1. Faktor suhu : semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat laju reaksi
yang berlangsung. Umumnya, kenaikan suhu 10 dapat meningkatkan
laju reaksi dua sampai tiga kali lipat. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari.Sebagai contoh, makana
seperti kentang akan lebih cepat masak jika di goreng dalam minyak
panas dibandingkan jika direbus dalam air.Hal ini karena suhu minyak
panas lebih tinggi daripada suhu air mendidih.Sebagian besar reaksi
kimia akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
2. Faktor konsentrasi.: semakin tinggi reaktan maka laju reaksi semakin
cepat. Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi awal dari
pereaksi.Pengaruh konsentrasi awal terhadap laju reaksi adalah khas
untuk setiap reaksi.Laju reaksi umumnya naik dengan bertambahnya
konsentrasi pereaksi, dan turun dengan berkurangnya konsentrasi
pereaksi.Karena terdapat reaksi dimana peningkatan konsentrasi
pereaksi tidak berpengaruh pada laju reaksi.Hal ini terutama terjadi
pada reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan katalis enzim
3. Faktor luas permukaan : semakin besar bidang sentuh maka semakin
cepat berlangsungnya laju reaksi. Untuk reaksi heterogen, yakni reaksi yang
melibatkan zat-zat pereaksi dengan wujud berbeda, laju reaksi dipengaruhi
oleh permukaan sentuh.Semakin besar luas permukaan, semakin besar
partikel bereaksi.Semakin kecil luas permukaan,semakin kecil partikel
bereaksi.Sebagai contoh, jika kita membuat api unggun, diantara balok
kayu bakar yang terbelah-belah akan lebih mudah terbakar dari pada
balok kayu bakar yang utuh.Hal ini dikarenakan kayu balok yang telah
dibelah-belah mempunyai total luas permukaan yang lebih besar
daripada kayu balok utuh.Contoh kedua, laju reaksi serbuk pualam dengan
asam klorida berlangsung lebih cepat daripada kepingan pualam yang
direaksikan dengan asam klorida.Hal ini terjadi karena pualam yang
bereaksi mempunyai luas permukaan yang berbeda.Dalam jumlah yang
sama, serbuk pualam mempunyai permukaan yang lebih luas daripada
pualam yang berbentuk kepingan.Semakin luas permukaan, mengakibatkan
semakin banyak permukaan yang bersentuhan dengan pereaksi, sehingga
pada saat yang sama, semakin partikel- partikel yang bereaksi.Pada
kepingan pualam, partikel-partikel pualam yang bersentuhan langsunng
dengan asam klorida lebih sedikit daripada serbuk pualam.Partikel-
partikel pualam yang bersentuhan hanya partikel yang ada di
permukaan kepingan pualam.Jika kepingan pualam tersebut dipecah
menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil atau menjadi serbuk,
partikel-partikel pualam yang semula di dalam akan berada di
permukaan dan terdapat lebih banyak partikel pualam yang secara
bersamaan bereaksi dengan asam klorida.
4. Faktor katalis : katalis berperan untuk menurunkan energi aktivasi,
mengubah langkah reaksi dari yang tinggi menuju kearah reaksi dengan
energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis adalah suatu zat yang dapat
mengubah laju reaksi kimia tanpa mengalami perubahan secara kimiawi
di akhir reaksi.Katalis dibedakan menjadi dua, yaitu katalis positif dan
katalis negatif.Katalis positif atau biasa disebut katalis saja adalah
katalis yang mempercepat laju reaksi.Katalis negatif atau disebut
inhibitor adalah katalis yang memperlambat laju reaksi.
AB
Bahan :
1. HCl 1M 5 ml; 10 ml
2. 5 ml
3. Padatan 8 butir
4. 0,01M 10 tetes
5. 0,05M 10 tetes
6. 0,01M 8 tetes
7. Balon 2 buah
8. Pengaduk gelas 1 buah
F. ALUR PERCOBAAN
G. ALUR PERCOBAAN
1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
5 ml larutan 1M 5 ml larutan 1M
Waktu Waktu
5 ml larutan 1M 5 ml larutan 1M
Waktu Waktu
Waktu
Waktu
3. Pengaruh temperatur pada laju reaksi
Larutan A Larutan B
Larutan A
Dimasukkan 2 tetes
larutan A
Dimasukkan 0,5M
T1 T2 T3 T4 T5
Kesimpulan
hilang
Diteruskan penambahan
larutan encer
Dimasukkan 1 tetes
+ 1 tetes larutan
warna hilang
Diteruskan penambahan
larutan encer
sampai warna
permanganat hilang
Suhu
H. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Percobaan 1
Na2S2O3 (aq) + 2 HCl (aq) 2 NaCl (aq) + H2O (l) + SO2 (g) + S
(s)
[Na2S2O3]
Gelas [HCl] M t (s) r 1/t
M
A 1 1 7 0,142 0,142
Percobaan 2
Pada percobaan kedua yaitu pengaruh luas permukaan sentuh pada laju
reaksi. menguji pengaruh luas permukaan pada laju reaksi dengan
mereaksikan kalsium karbonat dan asam klorida. 4 butiran marmer
dimasukkan ke dalam balon A dan 4 butir marmer dihaluskan terlebih
dahulu untuk dimasukkan ke dalam balon B. Pada labu Erlenmeyer A
dimasukkan 10 ml HCl 1 M. Lalu balon yang berisi butiran marmer
dipasangkan dengan labu tersebut. Waktu yang dibutuhkan hingga balon
berdiri tegak (saat terisi dengan gas karbon dioksida) adalah 186 detik.
Langkah tersebut juga digunakan untuk marmer yang telah dihaluskan yakni
4 butir marmer yang telah dihaluskan terlebih dahulu dimasukkan ke dalam
balon, kemudian pada labu Erlenmeyer B dimasukkan 10 mL HCl 1 M.
Balon yang berisi marmer yang dihaluskan dipasangkan pada labu
erlenmeyer B. Pada marmer yang telah dihaluskan membutuhkan waktu
10,6 detik hingga balon dapat berdiri tegak.
Serta didapatkan dat sebagai berikut :
Percobaan Bentuk
r
Ke CaCO3 t (s)
Dan dapat ditarik kesimpulan dimana semakin besar luas permukaan bidang
sentuh maka semakin cepat laju reaksinya.
Percobaan 3
Percobaan ketiga yaitu pengaruh temperatur terhadap laju reaksi. Mula-mula
dibuat larutan A dan larutan B. larutan A dibuat dari 10 tetes asam oksalat
yang tidak berwarna diencerkan dengan air sampai volumenya 5 ml dalam
gelas ukur. Sedangkan larutan B dibuat dari 10 tetes KMnO 4 berwarna ungu
pekat diencerkan dengan air sampai volumenya 5 ml dalam gelas ukur.
Kemudian diambil 2 tetes larutan A, dimasukkan dalam 5 tabung reaksi
yang berbeda, lalu diberi 2 tetes asam sulfat 0,5 M. Pada tabung reaksi 1
dicatat suhu awalnya, dimana suhu awal yaitu 30 ºC lalu ditambah 1 tetes
larutan B. Dijalankan stopwatch tepat pada saat ditambahkan larutan B dan
berhenti saat warna larutan hilang. Penambahan asam sulfat untuk memberi
suasana asam. Mn2+ bereaksi dengan anion sulfat membentuk MnSO4 yang
tidak berwarna sehingga laju reaksi yang terjadi dapat terdeteksi. Warna
KMnO4 tidak nampak seiring bertambahnya waktu akibat penambahan asam
sulfat yang membentuk garam sulfat dengan ion MnO 4- dan garam tersebut
tidak berwarna, sehingga warna KMnO4 yang berwarna ungu semakin lama
menjadi pudar dan akhirnya hilang. Perlakuan tersebut dilakukan untuk 4
tabung yang masing-masing suhunya 35 oC, 40 oC, 45 oC dan 50oC. Reaksi
Reaksi diatas merupakan reaksi reduksi dan oksidasi. Pada reaksi ini
5H2C2O4(aq) sebagai reduktor. 2MnSO sebagai oksidator.
1 300C 6
2 350C 6
3 400C 5
4 450C 4
5 500C 3
dari grafik dan data diatas diketahui bahwa kenaikan suhu dapat
menyebabkan reaksi berlangsung dalam waktu yang semakin sedikit dan
laju reaksi semakin cepat. Sehingga dengan menaikkan suhu maka energi
kinetik ppartikel zat bertambah sehingga molekul memiliki energi aktivasi
lebih sedikit Partikel-partikel zat yang bergerak lebih cepat ini membuat
frekuensi tumbukan semakin besar, dan akhirnya laju reaksi pun berjalan
semakin cepat. Dari grafik yang telah dibuat juga terbukti bahwa kenaikan
temperatur mempercepat laju reaksi.
Percobaan 4
Percobaan keempat yaitu pengaruh katalis pada laju reaksi. awalnya dibuat
larutan KMnO4 encer dengan cara mengencerkan 10 tetes KMnO 4 bersama
air sampai volumenya 10 ml dalam gelas ukur. Lalu disiapkan 2 tabung
reaksi yang masing-masing diisi dengan 2 tetes asam oksalat, 2 tetes asam
sulfat dan 1 tetes KMnO4 encer. Fungsi penambahan asam sulfat pada
reaksi antara asam oksalat dengan kalium permanganat yakni untuk
mengasamkan larutan. Tetapi untuk tabung reaksi 2, ditambahkan juga 1
tetes MnSO4. Fungsi penambahan MnSO4 ialah sebagai autokatalisator
atau MnSO4 sebagai katalis . MnSO4 dapat mempercepat laju reaksi namun
tidak ikut bereaksi, sehingga pada akhir reaksi tetap dihasilkan larutan
MnSO4. Stopwatch dijalankan tepat pada saat larutan KMnO 4 encer
ditambahkandan berhenti saat warna larutan hilang. Percobaan diulang 3
kali pada kedua tabung reaksi dengan penambahan 1 tetes KMnO 4 encer
kemudian diukur waktunya. Pada tabung penggunaan katalis diulang
sebanyak 3 kali, setelah tetesan pertama waktu yang dibutuhkan lebih
cepat, hal ini disebabkan karena katalis yang digunakan jumlahnya lebih
banyak dari pada pengulangan pertama sehingga akhir reasksinya yaitu
larutan MnSO4. Reaksi yang terjadi adalah
1 101 9
2 63 4
3 50 3
Dapat diketahui bahwa reaksi dengan katalis akan terjadi lebih cepat
dibandingkan dengan tanpa katalis. Katalis memang mempercepat laju reaksi
tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada
akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis dapat mempercepat
laju reaksi karena katalis bekerja dengan mencari cara agar bisa mempercepat
terjadinya reaksi, otomatis energi aktivasi pun menurun. Kehadiran katalis
dapat mempercepat laju reaksi. Hal ini dapat dibuktikan deggan tabung 2
memiliki laju reaksi yang lebih cepat dikarenakan penambahan MnSO4.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi zat berpengaruh terhadap laju reaksi, semakin besar
konsentrasi zat maka semakin cepat laju reaksi tersebut. Luas permukaan
juga mempengaruhi laju reaksi, semakin besar luas permukaan maka
semakin cepat laju reaksi.selain itu suhu (temperature) juga
mempengaruhi laju reaksi, semakin tinggi suhu semakin cepat laju reaksi.
Lalu pemberian katalis juga mempercepat laju reaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Kimia Dasar.2018. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Surabaya : Unesa
University Press.
DOKUMENTASI
3. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat
dan asam klorida tuliskan persamaan reaksinya?
Jawab :
Gas yang terbentuk adalahkarbon dioksida.
Reaksi : CaCO3 (s) + 2HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
4. Apakah fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi antara asam oksalat
dengan kalium permanganat ?
Jawab : memberi suasana asam
5. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi
warna larutan KMNO4 tidak Nampak seiring bertambahnya waktu!
Jawab :
Warna KMnO4 tidak nampak seiring bertambahnya waktu akibat
penambahan asam sulfat yang membentuk garam sulfat dengan ion MnO4-
dan garam tersebut tidak berwarna, sehingga warna KMnO 4 yang
berwarna ungu semakin lama semakin hilang.