1. System rangka
Merupakan suatu sistem bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, da tulang
rawan(kartilago) sebagi tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi.
2. Sendi
Adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari
rangka yang terdiri atas 3 kemlompok besar sendi, yaitu :
3. Osteoporosis
Penipisan abnormal tulang, bisa idiopatik ( belum jelas penyebabnya) dan juga sekunder akibat
penyakit lain.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang
( kepadatan tulang ) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur
kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang yang akan
mengakibatkan penurunan kekuatan tulang yang dalam hal ini adalah pengeroposan tulang,
sehingga mengandung risiko mudah terjadi patah tulang.
Merupakan fraktur yang terjadi antara ujung pemukaan articular caput femur dan regio
intherocamber dimana collum femur nerupakan bagian terlemah dari femur. Ssecara umum
fraktur collum femur merupakan bagian fraktur intracapsular dimana suplai pembuluh darah
arterial ke lokasi fraktur dan caput femur terganggu sehingga menyebabkan penyatuan Kembali
atau union pada fraktur terhambat.
5. Dislokasi
Pergeseran atau perpindahan suatu bagian.
(kamus Dorland)
6. Kerdil
Kerdil (dwarf)
Achondroplastic dwarf
Ateliotic dwarf
Hypophysial dwarf
Laron dwarf
Physiology dwarf
Normal dwarf
Pituitary dwarf
Rachitic dwarf
(kamus Dorland)
7. Anatomis
Berdasarkan kbbi anatomis adalah suatu hal yang bersifat anatomi (ilmu mengenai struktur
organismme hidup.
8. Mikroskopis
Berdasarkan kamus Dorland mikroskopik adalah suatu hal yang beruukuran sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.
Metabolisme tulang dapat terganggu oleh berbagai kondisi, yaitu berkurangnya nestrogen,
berkurangnya asupan kalsium dan vitamin D, berkurangnya stimulasi mekanik pada tulang,
efek samping beberapa jenis obat, minum alkohol, merokok dan sebagainya.
Cidera sering terjadi akibat jatuh (atau pukulan) pada trohanter mayor, atau terpeleset
terutama pada wanita manula pinggulnya terpuntir ke arah ekstensi rotasi.
Dislokasi sendi terjadi ketika permukaan tulang sendi tidak sesuai dengan posisi anatomi.
Dislokasi merupakan keadaan emergensi karena berhubungan dengan kerusakan aliran darah
dan persarafan disekitarnya. Diskolasi umumnya terjadi pada jari dan bahu. Meski demikian,
persendian lain seperti lutut, pinggul, siku tangan, maupun pergelangan kaki juga dapat
mengalami cedera ini. Gejala utama dislokasi biasanya akan terlihat melalui kejanggalan yang
muncul pada 12 bentuk sendi, misalnya muncul benjolan aneh di dekat tempurung atau soket
sendi. Sendi tersebut juga akan mengalami pembengkakan, lebam, terasa sangat sakit, serta
tidak dapat digerakkan (Kementrian Kesehatan, 2014).
11. Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan
menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, dapat menyebabkan
kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian. Penyakit
polio disebabkan oleh virus yang umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi dengan tinja dan virus polio. Sama halnya seperti cacar, polio hanya menjangkiti
manusia. Dalam tubuh manusia, virus polio menjangkiti tenggorokan dan usus. Selain melalui
kotoran, virus polio juga dapat menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat penderitanya
batuk atau bersin. Penderita polio biasanya mengalami gejala seperti