Anda di halaman 1dari 21

dr.

Hendi Hafizth
Penelitian diagnostik S2 Biomedis
Penelitian yang dirancang dan dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang dapat
mengarahkan kepada keputusan suatu
prosedur diagnosis atau tindakan
pengobatan yang tepat.

Penelitian
Secara metodologis, pencarian metode
diagnostik diagnosis atau pengobatan baru ditentukan
dengan nilai-nilai diagnosis, seperti
akurasi, spesifisitas, sensitivitas, dan
lainnya yang didapatkan pada hasil analisis
penelitian diagnostik
Berdasarkan pengertian dan kepentingan sebuah uji
diagnostic tersebut, dapat diketahui bagaimana karakteristik
sebuah penelitian diagnostik

Prosedur yang akan dilakukan uji diagnostik lebih ekonomis dibandingkan pemeriksaan standar.

Prosedur yang akan dilakukan uji diagnostic lebih cepat dari waktu pemeriksaannya

Penelitian dilakukan terhadap sebuah metode yang lebih praktis dan mudah dikerjakan

Penelitian dilakukan terhadap sebuah metode atau pengibatan baru yang risiko efek samping atau
ketidaknyamanan nya lebih kecil dari prosedur yang sudah ada

Adanya akseptabilitas secara professional dan oleh masyarakat terhadap metode baru yang ditawarkan
dan akan diuji
Desain studi dan sampel

Tujuan berbeda dengan cross sectional


Secara metodologis, penelitian uji
atau case control biasa, analisis yang
diagnostic termasuk rancangan
digunakan bukan untuk melihat
penelitian observasional, yang dapat
hubungan sebab akibat tetapi melihat
dilakukan dengan rancangan cross
kesesuaian hasil antara suatu prosedur
sectional atau case control
yang diuji dengan baku emas.
Continue..
+ Jika pendekatan rancangan penelitian nya adalah cross sectional, rumus besar sampel dapat
digunakan rumus pada populasi tunggal untuk estimasi proporsi.

+ Rumus ini dimodifikasi dengan menggunakan sensitivitas (se) yang diinginkan

+ Keterangan:
+ n: perhitungan jumlah sampel minimal
+ Z: nilai z pada kepercayaan tertentu, sesuai dengan nilai umunya 5% dengan nilai z 1,96
+ Se: sensitivitas yang diharapkan umumnya 90%
Subjek yang bisa diikutkan sebagai
sampel penelitian adalah
Memenuhi
Oleh sebab itu
syarat sesuai
harus memenuhi
tujuan dan
kriteri inklusi
rumusan
dan eksklusi
penelitian

Tidak terdapat Feasibel dan


bias yang akan terjangkau untuk
mengacaukan dilakukan
hasil interpretasi koleksi data
Kriteria inklusi
+ Merupakan kriteria utama dari populasi target yang dapat dijadikan
sampel penelitian, atas dasar karakteristik, feasibilitas pengambilan
data, Batasan waktu, ataupun Batasan demografi
Kriteria eksklusi

Merupakan poin-poin yang menyebabkan suatu kandidat sampel yang secara syarat umum dan
administratif sudah memenuhi syarat, akan tetapi tidak dapat diikutsertakan menjadi sampel karena
alasan tertentu.

Eksklusi dapat terjadi bila:


Adanya factor risiko lain atau
Masalah etis dalam pengumpulan Responden mengundurkan diri atau
penyakit lain yang dapat
data keluar dari kriteria subjek penelitian
mengganggu interpretasi data.
Pada penelitian diagnostic, jika prosedur
baru dan baku sama sama menggunakan
data kategorik dikotomik, maka
dilakukan analisis dengan table silang
Analisis 2x2.
penelitian
Hasil ukur dikotomik baikk pada
diagnostik prosedur baru ataupun pemeriksaan
standar adalah ”iya” (sakit atau positif)
dan ”tidak” (tidak sakit atau negative)
Pemeriksaan baku emas
Hasil prosedur
pemeriksaan baru jumlah
yang diuji Hasil uji + (sakit) Hasil uji – (tidak sakit)

Hasil uji + (sakit) TP (a) FP (b) TP + FP (a+b)

Hasil uji – (tidak


FN (c) TN (d) FN + TN (c+d)
sakit)

TP+FP+FN+TN
Jumlah TP + FN (a+c) FP + TN (b+d)
(a+b+c+d)
Keterangan

1 2 3 4
TP (true positive) – FP (false positive) – FN (false negative) TN (true negative) –
positif sakit oleh positif sakit oleh – negative oleh negative oleh
prosedur baru dan prosedur baru dan prosedur baru dan prosedur baru dan
positif oleh baku negative oleh baku positif oleh baku negative oleh baku
emas emas emas emas
Sensitivitas (Se)
+ Proporsi hasil pemeriksaan oleh prosedur baru yang diuji dari keseluruhan subjek
yang sebenarnya sakit sebagaimana yang ditentukan oleh baku emas
+ Sensitivitas = x 100%
Spesifisitas (Sp)
+ Proporsi hasil pemeriksaan negative oleh prosedur baru yang diuji dari semua
subjek yang tidak sakit atau yang dinyatakan negative oleh pemeriksaan baku emas
+ Spesifisitas = x 100%
Nilai predik positif (NPP)
+ Proporsi orang yang sakit pada hasil pemeriksaan positif atau dinyatakan sakit oleh
prosedur pemeriksaan yang diuji
+ NPP = x 100%
Nilai predik negative (NPN)
+ Proporsi orang tidak sakit diantara hasil pemeriksaan negative oleh prosedur
pemeriksaan yang diuji.
+ NPN = x 100%
Akurasi
+ Proporsi semua hasil pemeriksaan yang benar (true positive dan true negative) pada
semua subjek yang diperiksa
+ Akurasi = x 100%
Likehood ratio (LR)

Rasio perbandingan antara probabilitas hasil uji pemeriksaan oleh pemeriksaan


yang dilakukan uji dengan hasil probabilitas hasil pemeriksaan yang sebaliknya

LR – LR+ dan LR –

LR+ -- perbandingan probabilitas hasil uji pemeriksaan positif pada kelompok


subjek yang sakit dengan hasil uji positif pada kelompok subjek yang tidak
sakit
LR +

+ LR+ =
+ Atau LR+ =
LR-
+ Perbandingan probabilitas hasil uji pemeriksaan yang negative pada kelompok
subjek yang sakit dengan probabilitas hasil uji negative pada kelompok subjek yang
tidak sakit
+ LR- = atau LR- =
Metode analisis diagnostic untuk hasil pengukuran
pemeriksaan prosedur baru yang diuji dengan data
numerik dilakukan dengan Analisa kurva ROC (receiver
operating characteristic)

Analisa ROC Pada pengukuran dengan jenis data numerik, penentuan


nilai titik potong merupakan salah satu tujuan utama pada

dan penelitan diagnostic tersebut

mendapatkan Penentuan nilai titik potong dilakukan dengan melihat


angka-angka pada kurva ROC dari data yang dianalisis
nilai titik potong
baru Kurva ROC menunjukkan besaran nilai-nilai sensitifitas
berbanding 1-spesitifitas.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai