Anda di halaman 1dari 244

MEP (Mitsubishi Education Program)

PUB : MSP-29062018-2

June, 2018
COMPANY PROFILE

COMPANY PROFILE
Mitsubishi Motors Corporation adalah salah satu
perusahaan Jepang yang memproduksi kendaraan terutama mobil.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 22 April 1970 dan merupakan salah
satu perusahaan dibawah bendera Mitsubishi Group. Logo Mitsubishi
adalah 3 berlian merah dan dibuat oleh pendiri Mitsubishi Motors, Yataro
Iwasaki. Markas Mitsubishi Motors berada di Tokyo, Jepang.
Perusahaan otomotif Mitsubishi berada di 7 negara; Jepang, Australia, Belanda, Filipina,
Thailand, Amerika Serikat, dan di Indonesia yang bernama PT Krama Yudha Tiga Berlian
Motors dan sejak 1 April 2017 kami berubah menjadi PT Mitsubishi Krama Yudha Sales
Indoensia, dimana sebagai distributor product MMC di Indonesia (Passenger Car & Light
Commercial Vehicle).
COMPANY PROFILE

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors adalah Distributor resmi


kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation
(MMC) dan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC).
Sejarah
Mulanya adalah sebuah ide brillian yang tercetus dari cara berfikir
cemerlang dalam memanfaatkan peluang. Peluang tersebut muncul
sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai penanaman modal, baik
modal asing, maupun modal dalam negeri. Tahun 1970, berdirilah PT
New Marwa 1970 Motors sebagai distributor tunggal
Mitsubishi Indonesia. Kemudian pada tahun 1973 berganti nama menjadi PT Krama Yudha
Tiga Berlian Motors ( KTB ).
Dengan tiga pilar penjualan yaitu Light Commercial Vehicle (LCV), Commercial Vehicle
(CV) dan Passenger Car (PC), KTB terus memperkenalkan produk-produk kendaraan baik
untuk kebutuhan bisnis maupun kendaraan pribadi yang sesuai dengan kebutuhan dan
permintaan masyarakat Indonesia.

Pertanggal 1 April 2018, kami menjadi perusahaan baru dengan konsentrasi product Passenger
Car & Light Commercial Vehicle, sedangkan PT KTB memegang product FUSO.

Product – Product kami sbb :


DAFTAR ISI

Company Profile of PT MMKSI i – ii

BAB 1 Orientasi 1 – 19
Latihan soal Bab 1 20

BAB 2 Basic Mechanical 21 – 59


Latihan soal Bab 2 60

BAB 3 Basic Engine 61 – 139


Latihan soal Bab 3 140

BAB 4 Basic Chassis & Powertrain 141 – 179


Latihan soal Bab 4 180

BAB 5 Basic Electrical 181 – 196


Latihan soal Bab 5 197

BAB 6 Fuel System 198 – 211


Latihan soal Bab 6 212

BAB 7 Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge 213 – 238
Latihan soal Bab 7 239

Penutup 240

Jakarta, 26 January 2018

Training Department
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia
BAB I
ORIENTASI

1-1. DEALER SERVICE DEPARTMENT


a. Dealer
Dealer adalah suatu perusahaan berbadan hukum dengan identitas
Mitsubishi sebagai tempat penjualan kendaraan secara langsung
disertai dengan perawatan/perbaikan dan penyediaan suku cadang.
• SALES
• SERVICE
• SPARE PARTS

b. Service Department

Apakah “Service” itu?

Service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau


ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan
yang diberikan seseorang secara memuaskan

• Peranan Service Department pada Dealer Mitsubishi

1.

Kondisi kendaraan siap pakai

2.

Mitsubishi Pilihan Terbaik

3.

Kepuasan Pelanggan

-1-
BAB I
ORIENTASI

c. Struktur Organisasi Service Department di Dealer Mitsubishi.

Struktur Organisasi Dealer Mitsubishi

Deskripsi :
Berikut ini akan dijelaskan posisi-posisi yang terlibat di Service Department :
1. Service Manager
Mengorganisir dan mengawasi semua aktivitas di Service Department untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan dan memberikan profit ke Dealer.
2. Workshop Chief
Bertugas untuk mengorganisir dan mengawasi semua aktivitas di Bengkel Service / Area
Workshop dan mendistribusikan pekerjaan (Work Order) kepada seluruh karyawan di area
bengkel.
3. Final Checker
Bertugas melakukan pengecekan terakhir dari proses servis di Dealer dan bertanggung jawab atas
kualitas kendaraan yang telah diservis.
4. Service Advisor / Frontliner
Bertugas untuk memproses semua permintaan pelanggan dengan sopan, memberikan estimasi
harga dan waktu kepada pelanggan serta memberikan kepuasan pada pelanggan atas pelayanan
yang diberikan.
5. Customer Service
Bertugas untuk memfollow up pelanggan serta memastikan kepuasan dari pelanggan yang
melakukan servis di Dealer tersebut.
6. Leader
Bertugas untuk memimpin dan mengarahkan mekanik dalam melakukan pekerjaannya.
7. Mekanik
Apa sich kira-kira Tugas Mekanik?
Yuk, dibuka halaman berikutnya.....

-2-
BAB I
ORIENTASI

d. Mekanik
Tugas seorang Mekanik :
1. Menuntut Ilmu Kami para mekanik memiliki faktor
yang besar dalam menentukan
kepuasan pelanggan

2. Merawat dan memperbaiki kendaraan

•30% dari Faktor CSI


Did (Customer Satisfaction Index)
berasal dari “Service Quality”.
You Dimana peran mekanik sangat
menentukan dalam
Know? menghasilkan kualitas servis
kendaraan yang baik.
3. Merawat, memelihara dan menjaga kebersihan
bengkel beserta peralatannya.

Pekerjaan seorang Mekanik :

Quick Service General Repair Troubleshooting

Gambaran Pekerjaan seorang Mekanik

-3-
BAB I
ORIENTASI

1-2. K3 – KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program pemerintah. Program ini lahir
dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang mengakibatkan
penderitaan bagi pekerja mapun keluarga pekerja.

a. Pengertian K3

Perlengkapan K3

K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan,
cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.

b. Tujuan K3
1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin agar tiap sumber produksi dapat dipakai secara umum dan efisien.
3. Menjamin proses pekerjaan berjalan lancar.

c. Pengertian Kecelakaan Kerja


Kejadian tak terduga dan tak diharapkan karena melibatkan kerugian baik material maupun penderitaan
bagi yang mengalaminya.

• Penyebab Dari Kecelakaan Kerja

Skema Penyebab dari kecelakaan kerja

-4-
BAB I
ORIENTASI

Secara umum penyebab kecelakaan bisa disebabkan oleh :


1. Kondisi yang tidak aman (Berbahaya)
2. Tindakan atau perbuatan yang tidak aman

Kondisi tidak aman merupakan suatu keadaan baik fisik maupun


keadaan berbahaya yang memungkinkan bisa langsung menyebabkan
terjadinya kecelakaan.
Hal – hal yang mempengaruhi kondisi tidak aman :
✓ Kondisi mesin, alat, instalasi, bahan dll.
✓ Lingkungan kerja.
✓ Sifat pekerjaan. Kondisi tidak aman
✓ Kurang memenuhi persyaratan K3.

Sedangkan Tindakan tidak aman merupakan suatu tindakan yang


dilakukan oleh seorang yang bekerja dengan sengaja melanggar suatu
prosedur keselamatan yang akan memberikan peluang terjadinya
kecelakaan.
Hal – hal yang mempengaruhi tindakan tidak aman :
✓ Pengetahuan & keterampilan tdk sesuai.
✓ Fisik & mental pekerja belum siap untuk tugas-tugasnya.
✓ Tingkah laku yang ceroboh. Tindakan tidak aman
✓ Kurang perhatian/pengawasan.

d. Tindakan Pencegahan
• Cara mengatasi Kondisi Tidak Aman :
1. Dihilangkan
2. Dieleminir / diisolir
3. Dikendalikan
• Cara mengatasi Tindakan Tidak Aman :

Tingkatkan Pengetahuan & Skill Jaga Kondisi Fisik Konsentrasi

-5-
BAB I
ORIENTASI

e. Perlengkapan K3 Dalam Bekerja


Berikut akan kami uraikan jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang biasanya digunakan beserta
fungsinya.

1. Seragam Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Jangan
menempatkan peralatan yang tajam atau runcing di saku, gunakan saku untuk
penempatan ballpoint atau perlengkapan lain yang tidak berbahaya.

2. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai
kepala secara langsung.

3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki
karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.

4. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

5. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

6. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)


Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja.

-6-
BAB I
ORIENTASI

7. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penggunaan Alat


• Penggunaan Lift
Gunakan pelindung kepala, pastikan kondisi lift dalam
keadaan normal, baca prosedur pengoperasian lift.

• Penggunaan Palu
Periksa kondisi tangkai & baji hammer sebelum digunakan, agar tidak melukai anda dan rekan kerja
anda.

8. Pertolongan Pertama

❖ Jika ada sesuatu masuk ke mata Anda, harap segera lakukan pertolongan pertama untuk pemeriksaan
sesegera mungkin.
❖ Ingat buta tidak dapat disembuhkan, pencegahan lebih baik daripada pengobatan
❖ Lebih baik secepatnya untuk mengatasi luka sangat kecil untuk mencegah inpeksi .
❖ Kotak pertolongan pertama harus tersedia di setiap bengkel.

• Contoh :
Adakah Potensi Bahaya ?
Situasi 1
Seorang gadis mengajak berbicara seorang pemuda di
Laboratorium analisis yang sedang buru-buru menganalisis hasil
tes reagen.

-7-
BAB I
ORIENTASI

Dapatkah anda mengidentifikasi bahaya di situasi ini ?

Situasi 2
Mekanik bekerja di bawah mobil yang hanya disangga oleh jack
garage tanpa diberi jack stand.

Situasi 3
Tukang pipa menempatkan papan di dua penyangga saat
mengencangkan nut menggunakan kunci pas yang ditambah
dengan tambahan pipa besi.

Situasi 4
Pekerja tersebut melakukan pengeboran dengan menggunakan
bangku bor tekan, sambil mengenakan sarung tangan katun.

-8-
BAB I
ORIENTASI

• Simbol – Simbol Bahaya

Gambar Contoh Simbol-simbol bahaya

-9-
BAB I
ORIENTASI

1-3. PEMBENTUKAN KARAKTER


Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan
masing – masing orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung
terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya
kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. Banyak perusahaan yang seringkali mengeluh begitu
sulitnya dan banyak membuang waktu hanya untuk mencari data dan atau sarana yang lupa
penempatannya. Tidak hanya itu, seringkali kita kurang nyaman dengan kondisi berkas kerja yang
berantakan dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita.
Beberapa permasalahan tersebut diatas dapat kita atasi dengan melakukan penerapan program
5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso,
Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di
seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan
pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang.
a. Pengertian 5R

Skema 5R

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar.
Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan,
dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan
keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.
b. Masalah yang Ada Akibat Tidak Adanya 5R
1. Sering terjadi cacat / kesalahan pada hasil kerja.
2. Adanya pemborosan waktu akibat sulit mencari barang dan tidak siap memakai peralatan kerja
3. Adanya pemborosan waktu karena alat-alat rusak akibat dari kurang pemeliharaan.
c. Tujuan 5R
1. Mewujudkan tempat kerja yang nyaman dan pekerjaan yang menyenangkan.
2. Melatih manusia pekerja yang mampu mandiri mengelola pekerjaannya.
3. Mewujudkan perusahaan bercitra positif di mata pelanggan/customer.
4. Menjamin agar tiap sumber produksi dapat dipakai secara umum dan efisien.
5. Menjamin proses pekerjaan berjalan lancar.

- 10 -
BAB I
ORIENTASI

d. Penjelasan Umum Penerapan 5R (5S)


• RINGKAS = SEIRI
Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu
yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak
diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana
yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta
bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah
diakses terbukti sangat berguna bagi sebuah
perusahaan.

• RAPI = SEITO

Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan


tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai
sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan
mendapatkannya kembali pada saat diperlukan
dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan
dalam memutuskan dimana benda-benda harus
diletakkan untuk mempercepat waktu untuk
memperoleh barang tersebut.

• RESIK = SEISO
Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/
lingkungan kerja, mesin/peralatan dan barang-barang
agar tidak terdapat debu dan kotoran.
Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh
setiap orang dari CEO hingga pada tingkat office boy.

- 11 -
BAB I
ORIENTASI

• RAWAT = SEIKETSU

Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang


telah dicapai pada 3R sebelumnya dengan
membakukannya (standardisasi).

• RAJIN = SHITSUKE
Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi
karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang
sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti
pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa
yang sudah baik harus selalu dalam keadaan prima
setiap saat.

e. Posisi dan Sasaran dari 5R

Posisi 5R

- 12 -
BAB I
ORIENTASI

• Sasaran 5R

Sasaran 5R

• Penerapan 5R di Ruang Praktik

Harap untuk dichecklist, mana saja kondisi yang


telah menerapkan 5R dan yang belum.....

Kondisi 1 Kondisi 2

- 13 -
BAB I
ORIENTASI

Kondisi 1 Kondisi 2

• Yang Diperlukan Dalam Pelaksanaan 5R


1. Partisipasi dan dukungan semua pihak
2. Adanya komitmen manajemen
3. Menjadi ‘kesadaran’ setiap orang
4. Penerapan 5R secara konsisten
5. Sejalan dengan program kualitas lainnya

1-4. ETIKA KERJA

Etika kerja adalah aturan normatif yang mengandung


sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman
bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.

a. Tujuan Etika Kerja


1. Sebagai pengendalian diri.
2. Pengembangan tanggung jawab sosial.
3. Guna menghindari sifat KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat merusak tatanan moral
4. Membentuk sikap saling percaya.
5. Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama.

- 14 -
BAB I
ORIENTASI

b. Sikap – Sikap Etika Kerja


1. Keikhlasan

Mendedikasikan dan mengorientasikan seluruh pekerjaan


yang dilakukan untuk kepuasan konsumen.

2. Tanggung Jawab

Berkewajiban menanggung maupun memikul, segala


sesuatu yang dihasilkan oleh pekerjaannya.

3. Kejujuran

Mencocokan atau menyesuaikan ungkapan (informasi)


yang disampaikan dengan realisasi yang ada.

4. Kerjasama

Suatu usaha diantara kedua belah pihak atau lebih untuk


tujuan bersama sehingga mendapatkan hasil yang lebih cepat
dan lebih baik.

- 15 -
BAB I
ORIENTASI

5. Menghargai

Suatu sikap yang menghormati keberadaan, harkat, dan


martabat orang lain.

1-5. HOUSEKEEPING

Pengertian Housekeeping :
Memelihara, menjaga dan merawat gedung beserta isinya
tanpa menyepelekan keamanan pekerja.

a. Tujuan Housekeeping

- 16 -
BAB I
ORIENTASI

b. Poin – Poin Housekeeping

Poin – poin Housekeeping

1-6. CUSTOMER CAR CARE


• Misi

Misi Customer Car Care

- 17 -
BAB I
ORIENTASI

• Pengertian Customer Car Care


1. Memperlakukan kendaraan pelanggan seperti barang milik sendiri, sehingga dijaga dan
dirawat dengan profesional
2. Dengan sikap kita yang profesional terhadap pelanggan dan kendaraannya, maka pelanggan
akan merasa puas dan pelanggan akan loyalitas terhadap produk kita.

• Tujuan Customer Car Care


1. Memperbaiki dan meningkatkan kepedulian pada kendaraan pelanggan yang melakukan
pemeliharaan atau perbaikan di bengkel.
2. Menjaga Image/Mutu kendaraan Mitsubishi
3. Meningkatkan Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan)

Pelanggan tentunya ingin pelayanan yang


terbaik dan kepedulian kita terhadap
kendaraannya sehingga pelanggan akan
merasa puas dengan produk Mitsubishi.

- 18 -
BAB I
ORIENTASI
1-7. Latihan Soal
1. Tujuan dari Service Department adalah.......
a. Menurunkan purna jual kendaraan mitsubishi
b. Menjaga kebersihan dan merawat bengkel
c. Mengurus stock spare part yang tersedia
d. Menjaga kepuasan customer dengan memberikan pelayan purna jual yang tepat untuk
meningkatkan penjualan kendaraan Mitsubishi
e. Semua jawaban salah

2. Yang termasuk peranan dari service department di Mitsubishi, kecuali…


a. Agar kondisi kendaraan siap pakai
b. Agar pelanggan merasakan bahwa Mitsubishi adalah yang terbaik
c. Agar pelanggan ingin membeli kendaraan Mitsubishi lagi
d. Agar pelanggan ingin melakukan perbaikan kembali di bengkel resmi Mitsubishi
e. Semua jawaban salah

3. Tindakan yang mencerminkan Customer Care Satisfaction, kecuali…


a. Memasang CS Kit kepada kendaraan pelanggan
b. Merubah posisi tempat duduk pengemudi agar sesuai
c. Menggunakan spare part asli Mitsubishi
d. Menjaga kerapian peralatan ketika sedang melakukan perbaikan
e. Mewujudkan perusahaan yang bercitra positif

4. Berikut yang termasuk pencegahan tindakan tidak aman adalah.......


a. Menjauhi mekanik yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
b. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
d. Kurangnya konsentrasi dikarenakan tidur terlalu malam
e. Semua jawaban salah

5. Membuat / Membakukan / Menetapkan pekerjaan yang sudah dilakukan agar pekerjaan tersebut
selalu sama dan teratur dilakukan adalah penerapan dari…
a. Ringkas/Seiri
b. Rapi/Seito
c. Resik/Seiso
d. Rawat/Seiketsu
e. Rajin/Shitsuke

6. Dalam struktur organisasi di dealer mitsubishi. Hubungan antara part runner dengan workshop chief
adalah.....
a. Koordinasi kerja
b. Patner kerja
c. Atasan dengan bawahan
d. Sama – sama dibawah service manager
e. Semua sama rata

- 19 -
BAB I
ORIENTASI
7. Berikut faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah......
a. Kondisi tempat kerja yang bersih
b. Tindakan yang tidak aman
c. Tindakan yang sesuai dengan prosedur
d. Kondisi yang selalu aman
e. Kondisi dan tindakan yang dilakukan sesuai prosedur

8. Apabila kita melihat ada tumpahan oli di area bengkel, yang harus kita lakukan adalah......
a. Dilihat
b. Dibersihkan
c. Dibiarkan
d. Diandaikan
e. Diabadikan

9. Sikap mental yang perlu dimiliki oleh pekerja adalah.........


a. Individual
b. Tanggung Jawab
c. Kebohongan
d. Tinggi hati
e. Sombong

10. Suksesnya 5R terletak pada sejauh mana orang melaukan 5R sebagai suatu kebiasaan bukan paksaan
sehingga inisiatif perbaikan akan muncul dengan sendirinya atau menjadi kebiasaan adalah
penerapan dari…
a. Ringkas/Seiri
b. Rapi/Seito
c. Resik/Seiso
d. Rawat/Seiketsu
e. Rajin/Shitsuke

- 20 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

2-1. MEASUREMENT
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur
yang digunakan sebagai satuan.

a. Vernier Caliper
1. Bentuk dan konstruksinya seperti gambar di bawah yang terdiri dari skala regulator dan
skala vernier.

Vernier Caliper

2. Vernier Caliper dapat mengukur


• Diameter luar (dengan outside caliper)
• Diameter dalam (dengan inside caliper)
• Kedalaman (dengan depth stick)

3. Prinsip dasar kerja

Prinsip dasar Vernier Caliper

a. Panjang skala vernier = 19 mm


b. Skala vernier dibagi menjadi 20 bagian yang sama
c. Jarak satu bagian skala vernier adalah 19 mm : 20 bagian = 0,95 mm.
d. Ketelitian vernier caliper adalah selisih antara skala regulator dengan skala vernier
e. 1 bagian skala regulator = 1,0 mm: 1 bagian skala vernier = 0,95 m
f. Ketelitian = 1,0 – 0,95 mm = 0,05 m.

- 21 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

4. Yang perlu diperhatikan dalam pengukuran


Gambar dibawah A, B dan C menunjukkan contoh cara pengukuran yang benar dan
salah, pada pengukuran diameter luar, diameter dalam dan kedalamannya.

Cara pengukuran

Perhatian :
❖ Bersihkan permukaan alat ukur dan benda yang
akan diukur.
❖ Periksa permukaan alat, untuk mengukur pada
vernier caliper.
❖ Pergunakan bagian yang tipis dari “Jaw” untuk
mengukur permukaan yang sempit & bagian tengah
untuk permukaan yang normal.

5. Cara membaca skala


Contoh 1 : L = .......................... mm
Rumus untuk membaca panjang L (mm) L = L1 + X
X = Jumlah kenaikan x 0,05
Maka : L = 22 + 0,50 = 22,50 mm

- 22 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

Contoh 2 : L = ........................... mm
Rumus untuk membaca panjang L (mm) L = L1 + X
X = Jumlah kenaikan x 0,05
Maka : L = 35 + 0,25 = 35,25 mm

❖ Latihan
Kerjakan soal-soal dibawah ini!!

- 23 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

b. Micrometer
1. Micrometer adalah alat ukur yang
presisi dan diperguna kan untuk
mengukur diameter luar dan diameter
dalam.

Micrometer untuk mengukur diameter luar

Micrometer untuk mengukur diameter dalam

2. Prinsip Kerja
• Prinsip sebuah micrometer meng-
gunakan prinsip kerja antara bolt dan
nut (Gambar disamping)
• Langkah-langkah :
✓ Cari 0 pada skala timble
✓ Luruskan angka 0 tersebut dengan
garis sumbu.
✓ Putar timle satu putaran, ternyata
pada skala sleeve menunjukkan 0,5
Prinsip Micrometer
mm
✓ Skala timble terdiri dari 50 bagian
yang sama.

• Jadi, ketelitiannya (satu skala timble)


= 0,5 mm : 50 bagian = 0,01 mm

Jumlah pergerakan spindle

dengan arah aksial

- 24 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

3. Persiapan sebelum pengukuran


a) Periksa micrometer lancar atau tidak
b) Bersihkan micrometer terutama pada bagian anvil dan spindle.
c) Lakukan halibrasi (mencocokan ukuran) 0 pada thimble, harus tepat dengan garis
sumbu pada sleeve, kalau tidak lurus stel dengan menggunakan standar gauge.
d) Bersihkan benda yang akan diukur.

4. Cara memakai micrometer


a) Anvil dan spindle ditempatkan di tengah-tengah
benda melihatnya harus dari atas.
b) Anvil dengan spindle tegak lurus terhadap
benda yang akan diukur, lihat dari samping.
c) Anvil yang ditempelkan ke benda kerja terlebih
dahulu baru kemudian spindle dimajukan
sampai Ratchet stop berputar bebas.
d) Setelah Ratchet stop berputar bebas dua atau
tiga putaran, baca skala untuk mendapatkan
pembacaan yang benar, ulangi langkah-
langkah diatas dua atau tiga kali.
Cara pengukuran Mikrometer
5. Cara membaca skala micrometer
a) Lihat posisi tepi dari thimble pada posisi mana
dari posisi sleeve (L).
b) Lihat skala yang dibawah sudah tampak atau
belum, bila sudah nampak tambah skala atas
dengan 0,5 mm (X).
c) Baca pada skala thimle yang satu garis dengan
garis sumbu (X)
d) Hasil pengukuran adalah (D)
D=L+X
Contoh membaca Skala
Maka : L = 5 + 0,20 = 5,20 mm
6. Cara Kalibrasi Micrometer dengan arah aksial
a) Jika penyimpangan titik nol dua garis atau kurang :
• Kunci spindle dengan spindle lock/ clamp.
• Masukan adjusting key kedalam lubang di
sleeve.
• Putar sleeve untuk memperbaiki
penyimpangan tersebut.
• Periksa kembali titik nol nya. Cara Kalibrasi Micrometer (1)

dengan arah aksial

- 25 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

b) Jika penyimpangan titik nol lebih dari dua garis :


• Kunci spindle dengan spindle lock/ clamp.
• Masukan kunci pada lubang di rachet
sleeve.
• Pegang thimble, putar rachet sleeve
berlawan jarum jam
• Dorong thimble kearah luar (menuju
rachet stop), dan thimble dapat berputar
dengan bebas. Cara Kalibrasi Micrometer (2)
• Posisikan thimble pada posisi yang
diperlukan untuk mengoreksi titik nol. dengan arah aksial
• Putar rachet sleeve kearah dalam dan
kencangkan dengan kunci.
• Periksa kembali titik nol, jika masih ada
sedikit penyimpangan, koreksi dengan
metode 1.

❖ Latihan
Kerjakan soal-soal dibawah ini!!

- 26 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

c. Dial Indicator/Dial Gauge


1. Prinsip kerja Dial Indicator adalah
merubah gerakan lurus menjadi
gerakan berputar, dimana gerakan
berputar dapat dilihat pada gerakan
jarum.

Dial Indicator

2. Cara membaca skala dengan arah aksial


• Gerakan 1 mm dari spindle maka jarum
akan berputar satu putaran (3600)
• Skala terkecil dial gauge = 1 : 100 = 0,01
mm,
• Jarum kecil ber- fungsi untuk mencatat
gerakan jarum yang besar, jika jarum besar
satu putaran maka jarum kecil bergeser ke
angka 1 berlawanan jarum jam.
• Contoh : Gambar disamping menunjukkan
bahwa jarum panjang bergerak searah
Membaca Skala
jarum jam ke angka 15. Ini berarti bahwa
spindle bergerak ke atas 0,15 mm. dengan arah ak

Perhatikan disamping!!
Berikut adalah prosedur
pemakaian Dial Gauge yang
benar.

- 27 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

3. Penggunaan Dial Gauge


Dengan menggunakan alat bantu magnetic
base, maka Dial Gauge bisa dipergunakan
untuk mengukur :
a. Kebengkokan atau run out dari shaft
b. Kesejajaran
c. Kerataan/datar
d. End play gerakan shaft arah axial.

Dial Indicator dengan Magnetic Base

4. Cara pengukuran dengan arah aksial


❖ Mengukur Run out fly wheel
a) Tempatkan fly wheel lurus pada poros
b) Pasang Dial Gauge dibagian tepi fly wheel
dan tegak lurus
c) Spindle dipasang agak ditekan 1-2 mm
d) Putar fly wheel
e) Besar Run out = penunjukkan jarum pada
Dial Gauge
Mengukur Runout Flywheel

dengan arah aksial


❖ Mengukur kebengkokan shaft
a) Letakan benda kerja di V-block
b) Pasang dial gauge di tengah-tengah
benda tersebut dan tegak lurus terhadap
benda
c) Spindle di pasang agak ditekan 1-2 mm
d) Putar benda kerja tersebut
e) Kebengkokan = Gerakan jarum : 2
Mengukur Kebengkokan Shaft

dengan arah aksial

- 28 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

d. Cylinder Gauge
1. Pembacaan skala pada cylinder gauge
sama dengan Dial gauge.

Cylinder Gauge Set Cylinder Gauge


2. Fungsi cylinder gauge
dengan arah aksial
a) Mengukur diameter dalam cylinder
b) Mengukur keausan dari diameter
cylinder (oil clearance)

3. Cara pengukuran
a) Ukur skala kasar diameter dalam cylinder
dengan menggunakan vernier caliper
b) Pilih Replecement Rod yang cocok dengan
ukuran, kemudian pasang pada gauge
c) Set micrometer sama dengan hasil pengukuran
diameter dalam cylinder
d) Lakukan zero adjustment pada cylinder gauge
e) Kemudian lakukan pengukuran pada diameter
cylinder yang akan diukur. Zero Adjustment

dengan arah aksial

Cara membaca Skala Mengukur Diameter dalam Cylinder

dengan arah aksial dengan arah aksial

- 29 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

e. Torque Wrench
1. Torque wrench adalah sebuah alat untuk
mengencangkan nut dan bolt sambil
mengukur torsi yang bekerja, torque
wrench ini menggunakan socket bila
hendak dipakai.
Gambar (1) Plate Type Torque Wrench
2. Jenis-jenis torque wrench :
dengan arah aksial
❖ Torque wrench jenis plate
Gambar (1)
❖ Torque wrench jenis preset
Gambar (2)
❖ Torque wrench jenis adjustment wrench
Gambar (3)
Gambar (2) Preset Type Torque Wrench
PERHATIAN ; dengan arah aksial
Dalam melakukan pengukuran/pengencangan
posisi tangan harus dalam keadaan menarik
dan jangan mendorong.

Gambar (3) Adjustable Wrench Type Torque Wrench


3. Cara menggunakan torque wrench (Plate
type) dengan arah aksial

a) Posisi jarum penunjuk harus 0, dan


kedudukannya bebas tidak ada
gesekan dengan plat skala.
b) Pada saat mengencangkan posisi
handle harus berada di tengah-tengah
Cara Menggunakan yang benar
(center pin sebagai titik tumpu)
c) Besarnya ditunjukkan dengan posisi dengan arah aksial
jarum pada skala.

Cara Memegang Handle yang benar

dengan arah aksial

Penggunaan yang salah

dengan arah aksial


- 30 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

f. Thickness Gauge
1. Thickness gauge terutama digunakan dalam
pemeriksaan clearance.
Thickness gauge digunakan untuk mengukur hal-
hal berikut:
- Celah kontak point pada distributor
- Valve clearance Thickness Gauge
- End play pada arah axial dan berbagai macam
clearance dengan arah aksial
- Various kinds of clearances.
2. Prosedur pengukuran
Sisipkan thickness gauge ke dalam clearance yang
akan diukur. Bila gauge ditarik keluar dengan gaya
sekitar 500 sampai 600 gram, berarti clearance
sama dengan ketebalan gauge.

Menyetel Valve Clearance


g. Plastic Gauge
Mengukur lebar dari plastic gauge yang ditekan dengan menggunakan skala dengan
yang sudah
arah aksial
dicetak pada bungkus plastic gauge.

Plastic Gauge Measurement

dengan arah aksial dengan arah aksia

- 31 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

h. Plug Gap Gauge


Plug gap gauge dipergunakan untuk memeriksa
dan menyetel celah pada spark plug.

Plug gap gauge

dengan arah aksial Cek Spark plug gap


i. Straight Edge
dengan arah aksial
Straight edge digunakan untuk
memeriksa kerusakan atau
perubahan bentuk pada permukaan
sebuah plat.

Gambar dibawah bagian A adalah


bentuk straight edge yang diguna-
kan pada perbaikan kendaraan. Straight Edge

dengan arah aksial

Bentuk Potongan Straight Edge

dengan arah aksial

Pemeriksaan Kerataan Permukaan Cylinder Block

dengan arah aksial


- 32 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

2-2. TOOLS DAN EQUIPMENT


Dalam setiap pekerjaannya seorang mekanik yang handal pastinya
akan dilengkapi dengan Tools dan Equipment. Karena dalam proses
kerjanya tools dan equipment sangatlah penting dalam membantu
pekerjaan seorang mekanik. Di bab ini akan dipelajari apa saja tools dan
equipment yang digunakan dalam pekerjaan seorang mekanik.
a. Open End Wrench (Spanner)

Open End Wrench

Indikasi ukuran Open End Wrench


Contoh : 10 x 12 mm

Indikasi Ukuran Open End Wrench

1. Pastikan ukuran open end wrench cocok dengan kepala


bautnya
2. Penggunaannya harus ditarik dan posisikan sudut yang
kecil seperti pada gambar.
3. Jangan menyambung kunci dengan pipa atau alat lain.

Prosedur Pemakaian Open End Wrench

- 33 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

b. Offset Wrench (Box Wrench)


Offset wrench bisa menekan pada enam sisi dari
Bolt atau Nut, sewaktu Bolt atau Nut tersebut
diputar, mempunyai gagang yang lebih panjang
dibanding dengan open end wrench, oleh karena itu
mudah digunakan dan memiliki torsi yang lebih
besar
❖ Indikasi ukuran Box Wrench Offset wrench
Contoh : 12 x 14 mm

Indikasi ukuran Offset wrench

❖ Tipe dari Offset Wrench

Tipe dari Offset wrench

- 34 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

c. Socket Wrench (Ring Wrench)


Socket wrench bermacam-macam ukurannya.
Pilih ukuran yang paling cocok dengan bolt atau
nut yang akan kita buka atau kencangkan, dan
digunakan bersama-sama dengan handlenya.

Socket Wrench

Bentuk dari Socket Wrench

Socket Wrench memiliki 2 tipe, yaitu 6 point dan 12 point.


❖ Socket segi 12 biasa digunakan dan pada umumnya cocok digunakan pada
tempat yang sempit.
❖ Socket yang bersegi 6 mempunyai daerah kontak dengan bolt atau nut yang
luas untuk membuka atau mengencangkan bolt dan nut yang mempunyai torsi
yang besar dan tidak merusak bolt dan nut yang memiliki bahan soft.
❖ Penggunaan socket wrench harus berpasangan dengan socket handle.

- 35 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

d. Socket Handles
❖ Ratchet handle

Ratchet Handle Ratchet Mechanism

❖ Spinner handle

Spinner Handle Cara menggunakan Spinner Handle

❖ Sliding handle ❖ Speeder handle

Sliding Handle Speeder Handle

❖ Extension bar ❖ Universal joint


Extension Bar Universal Joint

- 36 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

e. Adjustable Wrench

Adjustable Wrench

Yang perlu diperhatikan saat menggunakan


adjustable wrench.

1) Pergunakanlah dengan cara yang benar


2) Jangan pergunakan dengan cara yang
salah.

Poin penggunaan Adjustable Wrench


f. Screw Driver
Screw Driver adalah Alat yang digunakan untuk
mengencangkan atau mengendorkan baut.
Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model
Phillips yang populer disebut obeng plus (+) dan
slotted yang sering disebut obeng minus (-).

Tipe-tipe Screw Driver

- 37 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

g. Hammer
❖ Chooper Type
Fungsi :

Palu ini dipakai untuk pekerjaan perbaikan,


contohnya mengeluarkan bagian-bagian
mesin listrik tancap mesti merusaknya.
Tembaga memiliki sifat yang lebih lunak dari
pada basi. Seiringan dengan pemakaian, palu
tembaga ini akan menjadi keras. Untuk
memperlunaknya kembali, kepala palu mesti
dipijarkan

❖ Plastic Type
Fungsi :
Palu ini dipakai untuk mengetok ataupun
memukul benda kerja yang lunak. Tujuan
pemakaian palu lunak ini supaya benda kerja
tidak tergores atau pecah

❖ Ballpoint Type
Fungsi :
Palu ini terdiri dari 2 bagian yakni bagian yang
rata dan bulat. Bagian yang rata dipergunakan
untuk memukul benda kerja, sedangkan
bagian yang bulat dipakai untuk membuat
cekungan pada benda kerja

Ingat, setiap tipe dari hammer


itu sendiri memiliki fungsi dan
penggunaan yang berbeda-beda

h. Center Punch
Fungsi :
Digunakan untuk menandai pada saat awal
pengeboran, juga untuk menandai pada
waktu melepas komponen machine agar
pada waktu pemasangan kembali lebih
mudah.
Center Punch

- 38 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

i. Hexagon Wrench (Allen Wrench)


1) Kunci Hexagon dipakai untuk memutar nut
yang kepalanya berbentuk Hexagon.
2) Ukuran kunci dinyatakan dengan ketebalan
dari Hexagon. (Lihat gambar)

Hexagon Wrench
j. Plier
Plier adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Plier terbuat dari baja dan
pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
Tipe- tipe Plier :
❖ Long nose Plier
Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Namun Anda dapat
memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai
pemotong kabel.

❖ Cutting Plier
Memiliki rahang tajam. Fungsinya untuk memotong kawat, kabel
plastik, dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium.
Gagangnya dilapis plastik. Kelemahan, tidak mampu memotong
ukuran bidang yang besar atau tebal.

❖ Multi purpose Plier


Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau
kabel. Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk
mengunci mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan
kabel. Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat akan
berakibat macet.

❖ Snap Ring Plier


Berfungsi untuk menarik bantalan kecil dan sebagainya. Plier ini
ada 2 model yang dibedakan berdsarkan ujungnya yaitu lurus dan
bengok.

- 39 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

❖ Tower Pincer Plier


Fungsinya sebagai pemotong kawat dan kabel. Terbuat
dari baja dan bergagang lapis karet untuk menjaga agar tak
licin ketika digunakan. Kelemahannya, jika plier digunakan
untuk memotong bahan yang tebal dan keras dapat menjadi
tumpul.

❖ Locking Plier Tool Kit


Rahangnya yang bergerigi untuk mengunci dan melepas
baut. Jika ukuran baut besar, plier dapat diatur sesuai
ukuran baut. Carannya, lebarkan kedua tungkai, lalu kunci
dengan sekrup pengatur sekaligus pengunci yang ada di
ujung atas tungkai. Jika ingin mengubahnya lagi, Anda
cukup melepaskan tuas di bagian tungkai bawah.
Kelemahannya, sekrup pengatur dan pengunci agak keras.
Ini karena drat mur dan baut terlampau dalam.
k. Tap
Tap mempunyai bentuk seperti yang diperlihatkan dalam gambar dibawah dan merupakan alat
untuk membuat ulir dalam lubang dari suatu benda kerja. Alat ini digunakan untuk memperbaiki
nut atau ulir dalam.

Fungsi tap
Cara menggunakan :
1. Buat lubang pada benda kerja
2. Pasang Tap No. 1 seperti yang diperlihatkan dalam
gambar dibawah (A), sambil menekannya dengan
jempol kedua tangan, putar perlahan dua atau tiga kali
untuk mengulir Tap ke dalam lubang dengan hati-hati
agar Tap tidak miring.
3. Berikan cutting oil pada benda kerja. Sambil
memberikan tekanan yang seimbang pada handle
kanan dan kiri, putar Tap sekitar satu putaran,
kemudian balikan setengah putaran untuk melepaskan
potongan, ulangi langkah-langkah pengetapan diatas
dengan tenaga pemutaran yang tetap.
Jenis-jenis tap

- 40 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

Cara menggunakan tap


l. Die
Round cutting die mempunyai bentuk
seperti yang diperlihatkan dalam gambar
disamping dan merupakan alat untuk
membuat ulir dipermukaan luar suatu
batang bundar atau memperbaiki ulir pada
baut. Die

Cara menggunakan
1) Sebuah round cutting die mempunyai 2 sampai
2,5 ulir pada holding portionnya yang terbagi,
seperti pada gambar, untuk memudahkan
memegang benda kerja.
2) Hadapkan sisi ini ke arah bawah ketika die
dipasang pada die holder.
3) Oleskan cutting oil pada benda kerja, putar die
satu putaran maju, dan putar balik setengah Cara menggunakan Die
putaran, ulangi langkah-langkah diatas dengan
tenaga pemutaran yang tetap.

m. Gear Puller
Bentuk gear puller diperlihatkan pada gambar disamping. Alat ini
digunakan untuk melepas gear atau pulley dari shaft dsb.
Cara pengggunaan Gear Puller

1) Pasang pawls dari puller ke sisi luar gear.


2) Tempatkan ujung center bolt pada pusat dari
shaft dan putar bolt seperti diperlihatkan pada
gambar disamping untuk melepaskan gear.

Cara menggunakan gear Puller

- 41 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

n. Bearing Puller
Bentuk bearing (B/G) puller ditunjukkan pada gambar
disamping. Alat ini digunakan untuk melepas bearing dari
shaft atau case.

Bearing Puller
o. Air Impact Wrench
Air impact wrench dipakai dengan
menggunakan compressor udara,
digunakan untuk memutar atau melepas
bolt atau nut.

Air Impact Wrench


p. Garage Jack
Fungsi :
Untuk mengangkat dan menurunkan
kendaraan (bukan untuk menahan).

Garage Jack
Jacking Point
Sewaktu-waktu mengangkat kendaraan dengan garage jack posisinya harus tepat pada
poin-point yang telah ditentukan (gambar dibawah).

Jacking Point

- 42 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

q. Rigid Rack
Penempatan Rigid Rack dibawah kendaraan, setelah
kendaraan diangkat dengan garage jack untuk dipakai
sewaktu pengecekan atau mengerjakan bagian bawah
kendaraan.

Fungsi :
Untuk menahan kendaraan setelah kendaraan diangkat
oleh garage jack.
Rigid Rack

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan Rigid Rack.

1) Pastikan posisi Rigid Rack pada posisi yang benar,


disesuaikan dengan type kendaraan.
2) Setel ketinggian Rigid Rack, sehingga bagian
belakang dan depan selalu sejajar (sama).

Posisi dari Rigid Rack (1)

Posisi dari Rigid Rack (2)

- 43 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

r. Auto Lift
Auto lift digunakan pada saat mengerjakan bagian bawah kendaraan seperti memasang dan
melepas transmission.
Autolift memiliki berbagai macam tipe, untuk itu hati-hati dalam pemakaiannya sesuaikan
dengan kendaraan yang akan diangkat.

Tipe- tipe dari Autolift

s. Transmission Jack
Transmission jack digunakan sewaktu memasang/melepas transmission, differential dan
sebagainya.
Bagian yang perlu diingat :
1) Untuk menaikkan dan menurunkan saddle, operasikan handle pompa ke atas dan ke bawah.
2) Untuk mencegah jatuhnya benda yang diangkat, pastikan duduknya serta ikatlah benda
tersebut.

Transmission Jack

- 44 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

t. Hydraulic Press

Digunakan untuk melepas / memasang bearing,


bushing, gear dan lain-lain.

❖ Hal-hal yang perlu diperhatikan saat


menggunakan Hydraulic Press :

1) Setel posisi cradle dari Hydraulic press,


disesuaikan dengan benda yang akan di press
dan tahan cradle dengan lock pin.
2) Sewaktu-waktu mengoperasikan mesin press,
hati-hati dalam mengoperasikan handle, lihat Hydraulic Press
gauge tekanan dari press.

- 45 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

2-3. MECHANICAL ELEMENT


a. Bolt, Nut dan Screw
1. Bolt
Bolt atau Baut adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya.
Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua objek bersama,
dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque) menjadi gaya linear. Bolt dapat
juga didefinisikan sebagai bidang miring yang membungkus suatu batang.

Macam-macam Bolt
➢ Plastic Region
Plastic region menawarkan stabilitas dan tegangan axial yang
tinggi, digunakan sebagai baut kepala silinder dan baut-baut
tutup bantalan pada beberapa mesin.

Gambar Plastic Region


2. Nut
Nut merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt. Nut
berbentuk segi enam (hexagon) atau segi empat dengan lubang berulir kasar atau halus pada
bagian tengah bolt pasangannya.

Macam-macam Nut

- 46 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

3. Screw
Screw / Sekrup adalah suatu batang dengan ulir terbentuk dipermukaannya. Sekrup digunakan
untuk mengikat dua benda bersamaan, dan screw driver (obeng) adalah salah satu yg
digunakan sebagai alat untuk memutar sekrup pada suatu objek yang akan dipasangi sekrup.

Macam-macam Kepala Screw

4. Threads
Ulir (thread) adalah alur-alur yang melilit pada sebuat batang baja / poros dengan ukuran
tertentu. Ulir pada baut, dengan struktur spiral nya, berfungsi untuk mengencangkan benda
dengan mengubah gerakan rotary menjadi linear.

Threads

Contoh Bolt and Nut

- 47 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

Thread nominal D Diameter P Pitch B Width across


diameter flats
M5 5 mm 0.8 mm 8 mm
M6 6 mm 1 mm 10 mm
M8 8 mm 1.25 mm 12 mm
M10 10 mm 1.25 mm 14 mm
1.5 mm
M12 12 mm 1.25 mm 17 mm
1.75 mm
M14 14 mm 1.5 mm 22 mm
2.0 mm
M16 16 mm 1.5 mm 24 mm
2.0 mm
M18 18 mm 1.5 mm 27 mm

❖ Pengencangan bolt dan nut secara umum

Threads diameter Pitch mm 4T. 4 7T. 7 8T. 8


mm
5 0 .8 2-3 4-6 5-7
6 1.0 4-6 7-11 8-12
(4-6) (8-12) (9-14)
8 1.25 9-14 17-26 20-30
(10-15) (19-28) (22-33)
10 1.25 19-28 35-55 45-60
(21-31) (29-60) (50-65)
1.5 18-27 33-50 43-60
(19-29) (36-54) (45-65)
12 1.25 34-50 70-95 85-110
(38-55) (80-110) (90-120)
1.75 31-47 65-85 75-100
(34-52) (70-95) (85-110)
14 1.5 60-85 120-160 130-180
2.0 55-75 110-140 120-170
16 1.5 95-130 180-240 200-270
2.0 90-120 160-220 190-260

- 48 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

❖ Kekuatan bahan tarik bolt & nut

Catatan : Tanda pada Nut

1) Ulir dan kontak permukaan pada bolt dan nut dalam


kondisi miring.
2) Harga dalam tanda [ ] adalah momen pengencangan
untuk jenis flange bolt dan lange nut.

Numerical Mark Flange Bolt dan Nut

Baut yang terpasang kendur tidak hanya menimbulkan


DID YOU KNOW?
kerusakan komponen kendaraan, namun juga berisiko
menyebabkan kecelakaan. Namun bukan berarti
mengencangkan baut harus terlalu keras, karena dapat
menimbulkan kerugian, seperti ulir menjadi aus, kerusakan
pada komponen, sampai kepala baut yang menjadi aus.
Untuk mengatasinya, terdapat berbagai macam perangkat
yang dapat mengukur tingkat kekencangan baut, salah
satunya torque wrench.

- 49 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

5. Torque pengencangan Bolt dan Nut

Gaya berat yang bekerja pada benda dengan massa 1 kg,


dinyatakan dalam 1 kg.f. Pada sistem sekarang, I kg.f.
disesuaikan menjadi 9.8 N (Newton) saat percepatan gravitasi
9.8 m/s2 bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg.

Torque Pengencangan

❖ Torque Pengencangan
“ Torque = Gaya x Jarak “

1 kg.f. x 1 m = 1 kgm ......................................... Former units system


9.8 N X 1 m = 9.8 N-m ..................................... New units system

Torque pengencangan diindikasikan dengan satuan formal N.m pada workshop manual,
karena itu nilai yang dinyatakan dengan N.m (Newton meter) nilai konversinya seperti
dibawah ini :

1 kg.m = 9,8 Nm

atau

1 kg.m = 10 Nm

- 50 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

Menghitung Torque Pengencangan


Pada macam-macam parts terpasang bolt dan nut. Hal ini penting untuk mengencangkannya
dengan torque yang tepat. Dalam hal ini alatnya adalah torque wrench.

Torque Wrench

- 51 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

6. Langkah-langkah yang diambil bila terjadi kesalahan pengencangan.

1) Cara membuka bolt yang patah Bila bolt tersebut


torquenya kecil atau mempunyai diameter yang
besar (pada gambar disamping)

2) Bolt patah tapi patahan tersebut masih ada di


bagian luar (pada gambar disamping)
Melepas Bolt Yang Patah
3) Bolt patah, patahannya tertinggal di dalam (pada
gambar dibawah)

Melepas Bolt Yang Patah

Screw Extractor Cara melepaskan bolt yang patah

❖ Kerusakan Ulir
Bila terjadi kerusakan ulir maka dapat
menggunakan Tap atau Die. Tap digunakan
untuk memperbaiki ulir dalam, sedangkan Die
digunakan untuk memperbaiki ulir luar.

Tap dan Die

- 52 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

b. Washer, Pin dan Key


❖ Washer

Washer dipakai untuk mencegah kerusakan pada bolt & nut pada
saat di lakukan pengencangan dan juga untuk mencegah lepasnya
bolt & nut karena getaran.

➢ Macam-macam washer

Macam-macam Washer
➢ Cara penggunaan washer

Penggunaan Washer

- 53 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

❖ Pins

Pin digunakan pada axle, transmission, Differential dan lain-lain.


Pada automobile untuk mencegah berputar atau terjadi slip.

Macam – macam Pin


❖ Key

Shaft dan hub biasanya diikat


bersama-sama dengan key.

Penggunaan Key

Macam - macam Key

- 54 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

c. Gears

Gear adalah alat untuk memindahkan putaran yang tepat,


speed dan power yang digunakan pada Transmission,
Differential dan sebagainya.

Macam - macam Gear

- 55 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

❖ Nama bagian-bagian dari Gear

Nama bagian-bagian gear

Backlash

Side Bearing Adjusting Nut Type

- 56 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

d. Bearing
Jenis-jenis bearing :

Macam-macam Bearing
❖ Jenis Bearing

1) Plane Bearings

Gambar Plane Bearing


2) Ball Bearings

Ball Bearing

- 57 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

3) Roller Bearings

Roller Bearing

❖ Tapered Roller Bearing

Tapered Roller Bearing

- 58 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

2-4. Latihan Soal


1. Fungsi dari alat ukur vernier caliper, kecuali......
a. Untuk mengukur kedalaman
b. Untuk mengukur kekencangan
c. Untuk mengukur diameter dalam
d. Untuk mengukur diameter luar
e. Untuk mengukur panjang suatu benda

2.
Berapa hasil pengukuran vernier caliper disamping?
a. 19,35 mm
b. 14,35 mm
c. 28,35 mm
d. 23,35 mm
e. 19,30 mm

3.
Berapa hasil pengukuran micrometer disamping?
a. 4,30 mm
b. 4,80 mm
c. 4,35 mm
d. 4,85 mm
e. 4,25 mm

4. Pada dial gauge apabila jarum berputar sebanyak 2 putaran (720 o) ke kanan, maka
menunjukkan...
a. Ditambah 20 mm
b. Ditambah 2 cm
c. Dikurangi 2 cm
d. Ditambah 2 mm
e. Dikurangi 2 mm

- 59 -
BAB 2
BASIC MECHANICAL

5. Fungsi dari Hydraulic Press adalah...


a. Untuk melepas bearing dari shaft
b. Untuk melepas gear dari shaft
c. Untuk melepas dan memasang bearing, bushing, gear, dll.
d. Untuk memperbaiki ulir pada bolt
e. Untuk memperbaki ulir dalam (nut)

6. Berikut yang termasuk bagian dari mircometer, kecuali......


a. Spindel
b. Anvil
c. Ratchet Stop
d. Pointer
e. Thimble

7. Hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan micrometer adalah.....


a. Melakukan pengetesan
b. Melakukan kalibrasi
c. Melakukan standarisasi
d. Melakukan uji coba
e. Melakukan pengujian

8. Bagian dari micrometer yang berfungsi sebagai pengunci atau lock adalah.....
a. Spindel
b. Anvil
c. Lock
d. Ratchet Stop
e. Thimble

9. Fungsi dari Center Punch adalah...


a. Untuk menandai pada awal pengeboran
b. Untuk melepas bushing
c. Untuk melepas dan memasang bearing, bushing, gear, dll.
d. Untuk memperbaiki ulir pada bolt
e. Untuk memperbaki ulir dalam (nut)

10. Jika pada kepala sebuah bolt tertera kode seperti gambar dibawah, maka...
a. Kekuatan tarik bahannya adalah 70 kg/mm2
b. Kekuatan tarik bahannya adalah 70 kg/cm2
c. Torsi pengencangan bolt adalah 70 kg/mm2
d. Kekuatan tarik bahannya adalah 70 N/mm2
e. Kekuatan tarik bahannya adalah 70 N/cm2

- 60 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-1. Prinsip Engine

Gambar Engine dan komponen


a. Apa Itu Engine?

Suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi panas yang
dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak.

b. Syarat Engine dapat hidup

1. Adanya campuran udara dan bahan


bakar yang sesuai

2. Adanya tekanan kompresi yang


memadai (cukup)

3. Adanya pengapian yang tepat

4. Listrik yang kuat

Untuk mobil – mobil sekarang ini


sudah menggunakan system
immobilizer system.

- 61 -
BAB 3
BASIC ENGINE

c. Klasifikasi Engine
Klasifikasi mesin dibagi seperti dibawah ini :

DOHC

SOHC

d. Langkah Engine
- 4-Stroke Cycle Engine
4 cycle engine adalah 1 kali langkah usaha yang dihasilkan dalam 4 langkah
gerakan piston. Langkah tersebut adalah :
intake compression combustion exhaust

Gambar Engine 4 Langkah

- 62 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- 2-Stroke Cycle Engine


2 cycle engine adalah motor yang dalam satu siklus kerjanya
membutuhkan 2 kali piston bolak-balik, 1 kali putaran poros engkol dan
menghasilkan 1 langkah usaha

Gambar Engine 2 Langkah

e. Proses Pembakaran
- Gasoline Engine

Campuran udara dan bahan bakar dihisap ke


dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga
mencapai tekanan dan temperatur tertentu. Pada
akhir langkah kompresi, busi memercikkan api
sehingga terjadi pembakaran

- Diesel Engine

Pada diesel engine udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi
sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang tinggi. Bahan bakar (fuel)
diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
Secara sederhana Diesel Engine membutuhkan tekanan besar di dalam ruang
bakar supaya proses pembakaran terjadi dengan sempurna.

- 63 -
BAB 3
BASIC ENGINE

f. Pendinginan Engine
- Pendingin Air

Gambar Sistem pendinginan Air

Jalur Air radiator :


- Pada saat engine dingin (Pagi hari), Air Radiator akan terus
bersirkulasi di dalam engine block, hal itu terjadi agar temperature
engine cepat naik.
- Jika suhu engine sudah mencapai 80o C, thermostat akan terbuka
sehingga Air Radiator akan tersalurkan ke Radiator untuk
didinginkan dan bersirkulasi kembali ke Engine block
- Pendinginan Oli

Gambar Sistem pendinginan Oli

- 64 -
BAB 3
BASIC ENGINE

Jalur Oli :
- Oil pan →Oil Screen →Oil Pump →Regulator valve →Oil Filter
→Main Gallery → Melumasi Camshaft, Crank shaft, Piston &
Connecting Rod → kembali ke Oil Pan

g. Mekanisme Valve
- Double Overhead Camshaft (DOHC)

Keuntungan DOHC
• Dengan 4 katup yang langsung
digerakkan camshaft membuat
asupan bahan bakar melimpah,
sehingga power mesin lebih besar
• Stabil di putaran mesin (rpm)
yang tinggi.
• Torsi bekerja lebih baik pada
kecepatan tinggi / top-end power
Gambar DOHC

- Single Overhead Camshaft (SOHC)

Keuntungan SOHC
• Torsi bekerja lebih baik pada
kecepatan rendah / low-end torque)
• Mesin lebih ringan karena hanya
menggunakan satu Camshaft
• Biaya produksi dan perawatan murah.
• Relatif Lebih Irit

Gambar SOHC

- 65 -
BAB 3
BASIC ENGINE

h. Susunan cylinder
- In line
Sususan silinder tipe ini bahasa inggrisnya adalah tipe in line, dimana
silinder tersusun dalam satu baris. Susunan silinder tipe ini memiliki beberapa
karakteristik (keuntungan dan kelebihan) yaitu :
• Konstruksi sederhana
• Tak banyak getaran
• Perawatan mudah
• Bila jumlah silinder lebih dari 4 konstruksi terkesan panjang
• Keseimbangan getaran jelek jika jumlah silinder kurang dari 4
Contoh mobil yang menggunakan mesin tipe sebaris yaitu Mitsubishi Delica,
Pajero Sport, Outlander Sport dan Mirage :

Gambar tipe mesin in line

- V - Type
Produsen terkenal yang sering mengeluarkan mobil dengan susunan
silinder v ini seperti Ferrari, Lambhorghini, dll. Susunan silinder tipe v ini sangat
cocok digunakan pada mesin yang jumlah silindernya banyak, hal ini
dikarenakan bila jumlah silindernya banyak tetapi menggunakan susunan
silinder tipe in line maka akan memakan bayak tempat (panjang), berbeda jika
dengan tipe v. Maka akan lebih irit tempat dan kontruksinya dapat lebih pendek.
Susunan yang satu ini memiliki karakteristik tersendiri yaitu :
• Konstruksi pendek untuk silinder banyak
• Poros engkol sederhana ( dua batang torak pada satu pena )
• Perlu 2 kolektor gas buang
• Keseimbangan getaran lebih buruk dari motor sebaris
Contoh mobil yang menggunakan susunan silinder tipe "v" adalah Mitsubishi
Galant V6 dan PajeroSuper Exceed 3.8

Gambar tipe mesin V- Type

- 66 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- Boxer
Susunan silinder tipe horizontal berlawanan ini disebut juga dengan
mesin flat, mesin ini merupakan mesin yang mana pistonnya bergerak secara
horizontal, dan dibagi menjadi dua sisi yang berlawanan, misal kalau terdiri dari
4 silinder, maka 2 silinder di sisi sebelah kanan, dan 2 silinder lainnya disebelah
kiri. Konsep susunan silinder ini ditemukan oleh ilmuwan asal jerman yang
bernama Karl Benz pada tahun 1896. Kemudian untuk karakteristik susunan
silinder tipe ini adalah :
• Konstruksi pendek dan rendah
• Keseimbangan getaran lebih baik dari lainnya
• Perlu 2 kolektor gas buang
• Saluran isap panjang jika hanya satu karburator
Contoh pabrikan yang menggunakan susunan silinder tipe boxer / flat yaitu
Subaru.

Gambar tipe mesin Boxer


- Rotary
Mesin rotary akan menghasilkan 3 langkah tenaga dalam satu kali
putaran penuh pada mesin, maka 6 kali lebih cepat menghasilkan tenaga
dibandingkan motor bakar 4 langkah pada satu kali putaran penuh mesin dan 3
kali lebih cepat menghasilkan tenaga dibandingkan motor bakar 2 langkah pada
satu kali putaran penuh mesin. Ukuran dan bentuk dari rotor serta ruang bakar
dapat mempengaruhi tenaga yang dihasilkan. Untuk pemanfaatan tenaga yang
besar sekaligus mesin halus (minim getaran), maka dikembangkan mesin
wankel dengan dua rotor, yang dipasang berbanding tegak lurus dengan rotor
kedua. Salah satu produsen rotary engine yaitu Mazda , yang diaplikasikan
pada kendaraan tipe Mazda RX

Gambar tipe mesin Rotary

- 67 -
BAB 3
BASIC ENGINE

i. Bore x Stroke

Gambar Bore x Stroke

j. Total Displacement
Apa yang dimaksud dengan 1600cc, 2000cc, dan 3000cc ?
“Angka tersebut merupakan Total Displacement atau jumlah dari keseluruhan volume
silinder ruang bakar”

Total Displacement : V [cm3]


Stroke : S [cm]
*S = 2 x R
Bore : D [cm]
Jumlah Cylinder :N

V = 3.14 x D2 x S x N
4

Catatan :
1cm (Centimeter) = 1/100 m

Gambar Total displacement

Engine Strada Triton 4 Cylinder....(N) memiliki ukuran sebagai berikut,


Stroke : 95 (mm)..... (S)
Bore : 91,1 (mm).....(D), berapakah Total Displacement engine
tersebut?

V = 3.14 x D2 x S x N
4
V = 3.14 x 9,112 (cm) x 9,5 (cm) x 4
4
V = 2475,65 cc atau dibulatkan kebawah menjadi 2400 cc atau 2.4

- 68 -
BAB 3
BASIC ENGINE

k. Compression Ratio
Compression Ratio atau rasio kompresi adalah perbandingan jumlah volume total
keseluruhan (Vc + V) dengan volume ruang bakar (Vc)

Volume of combustion chamber (Vc) + displacement (V)


Compression ratio =
Volume of combustion chamber (Vc)

Total displacement engine Strada


Triton sebesar 2400 cc dengan volume
ruang bakar sebesar 150 cc berapakah
Total Displacement engine tersebut?

Compression Ratio = Vc + V
Vc
Compression Ratio = 150 + 2400
150
Compression Ratio = 17.0

Gambar Compression Ratio

- 69 -
BAB 3
BASIC ENGINE

l. Engine Performance
1) Horsepower [Ps]

Setiap 1 PS (Pferd Strarke) atau 1 HP


(horse power) bisa diartikan sebagai
tenaga yang diperlukan untuk
mengangkat beban seberat 75 kg
sejauh 1 meter dalam waktu 1 detik

2) Output Torque [Kg.m]

Torque atau torsi pada engine


merupakan kemampuan daya puntir
mesin untuk memutarkan roda dalam
keadaan diam hingga bergerak. Torsi
biasanya menggunakan satuan Nm
atau Kg.m. Semakin besar torsi dalam
rotation per minute (rpm), maka
semakin mudah menggerakkan roda.

3) Power output [PS]

Power mesin adalah kemampuan


tenaga maksimal mesin untuk
akselerasi. Biasanya menggunakan
satuan PS, HP, dk atau lainnya.
Semakin besar power maka semakin
kenceng motor dan dan semakin
mudah mencapai top speed. Hal yang
mempengaruhi torsi dan power motor
adalah diameter piston dan panjang
stroke.

- 70 -
BAB 3
BASIC ENGINE

Gambar Engine Performance 3A92

m. Combustion Chamber
- Pengetian Ruang bakar
“Combustion Chamber / Ruang Bakar Adalah bagian yang terbentuk antara cylinder
head dan piston bagian atas serta dinding cylinder block, pada saat piston pada TDC.”
- Bentuk ruang bakar :

WEDGE TYPE : Bentuk ruang bakar seperti


kapak/segi tiga, kelebihannya squish area nya
baik, dipakai pada engine 4G41 ( T120 lama ).

HEMISPHERIC TYPE : Bentuk ruang bakar


seperti kubah, luas permukaannya lebih kecil
dibandingkan dengan volumenya, posisi
sparkplug ditengah sehingga memberikan
effisiensi pembakaran yang lebih baik, digunakan
pada engine 8 valve seperti 4G3 & 4G5.

PENTROOF TYPE : Memberikan nilai


perbandingan yang luas permukaan terhadap
volume yang kecil dan mempunyai efek squish
area yang lebih besar yang menghasilkan
turbulence yang baik, dipakai pada engine 4G9
- 16 Valve, 4G1 -12Valve, DOHC dan pada
engine-engine 4 valve.

- 71 -
BAB 3
BASIC ENGINE

n. Grafik Gasoline dan Diesel


- Proses pembakaran Gasoline Engine

Titik A percikan bunga api,

titik B mulai terbakar,

titik C tekanan tertinggi,

titik D akhir pembakaran.

Gambar Proses pembakaran Gasoline Engine

- Proses Pembakaran Diesel Engine

Titik A pengiriman bahan bakar


titik B Pembakaran awal,
titik C Periode tertunda,
titik D Pembakaran lanjutan.

Gambar Proses pembakaran Diesel Engine

- 72 -
BAB 3
BASIC ENGINE

o. Istilah-istilah yang terjadi saat engine beroperasi


Back fire = Pembakaran yang terjadi di Carburator karena igniton timing terlalu maju.
After fire = Terjadinya ledakan/pembakaran di muffler karena igniton timing terlalu
lambat.
Run on = Engine tetap hidup meskipun ignition switch telah diputa ke off biasanya
disebabkan karena engine panas, penyetelan idling terlalu tinggi dsb.
Knocking = Timbulnya suara abnormal pada engine seperti suara ketukan valve karena
pembakaran campuran udara dan bahan bakar secara spontan dan
meledak sebelum datangnya “flame front” yang menyebabkan terjadinya
pantulan tekanan gelombang ultrasonic dari dinding cylinder dan dapat
merusak komponen-komponen penggerak mesin seerti piston, conrod,
crankshaft dan block engine
Knocking terbagi 2 penyebab, yaitu :

- Pre-ignition, terjadi pada engine dengan perbandingan kompressi yang


tinggi, atau ketika menggunakan bahan bakar dengan nilai octane rendah,
sehingga terbakarnya bahan bakar sebelum nyalanya bunga api dari busi.
- Detonation, adanya hot spot atau karbon yang menempel pada ruang bakar
dan dapat menjadi bunga api sehingga bahan bakar terbakar oleh bunga api
tersebut sebelum nyalanya bunga api dari busi.

Normal Pre Ignition Detonation

Gambar Kncoking

- 73 -
BAB 3
BASIC ENGINE

p. Valve Timing
“Valve timing adalah waktu membuka dan mennutupnya valve intake dan exhaust”

Valve Timing Total

Intake 10º+ 180º+ 40º 230º

Exhaust 35º+ 180º+ 10º 225º

Overlap 10º+ 10 20º

Overlap
Kondisi dimana kedua valve intake dan
exhaust terbuka bersamaan dalam satu
silinder.
Apa tujuannya?
1. Sebagai pembilasan ruang bakar, piston,
silinder dari sisa-sisa pembakaran
2. Pendinginan suhu di ruang bakar
3. Membantu exhaust scavanging
(pelepasan gas buang)
4. memaksimalkan proses pemasukkan
bahan-bakar

- 74 -
BAB 3
BASIC ENGINE

q. Emission Control System


Ada tiga macam gas yang berbahaya keluar dari kendaraan bermotor, yaitu :
- CO (Carbon monoxide)
CO dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna sebagai akibat dari
kurangnya udara : 2C + O2→2CO
Tetapi apabila pasokan udara cukup, maka pembakaran sempurna, sehinga
: C + O2→ CO2
Untuk menurunkan CO, diperlukan campuran udara kurus (lean), tetapi
akibatnya HC akan naik karena terjadi misfire (pembakaran yang gagal).

- HC (Hydro carbon)
HC (hydrocarbon), hampir semua fuel pada dasarnya terdiri dari bermacam-
macam hydrocarbon. Apabila terbakar dengan sempurna di dalam combustion
chamber, maka :
C + O2 → CO2 (carbon dioxyde, tdk berbahaya),
sedangkan 2H2 + O2 2H2O (air, tdk berbahaya)
HC yg keluar dari exhaust pipe terjadi karena gas H2 dan C yang tidak
terbakar sempurna. Penyebab terbentuknya HC, antara lain :
• Ketika percikan api keluar dari sparkplug, campuran fuel mulai terbakar dan
menghasilkan api, ttp api tsb. sebagian tdk mencapai dinding cylinder, alias
mati dijalan, akibat dari temp dinding cylinder yg rendah. Gejala ini disebut
“Quenching zone/layer”. Gas yg tdk terbakar(un-burnt gas) tersebut. akan
keluar pada langkah exhaust ke udara luar melalui exhaust pipe.
• Ketika deceleration/accel pedal dilepas, maka terjadi kevacuuman yg kuat
di bawah throttle valve (carburattor), akibatnya campuran fuel jadi kaya
(rich mixture), shg terjadi un-burnt gas.
• Ketika eng masih dingin, fuel sulit menjadi gas/uap, shg sulit terbakar,
terjadilah un-burnt gas juga

- NOx (Oxide of Nitrogen)


NOx adalah sebutan lain dari nitrogen-oxygen compound, yang dihasilkan
ketika pembakaran terjadi pada temperatur yang sangat panas didalam
combustion chamber, dengan reaksi :
N2 + O2→ 2NO
2NO + O2→ 2NO2
Kedua gas tersebut secara bersamaan disebut NOx. Kadar HC/CO banyak
ketika air-fuel ratio kaya/pekat, sedangkan NOx banyak justru ketika air-fuel
ratio tepat (steichiometric) dimana panas hasil pembakaran pada titik
maksimum. Kadar NOx segera turun bila air-fuel ratio dibuat kaya/pekat, atau
dibuat kurus/tipis, atau dengan cara menurunkan temperatur pembakaran di
dalam combustion chamber, misalnya dengan EGR (Exaust Gas Recirculating)
system, tetap ada efek sampingnya, yaitu tenaga engine sedikit berkurang.

- 75 -
BAB 3
BASIC ENGINE

r. Alat-alat Emission control


a. Crankcase emission control (Blow By Gas)

Blow-by gas, adalah gas dari


combustion chamber yang keluar melalui
celah antara piston dengan cylinder, ke
crankcase. Gas tersebut. terdiri dari fuel
yang tidak terbakar, dan gas HC.

Gambar Blow By Gas


b. EGR (exhaust Gas Recirculation)
Fungsi utamanya untuk menurunkan
kandungan NOx pada exhaust gas. Ketika
temp combustion chamber tinggi, NOx yang
dihasilkanpun tinggi. Untuk menurunkan NOx,
temp combustion chamber harus diturunkan .
Untuk itu, maka EGR valve mengembalikan
sebagian kecil exhaust gas ke comb chamber
melalui intake manifold. Gas ini membuat
temp comb chamber turun, sehingga
Gambar EGR
kandungan NOx pada exhaust gas-pun turun.
EGR valve memanfaatkan ke-vacuum-an
pada intake manifold untuk mengontrol jml gas
yang dikembalikan tersebut agar kinerja
engine tidak terganggu.

c. Catalytic Converter
Cataliytic Converter mengubah emisi exhaust gas secara kimiawi, sebagai
berikut
: (NOx) + (HC / CO) menjadi N2 + H2O + CO2
Catalyst yang dipakai adalah monolith type, yang strukturnya sepeti gambar di
bawah
• Ceramic carrier dibuat dari cordylite yang mempunyai banyak cell. Bagian dalam
setiap cell dibungkus dengan catalytic layer.
• Catalytic layer tersebut terdiri dari Platinum (Pt) + Rhodium (Rh). Ada juga yang
terdiri dari Palladium(Pd) + Rhodium (Rh). Yang dibubuhkan di atas layer alumina
(Al2O3), yg berpori-pori dan berpermukaan luas.

Gambar Catalytic Converter

- 76 -
BAB 3
BASIC ENGINE

s. Perbandingan antara diesel engine dengan gosaline engine.

Keterangan Diesel engine Gosaline engine

Compression Ratio 15 – 22 6 – 10

Compression Pressure Tinggi Rendah

Bentuk combustion chamber Rumit Mudah

Formesi campuran Injeksi bahan bakar cair Campuran uap bahan bakar
setelah kompressi dengan udara sebelum
kompressi

Metode pembakaran Pembakaran sendiri oleh Pembakaran oleh spark


panas dan kompresi plug

Metode saluran bahan bakar Injection pump & nozzles Carburator

Metode pengontrolan output Dari banyak bahan bakar Campuran bahan bakar
yang diinjeksikan dengan udara dengan katup
throttle valve

Getaran Besar Kecil

- 77 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-2. Engine Komponen


Engine komponen terdiri dari dua bagia yaitu Engine Proper dan Auxiliary Device.
Engine Proper merupaka koponen inti dari mekanisme engine, sedangkan Auxiliary
Device merupakan sistem pendukung dari komponen inti engine.

Gambar Engine komponen

a. Timing Belt dan Timing Chain

Kegunaan utama dari kedua


part tersebut adalah untuk
menghubungkan putaran
Crankshaft dan Camshaft.

Gambar Timing Belt dan Timing Chain

- 78 -
BAB 3
BASIC ENGINE

b. Rocker Arm, Rcker Shaft dan CamShaft

Kegunaan utama part tersebut


adalah untuk menggerakan Valve
Intake dan juga Exhaust.Pergerakan
Rocker arm berdasarkan putaran
Camshaft

Gambar Rocker Arm

Kegunaan utama part tersebut


adalah sebagai dudukan dari
Rocker Arm. Pada bagian dalam
rocker shaft memiliki lubang untuk
saluran oli pelumas.
Gambar Rocker Shaft

Kegunaan utama part tersebut


adalah sebagai pengerak dari
Rocker Arm. Memiliki Cam Lobe
yang berbentuk Oval.

Gambar CamShaft

c. Valve dan Valve Spring


Kegunaan utama part tersebut
adalah sebagai pintu masuk dari
campuran bahan bakar dan udara
pada ruang bakar (intake) dan
pintu keluar pembuangan hasil
pembakaran (exhaust).

Gambar Valve

- 79 -
BAB 3
BASIC ENGINE

Kegunaan utama part tersebut


adalah digunakan untuk menekan
valve kearah menutup, untuk
mencegah agar kedap udara dan
tidak ada kebocoran.

Gambar Valve Spring

d. Cylinder Head dan Cylinder Head Gasket

Kegunaan utama part tersebut


adalah dudukan dari Camshaft,
Rocker Arm, Valve, Valve Spring
dan Sparkplug. Pada Cylinder
head terdapat jalur masuk (intake)
dan Keluar (exhaust).

Gambar Cylinder Head

Kegunaan utama part tersebut


adalah Dipakai sebagai packing
untuk melindungi kebocoran
kompresi air, oli antara cylinder
block dan cylinder head.

Gambar Cylinder Head Gasket

- 80 -
BAB 3
BASIC ENGINE

e. Front Case, Silent Shaft dan Oil Pan

Kegunaan utama part tersebut


adalah sebagai rumah dari Oil
Pump dan juga Oil filter.

Gambar Front Case

Kegunaan utama part tersebut


adalah untuk mengurangi getaran
pada engine. Silent shaft
terpasang pada Engine Diesel
dikarenakan getran yang
dihasilkan dari engine diesel
cukup besar.

Gambar Silent Shaft

Kegunaan utama part tersebut


adalah untuk menempatkan dan
mendinginkan oli. Didalam oil pan
biasanya terdapat magnet yang
berfungsi untuk mengumpulkan
beram-beram yang terbawa oleh oli
agar tidak masuk kembali kedalam
jalur pelumasan.
.

Gambar Oil Pan

- 81 -
BAB 3
BASIC ENGINE

f. Piston, Connecting Rod, Ring Piston dan Oil Ring

Kegunaan utama part tersebut adalah


komponen yang bergerak naik turun di
dalam cylinder, menerima tekanan gas
yang tinggi dari proses pembakaran. Dari
gaya tekan itu digunakan untuk
menggerakan Crankshaft dan
menghasilkan usaha.

Gambar Piston

Kegunaan utama part tersebut adalah


sebagai penghubung antara piston dan
crankshaft. Piston yang bergerak naik
turun diubah menjadi gerak berputar
pada Crankshaft.

Gambar Connecting Rod

Kegunaan utama part tersebut adalah :


1. Manjaga agar kerenggangan antara
piston dan cylinder selalu ada
sehingga tidak terjadi kebocoran
kompressi
2. Mengikis kelebihan oil dan kotoran
pada didnding cylinder
3. Menyalurkan panas yang diterima
piston ke dinding cylinder
4. Membentuk lapisan Oil Film dan
mencegah Oil Up (masuknya oil dari
bawah).

Gambar Piston ring dan Oil ring

- 82 -
BAB 3
BASIC ENGINE

g. Crankshaft dan Fly Wheel

Kegunaan utama part tersebut adalah


menerima gaya lurus dari piston pada
langkah pembakaran pada masing-
masing cylinder dan menyimpan tenaga
untuk memutar flywheel.

Gambar Crankshaft

Kegunaan utama part tersebut adalah


untuk menyimpan tenaga putaran dari
langkah pembakaran mesin dan
menjadikan putaran yang halus pada
langkah kompressi dan langkah yang
lainnya.

Gambar
Gambar Flywheel
Flywheel

h. Cylinder Block

Kegunaan utama part tersebut


adalah bagian utama dari mesin,
dengan lubang cylinder sebagai dasar
block untuk menahan dan
penempatan piston crankshaft dan
parts lainnya. Didalamnya terdapat
jalur air pendingin (water jacket) dan
juga jalur pelumasan (main Galery).

Gambar Cylinder Block

- 83 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-3. Engine Cooling System


Engine Cooling berfungsi sebagai sistem pedingin yang bersirkulasi didalam
engine dan berfungsi mempertahankan temperatur kerja engine agar selalu
optimal/berada di range normal yaitu 70 – 90ºC.

Gambar Cooling System


- Komponen Cooling System
a. Water Pump
Kegunaan utama dari part tersebut
adalah untuk mempompakan air
pendingin yanbg berasal dari bawah
radiator menuju water jacket. Water
pump digerakan oleh belt yang
berasala dari putaran engine.

Gambar Water Pump


b. Thermostat
Kegunaan utama dari part tersebut
adalah untuk mempertahankan suhu
kerja engine, dengan temperatur kerja
yang terjaga maka tenaga menjadi
maksimum dan konsumsi fuel lebih
hemat. Thermostat akan mulai aktif
saat temperatur engine mencapai lebih
dari 80o .

Gambar Thermostat

- 84 -
BAB 3
BASIC ENGINE

c. Radiator
Kegunaan utama dari kedua part
tersebut untuk melepaskan panas pada
coolant ke udara. Radiator memiliki tube
sebagai tempat mengalirnya coolant,
yang umumnya dari atas ke bawah. Pada
bagian bawah radiator terdapat hose
yang menghubungkan radiator dengan
pompa. Pada tube terdapat fins untuk
membantu mempermudah melepaskan
panas ke udara saat udara melewati fins
radiator.
Gambar Radiator
d. Radiator Cap
Kegunaan utama dari kedua part
tersebut untuk menaikkan titik didih air
dan menjaganya agar tidak mendidih
pada suhu 100 derajat celcius. Pada
tutup radiator dikenal dua macam katup,
ada katup tekan dan juga katup vacuum.
Katup tekan bekerja ketika mesin panas,
dimana katup ini akan membuka ketika
Gambar Radiator Cap tekanan didalam radiator naik sehingga
uap air bisa keluar menuju reservoir tank.
Sedangkan katup vakum akan bekerja
bila suhu mesin sudah kembali dingin,
didalam radiator akan terjadi kevakuman
dan katup ini akan membuka dan
menghisap air yang ada di reservoir tank.
e. Reservoir tank
Kegunaan utama dari kedua part
tersebut untuk menampung uap air
radiator saat suhu enginr tinggi, uap
yang berasal dari cooling system
melewati radiator cap dan ditampung di
reservoir tank. Uap tersebut akan
kembali menjadi cairan dan akn kembali
dihisap masuk ke dalam cooling
system.

Gambar Reservoir Tank

- 85 -
BAB 3
BASIC ENGINE

f. Jalur Sirkulasi Cooling Sistem

Gambar Sirkulasi Air Radiator

Water pump digerakkan oleh putaran crank shaft melalui V belt/timming


gear untuk mensirkulasikan air dengan tekanan tertentu ke sirkuit pendingin
setelah dari pompa, air pertama – tama menuju ke oil cooler untuk
mendinginkan oli pelumas engine dan oil – oil sistem lainnya. Kemudian, air
tersebuit mengalir ke silinder block. Di dalam silinder block, air pendingin
tersebut mengalir ke sekitar silinder liner dan mendinginkan silinder liner dan
ruang bakar. Setelah ini air tersebut masuk ke water jacket selinder head.
Untuk mendinginkan nozzle atau injector, intake dan exhaust valve dan
permukaan silinder head. Air tersebut kemudian masuk ke thermostat.
Thermostat mendistribusikan air pendingin ke dua saluran, yaitu ke water pump
dan radiator. Volume air yang didistribusikan tersebut tergantung pada
temperaturnya. Air yang mengalir ke radiator didinginkan oleh udara yang
dihembuskan oleh kipas.

- 86 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-4. Lubrication System


Lubrication System, Fungsi utama dalam sistem ini adalah untuk
mengurangi gesekan antara dua komponen yang bergerak sehingga komponen
menjadi awet dan kerja mesin menajdi maksimal.selain itu sistem pelumasan juga
berfungsi :

1. Meredam getaran yangdi hasilkan oleh mesin tersebut.


2. Membantu mendinginkan mesin dan membersihkan komponen mesin.
3. Sebagai perapat (seal) antara piston ring dan dinding cylinder.

Gambar Lubrication System

- 87 -
BAB 3
BASIC ENGINE

a. Jenis – Jenis Pelumas


1. Minyak pelumas
Fungsi Utama dai Minya Pelumas adalah :
✓ Mengurangi keausan parts.
✓ Membuang panas yang ditimbulkan oleh bearing dll.
✓ Menahan combustion gas yang bocor melalui clearance antara piston ring dan
cylinder.
✓ Mencegah karat yang mungkin terjadi pada engine yang disebabkan oleh asam
sulfur yang dihasilkan gas dan air dari pembakaran.
✓ Membersikan carbon dalam engine.
✓ Meredam suara.
Contoh Minyak Pelumas :
• Engine oil (oli mesin)
• Gear oil (oli transmisi, oli transfer dan oli gardan
• ATF (Automatic Transmission Fluid).

Gambar
Gambar
Minyak
Grease
Pelumas
2. Grease
Pada aplikasinya, grease dapat diilustrasikan seperti busa/ spon. Material
busa/spon dapat menyerap sejumlah cairan yang cukup banyak (dalam hal ini oli)
yang kemudian akan dilepas keluar ketika busa mendapatkan tekanan dan akan
diserap kembali ketika tekanan pada spon tidak ada lagi.
Demikian halnya pada grease, thickener atau matrix pada grease akan menyerap
oli dan melepaskannya untuk menciptakan daya pelumasan ketika grease terkena
beban yang besar seperti misalanya kejadian pada sebuah bearing. Ketika beban
berkurang, misalnya bearing berputar (dan sebelum bagian bearing berikutnya
terkena beban), oli akan diserap kembali ke dalam thickener grease, siap untuk
proses pelumasan berikutnya.

Gambar Grease

- 88 -
BAB 3
BASIC ENGINE

b. Prosedur Pemeriksaan Level ATF


1. Jalankan kendaraan sampai temperatur A/T fluid mencapai temperatur normal
(70 - 80°C)
2. Parkir kan kendaraan pada permukaan datar.
3. Gerakkan selector lever ke semua posisi memberikan kerja penuh pada
torque converter dan memenuhi fluid line dengan A/T fluid, dan kemudian
gerakan selector lever ke posisi P.
4. Setelah membuang semua kotoran disekitar oil level gauge, tarik oil level
gauge dan periksa jumlah A/T fluid.
5. Periksa jumlah A/T fluid berada diantara HOT mark pada oil level gauge.
6. Jika A/T fluid level terlalu rendah, tambahkan lagi A/T fluid sampai jumlahnya
mencapai antara HOT mark.

c. Prosedur Penggantian ATF


1. Lepaskan hose yang terlihat pada gambar yang mengalirkan A/T fluid
dari A/T fluid cooler ke transmission.
2. Hidupkan engine dan kosongkan A/T fluid. Kondisi : N range, idling
PERHATIAN
a. Engine harus dalam keadaan mati dalam jangka waktu satu
b. menit setelah dihidupkan. Jika A/T fluid telah dibuang sebelum
c. ini, matikan mesin segera.
d. Jumlah pembuangan: Sekitar 3,5 L
3. Lepaskan drain plug pada bagian bawah transmission case untuk
membuang sisa A/T fluid.
Jumlah pembuangan: Sekitar . 2,0 L
4. Pasang drain plug dengan gasket yang baru
5. Masukkan A/T fluid yang baru melalui oil filler tube.
PERHATIAN
Hentikan menambah A/T fluid setelah 5,5 L dimasukkan.
6. Ulangi pekerjaan Step 2. Masukkan A/T fluid yang baru melalui oil filler
tube.
7. Jumlah yang dimasukkan : Sekitar 3,5 L

- 89 -
BAB 3
BASIC ENGINE

CATATAN
Lakukan pekerjaan step 2 , 3 dan 7 sehingga paling sedikit 9,0 L telah dibuang
dari cooler hose. Setelah itu, Buang sedikit A/T fluid dan lakukan pemeriksaan
terhadap terkontaminasinya fluid. Jika terkontaminasi, Ulangi steps 6 dan 7

8. Hubungkan hose yang telah dilepas pada step 1, dan kemudian masukkan
kembali oil level gauge.
9. Hidupkan engine, dan biarkan idle selaam 1 - 2 menit.
10. Gerakkan selector lever to kesemua posisi dan kemudian kembali ke
posisi N.

Gambar Letak Hose

Periksa : Oli Transmisi Otomatis setiap 10.000 km/ 6 bulan

Ganti : Oli Transmisi Otomastis setiap 40.000km/ 12 Bulan

PERHATIAN :
Dalam penggantian ATF sbb :
1. Pastikan regulasi penggantian ATF dengan buku perawatan
berkala dan workshop manual.
2. Bedakan kendaraan dalam penggunaan berat dan normal.
Contoh :
Xpander
Normal : Periksa setiap 10.000 KM
Berat : Ganti setiap 40.000 KM

Bilamana ada perubahan warna contoh : ATF Putih dan atau


bau terbakar atau engine overheat maka harus mengganti ATF
dengan yang baru.

- 90 -
BAB 3
BASIC ENGINE

d. Komponen Lubrication System


1. Oil Screen
Kegunaan utama dari kedua part tersebut
untuk menyaring kotoran berukuran besar
yang berasal terdapat di oil pan.

Gambar Oil Screen

2. Oil Pump
Kegunaan utama part tersebut adalah
sebagai rumah dari Oil Pump dan juga
Oil filter. Dari putaran engine, oil pump
menghisap engine oil untuk disalurkan
ke oil filter dan selajutnya ke main
galery.

Gambar Oil Pump

3. Relief Preassure Valve

Kegunaan utama part tersebut adalah


membatasi tekanan oli yang masuk
kedalam jalur main galery. Karena
putaran engine beubah-ubah, tekanan
yang dihasilkan oleh oil pump juga
berubah naik turun. Maka relief valve
membuang tekanan oli yang berlebih
kembali ke oil pan.

Gambar Relief Pressure Pump

- 91 -
BAB 3
BASIC ENGINE

4. Oil Filter
Kegunaan utama part tersebut adalah
membantu menjaga kebersihan oil dan
menahan serbuk-serbuk dari dalam mesin
yang dapat merusak bearing-bearing atau
bagian mesin lainnya.

5. Oil Pressure Switch


Kegunaan utama part tersebut adalah
membantu memberikan informasi jika tekanan oli
di dalam jalur lubrikasi berkurang atau bahkan
tidak ada sama sekali yang diakibtakn oleh
penyumbatan. Saat engine pertama kali
dinyalakn, oil preassure warning lamp akan
menyala karena belum ada tekanan oli, jika
tekanan oli sudah cukup makan lampu tersebut
akan mati.
Gambar Oil Pressure switch

- 92 -
BAB 3
BASIC ENGINE

e. Jalur Lubrication system

Gambar Jalur Lubrikasi

Ketika Engine dinyalakan, Putaran engine akan memutar oil pump dan
menghisap oli yang berada di oil pan. Oli yang dihisap akan saring oleh Oil
Screen dari kotoran yang berukuran besar.
Karena putaran engine berubah naik turun, tekanan yang dihasilkan oleh
oil pum juga berubah-ubah. Maka Relief pressure valve membatasi tekanan oli
yang berlebih tersebut dan mengembalikan kembali ke oil pan. Tekanan oli
yang stabil tersebut masuk kedalam Oil Filter untuk disaring kembali dari
kotoran berukuran kecil agar tidak merusak part komponen lain yang dapat
menggangu kerja atau membuat menjadi macet.
Dari Oil filter dilanjutkan ke main main galeri atau oil galeri unutk
selajutnya disalurkan ke Crankshaft, Conecting rod dan Piston. Oli juga
disalurkan ke bagian Cylinder Head unutk melumasi Camshfat, Rocker Arm,
Valve dan Valve Spring. Didalam jalur main galeri terdapat Oil Preassure
Switch yang berfungsi mendeteksi ada tidaknya tekanan oli yang cukup.
Lalu,Oli tersebut akan jatuh kembali ke Oil pan dan siklus tersebut terus
berulang kembali selam engine dihidupkan.

- 93 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-5. Engine Overhaul

Overhaul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang mempunyai arti
pemeriksaan yang sangat teliti, jadi dapat kita kembangkan lagi tentang pengertian atau
definisi engine over haul yaitu kegiatan pembongkaran komponen komponen kendaraan,
kemudian diperiksa dengan sangat teliti agar didapat data-data yang valid, sehingga langkah
perbaikan selanjutnya dapat tepat atau sesuai. Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja,
tetapi over haul juga ada pada komponen lainnya seperti OH Rem, OH Karburator, OH,
Transmisi, OH Distributor dan lain sebagainya. Selain engine over haul juga ada yang namanya
engine semi over haul, yaitu pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai pada
block silinder.

Gambar Engine Overhaul


a. Penyebab Engine di Overhaul

1. Kurang Tenaga, Tenaga performance mesin mobil yang terlihat lemah ketika dipakai,
sedangkan sistem pengapian, fuel sistem serta saringan udara tidak tampak sedang
mengalami gangguan.

2. Overheat, Overheat pada engine terjadi dikaenakan ke abnormalan pada sistem


pendinginan baik water cooling maupun oil cooler. Pada sisitem tersebut bisa saja terjadi
kebocoran pada cairan pendingin atau pun jumlah oli sehingga proses pendinginan
tergannggu sehingga engine menjadi overheat.

3. Boros Bahan bakar, Penyebab terjadinya boros bahan bakar disebabkan oleh beberapa
penyebab yaitu kotornya filter udara, nosel yang tersumbat, sensor Fuel sistem yang
lemah, Piston & Piston ring aus dan penumpukan kerak pada ruang bakar.

4. Berasap, jika pada gas exhaust engine gasolin menghasilkan asap putih, hal tersebut bisa
terjadi karena oil down atau masuknya oli kedalam ruang bakar. Oli yang masuk kedalam
ruang bakar ikut terbakar dan menjadi asap putih. Oli bisa masuk disebabkan karena
cylinder liner sudah tergores atau ring piston yang sudah aus.

- 94 -
BAB 3
BASIC ENGINE
b. Engine Semi Over Haul

Engine semi over haul, yaitu pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai
pada block silinder. Semi Overhaul biasa dilakukan pada saat penggantian Gasket silinder head,
penyetelan valve clereance, pembersihan kerak ruang bakar dan pengagantian part yang berada
pada silinder head. Jadi Engine semi overhaul hanya melakukan pembongkaran hanya sebatas
sampai di silinder head saja dan dapat dilakukan langsung di atas mobil.

Gambar Engine Semi Overhaul


c. Persiapan sebelum Overhaul
1. Mengetahui penyebab kenapa engine harus di Overhaul.
2. Tools set yang mamadai dan sesuai dengan standart Dealer
Mitsubishi.
3. Memiliki Service Special Tool (SST) standart Dealer Mitsubishi.
4. Ketersedian workshop manual book untuk engine overhaul.
5. Ketersediaan spare part yang akan dikalukan.
6. Alat engine measurment
7. Pengetahuan dasar mekanik tenatang overhaul.

- 95 -
BAB 3
BASIC ENGINE

PEMBONGKARAN
ENGINE GASOLINE
4G15

- 96 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-5.1 OVERHAUL ENGINE GASOLINE (4G15)

a. Pembongkaran Altenator

- 97 -
BAB 3
BASIC ENGINE

b. Pembongkaran Cooling Fan dan Timing Belt


PERHATIAN !
Oli dan air akan merusak timing belt secara drastis,
karena itu timing belt , sprocket dan tensioner harus
benar-benar dihindari dari air dan ilo dan sama
sekali tidak boleh dicuci

- Hal –hal yang harus diperhatikan pada saat membongkar timing belt

Melepas timing belt Menggeser tensioner

- Pemeriksaan Timing Belt


A. Pemeriksaan Kekerasan Belt B. Pemeriksaan Kondisi Belt

- 98 -
BAB 3
BASIC ENGINE

C. Pemeriksaan Keausan Belt D. Pemeriksaan teeth / gigi belt

- Pemeriksaan Tensioner Pulley


Berdasarkan Service Booklet Pengantian
Timing Belt setiap Setiap 100.000 km/60 bulan.

PERHATIAN :
1. Lakukan permeriksaan Timing Belt A dan B, setiap 50.000 KM.
2. Ganti Timing Belt A dan B setiap 10.000 KM

- 99 -
BAB 3
BASIC ENGINE

c. Pembongkaran Fuel System dan Intake Manifold

- 100 -
BAB 3
BASIC ENGINE

d. Pembongkaran Exhaust Manfold dan Water Pump

L
L

- 101 -
BAB 3
BASIC ENGINE

e. Pembongkaran Oil Pump & Oil Screen

- 102 -
BAB 3
BASIC ENGINE

f. Pembongkaran Rocker Cover, Rocker Arm dan Camshaft

- 103 -
BAB 3
BASIC ENGINE

g. Pembongkaran Rocker Arm dan Camshaft

- 104 -
BAB 3
BASIC ENGINE

h. Pembongkaran Cylinder Head dan Valve

- 105 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- 106 -
BAB 3
BASIC ENGINE

i. Pembongkaran Piston dan Connecting Rod

- 107 -
BAB 3
BASIC ENGINE

j. Pembongkaran Crankshaft dan Flywheel

- 108 -
BAB 3
BASIC ENGINE

PEMBONGKARAN
ENGINE DIESEL 4D56

- 109 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-5.2 PEMBONGKAAN ENGINE DIESEL (4D56 – DOHC)

a. Pembongkaran Altenator dan Drive Belt

- 110 -
BAB 3
BASIC ENGINE

b. Pembongkaran Inlet Manifold

- 111 -
BAB 3
BASIC ENGINE

c. Pembongkaran Exhaust Manifold

- 112 -
BAB 3
BASIC ENGINE

d. Pembongkaran Timing Belt

- Meluruskan Timing Mark (sebelum melepas Timing Belt)

- 113 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- Hal –hal yang harus diperhatikan pada saat membongkar timing belt

PERHATIAN !
Oli dan air akan merusak timing belt secara
drastis, karena itu timing belt , sprocket dan
tensioner harus benar-benar dihindari dari air dan
ilo dan sama sekali tidak boleh dicuci.

- 114 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- Pemeriksaan Timing Belt


A. Pemeriksaan Kekerasan Belt B. Pemeriksaan Kondisi Belt

C. Pemeriksaan Keausan Belt D. Pemeriksaan teeth / gigi belt

e. Pembongkaran Common Rail Dan Supply Pump

- 115 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- 116 -
BAB 3
BASIC ENGINE

f. Pembongkaran Rocker Cover dan Injector

- 117 -
BAB 3
BASIC ENGINE

g. Pembongkaran Water Hose dan Pipe

- 118 -
BAB 3
BASIC ENGINE

h. Pembongkaran Rocker Arms dan Camshaft

- 119 -
BAB 3
BASIC ENGINE

i. Pembongkaran Cylinder Head dan Valve

- 120 -
BAB 3
BASIC ENGINE

j. Pembongkaran Oil Pump dan Oil Pan

- 121 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- 122 -
BAB 3
BASIC ENGINE

k. Pembongkaran Piston dan Connecting Rod

- 123 -
BAB 3
BASIC ENGINE

l. Pembongkaran Crankshaft dan Cylinder Block

- 124 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- 125 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-6 Engine Measurment


a. Pemeriksaan dan penyetelan valve clearance
Tujuan dari Penyetelan Valve Clereance :
1. Pertama, untuk menjamin efisiensi
pemasukan campuran bahan bakar dengan
udara kedalam sylinder untuk
dikompresikan untuk pembakaran untuk
memperoleh power yang diharapkan dan
pengeluaran.
- Posisikan pada TOP Cylinder 1 2. Kedua, untuk menjamin efisiensi
pembuangan gas bekas pembakaran untuk
keluar dari dalam sylinder ke udara bebas
melalui exhaust manifold.
3. Ketiga, adalah untuk menjamin kondisi
pemasukan dan pengeluaran pada setiap
sylinder mendekati sama/sama.

- 126 -
BAB 3
BASIC ENGINE

b. Pemeriksaan Oil Clereance

- 127 -
BAB 3
BASIC ENGINE

c. Pemeriksaan Gap Ring Piston

d. Pemeriksaan Cylinder Head

e. Pemeriksaan Valve Spring

- 128 -
BAB 3
BASIC ENGINE

f. Pemeriksaan Crank Shaft

g. Pemeriksaan Run Out Flywheel

- 129 -
BAB 3
BASIC ENGINE

h. Piston Projection

Ketebalan Gasket pada engine


diesel sangat mempengaruhi nilai
Compresi ruang bakar

- 130 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-7 Engine Re-assembly


Engine Re-assemby adalah proses perakitan komponen-komponen yang sudah dibersihkan
atau diganti part-parnya yang rusak. inti dari pemasangan komponen tersebut adalah kebalikan
dari poses pembongkaran atau Disassembly. Dengan melihat manual book pembongkaran, engine
dapat dirakit kembali mengikuti cara kebalikan dari pembongkaran.

a. Pemasangan Timing Belt (Engine 4G15)


Pemasangan Timing Belt Tensioner Pemasangan Sensing Blade

Pemasangan Timing Belt

- 131 -
BAB 3
BASIC ENGINE

PERHATIAN !
Oli dan air akan merusak timing belt secara drastis, karena itu timing belt ,
sprocket dan tensioner harus benar-benar dihindari dari air dan oli dan sama
sekali tidak boleh dicuci

- 132 -
BAB 3
BASIC ENGINE

b. Pemasangan Timing Belt (Engine 4D56)

PERHATIAN !
Oli dan air akan merusak timing belt secara drastis,
karena itu timing belt , sprocket dan tensioner harus
benar-benar dihindari dari air dan oli dan sama
sekali tidak boleh dicuci

- 133 -
BAB 3
BASIC ENGINE

c. Pemasangan Cylinder Head Bolt

Limit dari Cylinder head bolt tergantung


dari spesifikasi setiap engine !

- 134 -
BAB 3
BASIC ENGINE

d. Pemasangan Oil Ring, Piston dan Connecting Rod Cap Bolt


- Pemasangan Oil Ring

- 135 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- Pemasangan Piston

Pemasangan posisi oil ring piston gap


seperti gambar berikut :

- 136 -
BAB 3
BASIC ENGINE

- Pemasangaan Connecting Rod Cap Bolt

- 137 -
BAB 3
BASIC ENGINE

e. Pemasangan Crankshaft Bearing

- Pemasangan CrankShaft Bearing Lower

- 138 -
BAB 3
BASIC ENGINE

f. Pemasangan Oil Filter

- 139 -
BAB 3
BASIC ENGINE

3-8 Latihan Soal


1. Berikut yang bukan termasuk faktor yang menyebabkan engine dapat hidup adalah.....
a. Adanya tekanan kompresi yang cukup
b. Adanya campuran udara dan bahan bakar yang sesuai
c. Adanya api yang tepat
d. Adanya udara saja
e. Semua jawaban salah

2. Pada saat piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas dengan keadaan kedua valve
tertutup, dari pernyataan diatas engine sedang memasuki langkah......
a. Intake
b. Compression
c. Exhaust
d. Expansion
e. Semua jawaban salah

3. Dari tabel perbandingan antara diesel engine dengan gasoline engine. Dari compression ratio antara
dua engine tersebut maka engine diesel memiliki compression ratio......
a. Besar
b. Rendah
c. Sedang
d. Kecil
e. Semua jawaban salah

4. Bagan diagram ini memperlihatkan engine


performance. Apa yang dapat Anda ketahui dari
titik A pada diagram ?
a. Besarnya torsi output
b. Brake horsepower pada kecepatan engine
3000 rpm
c. Kecepatan engine
d. Besarnya torsi output pada kecepatan
engine 3000 rpm
e. Fuel concumtion

5. Dibawah ini merupakan fungsi dari piston ring, kecuali...


a. Agar tidak terjadi kebocoran kompresi
b. Agar tidak terjadi oil down
c. Menjaga agar kerapatan antara piston dan cylinder selalu ada
d. Mengikis kelebihan oil dan kotoran pada didinding cylinder
e. Menyalurkan panas yang diterima piston ke dinding cylinder

- 140 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

4-1. CHASSIS
Chassis adalah komponen pendukung utama sebuah rangka kendaraan. Chasis
berfungsi sebagai penopang berat dan beban kendaraan, mesin serta
penumpang. chassis memiliki 4 bagian, yaitu pegas, steering, rem, roda dan ban.

a. Suspension System
Fungsi utama dari sebuah sistem suspensi adalah untuk mendukung kendaraan
ketika berhadapan dengan permukaan jalan yang rusak, sehingga efek kejut dari
permukaan jalan tidak sampai berdapmak pada komponen, mengganggu kenyamanan
panumpang dan kontrol pengemudi.
Kebanyakan sistem suspensi menggunakan spring sebagai media untuk memerap
gaya yang diihaslkan dari permukaan jalan yang tidak rata dan shock absorber untuk
meredam / mengurangi frequensi getaran yang dihasilkan spring.

Suspensi Sistim

Fungsi umum sistem suspensi sebagai berikut :


1. Untuk meningkatkan kenyamanan pengendaraan.
2. Bersama dengan tyre meredam getaran yang ditimbulkan karena permukaan jalan
yang tidak rata.

- 141 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

1. Prinsip kerja suspension sistem


Pada kendaraan terdapat dua jenis pembebanan, yakni sprung weight dan
unsprung weight. Sprung weight adalah berat kendaraaan yang ditumpu oleh pegas
suspensi, sementara unsprung weight adalah berat berat axle, rangka dan bagian
bagian lain yang terletak diantara dua roda dan pegas suspensi.

Ilustrasi Suspensi

Dari gambar diatas dapat disimpulkan prinsip kerja suspensi : Semakin berat
sprung weight, semakin baik mutu pengendaraannya, body akan semakin sulit untuk
bergetar. Sebaliknya Semakin berat Unsprung weight, Body akan semakin mudah
bergetar.

2. Klasifikasi suspensi
Terdapat dua jenis suspensi yang umumnya digunakan pada kendaraan, yakni
rigid dan independen suspensi
• Suspensi rigid
Suspensi tipe rigid adalah suspensi dimana roda kiri dan kanan dihubungkan dengan
axle tunggal. Axle ini dihubungkan ke body dan frame melalui spring/pegas (leaf
spring atau coil spring).

Suspensi Rigid

- 142 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

• Suspensi Independen
Berbeda dengan suspensi tipe rigid yang roda
kiri dan kanannya dihubungkan dengan axle
tunggal, pada suspensi independent ini antara
roda kiri dan roda kanan tidak dihubungkan
dengan axle tunggal. Kedua roda dapat begerak
bebas tanpa saling mempengaruhi.
Berikut klasifikasi sistem suspensi yang digunakan pada kendaraan mitsubishi
Suspensi Independen

b. Roda
Wheel dan tire menahan beban kendaraan dan sebagai bantalan dari beban
kendaraan tersebut. wheel dan tire mengendalikan traksi yang diteruskan ke permukaan
tanah. Ketika kendaraan berjalan, wheel dan tire menahan kendaraan tetap terhadap
permukaan tanah. Keseimbangan wheel membantu menghindari terjadinya suara bising
ketika kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi.

Roda

- 143 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

1. Tire
Tire atau ban merupakan penahan berat unit yang bersinggungan langsung dengan
permukaan tanah dan merupakan komponen yang terletak pada pelek (rim) sebuah
kendaraan. Fungsi dari ban adalah sebagai berikut:
• Menahan berat suatu kendaraan dan muatan yang bersinggungan dengan
permukaan tanah/jalan.
• Mengendalikan jalannya kendaraan saat bergerak maju atau mundur.
• Meneruskan tenaga dari engine sehingga kendaraan dapat berjalan dan
sebaliknya untuk memberhentikan bila diperlukan.
• Bersama dengan sistem suspensi menentukan keamanan, kenyamanan dan
kemudahan
• pengendalian kendaraan.

2. Struktur ban
Secara garis besar struktur tire tersusun dari beberapa bagian utama: carcass,
tread, breaker shoulder, side wall dan bead.
- Carcass
Carcass terletak di dalam ban, yang berfungsi menahan berat, goncangan,
tumbukan dan tekanan angin. Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply cords.
Karet yang membungkus/melapisi cord tidak hanya melindungi dari kerusakan luar,
tetapi mencegah pergeseran diantara cords.
- Tread
Tread merupakan kulit luar dari ban, melindungi carcass dari keausan dan
kerusakan. merupakan bagian dari ban yang berhubungan langsung dengan
permukaan jalan, dan memiliki ketebalan karet yang paling besar untuk menahan
keausan ban.
- Shoulder
Shoulder adalah merupakan daerah diantara tread dan side wall (dinding samping)
ban.
- Side Wall
Side wall adalah daerah samping ban dan memiliki ketebalan karet yang tipis tetapi
menggunakan karet yang kualitasnya lebih baik.

- 144 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

- Breaker
Breaker merupakan lapisan tali (cord layer) yang ditempatkan diantara tread dan
carcass dengan tujuan sebagai peredam goncangan/tumbukan. Sebagai tambahan
untuk mencegah pemisahan dan untuk mengurangi perubahan tiba-tiba dari
elastisitas, selembar karet disisipkan diantara carcass dan breaker supaya berfungsi
sebagai cushion (bantalan).
- Bead
Bead digunakan di carcass, berfungsi untuk menahan kedua ujung dari cord,
menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke rim (pelek). Bead wire (kawat bead)
adalah cincin yangterbuat dari kawat baja dengan kadar karbon yang tinggi. Flipper
menutup bead wire dan didalamnya terisi bead filler, karet keras yang berbentuk
segitiga (apex rubber). Bead fillermembantu flipper agar bisa bercampur dengan baik
di dalam ban. Bagian ujung yang berhubungan dengan pelek dan lebih dekat dengan
pusat ban dinamakan bead toe. Bagian yang berhubungan dengan flens dari pelek
dinamakan bead heel. Bagian luar dari daerah bead dilapisi oleh semacam ply cord
(yang sudah dilapisi karet), dinamakan chafer.

Bagian Ban

- 145 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

3. Kontruksi roda
Ban terbentuk dari lapisan lapisan tali ( layer of cord) yang menyusun
badan ban atau carcas, lapisan ini disebut ply. Sesuai dengan penyusunan ply ,
ban tebagi menjadi 2 macam kontruksi penyusunan, yakni bias dan radial
• Struktur bias

Dibuat dari banyak lembar cord yang digunakan


sebagai rangka (frame) dari ban. Cord ditenun
dengan cara zig-zag membentuk sudut 40o-65o
terhadap keliling lingkaran ban.

Ban Bias
• Struktur radial

Konstruksi
carcass cord membentuk sudut 90o terhadap
keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping
konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap
pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban yang
berhubungan langsung dengan permukaan jalan
diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang
dinamakan breaker atau belt. Ban jenis ini hanya
Ban Radial
mengalami sedikit deformasi karena bentuknya
yang sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi.
Ban radial ini juga mempunyai rolling resistance
yang kecil.
4. Thread pattern
Tread yang merupakan kulit luar dari ban memiliki bentuk yang berbeda-
beda dan dinamakan tread pattern. Tread Pattern pada dasarnya digolongkan
menjadi empat jenis, yaitu:

- 146 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

▪ Rib
▪ Lug
▪ Block
▪ Rib–lug

Thread Pattern

5. Aspect ratio
Aspect ratio merupakan perbandiingan tinggi
ban terhadap lebar ban damal persen (100%) .
Pengaruhnya :
Semakin kecil aspect ratio
Daya cengkram lebih besar
Kendaraan lebis stabil saat jalan lurus
maupun berbelok pada kecepatan tinggi
Daya lenturnya berkurang

Aspect Ratio
6. Rotasi ban
Untuk mengatasi keausan yang tidak merata pada ban, maka harus
dilakukan rotasi ban secara berkala. Yang dimaksud dengan rotasi ban adalah
menukar posisi ban yang satu dengan ban yang lain.

Contoh rotasi ban

Rotasi Ban

- 147 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

7. Tire Pressure
Pengisian tekanan angin sangat
berpengaruh terhadap performa pengemudian,
kenyamanan, dan umur pakai ban tersebut,
maka pastikan ban diisi dengan tekanan angin
yang sesuai dengan spesifikai masing masing
ban.

Tekanan Angin Ban

8. Wheel balance
Selain tekanan angin ban, hal yang
mempengaruhi performa ban juga adalah wheel
balance. Putaran wheel yang tidak seimbang
akan menimbulkan getaran yang diakibatkan
gaya sentrifugal yang sidak merata. Oleh karena
itu sangat penting untuk selalu melakukan wheel
balance secara periodical
Wheel Balance

9. Wheel alignment
Pada kendaraan roda depan harus dapat bergerak dengan lembut dan
akurat ketika berbelok. Ketika kendaraan berjalan lurus, roda depan harus selalu
stabil dan cepat kembali ke posisi semula apabila ada beban kejut akibat jalan
yang tidak rata. Selain itu tire/ban pada roda depan tidak cepat aus. Hal tersebut
dapat dicapai dengan baik jika dilakukan front wheel alignment yang tepat. Front
wheel alignment/steering wheel alignment mempunyai beberapa faktor yang harus
disetel (adjust) dengan tepat, yaitu: Kingpin Inclination Angle (KIP), camber angle,
toe in/toe out dan caster angle.
Secara umum fungsi dari wheel alignment ini adalah :
1. Mengurangi tenaga putar steer.
2. Menjamin kestabilan pengemudian.
3. Self aligning pada steering.
4. Memperpanjang umur tyre.

- 148 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

• Toe In

Toe in adalah perbedaan jarak antara roda


bagian depan dibandingkan dengan bagian
belakang Dengan maksud untuk menjaga
agar kendaraan tetap berjalan lurus.

Toe In

• CAMBER.
Ketika axle dilihat dari depan kendaraan,
akan terlihat garis tengah ban tidak vertical
tetapi akan miring membentuk sudut dengan
arah keluar yang dinamakan camber angle
dengan besar sekitar 1°. Ban akan
cenderung miring kedalam ketika unit
mendapat beban atau muatan, maka adanya
camber ini akan menghilangkan efek
tersebut. Selain itu, camber angle juga
membantu unit berbelok tiba-tiba dari kondisi
Chamber berjalan lurus dengan lebih mudah (steering
effort) .
• CASTER.
Pada umumnya kingpin jika dilihat dari sisi
samping kendaraan akan miring kebelakang
dari garis vertical yang dinamakan caster.
Hal ini akan membuat kemudi lebih mudah
dan roda akan cenderung untuk bergerak
maju atau mundur mempertahankan arah
roda.

Caster

- 149 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

• KINGPIN OFFSET
Sudut antara kingpin shaft dengan garis vertical
kepermukaan jalan dinamakan kingpin inclination
angle
Dengan maksud kendaraan dapat melakukan self
aligning yang halus setelah berbelok dikarenakan
pembebanan kendaraan saat berbelok .

Kingpin Offset

c. Steering System
Steering dipergunakan untuk merubah arah putaran steering wheel menjadi arah
rodasesuai dengan keinginan pengemudi dengan mekanisme linkage ataupun hydrolik
Persyaratan steering :
1. Arah kendaraan dapat dirubah dengan mudah dan lancar.
2. Radius putaran harus kecil, agar mampu merubah arah pada jarak yang sempit.
3. Arah harus tetap stabil saat kendaraan dikendarai.

Prinsip Steering

- 150 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

1. Rack and pinion


Memiliki karakteristik guncangan yang dihasilkan oleh permukanan jalan
langsung diterima dan dirasakan hingga steering wheel. Kontruksinya yang
sederhana dan ringan membuatnnya mudah dalam perawatan.

Rack and pinion

2. Ball nut

Jenis ini memiliki effisiensi yang tingi, dan


keausan yang kecil, memungkinkan
membuat sudut operasional yang besar.

Ball and Nut

Keuntungan Menggunakan Power steering


• Mengurangi Steering effort (2-4 Kg f)
• Kestabilan yang sangat tinggi selama
pengemudian
• Pencegahan goncangan dari ketidakrataan
• Permukaan jalan yang disalurkan pada steering wheel

- 151 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

3. Electrical Power Steering


Seiring perkembangan jaman, maka berkembanglah sistem steering dengan
menggunkan electrik yang disebut electrical power steering. EPS menggunakan
electric motor untuk membantu memutar steering wheel sehingga mengurangi
tenaga yang dibutuhkan untuk memutar steering wheel tersebut. Power Steering
sistem bekerja saat engine hidup dan akan menjadi mechanical steering apabila
motor tidak mendapat supply.

Sistim EPS

4. Pemeriksaan Steering Linkage


Pemeriksaan steering linkage dari
kerusakan dan lepasnya hubungan
termasuk seal dan boot

Sistem EPS

- 152 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

5. Pemeriksaan Play Steering Wheel


Periksa pergerakan steering wheel dengan
pergerakan arah roda.

Steering Play

6. Pemeriksaan Fluid Level Power Steering Steering

Perhatikan level power steering fluid,


tambahkan bila kurang. Gunakan Power
steering fluid Dexron /Dexron III.

Power Steering Fluid

7. Pemeriksaan Level Oil Steering Gear


Perhatikan level oil steering Gear,
tambahkan bila kurang. Gunakan
Power steering fluid Dexron /Dexron
III.

Gear oil

- 153 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

d. Brake System
Brake sistim adalah suatu sistim kerja yang berfungsi untuk memperlambat dan
menghentikan laju kendaraan dan untuk mencegah bergeraknya kendaraan saat
diparkir.

1. Klasifikasi brake
• Shoe Type
Tipe ini menggunakan lining brake untuk memperlambat atau menghentikan
pergerakkan unit. Pada tipe shoe terdapat sebuah gaya yang meningkatkan gaya
pengereman yang disebut self serfo efek. Shoe type terbagi menjadi leading trailling,
duo servo dan dual leading.

Self servo

Leading trailing
Pada tipe ini terdapat dua shoe yang
masing masing memiliki gaya pengereman
yang berbeda. Ketika mergerak maju, satu sisi
menjadi leading, sisi yang lain menjadi trailing,
begitu sebalikny ketika mundur.

Leading trailing

- 154 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Dual leading
Pada tipe ini terdapat dua shoe yang masing
masing memiliki gaya pengereman yang sama .
Ketika mergerak maju, satu sisi menjadi leading, sisi
yang lain pun menjadi leading, namun ketika
kendaraan bergerak mundur, maka kedua sisi shoe
menjadi trailing di masing masing sisi .

Dual leading

Duo servo
Pada tipe ini, cylinder yang digunakan adalah
double acting type. Brake shoe sebelah kiri dan
kanan dihubungkan satu sama lain melalui
adjuster.

Duo servo

• Brake Disk
Sistem pengereman dengan menggunakan mekanisme penjepitan disc atau cakram
yang berputar bersama roda dengan menggunakan dorongan hydrolis dari piston
hingga diteruskan ke brake pad.

Disc brake

- 155 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Keuntungan dan kerugian menggunakan discs brake adalah :


Keuntungan
1. Penyerapan panas yang baik
2. Pengerinagn disc yang baik .
3. Perawatan yang mudah.
Kerugian
1. Tidak memiliki self servo
2. Diperlukan tekanan hydrolic yang kuat

2. Tandem Master cylinder


Master silinder adalah komponen dari sistem rem yang berfungsi meneruskan
tekanan pedal rem menjadi tekanan minyak rem dalam suatu silinder melalui
mekanisme gerak torak. Dengan menggunakan dua master cylinder, maka gaya
pengereman akan dipisahkan sesuai dengan jalurnya masing masing.

- 156 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Efek gaya pedal pada master cylinder

3. Brake Booster
Brake booster adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengurangi tenaga
penakanan pedal untuk mengaktifkan sistim rem pada kendaraan dengan
memanfaatkan perbedaan vacum yang dihasilkan dari mesin atau pompa vacum
denagan tekanan atmosfer.

Brake Booster

4. Brake fluid
Brake fluid adalah media penyalur tenaga yang diperoleh dari kaki saat
meningjak pedal rem untuk diteruskan ke piston wheel cylinder, untuk menekan pad
dan mengurangi laju kendaraan. Brake fluid tidaklahsama dengan oli biasa, karena
selain media penyalur tenaga dan pelumasan, brake fluid juga harus memiliki titik
didih yang tinggi untuk memaksimalkan fungsi pengereman dalam kondisi panas.

- 157 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Berikut cara penanganan brake fluid :


• Brake fluid sesuai spesifikasi
• Dalam rentang waktu tertentu kerja brake fluid akan menurun
• Dalam pengisian brake fluid, jangan biarkan debu dan kotoran masuk
• Jangan biarkan air masuk dalam sistim hydrolic
• Kontainer brake fluid harus ditutup dengan rapat
• Jangan biarkan brake fluid tumpah pada permukaan yang berlapis

5. Service point pada brake sistim


• Pemeriksaan brake fluid
Periksa level brake fluid, lakukan bleeding
untuk membuang udara yang terjebak dalam
sisitim pengereman, dan lakukan penggantian
brake fluid karena brake fluid mengalami
penurunan kualitas seiring denagn berjalannya
waktu.

• Pemeriksaan kebocoran
Periksa kondisi pipa dan hose beserta clamp dan pengencangan
sambungnnya, pastikan tidak ada kebocoran.

Brake Piping

- 158 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

• Periksa keausan bake pad


Periksa ketebalan brake pad secara
berkala. Umur dari kamvas tergantung
dari gaya mengemudi.

Brake Pad

• Ketebalan brake shoe


Periksa Lining dari keausan Periksa
Brake Drum dari goresan/keausan
Limit ketebalan lining 1 mm semua
model

Brake Shoe

- 159 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

e. System Air Conditioner

1. Prinsip pendinginan

Pendingin (cooler) akan mendinginkan dan mengurangi kelembaban udara dari


dalam atau luar kendaraan, sehingga dihasilkan kondisi udara yang nyaman.
• Teori dasar pendinginan.
Sehabis berenang pada siang hari kita
merasakan sedikit dingin. Hal ini akibat dari sisa
air yang menempel pada badan kita menguap.
Saat air menguap akan menarik panas dari
badan kita.
Hal yang sama adalah kalau kita membasahi
kapas dengan alkohol dan menempelkannya
pada kulit kita.
Sesaat kemudian cairan alkohol tersebut akan Prinsip Pendinginan
menguap berubah menjadi gas. Pada saat hal ini
terjadi alkohol akan menarik panas kulit kita (kulit
kita merasa dingin). Berdasarkan prinsip ini kita
bisa menerapkannya pada sistem AC, yaitu cairan
pada saat menguap membutuhkan panas.

- 160 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

2. Refrigerant
Refrigerant adalah media pemindah panas yaitu senyawa yang bersirkulasi pada
sistim AC Untuk menghasikan efek pendinginan. Refrigerant yang dipakai pda
kendaraan sekarang ini adalah HFC134a yang tidak mempunyai sifat sebagai
perusak Ozone (karena tidak mengandung Chlor).

• Sifat refrigerant
Pada tekanan atmosphere air mendidih pada suhu 100 oC (212 oF), tetapi HFC134a
mendidih pada suhu –26.9 oC (-16.4 oF). Pada tekanan 1 kg/Cm2.G (98 kpa) air
mendidih pada suhu 121 oC (250 oF) tetapi HFC134a mendidih pada suhu –10.6 oC
(-128 oF) .

Kalau HFC134a dilepaskan ke udara maka secara cepat akan menguap mengambil
panas dari udara sekitarnya. HFC134a juga akan secara mudah mengembun
kembali menjadi cair, pada kondisi tekanan tertentu dengan melepaskan panas ke
sekililingnya. Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud cairan tanpa merubah
suhunya dengan menaikan tekanan refrigerant tersebut.

Contoh 1
Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud cairan tanpa merubah suhunya
dengan menaikan tekanan refrigerant tersebut.

Grafik Perubahan Wujud


Refrigerant Gas Ke Cair

- 161 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Contoh 2
Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud cairan tanpa merubah tekanannya
dengan cara menurunkan suhu refrigerant tersebut. Begitu pula sebaliknya

Grafik Perubahan Wujud


Refrigerant Cair Ke Gas

Contoh 3
Refrigeran berwujud cairan dapat dirubah kewujud gas pada suhu tetap
dengan cara menurunkan tekanan refrigerant tersebut.

Contoh 4
Refrigerant berwujud cair dapat dirubah kewujud gas pada tekanan tetap
dengan cara menaikan suhu refrigerant.

- 162 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

3. Siklus AC

Siklus AC

• Compressor
Compressor adalah pompa yang dirancang untuk menaikan tekanan
refrigerant. Kenaikan tekanan refrigerant juga akan menaikan suhu refrigerant.
Uap refrigerant bersuhu tinggi akan mengembun secara cepat didalam condenser
dengan melepaskan panas udara sekitar.

• Condensor
Condenser digunakan untuk mendinginkan gas refrigerant bertekanan dan
bersuhu tinggi dan merubahnya menjadi cairan refrigerant. Sejumlah besar panas
dilepaskan keudara bebas melalui condenser. Hal ini akan mempengaruhi efek
pendinginan dievaporator. Untuk itu condenser dipasang didepan kendaraan
untuk mendapatkan pendinginan oleh radiator fan dan udara yang lewat saat
kendaraan bergerak.

- 163 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

• Receiver dryer
Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan
refrigerant. Juga dryer dan filter didalam receiver akan menyerap air dan kotoran
yang ada didalam refrigerant. Receiver memisahkan refrigerant dalam bentuk gas
dari cairan refrigerant oleh perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang
mengalir ke expansion sudah berbentuk cairan. Dryer juga berisi desiccant yaitu
zeolite yang berfungsi menyerap panas.
• Expansion Valve
Setelah melewati receiver cairan refrigerant dialirkan ke orifice (lubang kecil
yang tiba-tiba membesar disebut Expansion valve) akibat cairan yang tiba-tiba
saluranya diperbesar, maka cairan refrigerant akan berubah menjadi bertekanan
dan bersuhu rendah dengan wujud kabut. Expansion valve ini akan mengatur
jumlah aliran refrigerant yang diupkan di evaporator, akibat dari pengaturan aliran
refrigerant ini maka suhu ruangan dapat diturunkan berdasarkan beban panas
yang ada pada evaporator. Jumlah aliran refrigerant yang melewati expansion
valve ditentukan oleh gerakan turun naik-nya valve.
• Evaporator
Kegunaan evaporator berlawanan dengan condenser. Wujud refrigerant
sebelum di expansi 100% berbentuk cairan. Akibatnya secara cepat tekanan
turun, refrigerant mulai menguap dan selanjutnya menyerap panas dari udara
yang dilewatkan melalui fin-fin pendingin pada evaporator, sehingga udara
menjadi udara dingin.

- 164 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

4-2 Powertrain
Powertrain adalah rangkaian komponen yang bekerja bersama untuk menyalurkan
tenaga dari sumber tenaga ke bagian tertentu untuk menghasilkan kerja. Istilah power
train bukanlah hal yang baru. Istilah ini sudah ada sejak lama untuk menggambarkan
komponen-komponen yang menyalurkan tenaga dari satu tempat ke tempat lain.

Powertrain

Fungsi power train:

• Memutus dan menghubungkan tenaga dari Engine


• Merubah kecepatan dan torsi
• Merubah arah, maju menjadi mundur atau sebaliknya
• Menyamakan distribusi tenaga pada roda (memungkinkan kendaraan untuk
berbelok)
Pada mesin industri modern, power train menyalurkan tenaga dari flywheel engine
menuju ke roda atau track untuk bisa menggerakkan mesin. Tetapi power train lebih
dari sekedar menyalurkan tenaga. Jika engine dihubungkan langsung dengan roda
dari kendaraan, kendaraan akan selalu bergerak selama engine hidup. Power train
memungkinkan memutuskan hubungan dengan engine dan mengontrol tenaga dari
engine.

- 165 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

1. Jenis – Jenis Penggerak Roda

Front Engine Rear Wheel Drive Front Engine Front Wheel Drive
(FR), memiliki letak engine di depan (FF), memiliki letak engine di depan
dengan penggerak roda belakang. dengan penggerak roda depan. Salah
Salah satu Kendaraan Mitsubishi satu Kendaraan Mitsubishi yang
yang menggunakan tipe penggerak menggunakan tipe penggerak
tersebut adalah Mitsubishi Kuda. tersebut adalah Mitsubishi Outlander
Sport.

Front Engine Four Wheel Drive Front Engine All Whel Drive (AWD),
(4WD), memiliki letak engine didepan memiliki letak engine didepan dengan
dengan penggerak roda belakang dan penggerak roda depan dan roda
juga depan. Namun dapat diubah belakang. Salah satu Kendaraan
menjadi berpenggerak roda belakang Mitsubishi yang menggunakan tipe
saja. Salah satu Kendaraan penggerak tersebut adalah Mitsubishi
Mitsubishi yang menggunakan tipe Lancer Evolution X.
penggerak tersebut adalah Mitsubishi
All New Pajero Sport Dakar 4x4

- 166 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

- Komponen Powertrain
a. Clutch
Suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan
penyaluran tenaga sesuai dengan Keperluannya, seperti pada saat :
• Mulai menjalankan kendaraan.
• Engine dihidupkan .
• Merubah perbandingan gigi .

1. Jenis konstruksi Clutch

Cable Control Hydrolic Control

2. Konstruksi dan pengoprasian Clutch

Pada saat pedal ditekan, release


fork akan digerakan oleh tekanan
hydraulic atau kabel, dan center
diaphragm spring akan tertekan oleh
release bearing. Dalam hal ini pivot
ring sebagai fulcrum
Pressure plate akan digerakan
menjauhi clutch disk oleh gaya tarik
spring, untuk melepaskan
tenaga/daya engine. Sehingga
tenaga dari engine tidak tersalurkan
ke transmisi.

- 167 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Pada saat pedal dilepas, release fork


dan clutch pedal dikembalikan ke
posisi semula. Oleh tenaga dari
return spring dan diapragm spring
dan pressure plate menekan clutch
disk untuk meneruskan tenaga/daya
engine ke transmission.

b. Transmisi
Mengubah perbandingan gigi dengan cara mengganti gear yang saling
mengait berdasarkan kondisi perjalanan, seperti pada saat :
• Kendaraan mulai berjalan
• Menanjak
• Melaju di permukaan jalan yang rata
• Menggerakan kendaraan maju dan mundur

Transmisi

- 168 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

1. Jenis – Jenis Transmisi


- Transmisi Maual (FR Type)

Transmisi jenis ini digunakan


oleh kendaraan berpenggerak
belakang atau 4WD. Mitsubishi
Kuda, All New Pajero Sport dan
All New Triton menggunakan
transmisi jenis ini

Transmisi FF
- Transmisi Manual (FF Type)
Transmisi jenis ini digunakan
oleh kendaraan berpenggerak
depan atau FF. Mitsubishi
Mirage, Outlander Sport dan
Grandis menggunakan
transmisi jenis ini

- Transmisi Automatic (A/T)

Transmisi jenis ini digunakan oleh


kendaraan berpenggerak depan atau FF.
Mitsubishi Mirage, Outlander Sport dan
Grandis.

A/T

- 169 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Bagian-bagian utama pada transmisi automatic adalah sebagai berikut :


1. Torque Converter → berfungsi untuk meneruskan engine torque ke transmisi
serta melipatgandakannya.
2. Oil Pump → berfungsi untuk membangkitkan oli bertekanan tinggi yang akan
disalurkan ke sistem hidrolik
3. Gear Unit → berfungsi untuk menciptakan gear rasio yang bervariasi dan
gerakan maju/mundur sesuai dengan kerja dari clutch dan brake yang
terhubung, terputus, atau menahan gear yang berbeda.
4. Electronic Control System → ECU menentukan perubahan gigi yang akan
dilakukan dengan menggunakan pola yang telah terprogram, tergantung dari
kecepatan kendaraan, pembukaan throttle, dan data lain yang relevan dari
sensor yang ada.
5. Hydraulic Control System → sistem ini mengatur tekanan hidrolis yang
dihasilkan oil pump dan kemudian mengarahkan ATF melalui jalur2 yang ada
ke clutch dan brake sesuai dengan sinyal perintah yang dikirim dari ECU
tergantung pada berbagai kondisi kendaraan dan input driver

- Continuously variable transmission (CVT)

Transmisi jenis ini digunakan oleh


kendaraan berpenggerak depan atau
FF. Dengan mekanisme penggerak
pully dan Steel belt. Mitsubishi Mirage,
Outlander Sport dan Lancer EX
menggunakan transmisi jenis ini

CVT

- 170 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

2. Gear Ratio
Transmisi bekerja dengan memanfaatkan perbedaan putaran gigi yang
disebut dengan gear ratio. Setiap posisi gear 1st – 5th memiliki perbandingan nilai
gear ratio yang berbeda – beda. Gear ratio ini menghasilkan perbedaan
kecepatan dan juga torsi engine.
Dengan demikian Gear ratio/Reduction ratio dapat kita definisikan
sebagai perbandingan antara jumlah putaran yang dihasilkan oleh gear input
(drive gear) terhadap jumlah putaran gear output (driven gear) yang berbeda
ukuran. Contoh, jika gear input berputar sebanyak 3 putaran, sedangkan gear
output berputar sebanyak 1 putaran, maka gear rationya adalah 3:1. Artinya
jumlah putaran gear output "direduksi" sebanyak 3 kali, sehingga putaran gear
output "berkurang" sebanyak 3 kali putaran gear input.
Contoh pada gigi 1 , rasio umumnya berkisar 4 , Jadi pada saat gigi 1 maka
putaran dari mesin diperlambat, tapi kemampuan daya angkatannya besar. Daya
angkat ini bisa diumpamakan sebagai berikut:
Bila beban mobil adalah 1000 kg. Dengan menggunakan gigi 1 maka
beban 1000 kg tersebut dicicil dalam 4 kali putaran output transmisi, artinya 1000
kg dibagi 4 = 250 kg. Jadi dalam 1 putaran output transmisi ibaratnya mengangkat
250 kg. Jadi mesin mengangkat beban hanya 250 kg saja.

Gear Ratio

- 171 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

c. Propeller Shaft
1. Fungsi Propeller Shaft
Fungsi utama dari Propeller Shaft adalah untuk meneruskan tenaga dari
transmission ke final gear. Propeller shaft harus memiliki syarat sebagai berikut :
✓ Tahan Puntiran
✓ Tidak Mudah Bengkok
✓ Harus Dapat Bergerak Ke Segala Arah (Dipasangkan Universal Joint)
✓ Harus Dapat Memendek Dan Memanjang (Dipasangkan Sleeve Joint)

Propeller Shaft

2. Komponen Propeller Shaft

Propeller Shaft
Pada Propoller shaft terdapat Balance piece yang dipasang pada bagian luar
pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar. Dengan
keseimbangan ini diharapkan poros propeller dapat berputar tanpa
menghasilkan getaran yang besar atau dengan kata lain dengan lembut

- 172 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

d. Differential (Gardan)
Diferensial merupakan salah satu bagian dari mekanisme pemindah
daya yang bertugas untuk memindahkan tenaga dari mesin melalui perantara
propeller shaft untuk selanjutnay diteruskan ke poros roda belakang (rear axle).

Differential

1. Fungsi Differential
Fungsi dari diferensial antara lain:
- Merubah arah putaran mesin : Pada posisi mesin mobil untuk truck atau
khusunya mobil yang menggunakan propeller shaftl, memiliki posisi mesin yang
memanjang ke kebelakang . Sehingga arah putaran dari fly wheel tidak searah
dengan arah putaran roda. Maka diferential membuat arah dari putaran mesin
menjadi searah dengan arah putaran roda untuk bergerak maju dan mundur
kendaran.
- Memperbesar momen : Momen merupakan tenaga putaran dari sebuah
benda yang berputar. Putaran crankshaft dari mesin mempunyai tenaga atau
momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil ,
sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar, selambat –
lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya
adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada
kecepatan tinggi memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol
berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi
besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat.
Diferensial memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut,
sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak
atau berjalan dengan terisi beban.

- 173 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

- Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok : Pada saat mobil
berbelok , putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran
roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik
dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka
mobil tak akan membelok. Diferensial membuat putaran roda kiri dan kanan tidak
sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik.

2. Cara Kerja Differrential


a. Cara kerja diferensial pada saat berjalan lurus
Tekanan gelinding pada kedua roda penggerak hampir sama pada saat
kendaraan bergerak lurus pada jalan datar. Pada kedua side gear berputar
sebanding dengan putaran differential pinion dan semua komponen berputar
dalam satu unit. Bila tekanan kedua poros roda belakang sama differential pinion
tidak berputar sendiri tetapi berputar bersama ring gear, differential case dan
poros pinion. Dengan demikian differential pinion hanya berfungsi sebagai
penghubung side gear kiri dan kanan, sehingga kedua side gear berputar dalam
satu unit pada kecepatan yang sama.

Kerja Diferensial Saat Lurus


b. Cara kerja diferensial saat berbelok
Pada saat roda kendaraan belok kanan, jarak tempuh roda kiri lebih panjang
dibandingkan dengan jarak tempuh roda kanan, bila dibandingkan pada saat
kendaraan berjalan lurus. Pada saat ini differential side gear bagian kanan
tertahan, tiap differential pinion berputar melalui shaftnya masing-masing dan
juga bergerak mengelilingi axle belakang, akibatnya putaran side gear kiri
bertambah cepat.Sebaliknya pada saat kendaraan berbelok kiri, jarak tempuh
roda kanan lebih jauh dengan jarak tempuh roda kiri bila pada saat dibandingkan
pada saat kendaraan berjalan lurus. Pada saat belok kiri, differential side gear
kiri tertahan, tiap differential pinion berputar melalui shaftnya masing-masing
serta bergerak mengelilingi axle belakang, akibatnya putaran side gear kanan
bertambah cepat.

- 174 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Kerja Diferensial Saat berbelok

e. Final Drive Differential Gear


Pada Differetial juga memiliki perbandingan gear ratio antar pinion gear dengan ring
gear, perbandingan gear disebut juga sebagai Final Drive Gear ratio. Dri nilai
perbandingan tersebut, putaran mesin diperkecil namun menghasilkan momen
yang besar.

Gambar Final reduction

Final Gear Ratio = Jumlah Gigi Ring Gear : Jumlah Gigi Drive
Pinion
Total Gear Ratio = Final Gear Ratio x T/M Gear Ratio
Kecepatan Kendaraan = ( 0.377 x N x R ) : Total Gear Ratio

- 175 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

f. Drive Shaft
Driveshaft adalah Sebuah poros penggerak, poros penggerak, poros baling-
baling adalah komponen mekanis untuk transmisi torsi dan rotasi, biasanya
digunakan untuk menghubungkan komponen lain dari drive train yang tidak dapat
dihubungkan langsung karena jarak atau kebutuhan untuk memungkinkan relatif
gerakan antara mereka.Fungsi dari Drive Shaft yaitu untuk meneruskan tenaga dari
transmission ke roda.

Konstruksi Drive Shaft

Jenis – jenis Constan Velocity Joint


• BIRFIELD JOINT (BJ)

Type ini menyalurkan torsi secara


merata tanpa terjadi fluktuasi
kecepatan putaran antara drive &
driven shaft meskipun pada saat sudut
yang dibentuk oleh keduanya
mencapai 30° sampai 35°

• RZEPPA JOINT (RJ)


Joint ini hampir sama dengan Birfield
joint, tetapi ada penambahan control link,
dan fungsinya mengontrol gerakan
secara bersamaan

- 176 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

• TRIPOD TYPE JOINT (TJ)

Untuk meredam penyaluran dan


penarikan drive shaft yang disebabkan
oleh gerakan roda yang naik dan turun ,
roller dapat bergerak pada arah axial di-
sepanjang grooves pada housing.

• DOUBLE OFFSET JOINT (DOJ)

Bentuk hampir sama dengan BJ joint ,


tetapi type ini bearingnya dapat di
overhaul

- 177 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

g. Pemeriksaan Pengukuran Backlash dan Tooth Contact


Pada sistem diferensial juga perlu dilakukan penyetelan jika terjadi kerusakan.
Penyetelan dilakukan saat penggantian part komponen diferensial seperti drive
pininon gear, ring gear, bearing dan lain-lain. Penyetel dilakukan seperti
penjelasan berikut :

1. Tinggi drive pinion gear


Untuk mendapatkan posisi drive pinion gear yang tepat terhadap ring gear.

Pengukuran Tinggi Drive Pinion Gear

2. Pre – load pinion


Mengukur torsi yang dibutuhkan untuk memutar ring gear.

Pengukuran Pre-Load Pinion

3. Celah bebas Ring gear (Gear Backlash)


Ring gear dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara
persentuhan gigi atau suara dengung.

- 178 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

Pengukuran Gear Backlash

4. Pemeriksaan Drive Gear Run Out


Pemeriksaan keolengan/kerataan ring gear

Pemeriksaan Drive Gear Run Out

5. Memeriksa Persinggungan Gigi (Tooth Contact)


Untuk menempatkan posisi permukaan kontak drive pinion gear dan ring gear
tepat di tengah – tengah sehinggga suara halus dan keausan merata.

Memeriksa Persinggungan Gigi (Tooth Contact)

- 179 -
BAB 4
BASIC CHASSIS & POWERTRAIN

4-3 Latihan Soal


1. Pernyataan yang benar mengenai suspensi adalah...

a. Semakin berat sprung weight, body semakin mudah untuk bergetar


b. Semakin ringan sprung weight, body semakin sulit untuk bergetar
c. Semakin berat unsprung weight, body semakin sulit bergetar
d. Semakin berat unsprung weight, body semakin mudah bergetar
e. Semakin ringan unsprung weight, body semakin mudah bergetar

2. Pada ban mobil biasanya terdapat kode 185/65R15 88S, angka 15 menunjukkan...
a. Tire widht
b. Aspec ratio
c. Batas kecepatan
d. Tipe/jenis ban
e. Rim diameter

3. Pernyataan yang tepat mengenai fungsi dari powertrain adalah...


a. Memperpanjang umur tire
b. Meredam getaran saat jalan rusak
c. Mempermudah kendaraan saat berbelok
d. Meneruskan putaran mesin menuju roda penggerak
e. Mempertahankan arah roda depan selama pengendaraan

4. Fungsi differential yang benar adalah...


a. Untuk meningkatkan horse power (daya)
b. Untuk menambah kecepatan roda
c. Untuk meredam getaran dari permukaan jalan
d. Untuk membuat perbedaan putaran antara roda roda kanan dan kiri saat berbelok
e. Semua benar

5. Bagian dari clutch yang berfungsi untuk menekan langsung clutch disc supaya menempel
flywheel adalah...
a. Diaphragm spring
b. Pivot ring
c. Clutch cover
d. Retracting spring
e. Pressure plate

- 180 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

5-1 Dasar-Dasar Elektrikal


a. Tegangan listrik (Voltage)
Tegangan Listrik (kadang disebut sebagai voltase) adalah perbedaan potensial listrik
antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tegangan 1 Volt (V)
adalah arus sebesar 1 Ampere (A) yang
mengalir melalui konduktor dengan
menggunakan energi sebesar 1 Watt (W).

Arus & Tegangan


b. Arus listrik (Current)
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik
atau Ampere (A). Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. 1 Ampere
dikatakan mengalir dalam konduktor saat muatan satu coulomb melewati konduktor dalam
satu detik.
Jenis Arus :
- Arus searah (Direct Current / DC) adalah arus yang tidak berubah arah dan ukurannya
ketika mengalir.
- Arus bolak-balik (Alternating Current / AC) adalah arus yang arah dan ukurannya
berubah ketika mengalir. Besarnya ukuran dan tegangan berubah pada inteerval yang
beraturan.

Arus Searah Arus Bolak-balik

c. Hambatan Listrik (Resistance)


Komponen elektronik yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi
penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya.

- 181 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

Hambatan Listrik

Penghantar listrik berdasarkan hambatannya terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya :


1. Konduktor : Bahan yang mempunyai tahanan kecil/mudah menghantarkan arus.
(emas, perak, tembaga, aluminium, besi, karbon)
2. Isolator : Bahan yang mempunyai tahanan besar/tidak mudah
menghantarkan arus.
(karet, kaca, plastik, keramik)
3. Semikonduktor : Bahan bisa bersifat konduktor atau non-konduktor tergantung pada
kondisi tertentu dari luar (medan magnet,cahaya, getaran, panas).
(germanium, silikon)

d. Rangkaian Listrik
Pada rangkaian listrik terdapat dua jenis rangkaian diantaranya rangkaian seri
dan rangkaian paralel, seperti ayng terlihat pada gambar berikut

Rangkaian Seri & Paralel

e. Penghitungan Listrik
Rumus Tegangan, Arus dan Hambatan Besar energi listrik yang dihasilkan setiap
V=IxR detik.
V = Tegangan Listrik P=VxI
I = Arus Listrik P = Daya listrik
R = Hambatan Listrik V = Tegangan listrik
I = Arus listrik

- 182 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

5-2 Komponen Kelistrikan


a. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang berfungsi mengalirkan arus hanya pada satu
arah. Dioda biasa hanya mengalirkan arus pada bias maju (forward direction), padu bias
mundur (reverse direction) arus tidak dapat dialirkan.

Dioda

b. Transistor
Sebagai switching dan amplikasi (penguat
arus)
Syarat bekerja (ON) :
▪ Transistor NPN : VB > VE
Transistor
▪ Transistor PNP : VE > VB

c. Thermistor
Perubahan nilai resistansi pada thermistor bergantung pada perubahan suhu.
Aplikasi Thermistor di kendaraan :
▪ NTC : Intake Air Temperature Sensor dan
Coolant Temparature Sensor
▪ PTC : Perubahan resistansi pada Stepper
Motor akibat panas

Thermistor

d. Battery
Baterai adalah alat untuk menyimpanan listrik dari sumber tenaga listrik dengan melalui
proses elektrokimia sehingga sumber dari tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga
kimia dan sebaliknya tenaga kimia menjadi tenaga listrik.
1. Kekuatan elektromotif,Dengan nilai sekitar 2.1 V tiap sell
2. Kapasitas (Ah),Kuantitas listrik yang dapat diturunkan dari kondisi penuh sampai
kosong (tidak dapat mengalirkan arus listrik)

- 183 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

Battery
Pada mobil, baterai mempunyai fungsi sesuai waktunya, yaitu :
• Pada saat mesin mati, fungsi baterai adalah sebagai penyuplai tenaga kelistrikan
bagi aksesoris, lampu radio, dan lain sebagainya
• Pada saat mesin hidup, fungsinya sebagai peyuplai listrik dan stabilizer karena
baterai mendapatkan arus dari alternator yang tidak selalu tetap.
• Pada saat starter, fungsinya hanya menghidupkan mesin, semua aksesoris, lampu,
radio akan mati, karena semua listrik digunakan untuk menghidupkan mesin

Service Battery :
• Periksa level elektrolit, level cairan antara batas rendah dan tinggi. Gunakan
hidrometer dan termometer untuk memeriksa grafitasi tetap cairan battery. Nilai
standar : 1,220 – 1,290 ( 20o C )
• Berikan air murni sampai batas maksimum jika level cairannya rendah.

Service pada Bettery

Melepas dan memasang kabel Battery :


• Lepaskan kabel negative terlebih
dahulu kemudian kabel posistifnya.
• Hubungkan kabel positif terlebih
dahulu kemudian kabel negatifnya.
• Hubungkan kabel booster pada
battery sesuai dengan no urut ( lihat
gambar ).
• Untuk pelepasannya, kebalikan dari Men-jumper Battery
pemasangan, dan jangan
menghubung singkatkan kabel (+)
dan (-).

- 184 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

e. Fuse
Fuse atau sekering adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam
suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus
pendek.
Apabila terjadi kelebihan muatan listrik
atau terjadi hubungan arus pendek,
maka secara otomatis fuse tersebut akan
memutuskan aliran listrik dan tidak akan
menyebabkan kerusakan pada
komponen yang lain.
Fuse

f. Relay
Relay adalah sakelar yang dapat membuka dan menutup ( open dan closenya) karena
dengan tenaga listrik melalui coil relay yang terdapat di dalamnya.
Pada saat coil di beri masukan arus/
tegangan listrik/elektrik maka coil akan
membuat medan elektromagnetik yang
menjadikannya sebuah magnet.
Kekuatan magnet yang terjadi tersebut
menarik lempeng logam lain yang
terhubung melalui armature/tuas ke
sebuah sakelar.
Relay

- 185 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

5.3 Electrical Measurment


a. Menggunakan Multimeter/AVOmeter
Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage (Tegangan), Ampere (Arus
Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu unit.

Multimeter

b. Mengukur Tegangan Listrik (V)


1. Menempatkan range selector pada DC voltmeter tertinggi
(1000 - 250 – 50 – 10 - 2,5 – 0,25) Volt
2. Melakukan zero pointer
3. Menghubungkan voltmeter secara
paralel dengan beban yang di ukur (lihat
gambar)
4. Penggunaan probe tidak terbalik.
Probe ( + / merah ) pada +
Probe ( - / hitam ) pada –
5. Pengukuran dilakukan pada rangkaian
yang close circuit (rangkaian tertutup) Pengukuran Tegangan
atau pada saat S/W ON.

c. Mengukur Hambatan Listrik (R)


1. Menempatkan range selector pada Ohmmeter (skala yang diinginkan)
( x 100K – x 1K – x 10 – x 1 ) 
2. Melakukan zero setting dengan menghubungkan probe merah dengan probe hitam, lalu
putar zero knob
3. Pengukuran dilakukan pada rangkaian
terbuka/open circuit atau pada saat S/W
OFF
4. Pengukuran dilakukan secara paralel
terhadap bebannya
5. Polarity bebas (posisi probe boleh bolak-
balik) Pengukuran Hambatan

- 186 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

d. Mengukur Arus Listrik (I)


1. Menempatkan range selector pada DC
ampere tertinggi
(0,25A, 25mA, 2,5mA, 50A)
2. Melakukan zero pointer
3. Menghubungkan amperemeter secara seri
dengan beban yang di ukur (lihat gambar)
4. Penggunaan probe tidak terbalik.
Probe ( + / merah ) pada +
Probe ( - / hitam ) pada –
5. Pengukuran dilakukan pada rangkaian yang
close circuit (rangkaian tertutup) atau pada
saat S/W ON.

Pengukuran Arus

- 187 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

5-4 Engine Electrical

Engine Electrical
a. Starting System
Fungsi Starter Motor,Untuk memutarkan/ menghidupkan engine
Bagian Stater Motor :
1. Motor
Bagian yang mengeluarkan tenaga/ torque.
2. Powertrain
Bagian yang menyambungkan tenaga dari motor ke engine.
3. Magnetic Switch
Sebagai relay yang menghubungkan arus dari Battery ke Motor dan menggerakan pinon ke
Ring gear / Fly wheel

Motor State

- 188 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

4. Konstruksi Starter Motor

Motor Stater
Overrunning Clutch
1. Mengunci drive pinion agar ikut berputar dengan motor untuk memutarkan e/g.
2. Membebaskan drive pinion agar motor tidak diputar balik oleh engine.
3. Agar drive pinion mudah lepas waktu engine sudah hidup.

5. Cara Kerja Starter Motor


• Arus dari battery standby di terminal gaya tolak-menolak yang akan
B mendorong magnetic switch.
• Pada saat I/G swith ON maka arus
dari battery melalui terminal S akan
masuk ke Pull-in Coil dan Holding
Coil.
• Pada Pull in Coil dan Holding Coil
akan muncul kemagnetan yang akan
menggerakan magnetic switch.
• Magnetic switch terhubung maka
arus dari terminal B akan masuk ke
terminal M lalu motor akan bekerja.
Cara Kerja Stater Motor
• Pada saat I/G swith OFF maka arus
pada Pull in Coil akan bergerak ke
arah sebaliknya Sehingga timbul

- 189 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

6. Pemeriksaan Starter Motor


• Pull in Coil
✓ Ketika switch dihubungkan, pinion
harus menonjol keluar.
✓ Pengetesan harus dilakukan kurang
dari 10 detik, jika lebih dapat
mengakibatkan koil terbakar.
Pengecekan Pull in Coil

• Hold in Coil
✓ Pinion harus tetap tertahan menonjol
keluar
✓ Pengetesan harus dilakukan kurang
dari 10 detik, jika lebih dapat
mengakibatkan koil terbakar.
Pengecekan Hold in Coil

• Free Running
✓ Motor starter harus berputar dengan
halus dan lembut tanpa ada noise
atau hal-hal abnormal
✓ Pengetesan harus dilakukan kurang
dari 10 detik, jika lebih dapat
mengakibatkan koil terbakar.
Pengecekan Free Runnig

b. Ignition System
Fungsi Ignition
✓ Menyediakan bunga api yang baik agar dapat membakar campuran udara dan bahan
bakar.
✓ Memberikan/mengatur pengapian yang tepat.

Jenis Ignition System Komponen Ignition System


1. Contact point 1. Engine ECU
2. Semi transistor 2. Power Transistor
3. CDI 3. Ignition Coil
4. Full transistor ( MPI ) 4. Spark Plug

- 190 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

Engine ECU, Power Transistor, Coil & Park Plug

c. Charging System
Charging System di dalam sistem kendaraaan adalah sebagai :
1. Sebagai Pembangkit listrik (generator)
2. Sebagai Penyedia listrik untuk komponen - komponen listrik di kendaraan
3. Sebagai Charging/mengisi battery
Komponen alternator
• Bagian pembangkit tenaga (stator coil, fiel coil)
• Bagian Rectifier (Diode/penyearah)
• Pengatur tegangan (Voltage regulator)

- 191 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

Alternator
d. Glow System
Sebuah perangkat untuk memanaskan combustion chamber dengan sebuah glow plug
untuk memudahkan waktu start pada diesel engine.

Glow System

- 192 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

5-5 Chassis Electrical


a. Lampu Indikator & Peringatan
1 - Lampu indikator sinyal belok/lampu
peringatan bahaya (hazard)
2 - Lampu indikator lampu jauh (high beam)
3 - Lampu indikator lampu kabut depan*
4 - Lampu peringatan bahan bakar sedikit
5 - Lampu indikator kerja 2WD/4WD*
6 - Lampu peringatan pemeriksaan mesin
7 - Lampu indikator pemanas diesel
8 - Lampu indikator saringan bahan bakar
MID
9 - Lampu peringatan tekanan oli 14 - Lampu indikator “SONAR OFF”
10 - Lampu peringatan suhu oli A/T 15 - Lampu peringatan rem
(kendaraan transmisi otomatis) 16 - Lampu peringatan ABS
11 - Lampu peringatan pengisian 17 - Lampu peringatan pintu tidak tertutup
(charging) baterai 18 - Lampu peringatan SRS (Supplemental
12 - Lampu indikator SECURITY (alarm)* restraint system)*
13 - Lampu indikator posisi tuas selektor (A/T)

b. Penerangan
▪ Interior Lamp

Gambar Interior Lamp

- 193 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

▪ Exterior Lamp

Eksterior Lamp
c. Konektor Diagnosa
Konektor Diagnosa (Diagnostic Connector)
digunakan untuk pemeriksaan dengan M.U.T.-
III
Letak konektor diagnosa dekat posisi kaki
kanan pengemudi

Konektor Diagnosa

- 194 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

5-6 Multi Use Tester (MUT) III


a. Fungsi MUT III
Suatu Alat yang digunakan untuk :
a. Memeriksa Self Diagnosis dan menghapus diagnostic code (DTC)
b. Performing interactive fault diagnosis
c. Menampilkan Service Data
d. Bisa melakukan Actuator Test
e. Melakukan Drive Recorder
f. Melakukan SWS Monitor
g. Memeriksa system CAN bus
h. Sebagai alat ukur (Fuel Consumption, Voltage, Resistance, Fuel pressure )
i. Sebagai oscilloscope
j. Coding ECU

b. Pemasangan MUT

Urutan Pemasangan MUT

Prosedur Pemasangan MUT III :

Pastikan ignition switch (kunci kontak)


pada posisi "LOCK" (OFF).
1. Hidupkan komputer/laptop.
2. Hubungkan USB cable MB991827ke
special tool V.C.I. MB991824 dan
komputer/laptop.
3. Hubungkan main wiring harness A
(MB991910) ke V.C.I. MB991824.
4. Hubungkan M.U.T.-III main wiring
harness A ke diagnosis connector.
5. Putar V.C.I. power switch ke posisi
"ON". Pemasangan MUT III
6. Apabila V.C.I. bekerja, V.C.I. indicator
lamp akan nyala hijau.
7. Putar ignition switch ke posisi "ON"

- 195 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

5-7. Basic Wiring Diagram.


Wiring diagram adalah suatu teknik penggambaran konfigurasi instalasi peralatan
listrik yang digunakan untuk mencari letak gangguan, menambah peralatan auxillary baru,
dll.
Pada wiring diagram terdapat kode warna kabel seperti pada tabel berikut :

Kode Warna Kabel

- 196 -
BAB 5
BASIC ELECTRICAL

5-8 Latihan Soal


1. Perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik disebut...
a. Arus listrik (Ampere)
b. Tegangan listrik (Volt)
c. Hambatan listrik (ohm)
d. Direct current
e. Alternating current

2. Komponen elektronika yang berfungsi mengalirkan arus hanya pada satu arah disebut......
a. Dioda
b. Capasitor
c. Coil
d. Resistor
e. Transistor

3. Saat melepas battery, kabel manakah yang harus dilepas terlebih dahulu?
a. Positive battery
b. Negative battery
c. Positive + Negative battery
d. High voltage cable
e. Semua benar

4. Pernyataan-pernyataan berikut yang benar mengenai starter motor adalah...


a. Terminal M pada motor starter mengalirkan arus menuju ground
b. Terminal S pada motor starter mengalirkan arus dari battery
c. Terminal B pada motor starter mengalirkan arus dari ignition switch
d. Magnetic swich berisi pull in coil dan hold in coil
e. Armature berisi pull in coil dan hold in coil

5. Berikut fungsi dari self diagnosis pada menu MPI/GDI/DIESEL adalah.......


a. Menampilkan data real time dari engine
b. Mengaktifkan dan mematikkan actuator / output ECU
c. Merekam data real time dari data engine
d. Semua jawaban salah

- 197 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

6-1. Fuel System pada Gasoline Engine


Fuel system dirancang untuk mensuplai campuran/bahan bakar yang tepat untuk menjalankan
mesin. Sistem ini terdiri dari komponen-komponen sebagai beikut :

a. Air-Fuel Ration

Pada umumnya secara teori perbandingan campuran bahan bakar


dengan udara, adalah 15 : 1 dalam ratio berat.
Pada mesin bagaimana pun juga ratio sedikit bervariasi pada setiap
kondisi yang berbeda.

13 : 1 Untuk idling
13 : 1 s/d 14 : 1 untuk beban ringan
13 : 1 s/d 16 : 1 untuk beban menengah

- 198 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

b. Fuel Pump
• Mechanical Fuel Pump

- 199 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

6-2 Carburator

Prinsip kerja carburator yaitu menuapkan cairan bahan bakar


untuk menyediakan campuran udara dan bahan bakar sesuai
dengan kondisi kerja mesin, prinsip dasarnya sama dengan
sebuah semprotan/spray air.

6-3. Multi Point Injection (MPI)


MPI merupakan kepanjangan dari Multi Point Injection. Merupakan sebuah sistem
penyemprotan bahan bakar yang dikontrol secara elektronik untuk mendapatkan akurasi
campuran udara dan bahan bakar yang tepat sesuai kebutuhan engine agar didapat daya
engine yang optimal serta gas buang yang bersih. Dalam kehidupan sehari hari nama MPI
telah dipakai oleh merek Mitsubishi, sedangkan merek lain mempunyai nama nama yang
berbeda, akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.
Dalam MPI, setiap silinder mendapatkan satu pengontrolan injector yang akan
menyemprotkan bahan bakar di dalam intake manifold.

Ilustrasi MPI system


- 200 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

a. Kelebihan MPI
MPI system memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
1. Engine performance sangat baik.
2. Injeksi bahan bakar sangat akurat, emisi lebih bersih.
3. Lebih cepat dan lebih halus saat akselerasi dan deselerasi.
4. Engine lebih mudah dihidupkan terutama dalam kondisi dingin.
5. Terjadi fuel cut saat deselerasi maupun max speed sehingga lebih ekonomis dan
aman.
6. Sangat baik dipakai untuk jalan yang kasar dan menanjak.

b. Komponen-komponen MPI
MPI system terdiri dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Komponen-komponen tersebut dikelompokan menjadi 3 blok yang
berbeda sesuai dengan fungsi utamanya.

Blok diagram MPI system

Diagram konstruksi MPI system

- 201 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

1. Sensor
Suatu komponen yang mendeteksi nilai-nilai fisik menjadi nilai listrik sehingga ECU
menerima nilai tersebut sebagai data masukan.

a. Air Flow Sensor (AFS)


Mengukur volume udara masuk dan dipasang di aliran (jalan)
udara masuk. Semakin banyak udara yang masuk maka semakin
banyak pula bahan bakar yang dibutuhkan.
b. Intake Air Temperature Sensor (IATS)
Mengukur temperatur udara masuk dengan sebuah thermistor.
AFS dan IATS
Semakin kecil temperatur udara yang masuk maka semakin
banyak bahan bakar yang dibutuhkan.
c. Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP)
Sama seperti AFS, MAP sensor berfungsi untuk mengukur
banyaknya udara yang masuk dengan cara menerima perubahan
tekanan pada intake manifold kedalam bentuk tegangan.

MAP Sensor
d. Crank Angle Sensor (CAS)
Mendeteksi sudut putaran setiap silinder. Crank Angle Sensor
merupakan komponen yang berfungsi mengukur kecepatan putaran
engine.

e. Cam Position Sensor (CPS)


Mendeteksi langkah kompresi setiap silinder. Pada umumnya
CAS dan CPS
bentuk komponen CAS dan CPS adalah sama.

f. Barometric Pressure Sensor


Mengukur tekanan udara yang berbeda-beda yang biasanya dipengaruhi oleh ketinggan
suatu tempat.

g. Coolant Temperature Sensor (CTS)


Mengukur temperatur air pendingin yang ada di dalam engine.
Semakin kecil temperature air pendingin maka semakin banyak bahan
bakar yang dibutuhkan. CTS

h. Detonation Sensor
Mendeteksi getaran cylinder block untuk
mencegah terjadinya knocking dengan
menggunakan piezoelectric.
Detonation Sensor

- 202 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

i. Acceleration Pedal Sensor (APS)


Acceleration Pedal Sensor berfungsi untuk mendeteksi
sudut dari pedal gas pada saat pedal gas di injak.

Acceleration Pedal Sensor


j. Throttle Position Sensor (TPS)
Berfungsi untuk mengukur sudut pembukaan dari throttle valve. Jenis TPS ada yang
menggunakan variabel resistor maupun hall IC.

k. Oxigen Sensor
Mendeteksi kepadatan gas oksigen yang dihasilkan oleh sisa gas pembuangan engine.
Dengan demikian akan terdeteksi apakah campuran bahan dan udara terlalu kaya atau
terlalu miskin.

2. Engine Control Unit (ECU)


Engine Control Unit yaitu pengendali kerja mesin yang
bekerja berdasarkan input dari sensor dan mengeluarkan
output ke actuator. Sebagai otak pengendali engine, ECU
terdiri dari bermacam-macam komponen electronik seperti
transistor, resistor, dioda maupun capasitor.

ECU
3. Actuator
Actuator adalah suatu komponen yang bekerja berdasarkan sinyal yang dikeluarkan oleh
ECU. Beberapa actuator yang ada di dalam MPI adalah sebagai berikut:

a. Injector
Injector mempunyai tugas untuk menyemprotkan
bahan bakar sesuai dengan perintah dari ECU.

Injector
b. Electronic Throttle Valve (ETV)
Electronic Control Valve adalah komponen actuator yang
berfungsi untuk menggerakan throttle valve. ETV bergerak
berdasarkan sinyal APS yang kemudian diproses oleh
ECU.

Electronic Control Valve

- 203 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

c. Ignition Coil
Ignition Coil memiliki fungsi sebagai
pembangkit arus bertegangan tinggi yang
dikirimkan ke spark plug sehingga dapat
memercikan bunga api. Tegangan yang
dihasilkan oleh ignition coil dapat mencapai 40
kV.

Ignition Coil
d. Stepper Motor

Stepper Motor

Stepper motor memiliki tiga fungsi utama, yaitu:


➢ Penstabil Putaran Idle
Yaitu bila terjadi perubahan jumlah aliran udara yang mengalir maka ECU akan
memerintahkan ISC Servo untuk lebih membuka atau menutup agar dicapai putaran idle
yang optimum.

➢ Sebagai Idle Up
Yaitu bila terjadi perubahan beba kerja saat idle dan adanya electrical load maka ECU akan
memerintahkan ISC Servo untuk membuka lebih lebar lagi (membuka celah udara) agar
putaran engine tidak drop (misalkan : AC – ON).

➢ Sebagai Dashpot System


Yaitu pada saat engine berakselerasi, ECU memerintahkan stepper membuka penuh. Pada
saat deceleration ECU memerintahkan stepper menutup secara bertahap, yang fungsinya
agar tidak terjadi penurunan putaran engine yang mendadak hingga didapatkan target posisi
yang sesuai dengan putaran idle.

- 204 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

c. Kontrol Utama MPI


MPI system memiliki 4 kontrol utama diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Fuel Injection Control
Sistem penginjeksian bahan bakar pada MPI system dikontrol langsung oleh ECU. ECU
akan mengatur waktu penyemprotan (timing) dan jumlah (quantity) penyemprotan
berdasarkan data-data yang diterima dari sensor. Actuator yang berperan dalam fuel
injection control adalah injector. Banyak sedikitnya bahan bakar yang disemprotkan diatur
dengan cara menambah atau mengurangi durasi waktu terbukanya injector.
2. Ignition Control
Ignition control merupakan pengontrolan pengapian pada engine. Ignition Control
diperlukan untuk memperoleh pengapian yang tepat dan kuat agar engine dapat running
dengan normal. Actuator yang berperan di dalam ignition control adalah Ignition Coil.

3. Idle Speed Control


Idle speed control diperlukan untuk menjaga putaran engine pada saat idling. Pada saat
idling putaran engine biasanya di atur pada kisaran 650-700 rpm. Dengan adanya idle speed
kontrol, putaran engine akan selalu terjaga walaupun kendaraan berpindah tempat dari
dataran tinggi ke dataran rendah maupun pada saat menghidupkan AC. Actuator yang
berperan adalah stepper motor.
4. Emission Control

Diagram Emission Control

Dalam MPI system, emission control diperlukan untuk menekan kadar emisi yang dihasilkan
oleh engine. Aturan tentang batas emisi yang ketat mengharuskan setiap engine memiliki
gas buang yang lebih ramah lingkungan. Actuator yang berperan dalam hal ini adalah EGR
(Exhaust Gas Recirculation) Solenoid Valve dan Purge Control Solenoid Valve. EGR
berfungsi menyalurkan kembali gas buang ke dalam intake manifold. Sedangkan Purge
Control Solenoid Valve berfungsi menyalurkan gas HC hasil penguapan bahan bakar di
dalam fuel tank ke intake manifold.

- 205 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

6-4. Fuel System pada engine diesel

a. Fuel Injection Pump

Fuel injection pump menyalurkan bahan bakar tekanan tinggi dengan


jumlah yang sama di setiap fuel injection nozzle pada saat yang tepat.

- 206 -
BAB 6
FUEL SYSTEM
b. Fuel Injection Nozzle
Fungsi utama dari fuel injection nozzle adalah untuk mengarahkan
dan memisahkan bahan bakar menjadi partikel-partikel kecil dan
diarahkan kecombustion chamber.

c. Fuel Filter

Tiga fungsi dari saringan bahan bakar.


1. Memisahkan air
2. Untuk memompa secara manual (air
bleeding)
3. Menyaring bahan bakar.

- 207 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

6-5. Commonrail
Commorail yaitu sistem injeksi bahan bakar (Fuel
injection) yang dikontrol secara electronic di diesel engine
yang dikembangkan untuk meningkatkan standar emisi
gas buang.

a. Sejarah Commonrail
➢ Prototype Common Rail System dimulai pada akhir
tahun 60-an oleh Mr. Hiber di Switzerland. Lalu Mr.
Ganser dari Swiss Federal Institute of Technology
memfokuskan diri dalam hal ini.
➢ Pada pertengahan tahun 90 an, Dr. Shohei Itoh dan Masahiko
Gambar Commonrail
Miyaki, dari System
Denso
Corporation Jepang, mengembangkannya untuk Heavy Duty Vehicles, dan berhasil
dengan produk pertamanya yang dinamakan ECD-U2 commonrail system, yang dipasang
pada truk Hino Raising Ranger dan dijual kepada umum pada tahun 1995.
➢ Tahun 1997 Robert Bosch GmbH mulai memproduksi untuk dipakai pada passenger car.
➢ Dengan adanya krisis minyak bumi dan emisi, maka sekitar tahun 1990-an, mulai banyak
yang mengadopsi commonrail system.

b. Tujuan Commonrail

Tujuan aplikasi commonrail system pada kendaraan adalah sebagai berikut:


1. Performa Tinggi dan Irit Bahan Bakar
Penggunaan commonrail system pada engine diesel dapat meningkatkan performa engine
sehingga tenaga yang dihasilkan engine akan lebih maksimal. Konsumsi bahan bakar juga
akan lebih efisien.
2. Noise dan Vibrasi Rendah
Engine diesel terkenal memiliki noise dan vibrasi yang besar, berbeda dengan engine
gasoline. Dengan menggunakan commonrail sistem maka akan mengurangi noise dan
vibrasi pada engine diesel.

- 208 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

3. Polusi Rendah
Aturan batasan emisi gas buang yang dibuat oleh pemerintah mengharuskan setiap
kendaraan harus memiliki gas buang yang sesuai dengan peraturan. Dengan penggunaan
commonrail system, maka polusi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan akan lebih
rendah.

Tabel Standar Emisi Gas Buang


c. Kontrol Utama Common Rail System
Ada 3 kontrol utama yang harus dimiliki oleh commonrail system, yaitu:
1. Injection Pressure Control
2. Injection Timing Control
3. Injection Quantity Control

Konvensional Commonrail System

System

Injection Pressure Berdasarkan kecepatan dan Engine ECU, Suction


Control Injection Quantity Control Valve
Engine ECU, Injector (Two
Injection Timing Control Timer
Way Valve)
Injection Quantity Engine ECU, Injector (Two
Governoor
Control Way Valve)
Fuel Distribution Pump Engine ECU, Rail
Pressurization Pump Engine ECU, Supply Pump

Tabel Kontrol fuel system konvensional dengan commonrail pada engine diesel

- 209 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

d. Komponen-komponen Common Rail

Rangkaian Commonrail System


1. Rail
Menyimpan fuel bertekanan tinggi yang dikirim dari suppply pump dan didistribusikan ke
setiap injektor.

Rail
2. Fuel Pressure Sensor
Fuel pressure sensor berfungsi untuk mengetahui tekanan bahan bakar yang ada di dalam
rail. Fuel pressure sensor terletak pada rail.
3. Fuel Pressure Limiter
Fungsi dari fuel pressure limiter adalah untuk menghilangkan tekanan tinggi yang
abnormal yang terjadi di dalam rail. Sama seperti fuel pressure sensor, fuel pressure sensor
juga terletak pada rail.

- 210 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

4. Supply Pump
Supply pump menghisap bahan bakar dari fuel tank.
Supply pump terdiri dari beberapa komponen,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Feed Pump
b. Regulator Valve
c. Plunger
d. Delivery Valve
e. Suction Valve
f. Suction Control Valve
Supply Pump

5. Suction Control Valve


Mengatur jumlah bahan bakar yang dikirimkan ke commonrail.

Suction Control Valve

- 211 -
BAB 6
FUEL SYSTEM

6-5. LATIHAN SOAL

1. Pada MPI System terdapat komponen yang mengatur injeksi bahan bakar, ignition timing,
serta emission control, komponen tersebut adalah…
a. Actuator
b. ECU
c. Fuel pump
d. Sensor
e. Ignition Coil

2. Dibawah ini merupakan kelebihan dari MPI System, kecuali …


a. E/G mudah di start
b. Emisi lebih bersih
c. Lebih aman saat menanjak
d. Engine acceleration baik
e. Injeksi fuel akurat

3. Didalam system MPI terdapat 4 kontrol utama, salah satu kontrolnya yaitu tentang fuel
injection control. Dalam hal ini yang berperan sebagai actuator adalah..........
a. Injector
b. Power Transistor
c. Stepper Motor
d. EGR Valve
e. Semua jawaban salah

4. Berikut ini adalah keuntungan mobil yang menggunakan teknologi commonrail, kecuali...
a. Mudah start
b. Emisi rendah
c. Lebih hemat bahan bakar
d. Noise rendah
e. Tidak membutuhkan bahan bakar berkualitas

5. Fungsi dari komponen yang diperlihatkan dalam gambar di bawah ini adalah …

a. Untuk menyuplai bahan bakar bertekanan


b. Untuk menyemprotkan bahan bakar bertekanan
c. Untuk tempat penampungan bahan bakar bertekanan
d. Untuk mendeteksi tekanan bahan bakar
e. Semua jawaban salah

- 212 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

8-1. Pre Delivery Inspection


Demi menjaga kualitas produk produk Mitsubishi, serta untuk memenuhi kepuasan
pelanggan, maka dilakukanlah beberapa aktivitas untuk memastikan Produk terbaik yang
diterima konsumen salah satunya adalah PDI ( Pre Delivery Inspection) dan PM (Periodical
Maintenance).
Setiap aktivitas serah terima barang, maka wajib dilakukan pemerikasaan terkait kondisi
barang yang akan diterima, termasuk dalam serah terima kendaraan dari assy plant/ pabrik ,
hingga ke tangan customer.

Proses pengiriman
a. Pengertian PDI
Pre Delivery Inspection atau PDI merupakan pemeriksaan kendaraan yang dilakukan
sebelum diserahkan dari dealer kepada customer. Dilakukan oleh mekanik dealer, diperiksa
oleh leader dan disetujui oleh maneger service, sales, dan oleh customer.

b. Tujuan PDI
Tujuan diadakannya PDI antara lain :
1. Supaya Kendaraan sampai ke tangan Customer dalam kondisi prima, sehingga
Customer puas dengan unit yang digunakannya
2. Apabila terjadi hal-hal yang abnormal pada kendaraan, sedini mungkin dapat segera
terdeteksi
3. Menjaga image / mutu kendaraan produksi Mitsubishi
4. Customer satisfaction

c. Persyaratan PDI
Mengingat pentingnya pelaksanaan PDI , PDI tidak bisa dilakukan oleh sembaranagn
orang dan disembarang tempat, berikut syarat pelaksana PDI :
✓ Dilakukan oleh mekanik dealer dengan persyaratan minimal bersertifikat M- STEP1
✓ Pakaian lengkap (overall) bersih dan rapih
✓ Tidak menggunakan aksesoris berbahan logam yang mungkin dapat membuat kotor/
rusak bagian kendaraan.

- 213 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

Sementara untuk tempat pelaksanaan :


a. Repair area Workshop
b. Area Bersih, lapang dan pencahayaan cukup (500
– 1000 LUX)

Lokasi PDI
d. Perlengkapan PDI
Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan PDI adalah ;
1. Tools Caddy
2. Form PDI pad Service booklet
3. CS kit
4. MUT III + PC computer

e. Pelaksanaan PDI
Pastikan mobil dalam kondisi bersih / cuci mobil sebelum mekalukan PDI. PDI dilakukan
dalam beberapa posisi yakni sisi kanan , belakang , sisi kiri, depan, Ruang msein , interior,
bagian bawah danjuga test jalan.

1) Pemeriksaan Exterior
Pekerjaan PDI dimulai dari bagian exterior sisi kanan kendaraan lalu kebelakang dan sisi kiri,
depan dan bagian atap kendaraan. dengan memperhatikan kondisi body, cat, kaca, dan
clearance pada panel pintu dan body, pemeriksaan kerja pintu, kondisi foot step, roof rail,
sunroof, panoramic , karet wiper , kondisi ban, velg, dan tekanan angin ban serta torqu
pengencangan baut roda. Bila terdapat kondisi abnormal, segera catat pada form dan lapor
atasan.

Exterior kendaraan

- 214 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

• Body
Pemeriksaan body dapat dilakukan dengan pengecekan visual (Dilihat), namun perlu
dilakukan secara teliti , karena terdapat banyak abnormal yang mungkin terjadi pada body,
bisa pberupa bengkok, penyok, atau failure pada pengecatan, Berikut penjelasan mengenai
abnormal yang ditemukan pada bagian body.

Istilah Paintwork

- 215 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

• Kerja pintu
Periksa kerja membuka dan menutup semua pintu, bagasi,
kap mesin dari luar kendaraan (dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah, tidak membal / keras) beserta kerja lock
window dan child lock .
Gunakan anak kunci disemua lubang kunci untuk mengunci
dan membuka pengunci pintu. Jangan lupa untuk memeriksa
kerja keyless entry, central lock dan fungsi alarm.
Kerja pintu
• Kondisi ban dan velg
Periksa kondisi ban, torque pemasangan ban, kondisi pelek,
tutup pentil, dop pelek pada semua roda termasuk ban
cadangan, pastikan torque pengencangan roda dan
tekanan angin ban sesuai dengan spesifikasi .

2) Ruang Mesin Ban dan roda


Sebelum Melakukan pemeriksaan di ruang mesin , pasang vender cover untuk mencegah
kerusakan pada body. Periksa kebersihan dan kondisi selang, pipa, dan kabel pada ruang
mesin

Ruang mesin
• Level oli dan fluida
Periksa level oli dan fluida yang terdapat pada ruang
mesin
1. Oli mesin
2. Oli transmissi AT
3. Minyak rem
4. Minyak Kopling
5. Minyak power steering
6. Air radiator
7. Air washer
8. Air baterai Pemeriksaan level fluida

- 216 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

• Electrical ruang mesin


Periksa kondisi tegangan baterai, dan terminal baterai,
fuse pada fuse box, pemasangan kabel dan socket

Junction Box
3) BAGIAN DALAM KENDARAAN
Pemeriksaan Bagian interior tidak kalah penting saat pelaksaanan PDI , karena banyak
fungsi kontrol yang terdapat pada bagian dalam, begitu pula untuk memenuhi kenyamanan
kostumer. Sebelum melulai pemeriksaan pastikan untuk memasang CS Kit yang terdiri dari :
Seat cover, floor mat, lift cover, dan steering cover.

• Jok dan Safety belt


Periksa kondisi jok, permukaan jok, seat anjusmetn ,dan periksa juga kerja dari safety
belthead rest, arm rest .

Safety belt Pengaturan kursi

• Stir
Periksa kondisi lingkar kemudi, kelurusannya dengan
ban, switch pada lingkar kemudi dan juga kerja
klakson beserta suaranya, segera laporkan bila
terjadi abnormal

Steering play

- 217 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

• Glovebox
Periksa kondisi dashboard, pastikan kondisinya baik, kerja
dari glovebox, buka tutup console box dan juga celahnya
saat tertutup. Periksa kondisi sunvisor, arah pergerakaan
sunvisor, kondisi spion dan cup holder, periksa juhga kerja
room lamp.
Dashboard dan glovebox

• Fuse bagian dalam


Periksa kotak sekering dan periksa kondisinya, mulai dari
kelengkapan, kekncangan pemasangan, dan kondisi label
fuse sesuai tidak pemsangannya sesuai atau tidak.

Centraliz Junction
• Meter cluster dan lampu indicator
Periksa kerja MID dan semua lampu indikator dan peringatan
apakah dalam keadaan normal :
✓ Indikator turn signal
✓ Indikator high beam
✓ Indikator fog lamp
✓ Indikator temperatur coolant
✓ Indikator rem
✓ Indikator engine cek
✓ Indikator charge beterai
✓ Ondikator tekanan oli
✓ Indikator pintu Lampu indicator & MID

• Periksa fungsi kerja kontrol elektrikal


Periksa fungsi kerja semua lampu bagian dalam (baris pertama, kedua, dan ketiga) dan
lampu bagian luar (Depan dan belakang) . Periksa kerja air conditioner (A/C Manual, A/C
otomatis) bagian depan & belakang, penyetelan ventilator. Periksakerja wiper dan washer
depan dan belakang, headlamp washer, dan setel arah washer bila perlu. Periksa kerja
sistem audio (radio / cd), kerja steering switch dan setel waktu sesuai kondisi aktual
Pastikan perangkat audio lengkap (misal : USB port, remote, buku petunjuk audio, dll) .
Periksa kerja pengontrol kaca jendela (tipe manual / elektrik), tombol pengunci power
window, sistem pengaman kaca jendela elektrik .Periksa kerja sensor parkir belakang dan
kamera mundur Periksa kerja pengontrol kaca spion luar (tipe manual / elekterik

- 218 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

Pemeriksaan lampu

Pemeriksaan Interior

4) Bagian bawah kendaraan


Bagian bawah kendaraan erat hubungannya
dengan chasis dan powertrain, maka sangat
penting untuk melakukan pemeriksaan dengan
benar .

• Periksa level oli


Periksa level oli transmisi, transfer & gardan, pastikan dalam batas normal. Buka filler plug
(transmissi, transfer gear, differential) cek apakah level oli sesuai seperti gambar.

• Periksa kebocoran
Periksa kebocoran fluid, oli, bahan dakar, dan kcoolant. Pastika tidak ada basahan
menetes/ membasahi bagian bawah kendaraaan

- 219 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

5) Self diagnosis menggunakan MUT III.


Setelah melakukan serangkaian pemerikasaan fisik, dilanjutkan dengan melakukan
pemeriksaan menggunakan scan tool atau yang lenih sering disebut MUT III ( Multi Use
Tester III). Dengan menggunakan MUT III mekanik dapat mengetahui kondisi aktual
kendaraan dan dapat juga melakukan pengetesan aktuator dan memekiksa trouble code.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah memasang perangkat MUT III pada
kendaraaan dan unti PC/Laptop dengan software MUT III untuk memnampilkan data yang
diperoleh

Setelah MUT III terpasang masuk ke menu berikut :


Pemasangan MUT III

Jika ditemukan DTC ( Diagnosis Trouble Code) maka segera lakukan perbaikan dan apabila
tidak ditemukan DTC maka lajutkan dengan pemeriksaan selanjutnya

6) Test Jalan
Test jalan ( Road Test ) Merupakan suatu pengetesan akhir pada kendaraan yang dilakukan
sesudah melakukan serangkaian pemeriksaan atau perawatan berkal. Untuk memastikan
kondisi aktual kendaraan pada saat digunakan ( engine run) dan berjalan. Point yang perlu
diperhatikan dalam melakukan test jalan adalah :
1. Kondisi Start engine 5. Kerja Stir
2. Kerja Transmissi 6. Getaran dan suaraabnormal
3. Kerja Pedal 7. Kerja Meter
4. Kerja Rem Parkir

- 220 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

7) Pemeriksaan Kelengkapan kendaraan


Setelah dipastikan kendaraan dalam keadaan baik , lanjutkan dengan memeriksa keadaan
kelengkapan mobil seperti :
1. Keberadaan Service booklet dan owners manual
2. Tools ( Dongkrak , Segitiga, dll )
3. Dokument pelengkap lainnya

8) Upload data PDI ke D-Net


Setelah melakukan Proses PDI , diakhiri dengan mengupload data PDI ke D-Net.

a. Masukkan data PDI melalui Menu Data PDI dengan mengisi kolom

b. Buat file note pad dengan format : Kode Dealer, No. Rangka, Status, Tanggal PDI

c. Upload data notepad seperti pada gambar

- 221 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

8-2. Periodical Maintenance


a. Definisi
Maintenance atau perawatan secara umum dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha atau
tindakan tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari
sebuah mesin selalu seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih baru,
namun dengan biaya perawatan yang serendah-rendahnya. Untuk menjaga agar kondisi dan
performance dari mesin tidak menurun adalah usaha-usaha teknis, sedangkan menekan
biaya perawatan serendah mungkin adalah menyangkut soal-soal management.
Kendaraan haruslah diperlakukan sebagai layaknya sebuah alat produksi, yaitu agar selalu
ada dalam kondisi yang prima dan dapat bekerja kapanpun kendaraan tersebut dibutuhkan .
Hal-hal tersebut dapat dicapai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan
yang dinilai baik adalah perawatan yang menghasilkan down time yang seminimal mungkin
tetapi tentu saja dengan biaya perawatan yang serendah mungkin.

Maintenance atau perawatan, berdasarkan uraian di atas dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur
alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory. Kegiatan service
meliputi :

➢ Pengontrolan (Inspection).
➢ Penggantian (Replace).
➢ Penyetelan (Adjusting).
➢ Perbaikan (Repair).
➢ Pengetesan (Testing).

b. Tujuan
Tujuan dilakukannya maintenance adalah maka maintenance bertujuan untuk :
1. Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High Availability berdaya
guna fisik yang tinggi).
2. Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima (Best Performance :
berdaya guna mekanis yang paling baik).
3. Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce Repair Cost :
mengurangi biaya perbaikan)

c. Klasifikasi maintenance
Maintenance merupakan suatu kegiatan yang komplek, oleh kalrena itu kegiatan
maintenance dibagi menjadi beberapa klasifikasi sesuai dengan tujuannya masing masing .
Berikut klasifikasi maintenance :

- 222 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

Klasifikasi maintenance

Periodic Maintenance adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada
suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah
ditentukan berdasarkan Oddometer (KM). Perawatan kendaraan secara teratur (berkala)
adalah sangat penting demi menjamin pengoperasian kendaraan yang bebas dari
kerusakan. Selain itu, dengan melaksanakan perawatan alat secara teratur, umur
kendaraan dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory. Waktu
(time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service (perawatan
berkala) akan dikompensasi dengan umur alat yang panjang dan berkurangnya ongkos
perbaikan alat. Pada kondisi operasi yang berat, jadwal waktu perawatan perlu dipersingkat
dari ketentuan yang terdapat pada workshop manual.

- 223 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

d. Prosedur PM 10.000 KM
Saat melakukan periodical maintenance semua item yang harus dikerjakan terdapat pada
service booklet, sementara prosedur pekerjaan terdapat pada workshop manual. Berikut
contoh item pekerjaan 10.000 km pada service booklet pajero sport :

Contoh service booklet

Berikut prosedur pelaksanaan PM 10.000 km :


1) Tools equipmnet
Persiapkan tools dan equipment yang akan digunakan agar selama pekerjaan tidak ada
aktivitas menunggu akibat mencari peralatan yang berujung bertambahnya waktu pengerjaan
PM.

✓ Caddy tools Set


✓ Air gun
✓ Air impact
✓ SST
✓ Washing pan
✓ MUT 3 + PC
✓ Majun

Tools equipment

- 224 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

2) Periksa Item Pekerjaan


Periksa item pekerjaan apa saja yang akan dilakukan dan jika ada permintaan khusus
dari customer.
3) Persiapkan spare part
Setelah mengetahui pekerjan pm yang akan dilakukan,
pastikan spare part siap digunakan , konfirmasi ke leader atau part
officer mengenai ketersediaan sparepart

Spare part PM
4) Pemeriksaan diluar kendaraaan
Periksa sekeliling mobil, catat kondisi aktual kendaraaan, bagian mana saja yang kotor
dan terdapat cacat.

5) Pemeriksaan di dalam kendaraan


Periksa gerak bebas pedal kopling dan rem. Pastikan
masuk nilai standard (referensi workshop manual).

Pemeriksaan free play

6) Pekerjaan di ruang mesin


• Level fluid
Bersihkan ruang mesin dengan udara bertekanan. Periksa level oli dan fluid yang ada di
ruang mesin.

Komponen level fluid yang harus diperiksa

- 225 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

• Saringan udara
Periksa kondisi / Bersihkan elemen saringan udara
dengan udara bertekanan, lakukan ditempat khusus atau
terbuka, jangan sapai mengotori part yang lain. Lakukan
penyempprotan dari dalam (berlawanan aliran udara).

Pembersihan Air cleaner

7) Bagian bawah kendaraan


• Level oli
Periksa kondisi dan level oli dari transmissi, transfer dan differential, pastikan tidak ada
kebocoran oli atau oli yang membasahi komponen dan level oli sesuai (Buka filler plug untuk
mengetehui level).

• Drive shaft boot


Periksa kondisi driveshaft boot, pastikan tidak ada kerusakan, sobek karena akan
merusak komponen drive shaft bagian dalamnya. Periksa kekencangan baut komponen
bawah kendaraan.

• Ganti Oli dan filter mesin


Lakukan penggantian oli mesin dan filter oli mesin, pastikan mengganti o-ring pada filter oli
mesin dan ganti drain plug washer.

Service point penggantian oli mesin

- 226 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

8) Test jalan

Sebelum mengakhiri pekerjaan PM, lakukan test jalan untuk mengetahui performa dan
keadaan aktual dari kendaraan yang telah di service. Poin pengecekan pada tes jalan sama
halnya dengan PDI.

8-3. Product Knowledge


Di Mitsubishi Motors terdapat 3 pilar penjualan yaitu Light Commercial Vehicle (LCV),
Commercial Vehicle (CV), dan Passenger Car (PC). Pada bagian Passenger Car (PC)
terdapat kendaraan yaitu :
a. Mirage

Di Mitsubishi Mirage ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe GLX, GLS dan Exceed.
Dan pada Mirage terdapat banyak pilihan warna diantaranya :

- 227 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

Wine Red Pearl Black Mica Red Metallic

White Pearl Titanium Grey


Berikut spesifikasi Mitsubishi Mirage :
➢ Engine
Untuk engine Mirage diberikan
engine dengan nomor serial 3A92
DOHC. Dimana engine tersebut
memiliki 3 silinder, dengan
kapasitas 1200 cc gasoline engine.
Dan agar performa engine lebih
meningkat diberikan juga teknologi
MIVEC. Dengan teknologi tersebut
engine ini bisa mengeluarkan
tenaga maksimal 77.5 PS pada
6000 rpm dan torsi maksimal 10.2
Kgm pada rpm 4000.

➢ Transmission
Untuk transmisi Mirage
menggunakan transmisi jenis CVT
untuk tipe Exceed dan GLS.
Dimana pada transmisi CVT ini
digunakan untuk menambah
kenyamanan dan kelincahan pada
saat berkendara. Untuk kendaraan
Mitsubishi Mirage tipe GLX
menggunakan transmisi AT.

➢ Comfort, Safety, and Security


Untuk bagian terpenting ini Mirage dilengkapi sistem KOS dan OSS. Dimana
sistem ini untuk menunjang kenyamanan saat membuka pintu dan saat
menghidupkan dan mematikan engine. Untuk bagian keselamatan Mirage
dilengkapi dengan dual SRS airbag, Double Pretensioner, Rise Body yang lebih
baik dan juga Dilengkapi sistem ABS dan EBD untuk bagian sistem pengereman.

- 228 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

➢ Bagian Exterior
Pada bagian depan Mirage dilengkapi fog
lamp, bumper dengan design baru yang
membuat tampilan lebih sporty dan stylish,
dan untuk bagian belakang exterior Mirage
dilengkapi sensor parking dan reflektor. Dan
juga untuk velg Mirage memiliki design baru
yang berbahan alloy yang membuat
Mitsubishi Mirage lebih bergaya.

➢ Bagian Interior
Pada bagian interior Mirage dilengkapi USB
Port, design meter cluster yang baru, center
panel, power door windor, audio steering
switch, steering wheel dengan design baru,
dan design baru pada alur kursi dengan
bahan berkualitas menambah kenyamanan
pada saat berkendara.

b. Outlander Sport

Di Outlander Sport ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe GLX, GLS dan PX. Dan pada
Outlander Sport terdapat banyak pilihan warna diantaranya :

- 229 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

Copper Metallic Red Metallic White Pearl

Cool Silver Metallic Titanium Grey Metallic Black Mica

Berikut spesifikasi Mitsubishi Outlander Sport :


➢ Engine
Untuk engine Outlander Sport diberikan
engine dengan nomor serial 4B11 DOHC.
Dimana engine tersebut memiliki 4 silinder,
dengan kapasitas 2000 cc gasoline engine.
Dan agar performa engine lebih meningkat
diberikan juga teknologi MIVEC. Dengan
teknologi tersebut engine ini bisa
mengeluarkan tenaga maksimal 150 PS
pada 6000 rpm dan torsi maksimal 20.1
➢ Transmission Kgm pada rpm 4000.
Untuk transmisi Outlander Sport
menggunakan transmisi jenis CVT dengan 6
percepatan untuk tipe PX dan GLS. Dimana
pada transmisi CVT ini digunakan untuk
menambah kenyamanan dan kelincahan
pada saat berkendara. Untuk kendaraan
Outlander Sport tipe GLX menggunakan
transmisi manual.

➢ Comfort, Safety and Security


Untuk bagian terpenting ini Outlander Sport dilengkapi sistem KOS dan OSS.
Dimana sistem ini untuk menunjang kenyamanan saat membuka pintu dan saat
menghidupkan dan mematikan engine. Untuk bagian keselamatan Outlander
Sport dilengkapi dengan dual SRS airbag, Double Pretensioner, Rise Body yang
lebih baik dan juga Dilengkapi sistem ABS dan EBD untuk bagian sistem
pengereman.

- 230 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

➢ Bagian Exterior

Pada bagian depan Outlander Sport


dilengkapi fog lamp, design tampilan depan
yang baru membuat mempertegas unsur
gagah dan gaya, Menggunakan lampu jenis
S – HID untuk bagian headlamp, dan
memliki sistem auto leveling pada bagian
headlamp. Dan untuk bagian belakang
exterior Mirage dilengkapi sensor parking
dan reflektor. Dan juga untuk velg Outlander
Sport memiliki design baru yang berbahan
alloy yang membuat Outlander Sport lebih
sporty.

➢ Bagian Interior
Pada bagian interior Outlander Sport
memiliki panaromic glass roof, penampilan
design ruang interior yang mengagumkan,
sistem audio yang memiliki fitur suara
kualitas tinggi, Tingkat pencahayaan yang
nyaman dimata dengan design yang
aktraktif dan penampilan dash board dan
door panel dengan carbon print yang
memberikan kesan sporty.

a. Pajero Sport

Di Pajero Sport ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe Dakar (4x4) AT, Dakar (4x2)
AT,Exceed (4x2) AT, Exceed (4x2) MT dan GLX (4x4) MT. Dan pada Pajero Sport
terdapat banyak pilihan warna diantaranya :

- 231 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

White Pearl Sterling Silver Metallic Deep Bronze Metallic

Titanium Grey Metallic Black Mica

Berikut spesifikasi Mitsubishi Pajero Sport :


➢ Engine
Untuk engine Pajero Sport diberikan engine
dengan nomor serial 4N15 DOHC untuk tipe
Dakar. Dimana engine tersebut memiliki 4
silinder, dengan kapasitas 2400 cc diesel
engine. Dan agar performa engine lebih
meningkat diberikan juga teknologi MIVEC
dan ditambah pula turbo charger, intercooler
dan teknologi VGT. Dengan teknologi
tersebut engine ini bisa mengeluarkan
tenaga maksimal 181 PS pada 3500 rpm
dan torsi maksimal 43.8 Kgm pada rpm
2500. Engine 4D56 untuk tipe Exceed dan
GLX
➢ Transmission & Transfer
Untuk transmisi Pajero Sport diberikan
Automatic Transmission dengan percepatan
8 speed untuk tipe Dakar menjadikan Pajero
Sport lebih bertenaga akan tetapi tetap
hemat bahan bakar. Untuk Automatic
Transmission dengan percepatan 5 speed
untuk tipe Exceed (4x2) AT. Dan Manual
Transmission untuk tipe Exceed (4x2) MT
dan GLX (4x4) MT. Pada bagian transfer
menggunakan tipe Super Select 4 – II
dimana sekarang memberikan kemudahan
dalam pemindahan posisi dari 2WD ke 4WD
menggunakan sistem elektrik.

- 232 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

➢ Comfort, Safety and Security


Untuk bagian terpenting ini Pajero Sport dilengkapi sistem KOS dan OSS. Dimana
sistem ini untuk menunjang kenyamanan saat membuka pintu dan saat
menghidupkan dan mematikan engine. Untuk bagian keselamatan Pajero Sport
dilengkapi dengan dual SRS airbag, Double Pretensioner, Rise Body yang lebih
baik dan juga Dilengkapi sistem ABS, EBD, BA, HSA, dan teknologi ASTC untuk
bagian sistem pengereman.

➢ Bagian Exterior

Pada bagian exterior bagian depan terdapat design baru dengan nama Dynamic
Sheild yang merefleksikan karakter SUV yang tangguh, modern namun tetap
mewah dan bergaya. Bagian headlamp menggunakan LED HID dan DRL
(Daytime Running Led) dimana untuk pencahayaan yang optimal. Dan terdapat
juga headlamp washer. Pada bagian belakang terdapat Unique Led Rear
Combination Lamps dimana desain unik ini membuat Pajero Sport tampil lebih
segar. Untuk bagian velg terdapat design baru dengan ukuran 18 inch.

➢ Bagian Interior

Bagian interior Pajero Sport dengan design baru yang tampil lebih mewah dan
lega memberikan sensasi ekslusif. Dilengkapi pula teknologi EPB (Electric Parking
Brake) memberikan kemudahan dalam hal menggunakan dengan sentuhan jari.
Dan terdapat pula A/C dual zone, Sun Roof, Power Seat Adjuster, dan teknologi
Multi View Around Monitor.

- 233 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

d. Delica

Di Delica ini terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe Delica dan Delica Royal. Dan pada
Delica terdapat banyak pilihan warna diantaranya :

Diamond Black Mica Warm White Pearl Cool Silver Metallic

Eiger Gray Metallic

Berikut spesifikasi Mitsubishi Delica :


➢ Engine
Untuk engine Delica diberikan engine dengan nomor serial 4J11 SOHC. Dimana
engine tersebut memiliki 4 silinder, dengan kapasitas 2000 cc gasoline engine. Dan
agar performa engine lebih meningkat diberikan juga teknologi MIVEC. Dengan
teknologi tersebut engine ini bisa mengeluarkan tenaga maksimal 150 PS pada 6000
rpm dan torsi maksimal 19.4 Kgm pada rpm 4200.

➢ Transmission

Untuk transmisi Mirage menggunakan transmisi jenis


CVT dengan 6 percepatan. Dimana pada transmisi
CVT ini digunakan untuk menambah kenyamanan
dan kelincahan pada saat berkendara.

- 234 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

➢ Comfort, Safety and Security


Untuk bagian terpenting ini Delica dilengkapi sistem KOS. Dimana sistem ini untuk
menunjang kenyamanan saat membuka pintu. Untuk bagian keselamatan Pajero
Sport dilengkapi dengan dual SRS airbag, Double Pretensioner, Rise Body yang
lebih baik dan juga Dilengkapi sistem ABS, EBD, BA, HSA, dan teknologi ASC
untuk bagian sistem pengereman. Di Delica terdapat teknologi CC (Cruise
Control) dimana memungkinkan pengendalian kendaraan tanpa menginjak pedal
gas terus – menerus.

➢ Bagian Exterior

Pada bagian depan Delica dilengkapi fog


lamp, design tampilan depan yang baru
membuat mempertegas unsur gagah dan
gaya, Menggunakan lampu jenis S – HID
untuk bagian headlamp, dan memliki sistem
auto leveling pada bagian headlamp. Dan
untuk bagian belakang exterior Mirage
dilengkapi sensor parking dan reflektor. Dan
juga untuk velg Delica memiliki design baru
yang berbahan alloy yang membuat Delica
lebih sporty.

➢ Bagian Interior

Bagian interior Delica dengan design baru yang tampil lebih mewah dan lega
memberikan sensasi ekslusif. Dan pada bagian kemudi memiliki design yang elegan
dilengkapi cruise control serta ditambah system audio yang canggih dan fitur yang
seperti navigasi, finger gesture recognition dan mendukung aplikasi maricast yang
dioperasikan dari gadget anda. Dan terdapat Multi Information Display (MID) dengan
LCD berwarna sehingga memudahkan untuk mengetahui kondisi mobil saat perjalanan.

- 235 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

e. Xpander

MPV terbaru dari Mitsubishi, Xpander, hadir dengan 6 varian. Varian tersebut yaitu Ultimate, Sport,
Exceed, GLS dan GLX. Dan pada Xpander ini juga hadir dengan 5 warna pilihan yaitu :

Diamond Black Mica Quartz White Pearl Sterling Silver


Metallic

Red Metallic Titanium Gray


Metallic

- 236 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

Berikut spesifikasi Mitsubishi Xpander :


➢ Engine
Mesin Mitsubishi Xpander ini memiliki kode mesin 4G91,
dilengkapi teknologi DOHC – MIVEC dengan 1.499 cc dan
ratio kompresi 10.5 : 1. Mesin dapat mengeluarkan tenaga
maksimal 104 PS di 6000 rpm dan torsi maksimal 141 Nm
di 4000 rpm.

➢ Transmission
Automatic Transmission (A/T) Mitsubishi Xpander ini
memiliki percepatan 4 speed dilengkapi dengan tombol
Over Drive (OD) off. Dimana tombol ini menahan agar
transmisi tidak masuk ke gear 4 (menahan maksimal di
gear 3) untuk mendapatkan torsi saat tanjakan dan
mendahului kendaraan lain.

➢ Comfort, Safety and Security


Mitsubishi Xpander ini memiliki banyak tempat penyimpanan, 3 power outlet untuk
bagian depan, tengah dan belakang. Untuk kemudi dilengkapi tilt dan telescopic
agar lebih nyaman dalam pengendaraan. Untuk system lampu dilengkapi juga
coming home light dan welcome light. Untuk bagian safety di Xpander ini
dilengkapi dual airbag, pedestrian protection, ABS (Anti-lock Brake System), ASC
(Active Stability Control) dan ESS (Emergency Stop Signal).

➢ Exterior

Pada mobil Mitsubishi Xpander ini


memiliki exterior yang lebih futuristic
dilengkapi Daytime running Led (DRL),
Front Fog Lamp, Bentuk Rear Position
Lamp memiliki design yang futuristic.

➢ Interior
Pada mobil Mitsubishi Xpander ini
memiliki 2 varian warna untuk
interior yaitu beige dan black,
dimana warna black ini hanya
dipakai pada varian Xpander tipe
Sport saja.

- 237 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

Dan pada bagian Light Commercial Vehicle (LCV) terdapat kendaraan yaitu L300, All New
Triton, dan T120SS

L300 All New Triton T120SS

- 238 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

8-4. LATIHAN SOAL


1. Berikut kendaraan Passenger Car yang memiliki kapasitas silinder 1200CC adalah
kendaraan......
a. Outlander Sport
b. All New Pajero Sport
c. Mirage
d. Delica
e. Xpander

2. Pada kendaraan All New Pajero Sport tipe Dakar menggunakan engine dengan kapasitas ...
a. 2.000CC
b. 2.500CC
c. 2.400CC
d. 1.300CC
e. 1.800CC

3. Pada kendaraan Delica, menggunakan engine dengan mekanisme valve bertipe.....


a. SOHC
b. DOHC
c. OHV
d. OHC
e. MIVEC

4. Berikut kendaraan yang masih menggunakan distributor type adalah.....


a.Pajero Sport
b.T120SS
c. L300
d.Mirage
e.Semua jawaban benar

5. Pada kendaraan Delica memiliki fitur berbeda dengan kendaraan lainnya yaitu fitur....
a.Auto Stop & Go
b.ABS+EBD
c. HSA
d.Auto Folding
e.Ignition Coil

- 239 -
BAB 7
Pre Delivery Inspection, Periodical Maintenance & Product Knowledge

2018

- 240 -

Anda mungkin juga menyukai