Anda di halaman 1dari 8

Jump 1: Terminologi

1. System rangka
Merupakan suatu sistem bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, da tulang
rawan(kartilago) sebagi tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi.

Sistem rangka terbagi dua, yaitu :

 Rangka aksial ( rangka sumbu tubuh)


 Rangka rangka apendicullar (rangka tambahan)
(anatomi muskuloakeletal, kuntarti skp, mbiomed, universitas Indonesia dan rangka manusia
dan hewan, upi.)

2. Sendi
Adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari
rangka yang terdiri atas 3 kemlompok besar sendi, yaitu :

 Sendi fibrous ( sendi yang tidak dapat bergerak )


 Sendi cartilagineus ( sendi dengan gerakan sedikit)
 Sendi synovial ( sendi yang banyak bergerak)
Di dalam Sendi terbagi menjadi dua kavitas yaitu:
 kavitas superior yang terletak antara fossa mandibula dan permukaan superior diskus
 kavitas inferior yang terletak antara kondilus mandibula dan permukaan inferior diskus.

(uny.ac.id, dan novyan Abraham ning, ending syamsudin, dan fathurachman,


jurnal ugm.ac.id)

3. Osteoporosis
Penipisan abnormal tulang, bisa idiopatik ( belum jelas penyebabnya) dan juga sekunder akibat
penyakit lain.

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang
( kepadatan tulang ) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur
kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang yang akan
mengakibatkan penurunan kekuatan tulang yang dalam hal ini adalah pengeroposan tulang,
sehingga mengandung risiko mudah terjadi patah tulang.

(kamus Dorland, dan infodatin kemenkes)


4. Fraktur Collum Femoris
Fraktur : pemecahan suatu bagian khususnya tulang ( patah )

Collum : leher, atau bagian yang seperti leher

Femoris : tulang paha

Merupakan fraktur yang terjadi antara ujung pemukaan articular caput femur dan regio
intherocamber dimana collum femur nerupakan bagian terlemah dari femur. Ssecara umum
fraktur collum femur merupakan bagian fraktur intracapsular dimana suplai pembuluh darah
arterial ke lokasi fraktur dan caput femur terganggu sehingga menyebabkan penyatuan Kembali
atau union pada fraktur terhambat.

(kamus Dorland, reinardo dafor perwiraputra, 2017, undip)

5. Dislokasi
Pergeseran atau perpindahan suatu bagian.

Terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

Complete dislocation,compound dislocation, congenital dislocation, pathologic dislocation,


simple dislocation, dan subspinous dislocation.

(kamus Dorland)

6. Kerdil
Kerdil (dwarf)

Adalah orang pendek secara abnormal. Memiliki beberapa jenis seperti

Achondroplastic dwarf

Ateliotic dwarf

Hypophysial dwarf

Laron dwarf

Physiology dwarf

Normal dwarf

Pituitary dwarf

Rachitic dwarf

(kamus Dorland)
7. Anatomis
Berdasarkan kbbi anatomis adalah suatu hal yang bersifat anatomi (ilmu mengenai struktur
organismme hidup.

8. Mikroskopis
Berdasarkan kamus Dorland mikroskopik adalah suatu hal yang beruukuran sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.

Berkenaan dengan atau terkait dengan mikroskop atau mikroskopi.

Jump 2: Rumusan Masalah

1. Apa saja proses,penyebab, dan dampak osteoporosis?


Penyebab osteoporosis adalah adanya gangguan pada metabolisme tulang. Pada keadaan
normal, sel-sel tulang, yaitu sel pembangun (osteoblas) dan sel pembongkar (osteoklas)
bekerja silih berganti, saling mengisi, seimbang, sehingga tulang terjadi utuh. Apabila kerja
osteoklas melebihi kerja osteoblas,
Dampaknya maka kepadatan tulang menjadi kurang dan akhirnya keropos.

Metabolisme tulang dapat terganggu oleh berbagai kondisi, yaitu berkurangnya nestrogen,
berkurangnya asupan kalsium dan vitamin D, berkurangnya stimulasi mekanik pada tulang,
efek samping beberapa jenis obat, minum alkohol, merokok dan sebagainya.

Faktor-Faktor Risiko Osteoporosis


Faktor risiko osteoporosis terbagi menjadi 2:
Faktor risiko yang dapat diubah
 Kurang aktivitas fisik
Malas bergerak atau olahraga akan menghambat proses osteoblasnya (proses pembentukan
massa tulang). Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak
dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.
 Asupan kalsium rendah
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil
kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang :
 Kekurangan protein
 Kekurangan paparan sinar matahari
 Kurang asupan vitamin D
 Konsumsi minuman tinggi kafein dan tinggi alkohol
Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh
dan rusak. Hal ini disebabkan kafein dan alkohol menghambat proses pembentukan massa
tulang (osteoblas) karena kafein dan alkohol bersifat toksin bagi tubuh. Akibatnya, kalsium
untuk membentuk tulang terbuang bersama dengan air seni.
 Kebiasaan merokok
Ternyata rokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat rentan
terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang.
Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam
tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses
pelapukan
 Hormon estrogen rendah
Meminum beberapa jenis obat (misal: golongan steroid)
Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan
alergi ternyata
menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan
mengurangi
massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin
dan antikejang
juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum mengkonsumsi
obat jenis ini
agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang

Faktor risiko yang tidak dapat diubah


 Riwayat keluarga
 Jenis kelamin perempuan
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini di sebabkan pengaruh hormon
estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita
pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun. Pada wanita hamil juga
sangat berisiko, karena proses pembentukan janin membutuhkan banyak kalsium.
 Usia
seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun, Pada usia 75-85
memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular
karena proses
nuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid m
 Ras Asia dan Kaukasia
Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko
terbesar. Hal ini di sebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salah satu
alasannya adalah 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan, Pria dan
wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.
 Menopause
 Ukuran badan
(infodatin kemenkes )
2. bagaimana proses,penyebab,dan dampak fraktur collum femoris?
Secara umum fraktur collum femur merupakan fraktur intrakapsular dimana suplai
pembuluh darah arterial ke lokasi fraktur dan caput femur terganggu dan dapat
menghambat proses penyembuhan. Aliran darah yang terganggu dapat meningkatkan
risiko nonunion pada lokasi fraktur dan memungkinkan terjadinya nekrosis avaskular
pada caput femur.
Penyebab

Cidera sering terjadi akibat jatuh (atau pukulan) pada trohanter mayor, atau terpeleset
terutama pada wanita manula pinggulnya terpuntir ke arah ekstensi rotasi.

Gejala dan Keluhan

Riwayat jatuh, yang diikuti nyeri pinggul.


Tungkai pasien terletak pada posisi eksternal rotasi dan kaki tampak pendek.
Kadang pasien tidak bisa berdiri.
(eprints undip, dan rs siaga raya.com)

3. bagaimana proses,penyebab, dan dampak dislokasi pada sendi?


Dislokasi sendi terjadi ketika permukaan tulang sendi tidak sesuai dengan posisi anatomi.
Dislokasi merupakan keadaan emergensi karena berhubungan dengan kerusakan aliran
darah dan persarafan disekitarnya. Diskolasi umumnya terjadi pada jari dan bahu. Meski
demikian, persendian lain seperti lutut, pinggul, siku tangan, maupun pergelangan kaki juga
dapat mengalami cedera ini.
Gejala utama dislokasi biasanya akan terlihat melalui kejanggalan yang muncul pada 12
bentuk sendi, misalnya muncul benjolan aneh di dekat tempurung atau soket sendi. Sendi
tersebut juga akan mengalami pembengkakan, lebam, terasa sangat sakit, serta tidak dapat
digerakkan (Kementrian Kesehatan, 2014).
(eprints uny)

4. Apa saja penyebab,proses, dan dampak pada kekerdilan seseroang?


Dwarfisme adalah org yang pendek secara abnormal.
Hal ini bisa di sebabkan kelainan genetic, kurang gizi, serta pengaruh hormone.
Dampak yang diberikan ialah kesulitan dalam beraktivitas, kecacatan, mengidap penyakit
tertentu, dan kondisi tubuhnya abnormal.
(kamus dorland)
6. Apa saja kelainan yang dapat timbul pada rangka dan sendi?

1. Fraktur Tertutup Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang,


tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik yang bersifat total maupun
parsial. Fraktur tertutup adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai
hubungan dengan dunia luar sehingga pada fraktur tertutup tidak terdapat
luka luar. Fraktur tertutup biasanya terjadi pada pasien yang memiliki
riwayat trauma seperti terjatuh atau pernah mengalami kecelakaan. Biasanya
gejala yang dikeluhkan pasien adalah nyeri pada tulang dan sulit digerakkan
serta terjadi pembengkakan (Kementrian Kesehatan, 2014).

2. Fraktur Terbuka Fraktur terbuka adalah suatu fraktur dimana terjadi


hubungan dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga ada kemungkinan
terjadi kontaminasi bakteri yang dapat menimbul komplikasi berupa infeksi.
Pada fraktur terbuka biasanya juga ikut terjadi pendarahan, tulang yang
patah juga ikut terlihat menonjol keluar dari permukaan kulit, namun tidak
semua fraktur terbuka membuat tulang terihat menonjol keluar (Faswita
Wirda, 2016). 8

3. Osteoporosis Osteoporosis adalah kelainan dimana terdapat reduksi atau


penurunan massa total tulang. Kecepatan resorbsi tulang lebih cepat dari
pembentukan tulang. Tulang menjadi keropos seara progresif, rapuh, mudah
patah. Biasanya Osteoporosis terjadi pada orang yang berusia diatas 35
tahun dan resiko wannita terserang osteoporosis lebih tinggi daripada pria
(Kanis John A, 1994). Faktor resiko terserang Osteoporosis antara lain
adalah wanita menopause, gaya hidup yang tidak baik seperti merokok,
konsumsi kafein, konsumsi alkohol, dan kurang aktivitas fisik (Guide W.,
2017). Gejala pada osteoporosis biasanya antara lain: sakit punggung yang
berkelanjutan dalam jangka panjang, dan postur tubuh menjadi bungkuk
(Faqih Ruhyanudin, 2011)...
4. Osteoartritis Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi Pasien sering datang berobat pada saat sudah ada deformitas
sendi yang bersifat permanen. Secara simtomatis penyakit sendi degeneratif
terjadi pada usia 50-70, diantara yang menderita termuda ialah pada usia 20
tahun (Kementrian Kesehatan, 2014). Faktor utama yang dihubungkan
dengan kejadian OA adalah penuaan, trauma sebelumnya, kecenderungan
genetik, dan obesitas (Lukman Zulkifli Amin, 2015). Ada dua jenis
osteoarthritis, yang primer penyebab belum diketahui, yang sekunder akibat
trauma, infeksi, atau pernah terjadi fraktur. Gejala yang dikeluhkan pasien
osteoarthritis biasanya nyeri pada persendian yang bergerak, terutama sendi
penerima beban (panggul-lutut), dan persendian tangan tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa sendi-sendi yang lain juga dapat terserang. Gejala 9
osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan-lahan dan semakin
parah seiring waktu. Tingkat keparahan gejala penyakit ini dapat berbeda-
beda pada tiap penderita serta lokasi sendi yang diserang (Kementrian
Kesehatan, 2014).

5. Osteomielitis Osteomielitis adalah suatu bentuk infeksi tulang yang


menyebabkan kerusakan dan pembentukan tulang baru. Ada beberapa
mekanisme infeksi yang dapat menyebabkan osteomielitis antara lain:
infeksi (misalnya. setelah trauma, operasi, atau penyisipan sendi prostetik),
insufisiensi vaskular (misal pada diabetes mellitus atau gangguan pembuluh
darah perifer), dan penyebaran hematogen dari infeksi, misalnya
diosteomielitis vertebral pada anak-anak (Gunawan, 2010). Penyebab utama
osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat
menginfeksi tulang melalui aliran darah. Sebenarnya bakteri Staphylococcus
adalah bakteri yang jarang menyebabkan masalah kesehatan dan umum
terdapat di kulit, namun bakteri ini dapat berbalik menyerang ketika sistem
kekebalan tubuh sedang lemah. Kebanyakan osteomielitis terjadi pada orang
orang yang berusia di atas 60 tahun. Biasanya pada wanita terjadi diatas usia
50 tahun atau menopouse. Kegemukan/ obesitas juga memiliki resiko yang
besar terserang osteomielitis. (Faqih Ruhyanudin, 2011). 10
6. Polimialgia Reumatik Polymyalgia rheumatica (PMR) adalah suatu
sindrom klinis dengan etiologi yang tidak diketahui yang mempengaruhi
individu usia lanjut. Polymyalgia biasanya terjadi pada orang orang lanjut
usia dan lebih sering terjadi pada wanita. Gejala-gejala yang dialami pasien
biasanya nyeri dan kekakuan leher, bahu dan pinggul. Kekakuan pada pasien
biasanya akan menyebabkan pasien mengalami kesulitan bangkit dari kursi,
berbalik di tempat tidur, atau mengangkat tangan mereka di atas bahu tinggi.
Kekakuan terjadi setelah periode istirahat (fenomena gel) serta kekakuan
pada pagi hari lebih dari 1 jam biasanya terjadi. Pasien juga mungkin
menggambarkan sendi distal bengkak, pembengkakan tungkai. Carpal tunnel
syndrome dapat terjadi pada beberapa pasien. Kebanyakan pasien selalu
lebih tua dari 50 tahun dan biasanya lebih tua dari 65 tahun (Carlos Alvarani
M.D., 2002).
7. Dislokasi Sendi

Dislokasi sendi terjadi ketika permukaan tulang sendi tidak sesuai dengan posisi anatomi.
Dislokasi merupakan keadaan emergensi karena berhubungan dengan kerusakan aliran darah
dan persarafan disekitarnya. Diskolasi umumnya terjadi pada jari dan bahu. Meski demikian,
persendian lain seperti lutut, pinggul, siku tangan, maupun pergelangan kaki juga dapat
mengalami cedera ini. Gejala utama dislokasi biasanya akan terlihat melalui kejanggalan yang
muncul pada 12 bentuk sendi, misalnya muncul benjolan aneh di dekat tempurung atau soket
sendi. Sendi tersebut juga akan mengalami pembengkakan, lebam, terasa sangat sakit, serta
tidak dapat digerakkan (Kementrian Kesehatan, 2014).

11. Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan
menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, dapat menyebabkan
kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian. Penyakit
polio disebabkan oleh virus yang umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi dengan tinja dan virus polio. Sama halnya seperti cacar, polio hanya menjangkiti
manusia. Dalam tubuh manusia, virus polio menjangkiti tenggorokan dan usus. Selain melalui
kotoran, virus polio juga dapat menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat penderitanya
batuk atau bersin. Penderita polio biasanya mengalami gejala seperti

(eprints uny 2011)

Anda mungkin juga menyukai