Anda di halaman 1dari 12

OLEH:

DITERTIN A. KMUR
IRMAGIAN PALEON
JOUFFREY ITAAR
Atrial flutter merupakan bentuk aritmia berupa denyut atrium yang
terlalu cepat akibat aktivitas listrik atrium yang berlebihan ditandai
dengan denyut atrial rata-rata 250 hingga 350 kali per menit.
C-
Clockwise/common
AFL
Typical AFL
Clockwise/rev
erse AFL
klasifikasi
Left Atrial Flutter
Atypical AFL
Scar related flutter
Counterclockwise AFL/ common Atrial Flutter
Impuls berjalan dari septal atrium kanan turun kebawah melalui
right free wall dan memasuki isthmus / daerah slow konduksi
diantara VCI dan TA lalu diteruskan keatas ke daerah septum
sehingga terjadi macroreentry. Flutter wave /sawtooth pattern
nya negatif

Clockwise AFL
Jalur impulsnya kebalikan dari common type yaitu impuls dari
septum atrial turun kebawah melewati isthmus / slow
conduction zone dan kembali keatas melalui right freewall
membentuk macroreentry. Pada reverse AFL sawtooth pattern
nya biasanya positif

LEFT ATRIAL FLUTTER


Reentry terjadi di atrial kri, biasanya daerah slow
conductionnya diantara Pulmonal Vein dan Mitral Anular
SCAR RELATED ATRIAL FLUTTER
Pada pasien post op dan terdapat insisi di daerah atrium, scar yang
terbentuk menjadi daerah slow conduction dan reentry terjadi
sepanjang daerah insisi.
Dicetuskan oleh satu atau lebih faktor presipitasi seperti asupan kafein yang
berlebihan, konsumsi alkohol (konsumsi yang berlebihan atau konsumsi
rutin), nikotin, obat-obatan, hipertiroidisme, stress, menstruasi, gangguan
elektrolit, hipovolemik, demam, infeksi atau kurang tidur.

Beberapa kondisi medis tertentu meningkatkan  Tindakan invasif (operasi) pada jantung
risiko terjadinya atrial flutter, di antaranya:  Disfungsi tiroid
 Gagal jantung kongestif  Penyakit paru kronik
 Penyakit jantung koroner  Diabetes
 Penyakit jantung structural  alkoholisme
 Hipertensi  Penyakit akut serius lainnya
Gejala Klinis Dan Pemeriksaan Fisik
• Palpitasi (dirasakan sebagai rasa berdebar-debar)
• Denyut jantung terasa cepat namun teratur
• Nafas pendek
• Adanya keterbatasan aktifitas harian
• Nyeri, tertekan, kelehahan atau rasa tidak nyaman pada dada
• Pusing bahkan dapat pingsan

 Denyut jantung seringkali sekitar 150 denyut / menit karena blok AV 02:01
 Denyut nadi mungkin biasa atau sedikit tidak teratur
 Hipotensi adalah mungkin, tetapi tekanan darah normal lebih sering diamati
• Eletrokardiogram
• Elektrokardiografi
• Holter monitor
• Transthoracic echocardiography ( TTE )

Sawtooth pattern
 Tujuan pengobatan umum untuk gejala atrial flutter adalah sama dengan yang untuk
fibrilasi atrium . Mereka adalah sebagai berikut :
 Pengendalian tingkat ventrikel - Hal ini dapat dicapai dengan obat yang menghalangi
node AV , intravena ( IV ) calcium channel blockers ( misalnya verapamil dan diltiazem )
atau beta blockers dapat digunakan , diikuti oleh inisiasi agen oral
 Restorasi ritme sinus - Hal ini dapat dilakukan dengan cara kardioversi listrik atau
farmakologis atau RFA ; sukses ablasi mengurangi atau menghilangkan kebutuhan
untuk antikoagulasi jangka panjang dan obat antiarrhythmic
 Pencegahan episode berulang atau penurunan frekuensi atau durasi mereka - Secara
umum , penggunaan obat antiarrhythmic di atrial flutter mirip dengan yang di atrial
fibrilasi
 Pencegahan komplikasi tromboemboli - antikoagulasi memadai, telah terbukti
mengurangi komplikasi tromboemboli pada pasien dengan atrial flutter kronis dan
pada pasien yang menjalani kardioversi
 Meminimalkan efek samping dari terapi - Karena atrial flutter adalah aritmia fatal ,
hati-hati menilai risiko dan manfaat dari terapi obat , terutama dengan agen
antiarrhythmic
DAFTAR PUSTAKA
• Cosío FG. Atrial Flutter, Typical and Atypical: A Review. Arrhythmia &
Electrophysiology Review. 2017;6(2):55-62. doi:10.15420/aer.2017.5.2.
• PERKI. Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium, edisi pert., Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2014. Jakarta
• https://emedicine.medscape.com/article/151210-over
• http://www.ina-ecg.com/2015/04/atrial-flutter.htmlview
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai