Anda di halaman 1dari 27

ANEMIA GIZI BESI

(DEFISIENSI Fe)
DEFENISI ANEMIA
“Kadar Hb dalam darah kurang dari normal &
merupakan manifestasi akhir dari defisiensi
zat besi”
90 % anemia  defisiensi Fe
Defisiensi Fe juga dapat dikaitkan dengan
defisiensi as. folat (kehamilan)
Defisiensi Fe atau as. folat  ANEMIA GIZI
KADAR HEMOGLOBIN YANG MENUNJUKKAN ANEMIA

KELOMPOK USIA/JENIS KADAR HEMOGLOBIN


KELAMIN (g/dl)
Anak usia 6 bulan – 5 tahun < 11
Anak usia 6 tahun – 14 tahun < 12
Laki –laki dewasa < 13
Wanita dewasa ( tidak hamil ) < 12
Wanita dewasa ( hamil ) < 11
BATASAN

Batasan Anemia Menurut WHO


Hb (gr/dl)
Anak prasekolah 11
Anak sekolah 12
Laki-laki dewasa 13
Perempuan dewasa 12
Bumil 11
Busui 3 bulan post partus 12
KLASIFIKASI PREVALENSI

Klasifikasi Anemia Menurut WHO :


< 15 % : rendah, bukan masalah
15 – 40 % : sedang, masalah ringan –
sedang
> 40 % : tinggi, masalah berat
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Anemia :
Dunia : 700 – 800 ribu jiwa
Anak prasekolah : 55,5 %
Anak sekolah : 24 – 35 %
Remaja putri : 57,1 %
WUS : 39,1 %
Bumil : 50,9 %
Busui : 45,1 %
Laki-laki dewasa : 20 – 30 %
EPIDEMIOLOGI
(SKRT 1995), 10-14 tahun di Bogor sebesar 57,1%
(Permaesih 1988) remaja putri di Bogor 44%.
(Saidin 2002 & Lestari 1996) remaja putri di Bandung
40-41%.
(UNICEF 2001) remaja putri di Bogor, Tangerang dan
Kupang 4,17%.
(SKRT 2001) remaja putri 10-19 tahun 30%.
(Dinkes Kab. Tangerang 2001) anak SD daerah pantai
23,58%
MASALAH ANEMIA DI INDONESIA

ANEMIA

KURANG FOLAT, KURANG ZAT BESI


VIT. B12 (90%)

Perdarahan,
Infeksi, Faktor Makanan
parasit (>50%)

Kualitas rendah
Kuantitas rendah (high inhibitor,
low enhancer
JENIS-JENIS ANEMIA
Anemia Non-Gizi
Perdarahan (luka, kecelakaan)
Menstruasi
Penyakit genetik : thalassemia, hemofilia
JENIS-JENIS ANEMIA
Anemia Gizi
Anemia gizi besi (micrositik hypocromic)
Anemia gizi vit. E
Anemia gizi asam folat
(megaloblastik/makrositik)
Anemia gizi vit. B12 (pernisiosa)
Anemia gizi vit. B6 (siderotik)
FAKTOR PANGAN

PROTEIN Fe

VIT B Zn VIT A Cu VIT B12 INHIBITOR


KOMPLEKS

TRANSFERIN SIMPANAN TDK PENYERAPAN


HEME SYNTHESIS
DIGUNAKAN

ANEMIA ERYTROPOISIS

GENETIK PERDARAHAN INF PARASIT GAGAL GINJAL

FAKTOR NON PANGAN


ANEMIA DEFISIENSI Fe (BESI)
TANDA-TANDA DEFISIENSI BESI
Gambaran laboratorik
– kadar ferritin plasma menurun
– saturasi transferin menurun
– kadar sirkulasi transferin
meningkat
– kadar Fe dalam serum rendah
– protoporpirin eritrosit bebas
meningkat
TANDA-TANDA DEFISIENSI BESI
– kadar hemoglobin menurun
– bone marrow smear: besi yang
tercat sedikit atau sama sekali
tidak ada
Gambaran klinik
– orang menjadi malas, lesu,
mengantuk, aktivitas rendah
PENILAIAN STATUS Fe

Dilakukan dengan:
– Penentuan kadar hemoglobin
– Penentuan kadar hematokrit
– Penentuan kadar Fe dalam serum (normal 65
- 75 g/ml)
– Penentuan kapasitas ikat Fe tidak jenuh
(Normal 250 - 410 g/ml)
Lanjutan penilaian Status Fe

• Penentuan kadar ferritin dalam serum (normal laki-


laki 10 - 150 ng/ml, perempuan 20 - 300 ng/ml)
• Penentuan kadar reseptor transferin dalam serum
(Normal 3 - 8 g/ml, kadar > 8 g/ml kemungkinan
pasien menderita talasemia, anemia megaloblastik,
atau hemolitika. Defisiensi Fe: ± 18 g/ml
BEBERAPA FAKTOR PENYEBABNYA:

Asupan Fe dalam makanan rendah


% banyaknya Fe yang terabsorbsi
Adanya inhibitor Fe : fitat, oksalat, tannin
Adanya parasit dalam tubuh
Diare
Kehilangan banyak darah
Lanjutan penyebab defisiensi
* Tergantung dari penyebabnya
– kalau penyakit : disembuhkan dulu
penyakitnya dengan ditambah
suplementasi Fe + vit. C
– kalau malnutrisi: pola makannya
diubah
– kalau kurang zat gizi: diberi suple-
mentasi Fe + Vit. C dan nutrien
yang lain
SUMBER ZAT BESI
JENIS Fe SUMBER
Dari makanan :
Fe Heme Daging, ikan, unggas & hasil olahannya.
Fe Nonheme Sayuran, biji-bijian, umbi-umbian & kacang-
kacangan
Eksogen :
Fe fortifikasi Berbagai campuran Fe yang digunakan bervariasi
dalam potensi penyediaannya. Persediaan dari
fraksi yang dapat larut oleh komposisi makanan

Tanah, debu, air, panci besi, dll


Fe cemaran
FAKTOR-FAKTOR MAKANAN
1. Faktor-faktor yang memacu penyerapan zat besi
bukan hem
- Asam Askorbat (vitamin C)
- Daging, unggas, ikan dan makanan laut yang lain
- pH rendah (misalnya asam laktat)
2. Faktor-faktor yang menghambat penyerapan zat
besi non hem
- Fitat
- Polifenol, termasuk tannin
Bioavailabilitas Relatif Zat Besi Nonheme
dalam Beberapa Jenis Makanan
Jenis Makanan Rendah Sedang Tinggi
Sereal Gandum Tepung Jagung
Beras Tepung Putih
Tepung Terigu
Buah-buahan Apel Blewah Jambu Biji
Alpukat Mangga Lemon
Pisang Nenas Jeruk Manis
Anggur Pepaya
Pir Tomat

Sayuran Terung Wortel\ Brokoli


Polong-polongan Kentang Kembang Kol
Tepung Kedelai Kol, Labu
Minuman Teh, Kopi Anggur Merah Anggur Putih

Kacang-kacangan Kacang Tanah


Kenari

Protein Hewani Keju, Telur, Susu Ikan, Daging,


Unggas
KEBUTUHAN Fe

Jumlah Fe yang direkomendasikan


dipengaruhi oleh :

Umur
Kebutuhan fisiologis
Persediaan Fe dalam tubuh
AKIBAT DEFISIENSI BESI
Bayi dan Anak
Gangguan perkembangan motorik dan
koordinasi
Gangguan perkembangan bahasa dan kemajuan
belajar
Pengaruh pada psikologis dan kemampuan
belajar
Penurunan aktivitas fisik
AKIBAT DEFISIENSI BESI

Orang Dewasa Pria dan Wanita


Penurunan kerja fisik dan daya pendapatan
Penurunan terhadap daya tahan terhadap
keletihan
AKIBAT DEFISIENSI BESI
Wanita Hamil
Peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu
Peningkatan angka kesakitan dan kematian janin
Peningkatan risiko bayi BLR
PROGRAM PENANGGULAGAN

Suplementasi (tablet/sirup)
Fortifikasi
Diversifikasi makanan
ASI ekslusif (child care)
KIE
Obat cacing
Multiple suplemen / fortification
DIAGNOSA KOMUNITAS &
PROGRAM INTERVENSI
Individu Populasi
klinik - ringan
laboratorium - sedang
evaluasi diet - berat

PENDIDIKAN
SUPLEMEN Fe PENAGGULANGAN
PENYAKIT INFEKSI
FORTIFIKASI & PARASIT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai