Anda di halaman 1dari 29

ANEMIA DEFISIENSI BESI

VANNY SCARLETT VALENTINE

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU FARMASI


FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N S / R S U D D R
MOEWARDI
SU R AK ARTA
2015
PENDAHULUAN

diderita oleh bayi, anak-anak, dewasa


negara maju dan Kebutuhan meningkat pada bayi, remaja,
berkembang wanita hamil, menyusui serta wanita
menstruasi

Hemoglobin merupakan unsur yang sangat


vital bagi tubuh manusia
Dampak dari anemia Besi: bagian dari molekul Hemoglobin,
defisiensi besi ini dengan berkurangnya besi  sintesa
sangat luas hemoglobin akan berkurang 
mengakibatkan kadar hemoglobin akan
turun.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Anemia defisiensi besi


Anemia defisiensi besi adalah
merupakan tahap defisiensi
anemia yang timbul akibat
besi yang paling parah, yang
berkurangnya penyediaan besi
ditandai oleh penurunan
untuk eritropoesis, karena
cadangan besi, konsentrasi
cadangan besi kosong
besi serum, dan saturasi
(depleted iron store) yang pada
transferin yang rendah, dan
akhirnya mengakibatkan
konsentrasi hemoglobin atau
pembentukan hemoglobin
nilai hematokrit yang
berkurang
menurun
EPIDEMIOLOGI

Database WHO untuk anemia 1993-2005 :


1,62 miliar

prevalensi 293 juta anak-anak usia


presekolah

56 juta wanita hamil

468 juta wanita yang tidak hamil.


ETIOLOGI

Fisiologis: Patologis:

Perdarahan saluran makan


Menstruasi
cacing tambang

telangiektasis herediter

Kehamilan, pada kehamilan perdarahan traktus


aterm, sekitar 900 mg zat gastrourinarius
besi hilang dari ibu kepada
fetus, plasenta dan
perdarahan pada waktu
partus. perdarahan paru akibat
bronkiektasis atau
hemosiderosis paru idiopatik.
FAKTOR RISIKO

Wanita menstruasi

Wanita menyusui/hamil

Bayi, anak-anak dan remaja yang merupakan


masa pertumbuhan yang cepat

Orang yang jarang makan daging dan telur


selama bertahun-tahun.

Menderita penyakit maag.

Penggunaan aspirin jangka panjang

Colon cancer

Vegetarian
PATOGENESIS
•berkurangnya cadangan besi atau tidak adanya cadangan besi.
•Hemoglobin dan fungsi protein besi lainnya masih normal
iron •peningkatan absorpsi besi non heme
depletion/stora
ge iron •Feritin serum menurun
deficiency

•suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang eritropoisis


iron deficient •nilai besi serum menurun dan saturasi transferin menurun
erythropoietin/i •total iron binding capacity (TIBC) meningkat
ron •free erythrocyte porphyrin (FEP) meningkat.
limited erythro
poiesis

•besi yang menuju eritroid sumsum tulang tidak cukup sehingga


menyebabkan penurunan kadar Hb
• gambaran darah tepi didapatkan mikrositosis dan hipokromik
yang progresif
iron deficiency
anemia •terjadi perubahan epitel terutama pada anemia defisiensi besi yang
lebih lanjut.
Hemoglobin Tahap I Tahap II Tahap III
(menurun jelas)
(Normal) (sedikit menurun)
Mikrositik hipokrom

Cadangan <100 0 0
besi (mg)
Fe serum Normal <60 <40
(ug/dl)
TIBC 360-390 >390 >410
(ug/dl)
Saturasi 20-30 <15 <10
transferin
(%)
Feritin <20 <12 <12
serum
(ug/dl)
Sideroblas 40-60 <10 <10
(%)
FEP (ug/dl >30 >100 >200
eritrosit)
MCV Normal Normal Menurun
GEJALA KLINIS

Gejala Gejala
Umum Khas

badan
Koilonychia
lemah

Atrofi papil
lesu
lidah

Stomatitis
cepat lelah angularis
(cheilosis)

mata
berkunang- Disfagia
kunang

telinga
mendenging
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Eritropoisis
Penurunan
kekurangan zat
cadangan zat besi
besi

Kadar serum
ferritin yang
Anemia defisiensi rendah,
besi yang Peningkatan
mencolok serum transferrin
receptor
concentration
DIAGNOSIS

Kriteria diagnosis ADB menurut WHO :


- Kadar Hb kurang dari normal sesuai
usia.
- Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata
<31%
- Kadar Fe serum <50
- Saturasi transferin (ST) <15%
PENATALAKSANAAN

Prinsip penatalaksnaan ADB adalah mengetahui faktor


penyebab dan mengatasinya serta memberikan terapi
penggantian dengan preparat besi.

1. Preparat besi peroral (dikombinasi Vitamin C

2. Preparat besi parenteral


3. Transfusi darah
PROGNOSIS
Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya
karena kekurangan besi saja dan diketahui
penyebabnya serta kemudian dilakukan
penanganan yang adekuat. Gejala anemia dan
manifestasi klinis lainnya akan membaik dengan
pemberian preparat besi.
IDENTITAS PASIEN
Nama • Ny.Y

Umur • 31 tahun

Jenis Kelamin • Perempuan

Status Perkawinan • Menikah

Agama • Islam

Pekerjaan • Ibu rumah tangga

Alamat • Tipes, Serengan, Surakarta

Berat badan • 60 Kg

Tinggi Badan • 155 Cm

Usia Kehamilan • 12 Minggu

Suku • Jawa
Keluhan utama •Badan lemas

• Datang Seorang G2P1A0, umur 31


tahun, datang dengan keluhan badan
terasa lemas. Badan lemas dirasakan
terus menerus disertai mata sering
berkunang-kunang. Pasien merasakan
badannya semakin lemas setelah
RPS melakukan aktivitas ringan hingga
sedang, pasien juga sering merasakan
mata berkunang-kunang jika berdiri
agak lama atau jika berubah posisi
dari duduk ke berdiri.
• Mual (+), muntah (-), Perut kenceng-
kenceng (-)
• Riwayat sesak nafas : Disangkal
• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal

RPD • Riwayat DM
• Riwayat Asma
• Riwayat Alergi Obat/makanan
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
• Riwayat Minum Obat Selama Hamil : Disangkal
• Riwayat Operasi : Disangkal

• Riwayat Mondok : Disangkal


• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal

RPK • Riwayat DM
• Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
• Riwayat Alergi Obat/ makanan : Disangkal
• Baik
Riwayat Fertilitas

• Baik.
Riwayat Obstetri • Anak I : Laki-laki, 5 tahun,
BBL : 3000gram, spontan

• Menarche : 12 tahun
Riwayat Haid • Lama : 5 hari
• Siklus : 28 hari

• Menikah 1 kali, dengan suami


Riwayat Perkawinan sekarang selama 7 tahun.

Riwayat Keluarga • KB suntik


Berencana
Keadaan Umum • kompos mentis, kesan sakit ringan gizi kesan cukup

Berat badan • 60 kg

Tinggi badan • 155 cm

Tekanan Darah • 120/80 mmHg

Nadi • 84x/menit, regular, isi dan tegangan cukup , simetris

Laju Pernapasan • 20 x/menit, kussmaul (-)

Suhu • 37 0C per axiller


CA : (-/-), SI: (-/-), JVP
oedem palpebrae (-/-) Normal R+3

batas jantung normal


Bunyi jantung I/II normal
Limfonodi
tidak membesar

SDV : (+/+)
Hepar tidak teraba, ST : (-/-)
nyeri tekan (-), supel, bruit
(-)
Lien
Tidak Membesar
DD// DP, BU (+) N
Pekak alih (-)
NT(-)
Timpani pada derah Ikterik (-)
di bawah proc Spoon nail (-)
.xiphoideus, Kuku pucat (-)
redup pada daerah uterus A.d Oed.
- - - -
- - - -

PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN STATUS OBSTETRI
Inspeksi
Kepala : Mesocephal
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Wajah : kloasma gravidarum (+)
Leher : Pembesaran kelenjar tyroid (-), JVP tidak meningkat
Thorax : Glandula mammae hipertrofi (+), aerola mammae hiperpigmentasi (+)
Abdomen : Striae gravidarum (+), linea nigra (+), dinding perut lebih tinggi dari dada.
Genital : lendir darah (+), air ketuban (+)
Palpasi
Abdomen : Supel, Nyeri tekan (-), Janin sulit di evaluasi.

Pemeriksaan dalam :
VT : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium Darah tanggal 2 April 2015
 Hemoglobin : 9,4 gr/dl
 Hematokrit : 31,8 %
 Eritrosit : 4,1 x 106/uL
 Leukosit : 9,2 x 103/uL
 Trombosit : 299 x 103/uL
 Golongan Darah :B
 Bleeding Time : 1 menit 45 detik
 Clotting Time : 4 menit
 GDS : 88 mg/dL
 Ureum : 23 mg/dL
 Creatinin : 0,6 mg/dL
 Proteinuria (Ewitz) : (-)
 Na : 150 mmol/L
 K : 4,1 mmol/L
 Ca : 1,1 mmol/L
 MCV : 75,7 uk/fl
 MCH : 21 mg/pg
 MCHC : 28,3 %
• Anemia defisiensi besi
DIAGNOSIS

• Memperbaiki etiologi yang


menjadi dasar terjadinya
TUJUAN anemia (mengembalikan
substrat yang dibutuhkan
TERAPI dalam produksi eritrosit)
• Meningkatkan Hemoglobin
hingga angka 12 gr/dl

• Ad vitam : bonam
PROGNOSIS • Ad sanam
• Ad fungsionam
: bonam
: bonam
TERAPI

R/ Ferro Sulfat tab mg 200 No XL


∫ 3 dd tab I

R/ Vitamin C tab mg 100 No. XXI


∫ 3 dd tab I
Pro : Ny. Y (31 th)
PEMBAHASAN OBAT

Ferro Sulfat
Bersifat sangat merangsang
Ferro Sulfat merupakan preparat karena reaksi asamnya dan
yang terbaik, dengan dosis 3 x 200 lebih sering menimbulkan
mg, diberikan saat perut kosong mual dan muntah. Efek
[sebelum makan] . samping ini dapat dikurangi
Dosis umum antara 100-200 mg Fe dengan menggunakan tablet
sehari. Sedangkan kandungan Fe slow release atau juga
nya adalah 30 %, daya serap tubuh
pada pemberian Fe per oral hanya dengan meminumnya
10-30%. sebagai larutan sesudah
makan.

Resiko over dosis dan keracunan umumnya


tidak ada, karenan resorpsi dalam usus
tergantung dari kebutuhan yang diatur oleh
suatu mekanisme kontrol.
Waktu pemberian besi peroral ini
harus cukup lama yaitu untuk
memulihkan cadangan besi tubuh
kalau tidak, maka anemia sering
kambuh lagi.

Berhasilnya terapi besi peroral ini menyebabkan retikulositosis


yang cepat dalam waktu kira-kira satu minggu dan perbaikan
kadar hemoglobin yang berarti dalam waktu 2-4 minggu,
dimana akan terjadi perbaikan anemia yang sempurna dalam
waktu 1-3 bulan. Hal ini bukan berarti terapi dihentikan tetapi
terapi harus dilanjutkan sampai 6 bulan untuk mengisi
cadangan besi tubuh.
VITAMIN C

Vitamin C mempunyai
fungsi di dalam tubuh,
sebagai koenzim atau
kofaktor.

Asam askorbat adalah bahan yang kuat kemampuan


reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam
reaksi-reaksi hidroksilasi.

Fungsi vitamin C pada pengobatan anemia defisiensi


besi adalah untuk meningkatkan absrobsi besi.
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus
halus sehingga mudah diabsorpsi.
Vitamin C berperan dalam
memindahkan besi dari transferin di
dalam plasma ke feritin hati. Vitamin C Sediaan vitamin C
juga membantu absorpsi kalsium tablet ialah 50 mg,
dengan menjaga agar kalsium berada tablet 100 mg.
dalam bentuk larutan.

Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang


sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila
diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem
meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C.
PENUTUP

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat


berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena
cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada
akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin
berkurang.

Prinsip pengobatan anemia defisiensi besi adalah


memperbaiki etiologi yang menjadi dasar terjadinya
anemia (mengembalikan substrat yang dibutuhkan
dalam produksi eritrosit) dan meningkatkan
Hemoglobin hingga angka 12 gr/dl.

Apabila terjadi anemia defisiensi besi maka segera


obati dengan menggunakan preparat besi dan dicari
kausanya serta pengobatan terhadap kausa ini harus
juga dilakukan. Dengan pengobatan yang tepat dan
adekuat maka anemia defisiensi besi ini dapat
disembuhkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai