DISUSUN OLEH :
Muhammad Rezi Ramdanni
1607101030131
Pendahuluan
• Atrial flutter merupakan salah satu jenis aritmia yang paling sering terjadi
dan menduduki urutan kedua dibandingkan aritmia lainnya. Keempat bilik
jantung seharusnya berdenyut secara teratur mengikuti suatu pola yang
ritmik. Namun, pada atrial flutter, atrium berdenyut terlalu cepat melebihi
kecepatan denyut ventrikel di bawahnya
• Atrial flutter terjadi ketika arus listrik jantung tidak melalui jalur yang
seharusnya. Pada atrial flutter, arus listrik tersebut terus menjalar secara
melingkar di dalam atrium kanan dan tidak diteruskan menuju ke nodus AV
yang akhirnya menyebabkan atrium berdenyut lebih cepat dari ventrikel.
Definisi
• Atrial flutter biasanya atrium berkontraksi sebanyak 300 kali per menit
sedangkan ventrikel berkontraksi sebanyak 150 kali per menit. Stimulasi
vagal, adenosine atau beta bloker dapat meningkatkan derajat A-V blok dan
gelombang flutter klasikakan tampak pada elektrokardiografi sebagai
gelombang atrial yang positif di V1 dan gelombang negatif yang mirip
seperti gigi gergaji di lead III dan aVF5.
Tatalaksana
• Berdasarkan keadaan klinisnya, ada empat pilihan terapi yang dapat dilakukan
pada kasus atrial flutter, yaitu
• 1). Electrical cardioversion dengan DC shocks,
• 2). Chemical cardioversion dengan obat anti aritmia,
• 3). ) rapid atrial pacing for overdrive termination,
• 4). Pemakaian obat yang bekerja memperlambat conduksi nodus AV dan respon
ventrikel3.
Tatalaksana
Conversion
Atrial
DC
Flutter
cardi
Unstable overs
Stable
CHF, shock, ion
acute MI
Rate Atrial
DC
control: pacin
Cardioversi
AV-nodal g
on
If therapy for blockers Pharma
prevention of
cologi
recurrences
warranted cal
Anti- conv
Catheter
arrhythmic ersio
ablation
drugs n
Tatalaksana Farmakologis
Komplikasi
• Atrial flutter merupakan salah satu jenis aritmia berupa denyut atrium yang terlalu cepat
akibat aktivitas listrik atrium yang abnormal.
• Pada atrial flutter, sinyal listrik seperti terperangkap di atrium kanan sehingga menyebabkan
impuls atau denyutan yang berulang-ulang di atrium sehingga denyut atrium akan lebih
banyak dibandingkan denyut ventrikel.
• Gambaran klinis yang paling sering terjadi pada atrial flutter adalah palpitasi dan atau rasa
tidak enak di dada.
• Pemeriksaan elektrokardiografi dengan menggunakan 12 sadapan dapat bermanfaat dalam
menegakkan diagnosis atrial flutter.
• Terapi farmakologi menggunakan beta blockers atau calcium channel blockers yang
diberikan secara intravenous dapat memperlambat denyut jantung dan pada beberapa
pasien keadaan aritmia.
TERIMA KASIH