Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


KENAIKAN TITIK DIDIH

Oleh :
Rizky Firmansyah
30/ XII IPA 5

SMAN 3 YOGYAKARTA
2022
A. Tujuan Percobaan
Menentukan titik didih dan kenaikan titik didih beberapa larutan sert faktor-faktor
yang mempengaruhinya.

B. Dasar Teori
Titik didih suatu larutan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh itu sama dengan
tekanan atmosfer lingkungan sekitar. Pada keadaan tersebut, akan terjadi perubahan
wujud zat dari cair menjadi gas. Suatu zat cair dikatakan mendidih jika tekanan
uapnya sama dengan tekanan atmosfer (tekanan udara luar) di atas permukaan cairan.

Oleh karena tekanan uap larutan zat yang tercampur zat terlarut lebih rendah daripada
pelarut murninya, maka untuk mendidihkan larutan perlu energi lebih dibandingkan
mendidihkan pelarut murninya. Akibatnya, titik didih larutan akan lebih tinggi
daripada pelarut murninya.

C. Alat dan Bahan


1. Alat :
a) Gelas beker 100 ml d) Spatula
b) Termometer e) Kaki tiga
c) Batang pengaduk f) Pemanas bunsen

2. Bahan :
a) Akuades
b) Larutan urea 0,1 molal dan 0,5 molal
c) Larutan NaCl 0,1 molal dan 0,5 molal

D. Cara Kerja
1. Masukkan 50 mL akuades ke dalam gelas beker 100 mL.
2. Panaskan hingga mendidih dan ukur suhunya menggunakan termometer. Catat hasil
pengukurannya.
3. Panaskan 50 mL larutan urea 0,1 molal hingga mendidih dan ukur suhunya
menggunakan termometer. Catat hasil pengukurannya.
4. Ulangi langkah yang ke-3 untuk larutan urea 0,5 molal, larutan NaCl 0,1 molal, dan
larutan NaCl 0,5 molal.

E. Data Pengamatan
Titik didih pelarut (akuades) : 88 °C
No. Larutan Titik didih Kenaikan titik
didih terhadap
pelarut
1. urea 0,1 molal 89°C 1°C
2. urea 0,5 molal 95°C 7°C
3. NaCl 0,1 molal 91°C 3°C
4. NaCl 0,5 molal 96°C 8°C

F. Pembahasan
Percobaan di atas membandingkan suhu titk didih larutan dengan konsentrasi dan
jenis yang berbeda. Pada percobaan pertama, akuades yang dicampur dengan urea
dengan konsentrasi 0,1 molal mendidih pada suhu 89°C. Larutan urea 0,1 molal,
mengalami kenaikan titik didik sebanyak 1°C dari titik didih pelarut, yaitu akuades.

Pada percobaan kedua, akuades yang dicampur dengan urea dengan konsentrasi 0,5
molal mendidih pada suhu 95°C. Larutan urea 0,5 molal, mengalami kenaikan titik
didik sebanyak 7°C dari titik didih pelarut, yaitu akuades.

Sementara itu pada percobaan ketiga, akuades yang dicampur dengan NaCl dengan
konsentrasi 0,1 molal mendidih pada suhu 91°C. Larutan NaCl 0,1 molal, mengalami
kenaikan titik didik sebanyak 3°C dari titik didih pelarut, yaitu akuades.

Lain halnya pada percobaan terakhir, akuades yang dicampur dengan NaCl dengan
konsentrasi 0,5 molal mendidih pada suhu 96°C. Larutan NaCl 0,5 molal, mengalami
kenaikan titik didik sebanyak 8°C dari titik didih pelarut, yaitu akuades.

Jika hasil percobaan pertama dibandingkan dengan hasil percobaan kedua, dengan
jenis larutan yang sama (urea), larutan dengan konsentrasi lebih rendah (0,1 molal)
mendidih lebih cepat daripada larutan dengan konsentrasi lebih besar (0,5 molal).
Artinya, semakin besar konsentrasi suatu zat terlarut pada larutan, semakin tinggi pula
kenaikan titik didik larutan tersebut terhadap titik didih pelarut.

Sementara itu, jika hasil percobaan pertama dibandingkan dengan hasil percobaan
ketiga, dengan tingkat konsentrasi yang sama (0,1 molal) larutan urea mendidih lebih
cepat daripada larutan NaCl. Hal ini juga terjadi pada percobaan kedua dan keempat,
yang mana larutan urea (0,5 molal) mendidih lebih cepat dibandingkan larutan NaCl
(0,5 molal). Hal ini dikarenakan, larutan urea merupakan larutan nonelektrolit yang
mana tidak bisa terionisasi. Sementara larutan NaCl merupakan larutan elektrolit yang
dapat berionisasi menjadi Na+ dan Cl-. Sehingga dapat disimpulkan, larutan elektrolit
mengalami kenaikan titik didih lebih besar daripada larutan nonelektrolit.

G. Kesimpulan
Melalui percobaan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Konsentrasi larutan berpengaruh terhadap kenaikan titik didih. Semakin besar
konsentrasinya, semakin besar kenaikan titik didih larutan dibanding pelarut murni.
2. Selain konsentrasi, jenis larutan, yaitu elektrolit dan non elektrolit juga
mempengaruhi kenaikan titik didih larutan. Larutan elektrolit mengalami kenaikan
titik didih lebih besar daripada larutan elektrolit.
H. Daftar Pustaka
Sudarmo, Unggul. (2019). KIMIA untuk kelas XII. Yogyakarta : Penerbit Erlangga.

I. Lampiran
a) Jawaban Pertanyaan dari Laporan Sementara
i. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap kenaikan titik didih
untuk larutan yang sama?
Jawab : semakin besar konsentrasi suatu zat terlarut pada larutan,
semakin tinggi pula kenaikan titik didik larutan tersebut terhadap titik
didih pelarut.

ii. Bagaimana perbedaan zat terlarut jika dilihat dari sifat larutan
(elektrolit dan non elektrolit) terhadap kenaikan titik didih larutan?
Jawab : larutan elektrolit mengalami ionisasi sehingga partikel zat
terlarut lebih banyak daripada larutan non elektrolit. Oleh karena itu,
larutan elektrolit mengalami kenaikan titik didih lebih besar daripada
larutan nonelektrolit.
iii. Dokumentasi Praktikum

Anda mungkin juga menyukai