Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prakerin (Praktik Kerja Industri/Instansi)


Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan sebuah
kesempatan bagi siswa untuk menerapkan teori-teori dan praktik yang
diterima saat proses pembelajaran yang didapat di sekolah ke dalam dunia
kerja yang sebenarnya. SMK Muhammadiyah 2 Andong adalah sebuah
lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk dapat
bermasyarakat, khususnya pada disiplin ilmu yang telah dipelajari selama
mengikuti pembelajaran di sekolah. Dalam dunia pendidikan hubungan
antara pembelajaran di sekolah dan di Dunia Industri merupakan hal
penting untuk membuktikan apa yang telah dipelajari dengan keadaan
yang sebenarnya. SMK Muhammadiyah 2 Andong mewajibkan seluruh
siswa untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di
DUDI/Perusahaan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau swasta
sebagai salah syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan masa
pendidikan SMK Muhammadiyah 2 Andong.
Melalui Praktik kerja Industri, siswa dapat mengaplikasikan ilmu
yang telah diperoleh dibangku sekolah ke dalam lingkungan kerja yang
sebenarnya serta mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara
berpikir, menambahkan ide-ide yang berguna dan dapat menambah
wawasan siswa terhadap apa yang dikerjakan. Sehubungan dengan itu
maka teori-teori dan praktek yang dipelajari di sekolah dapat dipraktikkan
di tempat pelaksanaan PRAKERIN yang dalam hal ini bertempat di
Bengkel Mobil Mitra Sejati Sukoharjo terutama yang sesuai dengan
disiplin ilmu. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa pembelajaran disekolah
sesuai dengan praktik di lapangan, sehingga pembelajaran tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik. Untuk menghasilkan tenaga kerja yang disiplin,
terampil dan bermutu maka SMK Muhammadiyah 2 Andong berusaha

1
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara
meningkatkan

2
mutu pendidikan serta menyediakan sarana pendukung agar dihasilkan
lulusan yang berkualitas
Penulis memilih Bengkel Mobil Mitra Sejati Sukoharjo sebagai
tempat pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dikarenakan
penulis ingin meningkatkan ketrampilan ilmu yang sesuai dengan standar
industri.

B. Tujuan Prakerin (Praktik Kerja Industri/Instansi)


Praktek Kerja Industri/Instansi atau Prakerin merupakan bagian
pendidikan sistem ganda akan menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan Menengah Kejuruan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Nomor 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang peranan masyarakat dalam
Pendidikan Nasional dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang
kurikulum SMK. Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri/Instansi
bertujuan antara lain :
 Mengimplementasikan materi yang di dapatkan di sekolah.
 Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa prakerin.
 Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara
profesional didunia kerja yang sebenarnya.
 Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa prakerin.
 Mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa
sesuai bidang masing masing.
 Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan di implementasikan di kehidupan sehari hari.
 Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan dunia Industri
maupun dunia usaha.

3
C. Manfaat Prakerin
Berikut ini merupakan beberapa manfaat prakerin.
 Menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian professional,
diantaranya mempunyai pengetahuan, keterampilan dan semangat
kerja sesuai dengan tuntutan kerja.
 Memperkuat hubungan sekolah dengan dunia industri atau dunia
usaha.
 Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas.
 Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
 Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai tuntutan
zaman di era teknologi informasi dan komunikasi.

D. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri


1. Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
Nama DU/DI : Bengkel Mobil Mitra Sejati
Alamat : Jl. Papagan, Dusun II, Makam Haji, Kec.
Kartasura
Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah 57161
Dimulai pada tanggal .......................................................................

Jam Kerja Jam Kerja Seragam Siswa


No Hari
Karyawan Prakerin Prakerin

1 Senin 09.00 – 17.00 09.00 – 17.00 Wear Pack


2 Selasa 09.00 – 17.00 09.00 – 17.00 Wear Pack
3 Rabu 09.00 – 17.00 09.00 – 17.00 Wear Pack
4 Kamis 09.00 – 17.00 09.00 – 17.00 Wear Pack
5 Jum’at 09.00 – 17.00 09.00 – 17.00 Wear Pack
6 Sabtu 09.00 – 17.00 09.00 – 17.00 Jurusan

4
E. Dasar Pemilihan Tempat Praktik Kerja Industri
Dipilihnya Bengkel Mitra Sejati Sukoharjo sebagai tempat
Prakerin Kerja Industri karena tempatnya yang strategis dan dapat
dijangkau dengan kendaraan.

F. Sasaran Praktik Kerja Industri


1. Siswa dapat meningkatkan keterampilan yang membentuk kemampuan
siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
Program Studi.
2. Memperoleh masukan dan dapat mengembangkan keterampilan
khususnya cara Tune Up mobil Avanza.
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkondisikan dirinya
pada suasana kerja yang sebenarnya.

G. Metode Pengumpulan Data


Dalam menyelesaikan laoran ini, penulis telah mengumpulkan
bahan-bahan dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
Pendidikan Sisim Ganda (PSG) yang di perlukan dalam pembuatan
laporan ini.
Dalam mengumpulkan bahan-bahan tersebut penulis melakukan beberapa
metode, yaitu :
1. Metode Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan cara mangamati atau
menyatat objek hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
2. Metode Interview
Penulis melakukan tanya jawab dengan orang-orang yang
berkecimpung dibidang terkait.
3. Metode Praktikum

5
Metode praktikum ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data
dengan cara terjun langsung ke lapangan dan mempraktekkan
langsung pekerjaan yang didapatkan selama kegiatan prakerin.
4. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-
data berupa tulisan, artikel maupun wacana. Sebagai contoh data
artikel yang didapat dari internet dan literature yang berkenaan
dengan materi pembuatan laporan yang bertujuan untuk melengkapi
informasi di laporan.

H. Batasan Masalah
Dalam laporan pelaksanaan Prakerin ini penulis hanya membahas
tentang Sistem Tune Up Mobil. Dalam penulisan laporan ini penulis ingin
memberikan suatu gambaran kepada pembaca tentang Tune Up Pada
Mesin Mobil.

6
BAB II
DISKRIPSI LOKASI PRAKERIN

A. Sejarah Perusahaan
Pada awalanya perusahan ini belum punya nama dan masih kecil,
pemilik perusahan enggan memberikan nama karena pada dasarnya
perusahaan ini berdiri tanpa pelaksanaan terlebih dahulu, 4 bulan perusahaan
ini berjalan sehingga lama kelamaan mampu menarik minat para driver dan
langganannya,
Sampai akhirnya nama perusahaan ini diberi nama yaitu “Bengkel
Mitra Sejati”. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 19 Oktober 2000 hingga
sekarang sampai bangunan bengkel ini sudah cukup besar dan memiliki
banyak karyawan.

1. Visi dan Misi Perusahaan


Sebagai salah satu bengkel Mobil yang menekankan segi kwalitas
dengan berkomitmen untuk memberikan layanan dan solusi terbaik bagi
pelanggan. Komitmen itu tercermin dalam visi dan misi perusahaan
untuk menjadi bengkel yang terpecaya.
- Visi
Menjadi pusat reparasi mobil yang menyediakan spare part dan jasa
service yang mengutamakan pada kepuasan pelanggan didukung
dengan peralatan canggih dan tenaga ahli yang kompeten serta
pelayanan yang optimal dan terpercaya.
- Misi
 Memberikan solusi terbaik pada peyediaan suku cadang terbaik
dan reparasi yang terpercaya.
 Memberikan pelayanan terbaik dan standart mutu pada
Pelanggan dengan menjalankan proses kerja terbaik sehingga
tercapai kepuasan Pelanggan.

7
 Selalu mendahulukan kepentingan pelanggan dan karyawan
sebelum keuntungan untuk perusahaan.

8
 Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi secara terus
menerus untuk diimplementasikan dengan cara yang benar.

B. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI BENGKEL MITRA SEJATI

PEMILIK BENGKEL
SUTRISNO

MEKANIK I MEKANIK II
IMAM ILYAS

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

C. Denah Lokasi

Gambar 1.2 Denah Lokasi

9
D. Ruang Lingkup Usaha
Adapun ruang lingkup pekerjaannya diantaranya adalah sebagai berikut :
 Layanan cepat (Quick service) dapat berupa, pekerjaan tune-up, mengganti
minyak pelumas, mencuci dan lain-lain.
 Perbaikan umum (General repair) yang berupa perbaikan engine,
transmisi, differensial, penyetelan geometrid dan balancing roda.
 Perbaikan elektrik (Electrical repair) yang berupa perbaikan system
pengapian, starter, pengisian, system penerangan dan instrument.
 Perbaikan system pendingin ruangan (Car cooler and Air conditioning)
 Over haul and reconditioning
 Perbaikan masinai seperti boring, honing, bubut rem, skir katup dan lain-
lain
 Perbaikan body kendaraan dan cat.
 Pemasangan accessories dan optional parts.
 Pekerjaan lainnya.

10
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Tune-Up

Gambar 3.1 Tune-Up


Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan
dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul,
spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up
merupakan servis yang bertujuan untuk mengembalikan tenaga mobil agar
sesuai dengan standarnya. Jadi, tune-up merupakan servis penting sebuah
mobil sebelum servis lainnya.
Pekerjaan tune-up harus sesuai dengan prosedurnya. Tanpa
mengikuti urutan yang benar, hasil tune-up tidak akan sempurna dan akan
banyak mengalami terjadinya pengulangan pekerjaan. Ibarat orang
membersihkan ruangan, langkah yang tepat adalah menyapu
(membersihkan) bagian atas (langit-langit), kemudian membersihkan
lantainya. Jika menyapu lantai terlebih dahulu, kemudian membersihkan
langit-langit ruangan, lantainya harus disapu lagi. Ini jelas tidak efisien,
baik tenaga, waktu, maupun hasil pekerjaan. Dengan prosedur tune-up
yang benar, akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut.
 Waktu yang diperlukan lebih cepat.
 Tenaga yang dikeluarkan untuk menyervis lebih kecil.
 Peralatan lebih awet karena frekuensi pemakaian alat berkurang.
 Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar pasangnya relatif lebih
kecil.

11
 Peralatan yang Diperlukan
Dalam pengerjaan tune-up, sebaiknya sedikit mungkin
menggunakan alat. Persiapan alat yang berlebihan macam dan jumlahnya,
tetapi tidak digunakan, menandakan kurangnya pemahaman terhadap
mesin. Alat yang diperlukan dalam tune-up sebagai berikut.
 Kunci pas.
 Kunci ring.
 Obeng positif dan negatif.
 Feeler gauge (pengukur celah).
 Ampelas (ambril)
 Timing- light
 Engine analyzer atau Tes kompresi.
 Kain lap.
Namun, jika peralatan tersebut telah tersedia di dalam kotak
peralatan (tool box), tentu tidak ada salahnya disiapkan satu kotak tersebut.
Kotak alat sebaiknya ditaruh di atas meja atau kursi, tidak ditaruh di lantai
karena dalam pekerjaan tune-up lebih banyak dilakukan dengan berdiri
dari pada duduk atau berbaring. Meletakkan kotak alat di atas meja atau
kursi akan memudahkan dalam memilih dan mengambil alat yang akan
digunakan. Karena tidak semua kunci diperlukan, siapkan beberapa kunci
dan taruh di luar kotak, tetapi di atas kursi atau meja tersebut. Hitunglah
jumlah kunci di dalam kotak untuk mencegah kemungkinan kunci tidak
diketahui tertinggal di dalam mesin atau dekat mesin. Peralatan yang
kemungkinan besar bisa tertinggal di dalam atau di dekat mesin adalah
peralatan kecil, seperti feeler gauge, kunci pas, kunci ring, obeng,
ampelas, kain lap, dan kabel-kabel. Peralatan yang tertinggal di dalam atau
di dekat mesin dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan kerusakan
mesin, bahkan bisa membahayakan keselamatan penumpang. Contoh
kasus akibat tertinggalnya peralatan di dalam mesin atau di dekat mesin
mobil sebagai berikut.

12
 Kunci pas menghubungkan kutub positif dengan kutub negatif accu
dapat menyebabkan kebakaran.
 Kabel tersangkut di daun kipas radiator sehingga daun kipas patah.
Selain menghitung jumlah peralatan yang digunakan, perlu
diperiksa juga kondisi setiap peralatan secara teliti. Pastikan bahwa
peralatan tersebut dalam keadaan baik. Kondisi alat yang dapat
menimbulkan kecelakaan sebagai berikut.
 Kunci yang retak.
 Kabel terkelupas.
 Obeng retak.

B. Tujuan dan Fungsi Tune Up Mobil


Tujuan utama dari tune up adalah untuk memaksimalkan performa
mesin. Mungkin antara fungsi dan tujuan hampir sama, sehingga berikut
ini saya simpulkan menjadi beberapa poin tentang tujuan, manfaat dan
fungsi dari Tune up yaitu untuk :
1) Memaksimalkan performa mesin.
2) Menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah, kerusakan
ketika dijalan/macet.
3) Memastikan semua sistem dan komponen berada pada kondisi yang
baik dan sesuai dengan spesifikasi yang terdapat pada buku
manual.
Manfaat dari Tune Up antara lain adalah performanya lebih baik,
jika dilakukan perawatan rutin maka komponen mesin akan lebih awet dan
terhindar dari kerusakan yang lebih parah.

13
BAB IV
URAIAN HASIL PRAKERIN

A. Pengerjaan Tune Up

Gambar 4.1 Pengerjaan Tune-Up


Tune Up merupakan kegiatan mengembalikan kondisi mesin ke
keadaan normal yang meliputi beberapa sistem diantaranya :
a. Sistem pendingin.
b. Sistem pelumasan.
c. Sistem bahan bakar.
d. Sistem pengapian.
e. Pemeriksaan baterai.
f. Pengencangan baut kepala silinder.
g. Pemeriksaan sirkulasi air atau radiator.
h. Sudut dwel.
i. Penyetelan ignition timming.

B. Langkah-Langkah Tune Up Mesin Mobil Avanza


1. Sistem Pendingin.

Gambar 4.2 Sistem Pendingin

14
Pemeriksaan ini dibagi atas:
a) Kekencangan tali kipas
Periksa kipas kemungkinan terjadi keretakan lalu periksa
kekencangan tali kipas menggunakan tension belt gauge (tekanan =
125 +- 25)
b) Tekanan radiator
buka tutup radiator lalu pasang Radiator Cup Tester dengan
Radiator lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum,
pastikan tekanannya tidak turun. jika turun maka periksa kebocoran
pada radiator
c) Tekanan tutup radiator
pasang Radiator Cup Tester dengan tutup radiator lalu tekan batang
penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak
turun. jika turun maka periksa kebocoran pada tutup radiator

2. Sistem Pelumasan
Pemeriksaan ini di bagi atas:
a) Pemeriksaan kuantitas oli
Angkat dipstik dari tempatnya kemudian lap permukaan diptsik
dengan kain, kemudian masukkan lagi dipstik ke lubang oli, lalu
angkat kembali dan periksa secara visual Volume Oli ( diantara H
dan L)

b) Pemeriksaan kualitas oli.


c) Pada waktu yang bersamaan periksa kualitas oli dengan cara
teteskan setetes oli ke tangan kemudian gesek-gesek oli dengan
tangan yang lain dan amati perubahan warna oli (warna harus hitam
pekat). Penggantian minyak pelumas biasanya setelah jarak tempuh
berkisar 2.500 – 5.000 Kilometer.

15
3. Sistem Bahan Bakar

Gambar 4.3 Sistem Bahan Bakar


Pemeriksaan ini dibagi atas :
a) Pemeriksaan saringan bahan bakar

Gambar 4.4 Saringan Bahan Bakar


b) Lepas saringan bahan bakar dengan cara melepas baut kleman lalu
ambil saringan dan bersihkan dengan Kompresor dari lubang
EX=>IN=>EX
c) Pemeriksaan saringan udara

Gambar 4.5 Saringan Udara


Lepas saringan udara dengan cara melepas baut kupu lalu ambil
elemen saringan udara dan bersihkan dari bagian dalam => bagian
luar =>dan bagian dalam.

16
4. Sistem Pengapian (Dengan Internal Resistor)

Gambar 4.6 Sistem Pengapian


Pemeriksaan Coil dibagi atas :
a) Pemeriksaan tahanan primer
Dengan cara Kalibrasi Multitester pada OHM lalu pasang positif
multi pada positif coil, begitu pula negatifnya
b) Pemeriksaan tahanan sekunder
Dengan cara Kalibrasi Multitester pada Kilo-Ohm lalu pasang
positif multi pada positif coil dan negatif multi pada sekundary coil

