Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Oleh :
Abetius Wenda (0110840113)

Pembimbing:
dr. Daniel H. Usmany, Sp.OG
BAB I
PENDAHULUAN
Penyebab Tidak
Langsung Anemia
Lain
Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin (Hb) darah kurang dari normal.
Hb <11gr/dL atau Hct <33%

Anemia merupakan penyebab penting yang


melatarbelakangi kejadian morbiditas dan mortalitas,
yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan pada waktu
melahirkan atau nifas sebagai akibat dari komplikasi
kehamilan.

Di samping pengaruhnya kepada kematian dan


perdarahan, anemia pada saat hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin, berat bayi lahir
rendah, dan peningkatan kematian perinatal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Anemia : penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga


tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer (penurunan oxygen carrying
capacity), ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count).

Hemoglobin ( Hb ) yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi


menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen diperlukan tubuh
untuk bahan bakar proses metabolisme.

Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan ibu hamil apabila


pada Trimester I & III kadar Hb < 11 gr/dl dan pada Trimester II
kadar Hb < 10, 5 gr/dl dalam darah.
EPIDEMIOLOGI

WHO : 40% kematian ibu di negara


berkembang berkaitan dengan anemia
disebabkan oleh defisiensi zat besi

Indonesia : kematian ibu disebabkan


anemia 63,5%

Defisiensi gizi memegang peranan penting timbulnya anemia



Anemia dalam kehamilan di negara berkembang > negara maju
ETIOLOGI
• Anemia defisiensi besi
• Anemia karena kehilangan darah secara
akut
Didapatkan • Anemia karena inflamasi atau
keganasan
• Anemia megaloblastik
• Anemia hemolitik
• Anemia aplastik

• Thalasemia

Herediter • Hemoglobinopati lain


• Hemoglobinopati sickle cell
• Anemia hemolitik herediter

Anemia dalam kehamilan (sering): Anemia defisiensi besi dan anemia megaloblatik
PATOFISIOLOGI
Perubahan fisiologis dalam
kehamilan mengakibatkan Adanya peningkatan volume
peningkatan volume cairan darah pada kehamilan
dan sel darah merah meningkatkan kebutuhan zat
(eritrosit) serta penurunan besi
zat gizi mikro

Terjadi hemodelusi dimana


Kebutuhan zat besi semakin
terjadi peningkatan volume
meningkat untuk
plasma dalam proporsi yang
mengimbangi peningkatan
lebih besar dibandingkan
produksi eritrosit
peningkatan eritrosit
PATOFISIOLOGI (lanjutan)

Hemodelusi berfungsi: agar suplai darah untuk pembesaran


uterus terpenuhi, melindungi ibu dan janin dari efek negatif
penurunan venous return saat terlentang, melindungi ibu
dari efek negatif kehilangan darah saat proses melahirkan

Sebagai kompensasi dalam kehamilan: meringankan beban


jantung yang meningkat saat hamil dan mempertahankan
sirkulasi dalam keadaan stabil/normal
MANIFESTASI KLINIS
• Pucat • Lemah
• Cepat lelah • Lesu
Ringan • Anoreksia • Sesak

• Lemah dan lesu • Sesak


• Palpitasi • Edema kaki
Sedang • Tanda malnutrisi (anoreksia, glossitis, ginggivitis, emesis dan diare)

• Tanda seperi anemia ringan • Stomatitis


• Demam • Koilonikia
Berat • Memar • Hepatomegali
DIAGNOSIS
• Pucat • Sesak
• Lelah • Berdebar-debar
• Anoreksia • Muntah
Anamnesa • Lemah • Diare
• Lesu

• Edema kaki
Pemeriksaan fisik • Tanda malnutrisi

Pemeriksaan penunjang • Hb Sahli

Anemia ringan : Hb 10 – 11 gr%


Anemia sedang : Hb 7 – 10 gr%
Anemia berat : Hb <7gr%
PEMBAGIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Anemia
Defisiensi Besi Anemia
Megaloblastik
Anemia Defisiensi Besi

Anemia akibat kekurangan zat besi, yang dapat


disebabkan oleh :
- Kurang asupan makanan mengandung zat besi
- Gangguan absorbsi zat besi
- Kebutuhan zat besi meningkat
- Banyaknya zat besi keluar dari tubuh

Peningkatan absorbsi zat besi dalam tubuh meningkat


dari 0,8mg/hari di awal kehamilan, menjadi
7,5mg/hari pada trimester akhir
Kebutuhan zat besi rata-rata wanita hamil adalah
800mg : 300mg untuk janin dan plasenta, 500mg
untuk hemoglobin ibu.
Anemia Defisiensi Besi

Ditandai dengan penurunan kadar


Cadangan zat besi menurun,
feritin serum, peningkatan
disebut keseimbangan zat besi
absorbsi zat besi dalam usus,
negatif merupakan tahap deplesi
asupan zat besi dari sumsum
zat besi
tulang yang negatif

Peningkatan kadar free Cadangan zat besi menjadi


protophorphyrin atau zinc kosong, penyediaan zat besi untuk
protophorphyrin dalam eritrosit. eritropoesis berkurang
Saturasi transferin menurun dan menimbulkan gangguan bentuk
TIBC meningkat dan reseptor eritrosit  iron dificient
transferin dalam serum meningkat erythropoiesis
Anemia Defisiensi Besi

Penurunan jumlah zat


Timbul anemia
besi terus terjadi maka
mikrositik hipokrom
eritropoiesis makin
anemia defisiensi zat
terganggu dan kadar Hb
besi
mulai menurun
Anemia Defisiensi Besi
Gejala klinis : - pucat - nyeri kepala
- lemah - berdebar – debar
- lesu - atrofi papil lidah
- anoreksia - stomatitis
- sesak - takikardi dan takipnue (kasus berat)

Diagnosis :
• Apusan darah tepi terdapat mikrositosis dan hipokromia
• Nilai ferritin yang rendah
• Daya ikat zat besi serum tinggi
• Protoporferin eritrosit tinggi
• Reseptor transferin meningkat
• Tidak ditemukan hemosiderin dalam sumsum tulang
Anemia Defisiensi Besi

Terapi oral terbukti efektif dalam


memperbaiki anemia defisiensi besi pada
banyak kasus

Dosis pencegahan :
1 tablet tambah darah (60mg zat
besi + 0,25mg asam folat) per hari

Dosis pengobatan :
3 tablet per hari

Gejala penyerta :
Mual, nyeri lambung, diare atau sulit BAB, pusing bau logam, feses berwarna
gelap
Anemia Defisiensi Besi

Terapi parenteral (IV)


Indikasi :
- Intoleransi terapi zat besi oral
- Secara klinis perlu perbaikan yang cepat
- Penyakit radang usus
- Pasien tidak patuh terhadap zat besi oral

Kontraindikasi :
- Anemia bukan akibat defisiensi zat besi
- Hipersensitiv terhadap zat besi oral
- Riwayat sirosis hati
- GGA
Anemia Megaloblastik

Disebabkan karena defisiensi Asam folat diperlukan untuk


asam folat (pterolyglutamic acid) sintesis DNA dalam tubuh (
sangat diperlukan saat
dan defisiensi vitamin B12 pembentukan jaringan janin)

Defisiensi :
• Intake yang kurang
• Penggunaan asam folat meningkat
Anemia Megaloblastik

Gejala klinis :
Lesu, anoreksia, glositis, ginggivitis, emesis, diare

Diagnosis :
- Ditemukan megaloblas atau promegaloblas dalam darah atau
sumsum tulang
- Makrositer atau hipokrom dari ADT (anemia berat)
- Pemeriksaan kadar serum folat absorption test atau clearance test

Pengobatan :
Diberikan bersama tablet tambah darah. Dosis asam folat 5mg/hari
KOMPLIKASI

Terhadap kehamilan Terhadap persalinan


• Abortus • Gangguan HIS – inersia uteri –
• Persalinan prematurus partus tidak maju
• Gangguan pertumbuhan janin • Ketuban pecah dini
dalam rahim • Kala II lama dan partus lama
• Mola hidatidosa • Kala uri dapat diikuti retensio
• Mudah terjadi infeksi plasenta
• Hiperemesis gravidarum
• Perdarahan sebelum persalinan
KOMPLIKASI

Saat nifas Terhadap janin


• Subinvolusi – perdarahan post • Kematian janin dalam
partum kandungan
• Infeksi puerperium • Bayi berat lahir rendah
• Pengeluaran ASI berkurang • Kelahiran dengan anemia
• Cacat bawaan
• Mudah terinfeksi sampai
kematian perinatal
• Inteligensi rendah
PROGNOSIS

Anemia defisiensi besi Anemia megaloblastik


• Baik bagi ibu dan bayi • Pengobatan dengan asam folat
• Bayi yang lahir dari ibu cenderung berhasil
defisiensi besi tidak • Bila mencapai masa nifas,
menunjukan Hb yang rendah, anemia akan sembuh dan tidak
namun cadangan zat besinya timbul lagi
rendah • Prognosis buruk bagi anemia
• Dalam beberapa bulan muncul megaloblastik berat
sebagai anemia infantum
BAB III
KESIMPULAN
Anemia dalam kehamilan memberi resiko pada ibu dan janin sehingga setiap wanita hamil
perlu diberi sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, wanita
dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein serta sayuran yang
mengandung banyak mineral dan vitamin

Pada umumnya asam folat tidak diberikan secara rutin, kecuali di daerah dengan frekuensi
anemia megaloblastik yang tinggi. Apabila pengobatan anemia dengan zat besi tidak
memberikan hasil yang memuaskan, maka harus ditambah dengan asam folat

Anemia dapat berpengaruh terhadap kehamilan, saat persalinan, masa nifas serta pada
janin, maka dari itu diharapkan penanganan yang baik dan kesadaran dari ibu untuk selalu
memeriksakan kehamilannya dan mepelajari faktor faktor yang dapat beresiko bagi
kehamilan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai