PUB : MSP-29062018-2
June, 2018
COMPANY PROFILE
COMPANY PROFILE
Mitsubishi Motors Corporation adalah salah satu
perusahaan Jepang yang memproduksi kendaraan terutama mobil.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 22 April 1970 dan merupakan salah
satu perusahaan dibawah bendera Mitsubishi Group. Logo Mitsubishi
adalah 3 berlian merah dan dibuat oleh pendiri Mitsubishi Motors, Yataro
Iwasaki. Markas Mitsubishi Motors berada di Tokyo, Jepang.
Perusahaan otomotif Mitsubishi berada di 7 negara; Jepang, Australia, Belanda, Filipina,
Thailand, Amerika Serikat, dan di Indonesia yang bernama PT Krama Yudha Tiga Berlian
Motors dan sejak 1 April 2017 kami berubah menjadi PT Mitsubishi Krama Yudha Sales
Indoensia, dimana sebagai distributor product MMC di Indonesia (Passenger Car & Light
Commercial Vehicle).
COMPANY PROFILE
Pertanggal 1 April 2018, kami menjadi perusahaan baru dengan konsentrasi product Passenger
Car & Light Commercial Vehicle, sedangkan PT KTB memegang product FUSO.
BAB 1 Orientasi 1 – 19
Latihan soal Bab 1 20
BAB 7 Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge 213 – 238
Latihan soal Bab 7 239
Penutup 240
Training Department
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia
BAB I
ORIENTASI
b. Service Department
1.
2.
3.
Kepuasan Pelanggan
-1-
BAB I
ORIENTASI
Deskripsi :
Berikut ini akan dijelaskan posisi-posisi yang terlibat di Service Department :
1. Service Manager
Mengorganisir dan mengawasi semua aktivitas di Service Department untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan dan memberikan profit ke Dealer.
2. Workshop Chief
Bertugas untuk mengorganisir dan mengawasi semua aktivitas di Bengkel Service / Area
Workshop dan mendistribusikan pekerjaan (Work Order) kepada seluruh karyawan di area
bengkel.
3. Final Checker
Bertugas melakukan pengecekan terakhir dari proses servis di Dealer dan bertanggung jawab atas
kualitas kendaraan yang telah diservis.
4. Service Advisor / Frontliner
Bertugas untuk memproses semua permintaan pelanggan dengan sopan, memberikan estimasi
harga dan waktu kepada pelanggan serta memberikan kepuasan pada pelanggan atas pelayanan
yang diberikan.
5. Customer Service
Bertugas untuk memfollow up pelanggan serta memastikan kepuasan dari pelanggan yang
melakukan servis di Dealer tersebut.
6. Leader
Bertugas untuk memimpin dan mengarahkan mekanik dalam melakukan pekerjaannya.
7. Mekanik
Apa sich kira-kira Tugas Mekanik?
Yuk, dibuka halaman berikutnya.....
-2-
BAB I
ORIENTASI
d. Mekanik
Tugas seorang Mekanik :
1. Menuntut Ilmu Kami para mekanik memiliki faktor
yang besar dalam menentukan
kepuasan pelanggan
-3-
BAB I
ORIENTASI
a. Pengertian K3
Perlengkapan K3
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan,
cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.
b. Tujuan K3
1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin agar tiap sumber produksi dapat dipakai secara umum dan efisien.
3. Menjamin proses pekerjaan berjalan lancar.
-4-
BAB I
ORIENTASI
d. Tindakan Pencegahan
• Cara mengatasi Kondisi Tidak Aman :
1. Dihilangkan
2. Dieleminir / diisolir
3. Dikendalikan
• Cara mengatasi Tindakan Tidak Aman :
-5-
BAB I
ORIENTASI
1. Seragam Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Jangan
menempatkan peralatan yang tajam atau runcing di saku, gunakan saku untuk
penempatan ballpoint atau perlengkapan lain yang tidak berbahaya.
2. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai
kepala secara langsung.
3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki
karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.
4. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
5. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
-6-
BAB I
ORIENTASI
• Penggunaan Palu
Periksa kondisi tangkai & baji hammer sebelum digunakan, agar tidak melukai anda dan rekan kerja
anda.
8. Pertolongan Pertama
❖ Jika ada sesuatu masuk ke mata Anda, harap segera lakukan pertolongan pertama untuk pemeriksaan
sesegera mungkin.
❖ Ingat buta tidak dapat disembuhkan, pencegahan lebih baik daripada pengobatan
❖ Lebih baik secepatnya untuk mengatasi luka sangat kecil untuk mencegah inpeksi .
❖ Kotak pertolongan pertama harus tersedia di setiap bengkel.
• Contoh :
Adakah Potensi Bahaya ?
Situasi 1
Seorang gadis mengajak berbicara seorang pemuda di
Laboratorium analisis yang sedang buru-buru menganalisis hasil
tes reagen.
-7-
BAB I
ORIENTASI
Situasi 2
Mekanik bekerja di bawah mobil yang hanya disangga oleh jack
garage tanpa diberi jack stand.
Situasi 3
Tukang pipa menempatkan papan di dua penyangga saat
mengencangkan nut menggunakan kunci pas yang ditambah
dengan tambahan pipa besi.
Situasi 4
Pekerja tersebut melakukan pengeboran dengan menggunakan
bangku bor tekan, sambil mengenakan sarung tangan katun.
-8-
BAB I
ORIENTASI
-9-
BAB I
ORIENTASI
Skema 5R
5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar.
Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan,
dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan
keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.
b. Masalah yang Ada Akibat Tidak Adanya 5R
1. Sering terjadi cacat / kesalahan pada hasil kerja.
2. Adanya pemborosan waktu akibat sulit mencari barang dan tidak siap memakai peralatan kerja
3. Adanya pemborosan waktu karena alat-alat rusak akibat dari kurang pemeliharaan.
c. Tujuan 5R
1. Mewujudkan tempat kerja yang nyaman dan pekerjaan yang menyenangkan.
2. Melatih manusia pekerja yang mampu mandiri mengelola pekerjaannya.
3. Mewujudkan perusahaan bercitra positif di mata pelanggan/customer.
4. Menjamin agar tiap sumber produksi dapat dipakai secara umum dan efisien.
5. Menjamin proses pekerjaan berjalan lancar.
- 10 -
BAB I
ORIENTASI
• RAPI = SEITO
• RESIK = SEISO
Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/
lingkungan kerja, mesin/peralatan dan barang-barang
agar tidak terdapat debu dan kotoran.
Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh
setiap orang dari CEO hingga pada tingkat office boy.
- 11 -
BAB I
ORIENTASI
• RAWAT = SEIKETSU
• RAJIN = SHITSUKE
Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi
karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang
sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti
pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa
yang sudah baik harus selalu dalam keadaan prima
setiap saat.
Posisi 5R
- 12 -
BAB I
ORIENTASI
• Sasaran 5R
Sasaran 5R
Kondisi 1 Kondisi 2
- 13 -
BAB I
ORIENTASI
Kondisi 1 Kondisi 2
- 14 -
BAB I
ORIENTASI
2. Tanggung Jawab
3. Kejujuran
4. Kerjasama
- 15 -
BAB I
ORIENTASI
5. Menghargai
1-5. HOUSEKEEPING
Pengertian Housekeeping :
Memelihara, menjaga dan merawat gedung beserta isinya
tanpa menyepelekan keamanan pekerja.
a. Tujuan Housekeeping
- 16 -
BAB I
ORIENTASI
- 17 -
BAB I
ORIENTASI
- 18 -
BAB I
ORIENTASI
1-7. Latihan Soal
1. Tujuan dari Service Department adalah.......
a. Menurunkan purna jual kendaraan mitsubishi
b. Menjaga kebersihan dan merawat bengkel
c. Mengurus stock spare part yang tersedia
d. Menjaga kepuasan customer dengan memberikan pelayan purna jual yang tepat untuk
meningkatkan penjualan kendaraan Mitsubishi
e. Semua jawaban salah
5. Membuat / Membakukan / Menetapkan pekerjaan yang sudah dilakukan agar pekerjaan tersebut
selalu sama dan teratur dilakukan adalah penerapan dari…
a. Ringkas/Seiri
b. Rapi/Seito
c. Resik/Seiso
d. Rawat/Seiketsu
e. Rajin/Shitsuke
6. Dalam struktur organisasi di dealer mitsubishi. Hubungan antara part runner dengan workshop chief
adalah.....
a. Koordinasi kerja
b. Patner kerja
c. Atasan dengan bawahan
d. Sama – sama dibawah service manager
e. Semua sama rata
- 19 -
BAB I
ORIENTASI
7. Berikut faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah......
a. Kondisi tempat kerja yang bersih
b. Tindakan yang tidak aman
c. Tindakan yang sesuai dengan prosedur
d. Kondisi yang selalu aman
e. Kondisi dan tindakan yang dilakukan sesuai prosedur
8. Apabila kita melihat ada tumpahan oli di area bengkel, yang harus kita lakukan adalah......
a. Dilihat
b. Dibersihkan
c. Dibiarkan
d. Diandaikan
e. Diabadikan
10. Suksesnya 5R terletak pada sejauh mana orang melaukan 5R sebagai suatu kebiasaan bukan paksaan
sehingga inisiatif perbaikan akan muncul dengan sendirinya atau menjadi kebiasaan adalah
penerapan dari…
a. Ringkas/Seiri
b. Rapi/Seito
c. Resik/Seiso
d. Rawat/Seiketsu
e. Rajin/Shitsuke
- 20 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
2-1. MEASUREMENT
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur
yang digunakan sebagai satuan.
a. Vernier Caliper
1. Bentuk dan konstruksinya seperti gambar di bawah yang terdiri dari skala regulator dan
skala vernier.
Vernier Caliper
- 21 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Cara pengukuran
Perhatian :
❖ Bersihkan permukaan alat ukur dan benda yang
akan diukur.
❖ Periksa permukaan alat, untuk mengukur pada
vernier caliper.
❖ Pergunakan bagian yang tipis dari “Jaw” untuk
mengukur permukaan yang sempit & bagian tengah
untuk permukaan yang normal.
- 22 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Contoh 2 : L = ........................... mm
Rumus untuk membaca panjang L (mm) L = L1 + X
X = Jumlah kenaikan x 0,05
Maka : L = 35 + 0,25 = 35,25 mm
❖ Latihan
Kerjakan soal-soal dibawah ini!!
- 23 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
b. Micrometer
1. Micrometer adalah alat ukur yang
presisi dan diperguna kan untuk
mengukur diameter luar dan diameter
dalam.
2. Prinsip Kerja
• Prinsip sebuah micrometer meng-
gunakan prinsip kerja antara bolt dan
nut (Gambar disamping)
• Langkah-langkah :
✓ Cari 0 pada skala timble
✓ Luruskan angka 0 tersebut dengan
garis sumbu.
✓ Putar timle satu putaran, ternyata
pada skala sleeve menunjukkan 0,5
Prinsip Micrometer
mm
✓ Skala timble terdiri dari 50 bagian
yang sama.
- 24 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
- 25 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
❖ Latihan
Kerjakan soal-soal dibawah ini!!
- 26 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Dial Indicator
Perhatikan disamping!!
Berikut adalah prosedur
pemakaian Dial Gauge yang
benar.
- 27 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
- 28 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
d. Cylinder Gauge
1. Pembacaan skala pada cylinder gauge
sama dengan Dial gauge.
3. Cara pengukuran
a) Ukur skala kasar diameter dalam cylinder
dengan menggunakan vernier caliper
b) Pilih Replecement Rod yang cocok dengan
ukuran, kemudian pasang pada gauge
c) Set micrometer sama dengan hasil pengukuran
diameter dalam cylinder
d) Lakukan zero adjustment pada cylinder gauge
e) Kemudian lakukan pengukuran pada diameter
cylinder yang akan diukur. Zero Adjustment
- 29 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
e. Torque Wrench
1. Torque wrench adalah sebuah alat untuk
mengencangkan nut dan bolt sambil
mengukur torsi yang bekerja, torque
wrench ini menggunakan socket bila
hendak dipakai.
Gambar (1) Plate Type Torque Wrench
2. Jenis-jenis torque wrench :
dengan arah aksial
❖ Torque wrench jenis plate
Gambar (1)
❖ Torque wrench jenis preset
Gambar (2)
❖ Torque wrench jenis adjustment wrench
Gambar (3)
Gambar (2) Preset Type Torque Wrench
PERHATIAN ; dengan arah aksial
Dalam melakukan pengukuran/pengencangan
posisi tangan harus dalam keadaan menarik
dan jangan mendorong.
f. Thickness Gauge
1. Thickness gauge terutama digunakan dalam
pemeriksaan clearance.
Thickness gauge digunakan untuk mengukur hal-
hal berikut:
- Celah kontak point pada distributor
- Valve clearance Thickness Gauge
- End play pada arah axial dan berbagai macam
clearance dengan arah aksial
- Various kinds of clearances.
2. Prosedur pengukuran
Sisipkan thickness gauge ke dalam clearance yang
akan diukur. Bila gauge ditarik keluar dengan gaya
sekitar 500 sampai 600 gram, berarti clearance
sama dengan ketebalan gauge.
- 31 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
- 33 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
- 34 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Socket Wrench
- 35 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
d. Socket Handles
❖ Ratchet handle
❖ Spinner handle
- 36 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
e. Adjustable Wrench
Adjustable Wrench
- 37 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
g. Hammer
❖ Chooper Type
Fungsi :
❖ Plastic Type
Fungsi :
Palu ini dipakai untuk mengetok ataupun
memukul benda kerja yang lunak. Tujuan
pemakaian palu lunak ini supaya benda kerja
tidak tergores atau pecah
❖ Ballpoint Type
Fungsi :
Palu ini terdiri dari 2 bagian yakni bagian yang
rata dan bulat. Bagian yang rata dipergunakan
untuk memukul benda kerja, sedangkan
bagian yang bulat dipakai untuk membuat
cekungan pada benda kerja
h. Center Punch
Fungsi :
Digunakan untuk menandai pada saat awal
pengeboran, juga untuk menandai pada
waktu melepas komponen machine agar
pada waktu pemasangan kembali lebih
mudah.
Center Punch
- 38 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Hexagon Wrench
j. Plier
Plier adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Plier terbuat dari baja dan
pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
Tipe- tipe Plier :
❖ Long nose Plier
Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Namun Anda dapat
memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai
pemotong kabel.
❖ Cutting Plier
Memiliki rahang tajam. Fungsinya untuk memotong kawat, kabel
plastik, dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium.
Gagangnya dilapis plastik. Kelemahan, tidak mampu memotong
ukuran bidang yang besar atau tebal.
- 39 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Fungsi tap
Cara menggunakan :
1. Buat lubang pada benda kerja
2. Pasang Tap No. 1 seperti yang diperlihatkan dalam
gambar dibawah (A), sambil menekannya dengan
jempol kedua tangan, putar perlahan dua atau tiga kali
untuk mengulir Tap ke dalam lubang dengan hati-hati
agar Tap tidak miring.
3. Berikan cutting oil pada benda kerja. Sambil
memberikan tekanan yang seimbang pada handle
kanan dan kiri, putar Tap sekitar satu putaran,
kemudian balikan setengah putaran untuk melepaskan
potongan, ulangi langkah-langkah pengetapan diatas
dengan tenaga pemutaran yang tetap.
Jenis-jenis tap
- 40 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Cara menggunakan
1) Sebuah round cutting die mempunyai 2 sampai
2,5 ulir pada holding portionnya yang terbagi,
seperti pada gambar, untuk memudahkan
memegang benda kerja.
2) Hadapkan sisi ini ke arah bawah ketika die
dipasang pada die holder.
3) Oleskan cutting oil pada benda kerja, putar die
satu putaran maju, dan putar balik setengah Cara menggunakan Die
putaran, ulangi langkah-langkah diatas dengan
tenaga pemutaran yang tetap.
m. Gear Puller
Bentuk gear puller diperlihatkan pada gambar disamping. Alat ini
digunakan untuk melepas gear atau pulley dari shaft dsb.
Cara pengggunaan Gear Puller
- 41 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
n. Bearing Puller
Bentuk bearing (B/G) puller ditunjukkan pada gambar
disamping. Alat ini digunakan untuk melepas bearing dari
shaft atau case.
Bearing Puller
o. Air Impact Wrench
Air impact wrench dipakai dengan
menggunakan compressor udara,
digunakan untuk memutar atau melepas
bolt atau nut.
Garage Jack
Jacking Point
Sewaktu-waktu mengangkat kendaraan dengan garage jack posisinya harus tepat pada
poin-point yang telah ditentukan (gambar dibawah).
Jacking Point
- 42 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
q. Rigid Rack
Penempatan Rigid Rack dibawah kendaraan, setelah
kendaraan diangkat dengan garage jack untuk dipakai
sewaktu pengecekan atau mengerjakan bagian bawah
kendaraan.
Fungsi :
Untuk menahan kendaraan setelah kendaraan diangkat
oleh garage jack.
Rigid Rack
- 43 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
r. Auto Lift
Auto lift digunakan pada saat mengerjakan bagian bawah kendaraan seperti memasang dan
melepas transmission.
Autolift memiliki berbagai macam tipe, untuk itu hati-hati dalam pemakaiannya sesuaikan
dengan kendaraan yang akan diangkat.
s. Transmission Jack
Transmission jack digunakan sewaktu memasang/melepas transmission, differential dan
sebagainya.
Bagian yang perlu diingat :
1) Untuk menaikkan dan menurunkan saddle, operasikan handle pompa ke atas dan ke bawah.
2) Untuk mencegah jatuhnya benda yang diangkat, pastikan duduknya serta ikatlah benda
tersebut.
Transmission Jack
- 44 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
t. Hydraulic Press
- 45 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Macam-macam Bolt
➢ Plastic Region
Plastic region menawarkan stabilitas dan tegangan axial yang
tinggi, digunakan sebagai baut kepala silinder dan baut-baut
tutup bantalan pada beberapa mesin.
Macam-macam Nut
- 46 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
3. Screw
Screw / Sekrup adalah suatu batang dengan ulir terbentuk dipermukaannya. Sekrup digunakan
untuk mengikat dua benda bersamaan, dan screw driver (obeng) adalah salah satu yg
digunakan sebagai alat untuk memutar sekrup pada suatu objek yang akan dipasangi sekrup.
4. Threads
Ulir (thread) adalah alur-alur yang melilit pada sebuat batang baja / poros dengan ukuran
tertentu. Ulir pada baut, dengan struktur spiral nya, berfungsi untuk mengencangkan benda
dengan mengubah gerakan rotary menjadi linear.
Threads
- 47 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
- 48 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
- 49 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Torque Pengencangan
❖ Torque Pengencangan
“ Torque = Gaya x Jarak “
Torque pengencangan diindikasikan dengan satuan formal N.m pada workshop manual,
karena itu nilai yang dinyatakan dengan N.m (Newton meter) nilai konversinya seperti
dibawah ini :
1 kg.m = 9,8 Nm
atau
1 kg.m = 10 Nm
- 50 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Torque Wrench
- 51 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
❖ Kerusakan Ulir
Bila terjadi kerusakan ulir maka dapat
menggunakan Tap atau Die. Tap digunakan
untuk memperbaiki ulir dalam, sedangkan Die
digunakan untuk memperbaiki ulir luar.
- 52 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Washer dipakai untuk mencegah kerusakan pada bolt & nut pada
saat di lakukan pengencangan dan juga untuk mencegah lepasnya
bolt & nut karena getaran.
➢ Macam-macam washer
Macam-macam Washer
➢ Cara penggunaan washer
Penggunaan Washer
- 53 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
❖ Pins
Penggunaan Key
- 54 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
c. Gears
- 55 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
Backlash
- 56 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
d. Bearing
Jenis-jenis bearing :
Macam-macam Bearing
❖ Jenis Bearing
1) Plane Bearings
Ball Bearing
- 57 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
3) Roller Bearings
Roller Bearing
- 58 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
2.
Berapa hasil pengukuran vernier caliper disamping?
a. 19,35 mm
b. 14,35 mm
c. 28,35 mm
d. 23,35 mm
e. 19,30 mm
3.
Berapa hasil pengukuran micrometer disamping?
a. 4,30 mm
b. 4,80 mm
c. 4,35 mm
d. 4,85 mm
e. 4,25 mm
4. Pada dial gauge apabila jarum berputar sebanyak 2 putaran (720 o) ke kanan, maka
menunjukkan...
a. Ditambah 20 mm
b. Ditambah 2 cm
c. Dikurangi 2 cm
d. Ditambah 2 mm
e. Dikurangi 2 mm
- 59 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL
8. Bagian dari micrometer yang berfungsi sebagai pengunci atau lock adalah.....
a. Spindel
b. Anvil
c. Lock
d. Ratchet Stop
e. Thimble
10. Jika pada kepala sebuah bolt tertera kode seperti gambar dibawah, maka...
a. Kekuatan tarik bahannya adalah 70 kg/mm2
b. Kekuatan tarik bahannya adalah 70 kg/cm2
c. Torsi pengencangan bolt adalah 70 kg/mm2
d. Kekuatan tarik bahannya adalah 70 N/mm2
e. Kekuatan tarik bahannya adalah 70 N/cm2
- 60 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi panas yang
dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak.
- 61 -
BAB 3
BASIC ENGINE
c. Klasifikasi Engine
Klasifikasi mesin dibagi seperti dibawah ini :
DOHC
SOHC
d. Langkah Engine
- 4-Stroke Cycle Engine
4 cycle engine adalah 1 kali langkah usaha yang dihasilkan dalam 4 langkah
gerakan piston. Langkah tersebut adalah :
intake compression combustion exhaust
- 62 -
BAB 3
BASIC ENGINE
e. Proses Pembakaran
- Gasoline Engine
- Diesel Engine
Pada diesel engine udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi
sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang tinggi. Bahan bakar (fuel)
diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
Secara sederhana Diesel Engine membutuhkan tekanan besar di dalam ruang
bakar supaya proses pembakaran terjadi dengan sempurna.
- 63 -
BAB 3
BASIC ENGINE
f. Pendinginan Engine
- Pendingin Air
- 64 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Jalur Oli :
- Oil pan →Oil Screen →Oil Pump →Regulator valve →Oil Filter
→Main Gallery → Melumasi Camshaft, Crank shaft, Piston &
Connecting Rod → kembali ke Oil Pan
g. Mekanisme Valve
- Double Overhead Camshaft (DOHC)
Keuntungan DOHC
• Dengan 4 katup yang langsung
digerakkan camshaft membuat
asupan bahan bakar melimpah,
sehingga power mesin lebih besar
• Stabil di putaran mesin (rpm)
yang tinggi.
• Torsi bekerja lebih baik pada
kecepatan tinggi / top-end power
Gambar DOHC
Keuntungan SOHC
• Torsi bekerja lebih baik pada
kecepatan rendah / low-end torque)
• Mesin lebih ringan karena hanya
menggunakan satu Camshaft
• Biaya produksi dan perawatan murah.
• Relatif Lebih Irit
Gambar SOHC
- 65 -
BAB 3
BASIC ENGINE
h. Susunan cylinder
- In line
Sususan silinder tipe ini bahasa inggrisnya adalah tipe in line, dimana
silinder tersusun dalam satu baris. Susunan silinder tipe ini memiliki beberapa
karakteristik (keuntungan dan kelebihan) yaitu :
• Konstruksi sederhana
• Tak banyak getaran
• Perawatan mudah
• Bila jumlah silinder lebih dari 4 konstruksi terkesan panjang
• Keseimbangan getaran jelek jika jumlah silinder kurang dari 4
Contoh mobil yang menggunakan mesin tipe sebaris yaitu Mitsubishi Delica,
Pajero Sport, Outlander Sport dan Mirage :
- V - Type
Produsen terkenal yang sering mengeluarkan mobil dengan susunan
silinder v ini seperti Ferrari, Lambhorghini, dll. Susunan silinder tipe v ini sangat
cocok digunakan pada mesin yang jumlah silindernya banyak, hal ini
dikarenakan bila jumlah silindernya banyak tetapi menggunakan susunan
silinder tipe in line maka akan memakan bayak tempat (panjang), berbeda jika
dengan tipe v. Maka akan lebih irit tempat dan kontruksinya dapat lebih pendek.
Susunan yang satu ini memiliki karakteristik tersendiri yaitu :
• Konstruksi pendek untuk silinder banyak
• Poros engkol sederhana ( dua batang torak pada satu pena )
• Perlu 2 kolektor gas buang
• Keseimbangan getaran lebih buruk dari motor sebaris
Contoh mobil yang menggunakan susunan silinder tipe "v" adalah Mitsubishi
Galant V6 dan PajeroSuper Exceed 3.8
- 66 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- Boxer
Susunan silinder tipe horizontal berlawanan ini disebut juga dengan
mesin flat, mesin ini merupakan mesin yang mana pistonnya bergerak secara
horizontal, dan dibagi menjadi dua sisi yang berlawanan, misal kalau terdiri dari
4 silinder, maka 2 silinder di sisi sebelah kanan, dan 2 silinder lainnya disebelah
kiri. Konsep susunan silinder ini ditemukan oleh ilmuwan asal jerman yang
bernama Karl Benz pada tahun 1896. Kemudian untuk karakteristik susunan
silinder tipe ini adalah :
• Konstruksi pendek dan rendah
• Keseimbangan getaran lebih baik dari lainnya
• Perlu 2 kolektor gas buang
• Saluran isap panjang jika hanya satu karburator
Contoh pabrikan yang menggunakan susunan silinder tipe boxer / flat yaitu
Subaru.
- 67 -
BAB 3
BASIC ENGINE
i. Bore x Stroke
j. Total Displacement
Apa yang dimaksud dengan 1600cc, 2000cc, dan 3000cc ?
“Angka tersebut merupakan Total Displacement atau jumlah dari keseluruhan volume
silinder ruang bakar”
V = 3.14 x D2 x S x N
4
Catatan :
1cm (Centimeter) = 1/100 m
V = 3.14 x D2 x S x N
4
V = 3.14 x 9,112 (cm) x 9,5 (cm) x 4
4
V = 2475,65 cc atau dibulatkan kebawah menjadi 2400 cc atau 2.4
- 68 -
BAB 3
BASIC ENGINE
k. Compression Ratio
Compression Ratio atau rasio kompresi adalah perbandingan jumlah volume total
keseluruhan (Vc + V) dengan volume ruang bakar (Vc)
Compression Ratio = Vc + V
Vc
Compression Ratio = 150 + 2400
150
Compression Ratio = 17.0
- 69 -
BAB 3
BASIC ENGINE
l. Engine Performance
1) Horsepower [Ps]
- 70 -
BAB 3
BASIC ENGINE
m. Combustion Chamber
- Pengetian Ruang bakar
“Combustion Chamber / Ruang Bakar Adalah bagian yang terbentuk antara cylinder
head dan piston bagian atas serta dinding cylinder block, pada saat piston pada TDC.”
- Bentuk ruang bakar :
- 71 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 72 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Gambar Kncoking
- 73 -
BAB 3
BASIC ENGINE
p. Valve Timing
“Valve timing adalah waktu membuka dan mennutupnya valve intake dan exhaust”
Overlap
Kondisi dimana kedua valve intake dan
exhaust terbuka bersamaan dalam satu
silinder.
Apa tujuannya?
1. Sebagai pembilasan ruang bakar, piston,
silinder dari sisa-sisa pembakaran
2. Pendinginan suhu di ruang bakar
3. Membantu exhaust scavanging
(pelepasan gas buang)
4. memaksimalkan proses pemasukkan
bahan-bakar
- 74 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- HC (Hydro carbon)
HC (hydrocarbon), hampir semua fuel pada dasarnya terdiri dari bermacam-
macam hydrocarbon. Apabila terbakar dengan sempurna di dalam combustion
chamber, maka :
C + O2 → CO2 (carbon dioxyde, tdk berbahaya),
sedangkan 2H2 + O2 2H2O (air, tdk berbahaya)
HC yg keluar dari exhaust pipe terjadi karena gas H2 dan C yang tidak
terbakar sempurna. Penyebab terbentuknya HC, antara lain :
• Ketika percikan api keluar dari sparkplug, campuran fuel mulai terbakar dan
menghasilkan api, ttp api tsb. sebagian tdk mencapai dinding cylinder, alias
mati dijalan, akibat dari temp dinding cylinder yg rendah. Gejala ini disebut
“Quenching zone/layer”. Gas yg tdk terbakar(un-burnt gas) tersebut. akan
keluar pada langkah exhaust ke udara luar melalui exhaust pipe.
• Ketika deceleration/accel pedal dilepas, maka terjadi kevacuuman yg kuat
di bawah throttle valve (carburattor), akibatnya campuran fuel jadi kaya
(rich mixture), shg terjadi un-burnt gas.
• Ketika eng masih dingin, fuel sulit menjadi gas/uap, shg sulit terbakar,
terjadilah un-burnt gas juga
- 75 -
BAB 3
BASIC ENGINE
c. Catalytic Converter
Cataliytic Converter mengubah emisi exhaust gas secara kimiawi, sebagai
berikut
: (NOx) + (HC / CO) menjadi N2 + H2O + CO2
Catalyst yang dipakai adalah monolith type, yang strukturnya sepeti gambar di
bawah
• Ceramic carrier dibuat dari cordylite yang mempunyai banyak cell. Bagian dalam
setiap cell dibungkus dengan catalytic layer.
• Catalytic layer tersebut terdiri dari Platinum (Pt) + Rhodium (Rh). Ada juga yang
terdiri dari Palladium(Pd) + Rhodium (Rh). Yang dibubuhkan di atas layer alumina
(Al2O3), yg berpori-pori dan berpermukaan luas.
- 76 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Compression Ratio 15 – 22 6 – 10
Formesi campuran Injeksi bahan bakar cair Campuran uap bahan bakar
setelah kompressi dengan udara sebelum
kompressi
Metode pengontrolan output Dari banyak bahan bakar Campuran bahan bakar
yang diinjeksikan dengan udara dengan katup
throttle valve
- 77 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 78 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Gambar CamShaft
Gambar Valve
- 79 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 80 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 81 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Gambar Piston
- 82 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Gambar Crankshaft
Gambar
Gambar Flywheel
Flywheel
h. Cylinder Block
- 83 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Gambar Thermostat
- 84 -
BAB 3
BASIC ENGINE
c. Radiator
Kegunaan utama dari kedua part
tersebut untuk melepaskan panas pada
coolant ke udara. Radiator memiliki tube
sebagai tempat mengalirnya coolant,
yang umumnya dari atas ke bawah. Pada
bagian bawah radiator terdapat hose
yang menghubungkan radiator dengan
pompa. Pada tube terdapat fins untuk
membantu mempermudah melepaskan
panas ke udara saat udara melewati fins
radiator.
Gambar Radiator
d. Radiator Cap
Kegunaan utama dari kedua part
tersebut untuk menaikkan titik didih air
dan menjaganya agar tidak mendidih
pada suhu 100 derajat celcius. Pada
tutup radiator dikenal dua macam katup,
ada katup tekan dan juga katup vacuum.
Katup tekan bekerja ketika mesin panas,
dimana katup ini akan membuka ketika
Gambar Radiator Cap tekanan didalam radiator naik sehingga
uap air bisa keluar menuju reservoir tank.
Sedangkan katup vakum akan bekerja
bila suhu mesin sudah kembali dingin,
didalam radiator akan terjadi kevakuman
dan katup ini akan membuka dan
menghisap air yang ada di reservoir tank.
e. Reservoir tank
Kegunaan utama dari kedua part
tersebut untuk menampung uap air
radiator saat suhu enginr tinggi, uap
yang berasal dari cooling system
melewati radiator cap dan ditampung di
reservoir tank. Uap tersebut akan
kembali menjadi cairan dan akn kembali
dihisap masuk ke dalam cooling
system.
- 85 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 86 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 87 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Gambar
Gambar
Minyak
Grease
Pelumas
2. Grease
Pada aplikasinya, grease dapat diilustrasikan seperti busa/ spon. Material
busa/spon dapat menyerap sejumlah cairan yang cukup banyak (dalam hal ini oli)
yang kemudian akan dilepas keluar ketika busa mendapatkan tekanan dan akan
diserap kembali ketika tekanan pada spon tidak ada lagi.
Demikian halnya pada grease, thickener atau matrix pada grease akan menyerap
oli dan melepaskannya untuk menciptakan daya pelumasan ketika grease terkena
beban yang besar seperti misalanya kejadian pada sebuah bearing. Ketika beban
berkurang, misalnya bearing berputar (dan sebelum bagian bearing berikutnya
terkena beban), oli akan diserap kembali ke dalam thickener grease, siap untuk
proses pelumasan berikutnya.
Gambar Grease
- 88 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 89 -
BAB 3
BASIC ENGINE
CATATAN
Lakukan pekerjaan step 2 , 3 dan 7 sehingga paling sedikit 9,0 L telah dibuang
dari cooler hose. Setelah itu, Buang sedikit A/T fluid dan lakukan pemeriksaan
terhadap terkontaminasinya fluid. Jika terkontaminasi, Ulangi steps 6 dan 7
8. Hubungkan hose yang telah dilepas pada step 1, dan kemudian masukkan
kembali oil level gauge.
9. Hidupkan engine, dan biarkan idle selaam 1 - 2 menit.
10. Gerakkan selector lever to kesemua posisi dan kemudian kembali ke
posisi N.
PERHATIAN :
Dalam penggantian ATF sbb :
1. Pastikan regulasi penggantian ATF dengan buku perawatan
berkala dan workshop manual.
2. Bedakan kendaraan dalam penggunaan berat dan normal.
Contoh :
Xpander
Normal : Periksa setiap 10.000 KM
Berat : Ganti setiap 40.000 KM
- 90 -
BAB 3
BASIC ENGINE
2. Oil Pump
Kegunaan utama part tersebut adalah
sebagai rumah dari Oil Pump dan juga
Oil filter. Dari putaran engine, oil pump
menghisap engine oil untuk disalurkan
ke oil filter dan selajutnya ke main
galery.
- 91 -
BAB 3
BASIC ENGINE
4. Oil Filter
Kegunaan utama part tersebut adalah
membantu menjaga kebersihan oil dan
menahan serbuk-serbuk dari dalam mesin
yang dapat merusak bearing-bearing atau
bagian mesin lainnya.
- 92 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Ketika Engine dinyalakan, Putaran engine akan memutar oil pump dan
menghisap oli yang berada di oil pan. Oli yang dihisap akan saring oleh Oil
Screen dari kotoran yang berukuran besar.
Karena putaran engine berubah naik turun, tekanan yang dihasilkan oleh
oil pum juga berubah-ubah. Maka Relief pressure valve membatasi tekanan oli
yang berlebih tersebut dan mengembalikan kembali ke oil pan. Tekanan oli
yang stabil tersebut masuk kedalam Oil Filter untuk disaring kembali dari
kotoran berukuran kecil agar tidak merusak part komponen lain yang dapat
menggangu kerja atau membuat menjadi macet.
Dari Oil filter dilanjutkan ke main main galeri atau oil galeri unutk
selajutnya disalurkan ke Crankshaft, Conecting rod dan Piston. Oli juga
disalurkan ke bagian Cylinder Head unutk melumasi Camshfat, Rocker Arm,
Valve dan Valve Spring. Didalam jalur main galeri terdapat Oil Preassure
Switch yang berfungsi mendeteksi ada tidaknya tekanan oli yang cukup.
Lalu,Oli tersebut akan jatuh kembali ke Oil pan dan siklus tersebut terus
berulang kembali selam engine dihidupkan.
- 93 -
BAB 3
BASIC ENGINE
Overhaul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang mempunyai arti
pemeriksaan yang sangat teliti, jadi dapat kita kembangkan lagi tentang pengertian atau
definisi engine over haul yaitu kegiatan pembongkaran komponen komponen kendaraan,
kemudian diperiksa dengan sangat teliti agar didapat data-data yang valid, sehingga langkah
perbaikan selanjutnya dapat tepat atau sesuai. Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja,
tetapi over haul juga ada pada komponen lainnya seperti OH Rem, OH Karburator, OH,
Transmisi, OH Distributor dan lain sebagainya. Selain engine over haul juga ada yang namanya
engine semi over haul, yaitu pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai pada
block silinder.
1. Kurang Tenaga, Tenaga performance mesin mobil yang terlihat lemah ketika dipakai,
sedangkan sistem pengapian, fuel sistem serta saringan udara tidak tampak sedang
mengalami gangguan.
3. Boros Bahan bakar, Penyebab terjadinya boros bahan bakar disebabkan oleh beberapa
penyebab yaitu kotornya filter udara, nosel yang tersumbat, sensor Fuel sistem yang
lemah, Piston & Piston ring aus dan penumpukan kerak pada ruang bakar.
4. Berasap, jika pada gas exhaust engine gasolin menghasilkan asap putih, hal tersebut bisa
terjadi karena oil down atau masuknya oli kedalam ruang bakar. Oli yang masuk kedalam
ruang bakar ikut terbakar dan menjadi asap putih. Oli bisa masuk disebabkan karena
cylinder liner sudah tergores atau ring piston yang sudah aus.
- 94 -
BAB 3
BASIC ENGINE
b. Engine Semi Over Haul
Engine semi over haul, yaitu pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai
pada block silinder. Semi Overhaul biasa dilakukan pada saat penggantian Gasket silinder head,
penyetelan valve clereance, pembersihan kerak ruang bakar dan pengagantian part yang berada
pada silinder head. Jadi Engine semi overhaul hanya melakukan pembongkaran hanya sebatas
sampai di silinder head saja dan dapat dilakukan langsung di atas mobil.
- 95 -
BAB 3
BASIC ENGINE
PEMBONGKARAN
ENGINE GASOLINE
4G15
- 96 -
BAB 3
BASIC ENGINE
a. Pembongkaran Altenator
- 97 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- Hal –hal yang harus diperhatikan pada saat membongkar timing belt
- 98 -
BAB 3
BASIC ENGINE
PERHATIAN :
1. Lakukan permeriksaan Timing Belt A dan B, setiap 50.000 KM.
2. Ganti Timing Belt A dan B setiap 10.000 KM
- 99 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 100 -
BAB 3
BASIC ENGINE
L
L
- 101 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 102 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 103 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 104 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 105 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 106 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 107 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 108 -
BAB 3
BASIC ENGINE
PEMBONGKARAN
ENGINE DIESEL 4D56
- 109 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 110 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 111 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 112 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 113 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- Hal –hal yang harus diperhatikan pada saat membongkar timing belt
PERHATIAN !
Oli dan air akan merusak timing belt secara
drastis, karena itu timing belt , sprocket dan
tensioner harus benar-benar dihindari dari air dan
ilo dan sama sekali tidak boleh dicuci.
- 114 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 115 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 116 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 117 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 118 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 119 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 120 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 121 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 122 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 123 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 124 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 125 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 126 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 127 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 128 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 129 -
BAB 3
BASIC ENGINE
h. Piston Projection
- 130 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 131 -
BAB 3
BASIC ENGINE
PERHATIAN !
Oli dan air akan merusak timing belt secara drastis, karena itu timing belt ,
sprocket dan tensioner harus benar-benar dihindari dari air dan oli dan sama
sekali tidak boleh dicuci
- 132 -
BAB 3
BASIC ENGINE
PERHATIAN !
Oli dan air akan merusak timing belt secara drastis,
karena itu timing belt , sprocket dan tensioner harus
benar-benar dihindari dari air dan oli dan sama
sekali tidak boleh dicuci
- 133 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 134 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 135 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- Pemasangan Piston
- 136 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 137 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 138 -
BAB 3
BASIC ENGINE
- 139 -
BAB 3
BASIC ENGINE
2. Pada saat piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas dengan keadaan kedua valve
tertutup, dari pernyataan diatas engine sedang memasuki langkah......
a. Intake
b. Compression
c. Exhaust
d. Expansion
e. Semua jawaban salah
3. Dari tabel perbandingan antara diesel engine dengan gasoline engine. Dari compression ratio antara
dua engine tersebut maka engine diesel memiliki compression ratio......
a. Besar
b. Rendah
c. Sedang
d. Kecil
e. Semua jawaban salah
- 140 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
4-1. CHASSIS
Chassis adalah komponen pendukung utama sebuah rangka kendaraan. Chasis
berfungsi sebagai penopang berat dan beban kendaraan, mesin serta
penumpang. chassis memiliki 4 bagian, yaitu pegas, steering, rem, roda dan ban.
a. Suspension System
Fungsi utama dari sebuah sistem suspensi adalah untuk mendukung kendaraan
ketika berhadapan dengan permukaan jalan yang rusak, sehingga efek kejut dari
permukaan jalan tidak sampai berdapmak pada komponen, mengganggu kenyamanan
panumpang dan kontrol pengemudi.
Kebanyakan sistem suspensi menggunakan spring sebagai media untuk memerap
gaya yang diihaslkan dari permukaan jalan yang tidak rata dan shock absorber untuk
meredam / mengurangi frequensi getaran yang dihasilkan spring.
Suspensi Sistim
- 141 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Ilustrasi Suspensi
Dari gambar diatas dapat disimpulkan prinsip kerja suspensi : Semakin berat
sprung weight, semakin baik mutu pengendaraannya, body akan semakin sulit untuk
bergetar. Sebaliknya Semakin berat Unsprung weight, Body akan semakin mudah
bergetar.
2. Klasifikasi suspensi
Terdapat dua jenis suspensi yang umumnya digunakan pada kendaraan, yakni
rigid dan independen suspensi
• Suspensi rigid
Suspensi tipe rigid adalah suspensi dimana roda kiri dan kanan dihubungkan dengan
axle tunggal. Axle ini dihubungkan ke body dan frame melalui spring/pegas (leaf
spring atau coil spring).
Suspensi Rigid
- 142 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
• Suspensi Independen
Berbeda dengan suspensi tipe rigid yang roda
kiri dan kanannya dihubungkan dengan axle
tunggal, pada suspensi independent ini antara
roda kiri dan roda kanan tidak dihubungkan
dengan axle tunggal. Kedua roda dapat begerak
bebas tanpa saling mempengaruhi.
Berikut klasifikasi sistem suspensi yang digunakan pada kendaraan mitsubishi
Suspensi Independen
b. Roda
Wheel dan tire menahan beban kendaraan dan sebagai bantalan dari beban
kendaraan tersebut. wheel dan tire mengendalikan traksi yang diteruskan ke permukaan
tanah. Ketika kendaraan berjalan, wheel dan tire menahan kendaraan tetap terhadap
permukaan tanah. Keseimbangan wheel membantu menghindari terjadinya suara bising
ketika kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi.
Roda
- 143 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
1. Tire
Tire atau ban merupakan penahan berat unit yang bersinggungan langsung dengan
permukaan tanah dan merupakan komponen yang terletak pada pelek (rim) sebuah
kendaraan. Fungsi dari ban adalah sebagai berikut:
• Menahan berat suatu kendaraan dan muatan yang bersinggungan dengan
permukaan tanah/jalan.
• Mengendalikan jalannya kendaraan saat bergerak maju atau mundur.
• Meneruskan tenaga dari engine sehingga kendaraan dapat berjalan dan
sebaliknya untuk memberhentikan bila diperlukan.
• Bersama dengan sistem suspensi menentukan keamanan, kenyamanan dan
kemudahan
• pengendalian kendaraan.
2. Struktur ban
Secara garis besar struktur tire tersusun dari beberapa bagian utama: carcass,
tread, breaker shoulder, side wall dan bead.
- Carcass
Carcass terletak di dalam ban, yang berfungsi menahan berat, goncangan,
tumbukan dan tekanan angin. Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply cords.
Karet yang membungkus/melapisi cord tidak hanya melindungi dari kerusakan luar,
tetapi mencegah pergeseran diantara cords.
- Tread
Tread merupakan kulit luar dari ban, melindungi carcass dari keausan dan
kerusakan. merupakan bagian dari ban yang berhubungan langsung dengan
permukaan jalan, dan memiliki ketebalan karet yang paling besar untuk menahan
keausan ban.
- Shoulder
Shoulder adalah merupakan daerah diantara tread dan side wall (dinding samping)
ban.
- Side Wall
Side wall adalah daerah samping ban dan memiliki ketebalan karet yang tipis tetapi
menggunakan karet yang kualitasnya lebih baik.
- 144 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
- Breaker
Breaker merupakan lapisan tali (cord layer) yang ditempatkan diantara tread dan
carcass dengan tujuan sebagai peredam goncangan/tumbukan. Sebagai tambahan
untuk mencegah pemisahan dan untuk mengurangi perubahan tiba-tiba dari
elastisitas, selembar karet disisipkan diantara carcass dan breaker supaya berfungsi
sebagai cushion (bantalan).
- Bead
Bead digunakan di carcass, berfungsi untuk menahan kedua ujung dari cord,
menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke rim (pelek). Bead wire (kawat bead)
adalah cincin yangterbuat dari kawat baja dengan kadar karbon yang tinggi. Flipper
menutup bead wire dan didalamnya terisi bead filler, karet keras yang berbentuk
segitiga (apex rubber). Bead fillermembantu flipper agar bisa bercampur dengan baik
di dalam ban. Bagian ujung yang berhubungan dengan pelek dan lebih dekat dengan
pusat ban dinamakan bead toe. Bagian yang berhubungan dengan flens dari pelek
dinamakan bead heel. Bagian luar dari daerah bead dilapisi oleh semacam ply cord
(yang sudah dilapisi karet), dinamakan chafer.
Bagian Ban
- 145 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
3. Kontruksi roda
Ban terbentuk dari lapisan lapisan tali ( layer of cord) yang menyusun
badan ban atau carcas, lapisan ini disebut ply. Sesuai dengan penyusunan ply ,
ban tebagi menjadi 2 macam kontruksi penyusunan, yakni bias dan radial
• Struktur bias
Ban Bias
• Struktur radial
Konstruksi
carcass cord membentuk sudut 90o terhadap
keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping
konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap
pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban yang
berhubungan langsung dengan permukaan jalan
diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang
dinamakan breaker atau belt. Ban jenis ini hanya
Ban Radial
mengalami sedikit deformasi karena bentuknya
yang sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi.
Ban radial ini juga mempunyai rolling resistance
yang kecil.
4. Thread pattern
Tread yang merupakan kulit luar dari ban memiliki bentuk yang berbeda-
beda dan dinamakan tread pattern. Tread Pattern pada dasarnya digolongkan
menjadi empat jenis, yaitu:
- 146 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
▪ Rib
▪ Lug
▪ Block
▪ Rib–lug
Thread Pattern
5. Aspect ratio
Aspect ratio merupakan perbandiingan tinggi
ban terhadap lebar ban damal persen (100%) .
Pengaruhnya :
Semakin kecil aspect ratio
Daya cengkram lebih besar
Kendaraan lebis stabil saat jalan lurus
maupun berbelok pada kecepatan tinggi
Daya lenturnya berkurang
Aspect Ratio
6. Rotasi ban
Untuk mengatasi keausan yang tidak merata pada ban, maka harus
dilakukan rotasi ban secara berkala. Yang dimaksud dengan rotasi ban adalah
menukar posisi ban yang satu dengan ban yang lain.
Rotasi Ban
- 147 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
7. Tire Pressure
Pengisian tekanan angin sangat
berpengaruh terhadap performa pengemudian,
kenyamanan, dan umur pakai ban tersebut,
maka pastikan ban diisi dengan tekanan angin
yang sesuai dengan spesifikai masing masing
ban.
8. Wheel balance
Selain tekanan angin ban, hal yang
mempengaruhi performa ban juga adalah wheel
balance. Putaran wheel yang tidak seimbang
akan menimbulkan getaran yang diakibatkan
gaya sentrifugal yang sidak merata. Oleh karena
itu sangat penting untuk selalu melakukan wheel
balance secara periodical
Wheel Balance
9. Wheel alignment
Pada kendaraan roda depan harus dapat bergerak dengan lembut dan
akurat ketika berbelok. Ketika kendaraan berjalan lurus, roda depan harus selalu
stabil dan cepat kembali ke posisi semula apabila ada beban kejut akibat jalan
yang tidak rata. Selain itu tire/ban pada roda depan tidak cepat aus. Hal tersebut
dapat dicapai dengan baik jika dilakukan front wheel alignment yang tepat. Front
wheel alignment/steering wheel alignment mempunyai beberapa faktor yang harus
disetel (adjust) dengan tepat, yaitu: Kingpin Inclination Angle (KIP), camber angle,
toe in/toe out dan caster angle.
Secara umum fungsi dari wheel alignment ini adalah :
1. Mengurangi tenaga putar steer.
2. Menjamin kestabilan pengemudian.
3. Self aligning pada steering.
4. Memperpanjang umur tyre.
- 148 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
• Toe In
Toe In
• CAMBER.
Ketika axle dilihat dari depan kendaraan,
akan terlihat garis tengah ban tidak vertical
tetapi akan miring membentuk sudut dengan
arah keluar yang dinamakan camber angle
dengan besar sekitar 1°. Ban akan
cenderung miring kedalam ketika unit
mendapat beban atau muatan, maka adanya
camber ini akan menghilangkan efek
tersebut. Selain itu, camber angle juga
membantu unit berbelok tiba-tiba dari kondisi
Chamber berjalan lurus dengan lebih mudah (steering
effort) .
• CASTER.
Pada umumnya kingpin jika dilihat dari sisi
samping kendaraan akan miring kebelakang
dari garis vertical yang dinamakan caster.
Hal ini akan membuat kemudi lebih mudah
dan roda akan cenderung untuk bergerak
maju atau mundur mempertahankan arah
roda.
Caster
- 149 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
• KINGPIN OFFSET
Sudut antara kingpin shaft dengan garis vertical
kepermukaan jalan dinamakan kingpin inclination
angle
Dengan maksud kendaraan dapat melakukan self
aligning yang halus setelah berbelok dikarenakan
pembebanan kendaraan saat berbelok .
Kingpin Offset
c. Steering System
Steering dipergunakan untuk merubah arah putaran steering wheel menjadi arah
rodasesuai dengan keinginan pengemudi dengan mekanisme linkage ataupun hydrolik
Persyaratan steering :
1. Arah kendaraan dapat dirubah dengan mudah dan lancar.
2. Radius putaran harus kecil, agar mampu merubah arah pada jarak yang sempit.
3. Arah harus tetap stabil saat kendaraan dikendarai.
Prinsip Steering
- 150 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
2. Ball nut
- 151 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Sistim EPS
Sistem EPS
- 152 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Steering Play
Gear oil
- 153 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
d. Brake System
Brake sistim adalah suatu sistim kerja yang berfungsi untuk memperlambat dan
menghentikan laju kendaraan dan untuk mencegah bergeraknya kendaraan saat
diparkir.
1. Klasifikasi brake
• Shoe Type
Tipe ini menggunakan lining brake untuk memperlambat atau menghentikan
pergerakkan unit. Pada tipe shoe terdapat sebuah gaya yang meningkatkan gaya
pengereman yang disebut self serfo efek. Shoe type terbagi menjadi leading trailling,
duo servo dan dual leading.
Self servo
Leading trailing
Pada tipe ini terdapat dua shoe yang
masing masing memiliki gaya pengereman
yang berbeda. Ketika mergerak maju, satu sisi
menjadi leading, sisi yang lain menjadi trailing,
begitu sebalikny ketika mundur.
Leading trailing
- 154 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Dual leading
Pada tipe ini terdapat dua shoe yang masing
masing memiliki gaya pengereman yang sama .
Ketika mergerak maju, satu sisi menjadi leading, sisi
yang lain pun menjadi leading, namun ketika
kendaraan bergerak mundur, maka kedua sisi shoe
menjadi trailing di masing masing sisi .
Dual leading
Duo servo
Pada tipe ini, cylinder yang digunakan adalah
double acting type. Brake shoe sebelah kiri dan
kanan dihubungkan satu sama lain melalui
adjuster.
Duo servo
• Brake Disk
Sistem pengereman dengan menggunakan mekanisme penjepitan disc atau cakram
yang berputar bersama roda dengan menggunakan dorongan hydrolis dari piston
hingga diteruskan ke brake pad.
Disc brake
- 155 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
- 156 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
3. Brake Booster
Brake booster adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengurangi tenaga
penakanan pedal untuk mengaktifkan sistim rem pada kendaraan dengan
memanfaatkan perbedaan vacum yang dihasilkan dari mesin atau pompa vacum
denagan tekanan atmosfer.
Brake Booster
4. Brake fluid
Brake fluid adalah media penyalur tenaga yang diperoleh dari kaki saat
meningjak pedal rem untuk diteruskan ke piston wheel cylinder, untuk menekan pad
dan mengurangi laju kendaraan. Brake fluid tidaklahsama dengan oli biasa, karena
selain media penyalur tenaga dan pelumasan, brake fluid juga harus memiliki titik
didih yang tinggi untuk memaksimalkan fungsi pengereman dalam kondisi panas.
- 157 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
• Pemeriksaan kebocoran
Periksa kondisi pipa dan hose beserta clamp dan pengencangan
sambungnnya, pastikan tidak ada kebocoran.
Brake Piping
- 158 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Brake Pad
Brake Shoe
- 159 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
1. Prinsip pendinginan
- 160 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
2. Refrigerant
Refrigerant adalah media pemindah panas yaitu senyawa yang bersirkulasi pada
sistim AC Untuk menghasikan efek pendinginan. Refrigerant yang dipakai pda
kendaraan sekarang ini adalah HFC134a yang tidak mempunyai sifat sebagai
perusak Ozone (karena tidak mengandung Chlor).
• Sifat refrigerant
Pada tekanan atmosphere air mendidih pada suhu 100 oC (212 oF), tetapi HFC134a
mendidih pada suhu –26.9 oC (-16.4 oF). Pada tekanan 1 kg/Cm2.G (98 kpa) air
mendidih pada suhu 121 oC (250 oF) tetapi HFC134a mendidih pada suhu –10.6 oC
(-128 oF) .
Kalau HFC134a dilepaskan ke udara maka secara cepat akan menguap mengambil
panas dari udara sekitarnya. HFC134a juga akan secara mudah mengembun
kembali menjadi cair, pada kondisi tekanan tertentu dengan melepaskan panas ke
sekililingnya. Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud cairan tanpa merubah
suhunya dengan menaikan tekanan refrigerant tersebut.
Contoh 1
Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud cairan tanpa merubah suhunya
dengan menaikan tekanan refrigerant tersebut.
- 161 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Contoh 2
Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud cairan tanpa merubah tekanannya
dengan cara menurunkan suhu refrigerant tersebut. Begitu pula sebaliknya
Contoh 3
Refrigeran berwujud cairan dapat dirubah kewujud gas pada suhu tetap
dengan cara menurunkan tekanan refrigerant tersebut.
Contoh 4
Refrigerant berwujud cair dapat dirubah kewujud gas pada tekanan tetap
dengan cara menaikan suhu refrigerant.
- 162 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
3. Siklus AC
Siklus AC
• Compressor
Compressor adalah pompa yang dirancang untuk menaikan tekanan
refrigerant. Kenaikan tekanan refrigerant juga akan menaikan suhu refrigerant.
Uap refrigerant bersuhu tinggi akan mengembun secara cepat didalam condenser
dengan melepaskan panas udara sekitar.
• Condensor
Condenser digunakan untuk mendinginkan gas refrigerant bertekanan dan
bersuhu tinggi dan merubahnya menjadi cairan refrigerant. Sejumlah besar panas
dilepaskan keudara bebas melalui condenser. Hal ini akan mempengaruhi efek
pendinginan dievaporator. Untuk itu condenser dipasang didepan kendaraan
untuk mendapatkan pendinginan oleh radiator fan dan udara yang lewat saat
kendaraan bergerak.
- 163 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
• Receiver dryer
Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan
refrigerant. Juga dryer dan filter didalam receiver akan menyerap air dan kotoran
yang ada didalam refrigerant. Receiver memisahkan refrigerant dalam bentuk gas
dari cairan refrigerant oleh perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang
mengalir ke expansion sudah berbentuk cairan. Dryer juga berisi desiccant yaitu
zeolite yang berfungsi menyerap panas.
• Expansion Valve
Setelah melewati receiver cairan refrigerant dialirkan ke orifice (lubang kecil
yang tiba-tiba membesar disebut Expansion valve) akibat cairan yang tiba-tiba
saluranya diperbesar, maka cairan refrigerant akan berubah menjadi bertekanan
dan bersuhu rendah dengan wujud kabut. Expansion valve ini akan mengatur
jumlah aliran refrigerant yang diupkan di evaporator, akibat dari pengaturan aliran
refrigerant ini maka suhu ruangan dapat diturunkan berdasarkan beban panas
yang ada pada evaporator. Jumlah aliran refrigerant yang melewati expansion
valve ditentukan oleh gerakan turun naik-nya valve.
• Evaporator
Kegunaan evaporator berlawanan dengan condenser. Wujud refrigerant
sebelum di expansi 100% berbentuk cairan. Akibatnya secara cepat tekanan
turun, refrigerant mulai menguap dan selanjutnya menyerap panas dari udara
yang dilewatkan melalui fin-fin pendingin pada evaporator, sehingga udara
menjadi udara dingin.
- 164 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
4-2 Powertrain
Powertrain adalah rangkaian komponen yang bekerja bersama untuk menyalurkan
tenaga dari sumber tenaga ke bagian tertentu untuk menghasilkan kerja. Istilah power
train bukanlah hal yang baru. Istilah ini sudah ada sejak lama untuk menggambarkan
komponen-komponen yang menyalurkan tenaga dari satu tempat ke tempat lain.
Powertrain
- 165 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Front Engine Rear Wheel Drive Front Engine Front Wheel Drive
(FR), memiliki letak engine di depan (FF), memiliki letak engine di depan
dengan penggerak roda belakang. dengan penggerak roda depan. Salah
Salah satu Kendaraan Mitsubishi satu Kendaraan Mitsubishi yang
yang menggunakan tipe penggerak menggunakan tipe penggerak
tersebut adalah Mitsubishi Kuda. tersebut adalah Mitsubishi Outlander
Sport.
Front Engine Four Wheel Drive Front Engine All Whel Drive (AWD),
(4WD), memiliki letak engine didepan memiliki letak engine didepan dengan
dengan penggerak roda belakang dan penggerak roda depan dan roda
juga depan. Namun dapat diubah belakang. Salah satu Kendaraan
menjadi berpenggerak roda belakang Mitsubishi yang menggunakan tipe
saja. Salah satu Kendaraan penggerak tersebut adalah Mitsubishi
Mitsubishi yang menggunakan tipe Lancer Evolution X.
penggerak tersebut adalah Mitsubishi
All New Pajero Sport Dakar 4x4
- 166 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
- Komponen Powertrain
a. Clutch
Suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan
penyaluran tenaga sesuai dengan Keperluannya, seperti pada saat :
• Mulai menjalankan kendaraan.
• Engine dihidupkan .
• Merubah perbandingan gigi .
- 167 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
b. Transmisi
Mengubah perbandingan gigi dengan cara mengganti gear yang saling
mengait berdasarkan kondisi perjalanan, seperti pada saat :
• Kendaraan mulai berjalan
• Menanjak
• Melaju di permukaan jalan yang rata
• Menggerakan kendaraan maju dan mundur
Transmisi
- 168 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Transmisi FF
- Transmisi Manual (FF Type)
Transmisi jenis ini digunakan
oleh kendaraan berpenggerak
depan atau FF. Mitsubishi
Mirage, Outlander Sport dan
Grandis menggunakan
transmisi jenis ini
A/T
- 169 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
CVT
- 170 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
2. Gear Ratio
Transmisi bekerja dengan memanfaatkan perbedaan putaran gigi yang
disebut dengan gear ratio. Setiap posisi gear 1st – 5th memiliki perbandingan nilai
gear ratio yang berbeda – beda. Gear ratio ini menghasilkan perbedaan
kecepatan dan juga torsi engine.
Dengan demikian Gear ratio/Reduction ratio dapat kita definisikan
sebagai perbandingan antara jumlah putaran yang dihasilkan oleh gear input
(drive gear) terhadap jumlah putaran gear output (driven gear) yang berbeda
ukuran. Contoh, jika gear input berputar sebanyak 3 putaran, sedangkan gear
output berputar sebanyak 1 putaran, maka gear rationya adalah 3:1. Artinya
jumlah putaran gear output "direduksi" sebanyak 3 kali, sehingga putaran gear
output "berkurang" sebanyak 3 kali putaran gear input.
Contoh pada gigi 1 , rasio umumnya berkisar 4 , Jadi pada saat gigi 1 maka
putaran dari mesin diperlambat, tapi kemampuan daya angkatannya besar. Daya
angkat ini bisa diumpamakan sebagai berikut:
Bila beban mobil adalah 1000 kg. Dengan menggunakan gigi 1 maka
beban 1000 kg tersebut dicicil dalam 4 kali putaran output transmisi, artinya 1000
kg dibagi 4 = 250 kg. Jadi dalam 1 putaran output transmisi ibaratnya mengangkat
250 kg. Jadi mesin mengangkat beban hanya 250 kg saja.
Gear Ratio
- 171 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
c. Propeller Shaft
1. Fungsi Propeller Shaft
Fungsi utama dari Propeller Shaft adalah untuk meneruskan tenaga dari
transmission ke final gear. Propeller shaft harus memiliki syarat sebagai berikut :
✓ Tahan Puntiran
✓ Tidak Mudah Bengkok
✓ Harus Dapat Bergerak Ke Segala Arah (Dipasangkan Universal Joint)
✓ Harus Dapat Memendek Dan Memanjang (Dipasangkan Sleeve Joint)
Propeller Shaft
Propeller Shaft
Pada Propoller shaft terdapat Balance piece yang dipasang pada bagian luar
pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar. Dengan
keseimbangan ini diharapkan poros propeller dapat berputar tanpa
menghasilkan getaran yang besar atau dengan kata lain dengan lembut
- 172 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
d. Differential (Gardan)
Diferensial merupakan salah satu bagian dari mekanisme pemindah
daya yang bertugas untuk memindahkan tenaga dari mesin melalui perantara
propeller shaft untuk selanjutnay diteruskan ke poros roda belakang (rear axle).
Differential
1. Fungsi Differential
Fungsi dari diferensial antara lain:
- Merubah arah putaran mesin : Pada posisi mesin mobil untuk truck atau
khusunya mobil yang menggunakan propeller shaftl, memiliki posisi mesin yang
memanjang ke kebelakang . Sehingga arah putaran dari fly wheel tidak searah
dengan arah putaran roda. Maka diferential membuat arah dari putaran mesin
menjadi searah dengan arah putaran roda untuk bergerak maju dan mundur
kendaran.
- Memperbesar momen : Momen merupakan tenaga putaran dari sebuah
benda yang berputar. Putaran crankshaft dari mesin mempunyai tenaga atau
momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil ,
sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar, selambat –
lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya
adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada
kecepatan tinggi memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol
berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi
besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat.
Diferensial memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut,
sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak
atau berjalan dengan terisi beban.
- 173 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
- Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok : Pada saat mobil
berbelok , putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran
roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik
dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka
mobil tak akan membelok. Diferensial membuat putaran roda kiri dan kanan tidak
sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik.
- 174 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
Final Gear Ratio = Jumlah Gigi Ring Gear : Jumlah Gigi Drive
Pinion
Total Gear Ratio = Final Gear Ratio x T/M Gear Ratio
Kecepatan Kendaraan = ( 0.377 x N x R ) : Total Gear Ratio
- 175 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
f. Drive Shaft
Driveshaft adalah Sebuah poros penggerak, poros penggerak, poros baling-
baling adalah komponen mekanis untuk transmisi torsi dan rotasi, biasanya
digunakan untuk menghubungkan komponen lain dari drive train yang tidak dapat
dihubungkan langsung karena jarak atau kebutuhan untuk memungkinkan relatif
gerakan antara mereka.Fungsi dari Drive Shaft yaitu untuk meneruskan tenaga dari
transmission ke roda.
- 176 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
- 177 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
- 178 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
- 179 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN
2. Pada ban mobil biasanya terdapat kode 185/65R15 88S, angka 15 menunjukkan...
a. Tire widht
b. Aspec ratio
c. Batas kecepatan
d. Tipe/jenis ban
e. Rim diameter
5. Bagian dari clutch yang berfungsi untuk menekan langsung clutch disc supaya menempel
flywheel adalah...
a. Diaphragm spring
b. Pivot ring
c. Clutch cover
d. Retracting spring
e. Pressure plate
- 180 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
- 181 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
Hambatan Listrik
d. Rangkaian Listrik
Pada rangkaian listrik terdapat dua jenis rangkaian diantaranya rangkaian seri
dan rangkaian paralel, seperti ayng terlihat pada gambar berikut
e. Penghitungan Listrik
Rumus Tegangan, Arus dan Hambatan Besar energi listrik yang dihasilkan setiap
V=IxR detik.
V = Tegangan Listrik P=VxI
I = Arus Listrik P = Daya listrik
R = Hambatan Listrik V = Tegangan listrik
I = Arus listrik
- 182 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
Dioda
b. Transistor
Sebagai switching dan amplikasi (penguat
arus)
Syarat bekerja (ON) :
▪ Transistor NPN : VB > VE
Transistor
▪ Transistor PNP : VE > VB
c. Thermistor
Perubahan nilai resistansi pada thermistor bergantung pada perubahan suhu.
Aplikasi Thermistor di kendaraan :
▪ NTC : Intake Air Temperature Sensor dan
Coolant Temparature Sensor
▪ PTC : Perubahan resistansi pada Stepper
Motor akibat panas
Thermistor
d. Battery
Baterai adalah alat untuk menyimpanan listrik dari sumber tenaga listrik dengan melalui
proses elektrokimia sehingga sumber dari tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga
kimia dan sebaliknya tenaga kimia menjadi tenaga listrik.
1. Kekuatan elektromotif,Dengan nilai sekitar 2.1 V tiap sell
2. Kapasitas (Ah),Kuantitas listrik yang dapat diturunkan dari kondisi penuh sampai
kosong (tidak dapat mengalirkan arus listrik)
- 183 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
Battery
Pada mobil, baterai mempunyai fungsi sesuai waktunya, yaitu :
• Pada saat mesin mati, fungsi baterai adalah sebagai penyuplai tenaga kelistrikan
bagi aksesoris, lampu radio, dan lain sebagainya
• Pada saat mesin hidup, fungsinya sebagai peyuplai listrik dan stabilizer karena
baterai mendapatkan arus dari alternator yang tidak selalu tetap.
• Pada saat starter, fungsinya hanya menghidupkan mesin, semua aksesoris, lampu,
radio akan mati, karena semua listrik digunakan untuk menghidupkan mesin
Service Battery :
• Periksa level elektrolit, level cairan antara batas rendah dan tinggi. Gunakan
hidrometer dan termometer untuk memeriksa grafitasi tetap cairan battery. Nilai
standar : 1,220 – 1,290 ( 20o C )
• Berikan air murni sampai batas maksimum jika level cairannya rendah.
- 184 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
e. Fuse
Fuse atau sekering adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam
suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus
pendek.
Apabila terjadi kelebihan muatan listrik
atau terjadi hubungan arus pendek,
maka secara otomatis fuse tersebut akan
memutuskan aliran listrik dan tidak akan
menyebabkan kerusakan pada
komponen yang lain.
Fuse
f. Relay
Relay adalah sakelar yang dapat membuka dan menutup ( open dan closenya) karena
dengan tenaga listrik melalui coil relay yang terdapat di dalamnya.
Pada saat coil di beri masukan arus/
tegangan listrik/elektrik maka coil akan
membuat medan elektromagnetik yang
menjadikannya sebuah magnet.
Kekuatan magnet yang terjadi tersebut
menarik lempeng logam lain yang
terhubung melalui armature/tuas ke
sebuah sakelar.
Relay
- 185 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
Multimeter
- 186 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
Pengukuran Arus
- 187 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
Engine Electrical
a. Starting System
Fungsi Starter Motor,Untuk memutarkan/ menghidupkan engine
Bagian Stater Motor :
1. Motor
Bagian yang mengeluarkan tenaga/ torque.
2. Powertrain
Bagian yang menyambungkan tenaga dari motor ke engine.
3. Magnetic Switch
Sebagai relay yang menghubungkan arus dari Battery ke Motor dan menggerakan pinon ke
Ring gear / Fly wheel
Motor State
- 188 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
Motor Stater
Overrunning Clutch
1. Mengunci drive pinion agar ikut berputar dengan motor untuk memutarkan e/g.
2. Membebaskan drive pinion agar motor tidak diputar balik oleh engine.
3. Agar drive pinion mudah lepas waktu engine sudah hidup.
- 189 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
• Hold in Coil
✓ Pinion harus tetap tertahan menonjol
keluar
✓ Pengetesan harus dilakukan kurang
dari 10 detik, jika lebih dapat
mengakibatkan koil terbakar.
Pengecekan Hold in Coil
• Free Running
✓ Motor starter harus berputar dengan
halus dan lembut tanpa ada noise
atau hal-hal abnormal
✓ Pengetesan harus dilakukan kurang
dari 10 detik, jika lebih dapat
mengakibatkan koil terbakar.
Pengecekan Free Runnig
b. Ignition System
Fungsi Ignition
✓ Menyediakan bunga api yang baik agar dapat membakar campuran udara dan bahan
bakar.
✓ Memberikan/mengatur pengapian yang tepat.
- 190 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
c. Charging System
Charging System di dalam sistem kendaraaan adalah sebagai :
1. Sebagai Pembangkit listrik (generator)
2. Sebagai Penyedia listrik untuk komponen - komponen listrik di kendaraan
3. Sebagai Charging/mengisi battery
Komponen alternator
• Bagian pembangkit tenaga (stator coil, fiel coil)
• Bagian Rectifier (Diode/penyearah)
• Pengatur tegangan (Voltage regulator)
- 191 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
Alternator
d. Glow System
Sebuah perangkat untuk memanaskan combustion chamber dengan sebuah glow plug
untuk memudahkan waktu start pada diesel engine.
Glow System
- 192 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
b. Penerangan
▪ Interior Lamp
- 193 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
▪ Exterior Lamp
Eksterior Lamp
c. Konektor Diagnosa
Konektor Diagnosa (Diagnostic Connector)
digunakan untuk pemeriksaan dengan M.U.T.-
III
Letak konektor diagnosa dekat posisi kaki
kanan pengemudi
Konektor Diagnosa
- 194 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
b. Pemasangan MUT
- 195 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
- 196 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL
2. Komponen elektronika yang berfungsi mengalirkan arus hanya pada satu arah disebut......
a. Dioda
b. Capasitor
c. Coil
d. Resistor
e. Transistor
3. Saat melepas battery, kabel manakah yang harus dilepas terlebih dahulu?
a. Positive battery
b. Negative battery
c. Positive + Negative battery
d. High voltage cable
e. Semua benar
- 197 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
a. Air-Fuel Ration
13 : 1 Untuk idling
13 : 1 s/d 14 : 1 untuk beban ringan
13 : 1 s/d 16 : 1 untuk beban menengah
- 198 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
b. Fuel Pump
• Mechanical Fuel Pump
- 199 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
6-2 Carburator
a. Kelebihan MPI
MPI system memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
1. Engine performance sangat baik.
2. Injeksi bahan bakar sangat akurat, emisi lebih bersih.
3. Lebih cepat dan lebih halus saat akselerasi dan deselerasi.
4. Engine lebih mudah dihidupkan terutama dalam kondisi dingin.
5. Terjadi fuel cut saat deselerasi maupun max speed sehingga lebih ekonomis dan
aman.
6. Sangat baik dipakai untuk jalan yang kasar dan menanjak.
b. Komponen-komponen MPI
MPI system terdiri dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Komponen-komponen tersebut dikelompokan menjadi 3 blok yang
berbeda sesuai dengan fungsi utamanya.
- 201 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
1. Sensor
Suatu komponen yang mendeteksi nilai-nilai fisik menjadi nilai listrik sehingga ECU
menerima nilai tersebut sebagai data masukan.
MAP Sensor
d. Crank Angle Sensor (CAS)
Mendeteksi sudut putaran setiap silinder. Crank Angle Sensor
merupakan komponen yang berfungsi mengukur kecepatan putaran
engine.
h. Detonation Sensor
Mendeteksi getaran cylinder block untuk
mencegah terjadinya knocking dengan
menggunakan piezoelectric.
Detonation Sensor
- 202 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
k. Oxigen Sensor
Mendeteksi kepadatan gas oksigen yang dihasilkan oleh sisa gas pembuangan engine.
Dengan demikian akan terdeteksi apakah campuran bahan dan udara terlalu kaya atau
terlalu miskin.
ECU
3. Actuator
Actuator adalah suatu komponen yang bekerja berdasarkan sinyal yang dikeluarkan oleh
ECU. Beberapa actuator yang ada di dalam MPI adalah sebagai berikut:
a. Injector
Injector mempunyai tugas untuk menyemprotkan
bahan bakar sesuai dengan perintah dari ECU.
Injector
b. Electronic Throttle Valve (ETV)
Electronic Control Valve adalah komponen actuator yang
berfungsi untuk menggerakan throttle valve. ETV bergerak
berdasarkan sinyal APS yang kemudian diproses oleh
ECU.
- 203 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
c. Ignition Coil
Ignition Coil memiliki fungsi sebagai
pembangkit arus bertegangan tinggi yang
dikirimkan ke spark plug sehingga dapat
memercikan bunga api. Tegangan yang
dihasilkan oleh ignition coil dapat mencapai 40
kV.
Ignition Coil
d. Stepper Motor
Stepper Motor
➢ Sebagai Idle Up
Yaitu bila terjadi perubahan beba kerja saat idle dan adanya electrical load maka ECU akan
memerintahkan ISC Servo untuk membuka lebih lebar lagi (membuka celah udara) agar
putaran engine tidak drop (misalkan : AC – ON).
- 204 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
Dalam MPI system, emission control diperlukan untuk menekan kadar emisi yang dihasilkan
oleh engine. Aturan tentang batas emisi yang ketat mengharuskan setiap engine memiliki
gas buang yang lebih ramah lingkungan. Actuator yang berperan dalam hal ini adalah EGR
(Exhaust Gas Recirculation) Solenoid Valve dan Purge Control Solenoid Valve. EGR
berfungsi menyalurkan kembali gas buang ke dalam intake manifold. Sedangkan Purge
Control Solenoid Valve berfungsi menyalurkan gas HC hasil penguapan bahan bakar di
dalam fuel tank ke intake manifold.
- 205 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
- 206 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
b. Fuel Injection Nozzle
Fungsi utama dari fuel injection nozzle adalah untuk mengarahkan
dan memisahkan bahan bakar menjadi partikel-partikel kecil dan
diarahkan kecombustion chamber.
c. Fuel Filter
- 207 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
6-5. Commonrail
Commorail yaitu sistem injeksi bahan bakar (Fuel
injection) yang dikontrol secara electronic di diesel engine
yang dikembangkan untuk meningkatkan standar emisi
gas buang.
a. Sejarah Commonrail
➢ Prototype Common Rail System dimulai pada akhir
tahun 60-an oleh Mr. Hiber di Switzerland. Lalu Mr.
Ganser dari Swiss Federal Institute of Technology
memfokuskan diri dalam hal ini.
➢ Pada pertengahan tahun 90 an, Dr. Shohei Itoh dan Masahiko
Gambar Commonrail
Miyaki, dari System
Denso
Corporation Jepang, mengembangkannya untuk Heavy Duty Vehicles, dan berhasil
dengan produk pertamanya yang dinamakan ECD-U2 commonrail system, yang dipasang
pada truk Hino Raising Ranger dan dijual kepada umum pada tahun 1995.
➢ Tahun 1997 Robert Bosch GmbH mulai memproduksi untuk dipakai pada passenger car.
➢ Dengan adanya krisis minyak bumi dan emisi, maka sekitar tahun 1990-an, mulai banyak
yang mengadopsi commonrail system.
b. Tujuan Commonrail
- 208 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
3. Polusi Rendah
Aturan batasan emisi gas buang yang dibuat oleh pemerintah mengharuskan setiap
kendaraan harus memiliki gas buang yang sesuai dengan peraturan. Dengan penggunaan
commonrail system, maka polusi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan akan lebih
rendah.
System
Tabel Kontrol fuel system konvensional dengan commonrail pada engine diesel
- 209 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
Rail
2. Fuel Pressure Sensor
Fuel pressure sensor berfungsi untuk mengetahui tekanan bahan bakar yang ada di dalam
rail. Fuel pressure sensor terletak pada rail.
3. Fuel Pressure Limiter
Fungsi dari fuel pressure limiter adalah untuk menghilangkan tekanan tinggi yang
abnormal yang terjadi di dalam rail. Sama seperti fuel pressure sensor, fuel pressure sensor
juga terletak pada rail.
- 210 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
4. Supply Pump
Supply pump menghisap bahan bakar dari fuel tank.
Supply pump terdiri dari beberapa komponen,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Feed Pump
b. Regulator Valve
c. Plunger
d. Delivery Valve
e. Suction Valve
f. Suction Control Valve
Supply Pump
- 211 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
1. Pada MPI System terdapat komponen yang mengatur injeksi bahan bakar, ignition timing,
serta emission control, komponen tersebut adalah…
a. Actuator
b. ECU
c. Fuel pump
d. Sensor
e. Ignition Coil
3. Didalam system MPI terdapat 4 kontrol utama, salah satu kontrolnya yaitu tentang fuel
injection control. Dalam hal ini yang berperan sebagai actuator adalah..........
a. Injector
b. Power Transistor
c. Stepper Motor
d. EGR Valve
e. Semua jawaban salah
4. Berikut ini adalah keuntungan mobil yang menggunakan teknologi commonrail, kecuali...
a. Mudah start
b. Emisi rendah
c. Lebih hemat bahan bakar
d. Noise rendah
e. Tidak membutuhkan bahan bakar berkualitas
5. Fungsi dari komponen yang diperlihatkan dalam gambar di bawah ini adalah …
- 212 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Proses pengiriman
a. Pengertian PDI
Pre Delivery Inspection atau PDI merupakan pemeriksaan kendaraan yang dilakukan
sebelum diserahkan dari dealer kepada customer. Dilakukan oleh mekanik dealer, diperiksa
oleh leader dan disetujui oleh maneger service, sales, dan oleh customer.
b. Tujuan PDI
Tujuan diadakannya PDI antara lain :
1. Supaya Kendaraan sampai ke tangan Customer dalam kondisi prima, sehingga
Customer puas dengan unit yang digunakannya
2. Apabila terjadi hal-hal yang abnormal pada kendaraan, sedini mungkin dapat segera
terdeteksi
3. Menjaga image / mutu kendaraan produksi Mitsubishi
4. Customer satisfaction
c. Persyaratan PDI
Mengingat pentingnya pelaksanaan PDI , PDI tidak bisa dilakukan oleh sembaranagn
orang dan disembarang tempat, berikut syarat pelaksana PDI :
✓ Dilakukan oleh mekanik dealer dengan persyaratan minimal bersertifikat M- STEP1
✓ Pakaian lengkap (overall) bersih dan rapih
✓ Tidak menggunakan aksesoris berbahan logam yang mungkin dapat membuat kotor/
rusak bagian kendaraan.
- 213 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Lokasi PDI
d. Perlengkapan PDI
Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan PDI adalah ;
1. Tools Caddy
2. Form PDI pad Service booklet
3. CS kit
4. MUT III + PC computer
e. Pelaksanaan PDI
Pastikan mobil dalam kondisi bersih / cuci mobil sebelum mekalukan PDI. PDI dilakukan
dalam beberapa posisi yakni sisi kanan , belakang , sisi kiri, depan, Ruang msein , interior,
bagian bawah danjuga test jalan.
1) Pemeriksaan Exterior
Pekerjaan PDI dimulai dari bagian exterior sisi kanan kendaraan lalu kebelakang dan sisi kiri,
depan dan bagian atap kendaraan. dengan memperhatikan kondisi body, cat, kaca, dan
clearance pada panel pintu dan body, pemeriksaan kerja pintu, kondisi foot step, roof rail,
sunroof, panoramic , karet wiper , kondisi ban, velg, dan tekanan angin ban serta torqu
pengencangan baut roda. Bila terdapat kondisi abnormal, segera catat pada form dan lapor
atasan.
Exterior kendaraan
- 214 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
• Body
Pemeriksaan body dapat dilakukan dengan pengecekan visual (Dilihat), namun perlu
dilakukan secara teliti , karena terdapat banyak abnormal yang mungkin terjadi pada body,
bisa pberupa bengkok, penyok, atau failure pada pengecatan, Berikut penjelasan mengenai
abnormal yang ditemukan pada bagian body.
Istilah Paintwork
- 215 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
• Kerja pintu
Periksa kerja membuka dan menutup semua pintu, bagasi,
kap mesin dari luar kendaraan (dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah, tidak membal / keras) beserta kerja lock
window dan child lock .
Gunakan anak kunci disemua lubang kunci untuk mengunci
dan membuka pengunci pintu. Jangan lupa untuk memeriksa
kerja keyless entry, central lock dan fungsi alarm.
Kerja pintu
• Kondisi ban dan velg
Periksa kondisi ban, torque pemasangan ban, kondisi pelek,
tutup pentil, dop pelek pada semua roda termasuk ban
cadangan, pastikan torque pengencangan roda dan
tekanan angin ban sesuai dengan spesifikasi .
Ruang mesin
• Level oli dan fluida
Periksa level oli dan fluida yang terdapat pada ruang
mesin
1. Oli mesin
2. Oli transmissi AT
3. Minyak rem
4. Minyak Kopling
5. Minyak power steering
6. Air radiator
7. Air washer
8. Air baterai Pemeriksaan level fluida
- 216 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Junction Box
3) BAGIAN DALAM KENDARAAN
Pemeriksaan Bagian interior tidak kalah penting saat pelaksaanan PDI , karena banyak
fungsi kontrol yang terdapat pada bagian dalam, begitu pula untuk memenuhi kenyamanan
kostumer. Sebelum melulai pemeriksaan pastikan untuk memasang CS Kit yang terdiri dari :
Seat cover, floor mat, lift cover, dan steering cover.
• Stir
Periksa kondisi lingkar kemudi, kelurusannya dengan
ban, switch pada lingkar kemudi dan juga kerja
klakson beserta suaranya, segera laporkan bila
terjadi abnormal
Steering play
- 217 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
• Glovebox
Periksa kondisi dashboard, pastikan kondisinya baik, kerja
dari glovebox, buka tutup console box dan juga celahnya
saat tertutup. Periksa kondisi sunvisor, arah pergerakaan
sunvisor, kondisi spion dan cup holder, periksa juhga kerja
room lamp.
Dashboard dan glovebox
Centraliz Junction
• Meter cluster dan lampu indicator
Periksa kerja MID dan semua lampu indikator dan peringatan
apakah dalam keadaan normal :
✓ Indikator turn signal
✓ Indikator high beam
✓ Indikator fog lamp
✓ Indikator temperatur coolant
✓ Indikator rem
✓ Indikator engine cek
✓ Indikator charge beterai
✓ Ondikator tekanan oli
✓ Indikator pintu Lampu indicator & MID
- 218 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Pemeriksaan lampu
Pemeriksaan Interior
• Periksa kebocoran
Periksa kebocoran fluid, oli, bahan dakar, dan kcoolant. Pastika tidak ada basahan
menetes/ membasahi bagian bawah kendaraaan
- 219 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Jika ditemukan DTC ( Diagnosis Trouble Code) maka segera lakukan perbaikan dan apabila
tidak ditemukan DTC maka lajutkan dengan pemeriksaan selanjutnya
6) Test Jalan
Test jalan ( Road Test ) Merupakan suatu pengetesan akhir pada kendaraan yang dilakukan
sesudah melakukan serangkaian pemeriksaan atau perawatan berkal. Untuk memastikan
kondisi aktual kendaraan pada saat digunakan ( engine run) dan berjalan. Point yang perlu
diperhatikan dalam melakukan test jalan adalah :
1. Kondisi Start engine 5. Kerja Stir
2. Kerja Transmissi 6. Getaran dan suaraabnormal
3. Kerja Pedal 7. Kerja Meter
4. Kerja Rem Parkir
- 220 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
a. Masukkan data PDI melalui Menu Data PDI dengan mengisi kolom
b. Buat file note pad dengan format : Kode Dealer, No. Rangka, Status, Tanggal PDI
- 221 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Maintenance atau perawatan, berdasarkan uraian di atas dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur
alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory. Kegiatan service
meliputi :
➢ Pengontrolan (Inspection).
➢ Penggantian (Replace).
➢ Penyetelan (Adjusting).
➢ Perbaikan (Repair).
➢ Pengetesan (Testing).
b. Tujuan
Tujuan dilakukannya maintenance adalah maka maintenance bertujuan untuk :
1. Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High Availability berdaya
guna fisik yang tinggi).
2. Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima (Best Performance :
berdaya guna mekanis yang paling baik).
3. Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce Repair Cost :
mengurangi biaya perbaikan)
c. Klasifikasi maintenance
Maintenance merupakan suatu kegiatan yang komplek, oleh kalrena itu kegiatan
maintenance dibagi menjadi beberapa klasifikasi sesuai dengan tujuannya masing masing .
Berikut klasifikasi maintenance :
- 222 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Klasifikasi maintenance
Periodic Maintenance adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada
suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah
ditentukan berdasarkan Oddometer (KM). Perawatan kendaraan secara teratur (berkala)
adalah sangat penting demi menjamin pengoperasian kendaraan yang bebas dari
kerusakan. Selain itu, dengan melaksanakan perawatan alat secara teratur, umur
kendaraan dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory. Waktu
(time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service (perawatan
berkala) akan dikompensasi dengan umur alat yang panjang dan berkurangnya ongkos
perbaikan alat. Pada kondisi operasi yang berat, jadwal waktu perawatan perlu dipersingkat
dari ketentuan yang terdapat pada workshop manual.
- 223 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
d. Prosedur PM 10.000 KM
Saat melakukan periodical maintenance semua item yang harus dikerjakan terdapat pada
service booklet, sementara prosedur pekerjaan terdapat pada workshop manual. Berikut
contoh item pekerjaan 10.000 km pada service booklet pajero sport :
Tools equipment
- 224 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Spare part PM
4) Pemeriksaan diluar kendaraaan
Periksa sekeliling mobil, catat kondisi aktual kendaraaan, bagian mana saja yang kotor
dan terdapat cacat.
- 225 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
• Saringan udara
Periksa kondisi / Bersihkan elemen saringan udara
dengan udara bertekanan, lakukan ditempat khusus atau
terbuka, jangan sapai mengotori part yang lain. Lakukan
penyempprotan dari dalam (berlawanan aliran udara).
- 226 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
8) Test jalan
Sebelum mengakhiri pekerjaan PM, lakukan test jalan untuk mengetahui performa dan
keadaan aktual dari kendaraan yang telah di service. Poin pengecekan pada tes jalan sama
halnya dengan PDI.
Di Mitsubishi Mirage ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe GLX, GLS dan Exceed.
Dan pada Mirage terdapat banyak pilihan warna diantaranya :
- 227 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
➢ Transmission
Untuk transmisi Mirage
menggunakan transmisi jenis CVT
untuk tipe Exceed dan GLS.
Dimana pada transmisi CVT ini
digunakan untuk menambah
kenyamanan dan kelincahan pada
saat berkendara. Untuk kendaraan
Mitsubishi Mirage tipe GLX
menggunakan transmisi AT.
- 228 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
➢ Bagian Exterior
Pada bagian depan Mirage dilengkapi fog
lamp, bumper dengan design baru yang
membuat tampilan lebih sporty dan stylish,
dan untuk bagian belakang exterior Mirage
dilengkapi sensor parking dan reflektor. Dan
juga untuk velg Mirage memiliki design baru
yang berbahan alloy yang membuat
Mitsubishi Mirage lebih bergaya.
➢ Bagian Interior
Pada bagian interior Mirage dilengkapi USB
Port, design meter cluster yang baru, center
panel, power door windor, audio steering
switch, steering wheel dengan design baru,
dan design baru pada alur kursi dengan
bahan berkualitas menambah kenyamanan
pada saat berkendara.
b. Outlander Sport
Di Outlander Sport ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe GLX, GLS dan PX. Dan pada
Outlander Sport terdapat banyak pilihan warna diantaranya :
- 229 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
- 230 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
➢ Bagian Exterior
➢ Bagian Interior
Pada bagian interior Outlander Sport
memiliki panaromic glass roof, penampilan
design ruang interior yang mengagumkan,
sistem audio yang memiliki fitur suara
kualitas tinggi, Tingkat pencahayaan yang
nyaman dimata dengan design yang
aktraktif dan penampilan dash board dan
door panel dengan carbon print yang
memberikan kesan sporty.
a. Pajero Sport
Di Pajero Sport ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe Dakar (4x4) AT, Dakar (4x2)
AT,Exceed (4x2) AT, Exceed (4x2) MT dan GLX (4x4) MT. Dan pada Pajero Sport
terdapat banyak pilihan warna diantaranya :
- 231 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
- 232 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
➢ Bagian Exterior
Pada bagian exterior bagian depan terdapat design baru dengan nama Dynamic
Sheild yang merefleksikan karakter SUV yang tangguh, modern namun tetap
mewah dan bergaya. Bagian headlamp menggunakan LED HID dan DRL
(Daytime Running Led) dimana untuk pencahayaan yang optimal. Dan terdapat
juga headlamp washer. Pada bagian belakang terdapat Unique Led Rear
Combination Lamps dimana desain unik ini membuat Pajero Sport tampil lebih
segar. Untuk bagian velg terdapat design baru dengan ukuran 18 inch.
➢ Bagian Interior
Bagian interior Pajero Sport dengan design baru yang tampil lebih mewah dan
lega memberikan sensasi ekslusif. Dilengkapi pula teknologi EPB (Electric Parking
Brake) memberikan kemudahan dalam hal menggunakan dengan sentuhan jari.
Dan terdapat pula A/C dual zone, Sun Roof, Power Seat Adjuster, dan teknologi
Multi View Around Monitor.
- 233 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
d. Delica
Di Delica ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe Delica dan Delica Royal. Dan pada
Delica terdapat banyak pilihan warna diantaranya :
➢ Transmission
- 234 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
➢ Bagian Exterior
➢ Bagian Interior
Bagian interior Delica dengan design baru yang tampil lebih mewah dan lega
memberikan sensasi ekslusif. Dan pada bagian kemudi memiliki design yang elegan
dilengkapi cruise control serta ditambah system audio yang canggih dan fitur yang
seperti navigasi, finger gesture recognition dan mendukung aplikasi maricast yang
dioperasikan dari gadget anda. Dan terdapat Multi Information Display (MID) dengan
LCD berwarna sehingga memudahkan untuk mengetahui kondisi mobil saat perjalanan.
- 235 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
e. Xpander
MPV terbaru dari Mitsubishi, Xpander, hadir dengan 6 varian. Varian tersebut yaitu Ultimate, Sport,
Exceed, GLS dan GLX. Dan pada Xpander ini juga hadir dengan 5 warna pilihan yaitu :
- 236 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
➢ Transmission
Automatic Transmission (A/T) Mitsubishi Xpander ini
memiliki percepatan 4 speed dilengkapi dengan tombol
Over Drive (OD) off. Dimana tombol ini menahan agar
transmisi tidak masuk ke gear 4 (menahan maksimal di
gear 3) untuk mendapatkan torsi saat tanjakan dan
mendahului kendaraan lain.
➢ Exterior
➢ Interior
Pada mobil Mitsubishi Xpander ini
memiliki 2 varian warna untuk
interior yaitu beige dan black,
dimana warna black ini hanya
dipakai pada varian Xpander tipe
Sport saja.
- 237 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
Dan pada bagian Light Commercial Vehicle (LCV) terdapat kendaraan yaitu L300, All New
Triton, dan T120SS
- 238 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
2. Pada kendaraan All New Pajero Sport tipe Dakar menggunakan engine dengan kapasitas ...
a. 2.000CC
b. 2.500CC
c. 2.400CC
d. 1.300CC
e. 1.800CC
5. Pada kendaraan Delica memiliki fitur berbeda dengan kendaraan lainnya yaitu fitur....
a.Auto Stop & Go
b.ABS+EBD
c. HSA
d.Auto Folding
e.Ignition Coil
- 239 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge
2018
- 240 -