5. Pemeriksaan Baterai Atau ACCU

Gambar 4.7 Baterai atau Accu


Pemeriksaan baterai dibagi atas :
a) Berat jenis baterai
Ambil baterai lalu buka tutup baterai kemudian periksa berat jenis
pada tiap-tiap sel dengan Hidrometer (1,25-1,27 kg/l)
b) Tutup baterai
periksa secara visual ventilasi tutup baterai dari kemungkinan
tersumbat, bila perlu bersihkan dengan kompresor

17
c) Tegangan baterai
kalibrasi multitester pada 50 DCV kemudian periksa tegangan
dengan multi
d) Kondisi terminal
periksa secara visual keadaan terminal baterai dari kemungkinan
korosi atau terbakar
e) Kotak baterai
periksa secara visual keadaan kotak baterai dari kemungkianan
retak
f) Volume baterai
periksa secara visual Volume Elektrolit baterai (antara upper dan
lowert level)

6. Pengencangan Baut Kepala Silinder

Gambar 4.8 Baut Kepala Silinder


Buka tutup kepala silinder lalu kencangkan baut kepala silinder
dengan kunci moment dengan urutan yang benar kemudian tutup
kembali

7. Pemeriksaan Sirkulasi Air Radiator

Gambar 4.9 Sirkulasi Air Radiator


langkah berikut dengan cara bika tutup radiator kemudian lihat secara
visual air dengan menekan Lengan Gas pada Karburator. jika sirkulasi

18
baik tutup kembali tutup radiator pada radiator.

8. Sudut Dwell

Gambar 4.10 Sudut Dwell


Nyelakan mesin pada temperatur kerjanya pasang kabel merah tune
up tester pada positif baterai, dan hitam pada negatif baterai,
kemudian kabel hijau pada kondensor, serta kabel pick up pada kabel
busi nomer 1 kemudian stel saklar pada dwell lalu baca hasilnya
(sudut dwell = 52 +- 2)

9. Penyetelan Ignition Timming

Gambar 4.11 Ignition Timming


Ambil lampu timming kemudian arahkan pada puli jika timming tidak
tepat atau tidak pas maka stel dengan cara menggeser Distributor.

19
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan :
Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk
mendapatkan performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin
tetap dalam kondisi yang baik dan prima. Karena mesin dioperasikan secara
terus menerus, maka akan memungkinkan terjadinya penurunan peforma
mesin.

B. Saran-Saran :
1. Saran Untuk Perusahaan
Dengan berakhirnya pelaksanaan PRAKERIN serta berdasarkan
uraian diatas maka dengan rendah hati saya memberanikan diri untuk
mengemukakan saran – saran yang bersifat positif yang sekiranya dapat
berguna dan bermanfaat.
a. Selama kami melaksanakan PRAKERIN di Bengkel Mobil Mitra
Sejati, saya merasakan bahwa Bengkel tersebut sangat baik dan
ramah dalam membimbing saya. Oleh karena itu saya berharap
agar keramahan dan kebaikan karyawan Bengkel Mitra Sejati
bukan hanya kepada saya pribadi, melainkan kepada siswa/i dari
sekolah kami. Tidak lupa saya juga ingin mengucapkan terima
kasih pegawai yang telah membantu kami dalam melaksanakan
PRAKERIN.
b. Perlu ditingkatkannya disiplin dalam bekerja.
c. Mempertahankan rasa kekeluargaan yang erat dan harmonis.
2. Saran Untuk Sekolah.
Untuk lebih meningkatkan mutu lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan Muhammadiyah 2 Andong, kami mengharapkan agar lebih di
tingkatkan lagi proses belajar mengajar serta meningkatkan mutu dan
keterampilan dan menambah fasilitas yang ada.

20
DAFTAR PUSTAKA

Buku panduan pembuatan laporan Prakerin


http://indrasetiawan17.wordpress.com/2011/06/21/pengertian-transmision-pada-
mobil/
http://www.scribd.com/doc/24394040/Sistem-transmisi
http://m-edukasi.net/online/2008/transmisimanual/fungsi.html
http://muslimhidayat-07.blogspot.com/2012/02/sistem-transmisi.html
http://sistemtransmisikendaraan.blogspot.com/
http://m-edukasi.net/online/2008/transmisiotomatis/materi02b.html
http://www.scribd.com/doc/74585502/10/Nama-dan-fungsi-komponen-transmisi-
otomatis
http://m-edukasi.net/online/2008/transmisiotomatis/materi02.html

21
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai