Waktu
(10 ml Na-tiosulfat 0,5 M dan 2 ml 35 °C 11 detik
HCl 1 M) 45 °C 7 detik
60 °C 3 detik
Bagian B
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu
terhadap laju reaksi. Variasi suhu yang diberikan pada percobaan ini adalah
35, 45 dan 60°C. Hasil yang diperoleh pada percobaan bagian B ini yaitu,
pada suhu 35, 45 dan 60oC waktu yang dibutuhkan unutk bereaksi adalah
11 detik.
Dari hasil yang didapat tersebut bahwa semakin tinggi suhu, maka
semakin cepat laju reaksinya. Karena molekul pada larutan akan semakin
besar dengan bertambahnya suhu, maka tumbukan akan sering terjadi.
8
VIII. Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh suhu sangat besar pada
laju reaksi, semakin tinggi suhu pada suatu larutan maka semakin cepat
tanda silang dikertas tersebut tidak terlihat.
IX. Pertanyaan
1. Faktor apa yang mempengaruhi kecepatan reaksi?
Jawab :
Konsentrasi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju
reaksi, sebab semakin besar konsentrasi pereaksi, maka
tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila
semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil
tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun
semakin kecil.
Luas permukaan sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting
dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang
sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin
banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat.
Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang
sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar
partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
Suhu
9
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi.
Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan,
maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga
tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju
reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan,
maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin
kecil.
Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia
pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai
oleh reaksi itu sendiri. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap
pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan
energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi
yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
X. DAFTAR PUSTAKA
Nur, werdi. 2010. Laporan Kimia Dasar Mengamati Pengaruh Suhu dan
konsentrasi terhadap laju reaksi.
10
(https://www.academia.edu/12173198/
Laporan_Praktikum_Kimia_Fisika_Pengaruh_Suhu_dan_Konsentrasi_Ter
hadap_Kecepatan_Reaksi?auto=download)
PRAKTIKAN
NIM : 154111013
11
Tanggal : 28 Juni 2017
PERCOBAAN II
HUKUM TERMODINAMIKA I
1. Bagian A
I. Judul :
Hukum Termodinamika I
II. Tujuan :
Mempelajari Hukum Termodinamika I dengan percobaan sederhana.
III. Dasar Teori :
Balon adalah bahan yang terbuat dari karet dan bersifat elastis.
Karet daari balon yang tanpa air sangat lemah menahan tekanan udara
dalam balon dan menyebabkan balon akan meletus. Ketika api
didekatkan pada balon yang berisi air, maka air tersebut akan menyerap
sebagian besar dari panas api. Karet balon tersebut tidak terlalu panas
sehingga karet masih bisa menahan tekanan udara dari dalam balon
sehingga balon tidak meletus. Percobaan tersebut berhubungan dengan
hokum Termodinamika I yaitu kenaikan energi internal dari suatu sitem
12
termodinamika sebanding dengan jumlah panas yang ditambahkan
kedalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem
terhadap lingkungannya.
IV. Alat dan Bahan :
1. Balon
2. Lilin
3. Gelas
4. Air
5. Korek api/pemantik
V. Prosedur kerja :
1. Masukan lilin kedalam gelas lalu hidupkan lilin menggunakan
korek api/mancik.
2. Tiup balon kemudian taruh balon diatas lilin yang telah dihidupkan
apinya.
3. Hidupkan lilin dan tiup balon lagi. Setelah ditiup masukan air
kedalam balon tersebut dan diikat.
4. Letakan balon yang berisi air kedalam gelas yang berisi lilin. Lihat
apa yang terjadi.
13
akan meletus.
VIII. Kesimpulan
Pada saat balon yang yang tidak berisi air dipanaskan maka balon
tersebut akan meletus karena didalam balon tersebut tidak ada energi
yang dapat mencegah balon tersebut untuk tidak meletus. Sedangkan
pada balon yang berisi air ketika dipanaskan tidak akan meletus karena
air yang berada didalam balon akan menyerap sebagian besar panas dari
air yang mengakibatkan karet balon menjadi tidak terlalu panas
sehingga karet masih bisa menahan tekanan udara dari dalam balon dan
tidak meletus.
14
IX. DAFTAR PUSTAKA
Indah, hana. 2015. Praktikum hukum termodinamika 1.
(http://hanalestaritermodinamika.blogspot.co.id/2015/03/praktikum-
hukum-termodinamika-i-a.html)
PRAKTIKAN
NIM : 154111013
15
2. Bagian B
I. Judul :
Hukum Termodinamika I
II. Tujuan :
Untuk membuktikan bahwa energi panas dapat berubah menjadi energy
gerak.
III. Dasar Teori :
Hukum Termodinamika I menyatakan bahwa untuk setiap proses
apbila kalor ditambahkan kedalam sistem dan sistem melakukan usaha
maka akan terjadi perubahan energi. Jadi dapat dikatakan bahwa hukum
Termodinamika I menyatakan adanya hokum kekekalan energi.
IV. Alat dan Bahan :
1. Kompor/pembakar spiritus.
2. Tungku dan kasa.
3. Jagung.
4. Wajan/Tacu/Cawan Penguap.
5. Mentega.
V. Prosedur Kerja ;
16
1. Nyalakan kompor.
2. Letakan wajan diatas kompor yang telah menyala.
3. Masukan mentega kedalam wajan yang telah diletakan diatas
kompor yang menyala.
4. Ketika mentega yang telah diamasukan kedalam wajan yang
diletakan diatas kompor yang menyala, maka mentega akan mencair
dan kita masukan biji jagung kedalam wajan yang berisi mentega
yang telah meleleh kemudian ditutup. Kemudian setelah beberapa
saat amati perubahan yang terjadi.
VIII. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum diatas adalah biji jagung akan mengembang
karena adanya perubahan suhu sedangkan tekanannya tetap.
17
hukum-termodinamika-i-a.html)
PRAKTIKAN
NIM : 154111013
18