LABORATORIUM
TUJUAN
• Memahami keterbatasan metode pemeriksaan
• Memilih metode pemeriksaan
• Melakukan atau menilai uji diagnostik
• Mengelola laboratorium sederhana
Tujuan Pemeriksaan
Laboratorium
1. Konfirmasi diagnosis
2. Penanganan pasien selanjutnya
3. Prognosis
4. Uji saring penyakit/skrining
5. Monitoring terapi
Konsep Manajemen Kualitas
Laboratorium
1. Quality Planning
2. Quality Control
3. Quality Improvement
QUALITY PLANNING
1. Menentukan siapa pelanggan kita
2. Menentukan kebutuhan konsumen
3. Mengembangkan pemeriksaan tertentu yang dibutuhkan
pelanggan
4. Mengembangkan proses untuk pengembangan produk
5. Mentransfer rencana pengembangan pada tim
pengembangan
QUALITY CONTROL
1. Mengevaluasi tampilan pemeriksaan yg
sebenarnya
2. Membandingkan tampilan saat ini dengan yang
direncanakan
3. Melakukan sesuatu terhadap perbedaan tersebut
QUALITY IMPROVEMENT
1. Memantapkan infrastruktur
2. Identifikasi rancangan perbaikan
3. Menetapkan tim perancang
4. Melengkapi tim dengan pelatihan dan motivasi
untuk mencari penyebab, merangsang perbaikan
dan membuat kontrol untuk meningkatkan
kualitas
Kualitas Peyananan ditentukan oleh :
Akses Kepercayaan
Komunikasi Keperdulian
Kompetensi Rasa aman
Keramahan Teknologi
Kredibilitas Pengertian
PENAMPILAN ANALITIK
Akseptabilitas Metode Analisa
Penilaian Aplikabilitas
Penilaian Reliabilitas
PENAMPILAN ANALITIK
APLIKABILITAS
Keterpakaian metode analisa , dapat / tidaknya metode analisa
dipakai oleh laboratorium.
1. SDM
2. Peralatan
3. Jenis & volume contoh bahan
4. Macam & kemudahan bahan pereaksi
5. Keamanan metoda analisa
6. Kecepatan waktu analisa
7. Biaya pemeriksaan
RELIABILITAS
Keterandalan / kepercayaan hasil analisa.
1. SENSITIVITAS METODE
Kemampuan prosedur analitik untuk mengukur
kadar terkecil dari suatu analit yang masih dapat
dibedakan dari nol.
2. SPESIFISITAS
Kemampuan prosedur analitik untuk mengukur
secara tepat sebuah komponen yang diukur tanpa
adanya gangguan komponen lain.
3. PRESISI / KETELITIAN
Kesesuaian antara hasil2 pada pemeriksaan
berulang :
- dalam satu seri ( within run )
- dari hari ke hari ( between days )
- antar laboratorium
- pada kadar tertentu
- antar pemeriksa
Kesalahan Sistematis :
menyebabkan hasil
terlalu tinggi atau rendah
Ilustrasi Kesalahan
Kesalahan Kasar :
Kehandalan hasil tidak
dapat dipakai
Ilustrasi Kesalahan
Kesalahan Acak :
menyebabkan ketidak
pastian
Ilustrasi Kesalahan
PEMANTAPAN MUTU
FUNGSI MINIMAL
1. Memeriksa kesalahan acak dalam pengukuran
2. Memeriksa kesalahan sistematik dalam pengukuran
3. Mengontrol efek2 matriks pada presisi, akurasi, dan
spesifisitas
4. Mengenali kecenderungan
PEMANTAPAN MUTU
A. INTRA LABORATORIUM / INTERNAL
- Presisi
- Akurasi
SENSITIVITAS DIAGNOSTIK
Prosentasi penderita yang sakit, terdiagnosis secara benar.
PB / ( PB + NP ) X 100 %
SPESIFISITAS DIAGNOSTIK
Prosentasi yang tidak sakit, terdiagnosis secara benar.
NB / ( PP + NB ) X 100 %
YOUDEN INDEKS
Sensitivitas Diagnostik + Spesifisitas Diagnostik
1
BAKU EMAS 100
Merupakan standar untuk pembuktian ada atau tidaknya
penyakit dan merupakan sarana Dx terbaik yang ada.
SKALA PENGUKURAN VARIABEL
- skala nominal dikotom pos – neg ; normal – abnor.
- berbentuk tabel 2 x 2
SKALA PENGUKURAN VARIABEL
- skala nominal dikotom pos – neg ; dan
normal – abnormal
- berbentuk tabel 2 x 2
Penyakit
Ya Tidak Jumlah
Ya PB PP PB + PP
Hasil Uji
Tidak NP NB NP + NB
S 1,0
E B A
N H
0,8
S D
I C F
T 0,6
I
V
0,4
I
T G
A 0,2
S E