FAKULTAS
KEPERAWATAN
DAN
KEBIDANAN
Hematologi : Onkologi :
• Anemia (defisiensi besi, thalasemia, dll) • Tumor padat (neuroblastoma, nefroblastoma, ca
• Trombositopenia (ITP, dll) tulang, dll)
• Gangguan koagulasi (hemofilia, dll) • Kanker darah (leukemia, limfoma, histiocytosis)
02 HEMATOLOGI
02.A ANEMIA
Nilai Hb kurang dari normal
KLASIFIKASI
Epidemiologi:
• Prevalensi anemia defisiensi besi (ADB) pada anak
balita di Indonesia sekitar 40-45%
• Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
2001:
Bayi 0-6 bulan : 61,3%
Bayi 6-12 bulan : 64,8%
Balita : 48,1%
Etiologi Patofisiologi
• Asupan diet besi yang inadekuat • ADB merupakan hasil akhir keseimbangan
negatif besi yang berlangsung lama.
Kurang konsumsi daging, sering konsumsi teh
• Tahap pertama (iron depletion/store iron
• Kebutuhan besi yang meningkat
deficiency) ditandai dengan berkurangnya atau
Bayi premature, IUGR, anak usia 13-17 tahun, tidak adanya cadangan besi.
menstruasi, overweight/obesitas
• Tahap kedua (iron deficient erythropoietin/iron
• Kehilangan besi limited erythropoiesis) didapatkan suplai besi
yang tidak cukup untuk menunjang
Menorragia, perdarahan saluran cerna eritropoisis.
• Kurangnya penyerapan besi • Tahap ketiga (iron deficiency anemia) terjadi
Celiac disease, inflammatory bowel disease, bila besi yang menuju eritroid sumsum tulang
infeksi H. pylori tidak cukup sehingga menyebabkan
penurunan kadar Hb.
Tahapan
kekurangan
besi.
• Pucat yang berlangsung lama tanpa manifestasi
perdarahan
• Koilonychia/kuku sendok
04
•
Darah tepi:
• Mikrositik, hipokromik, anisositosis, sel target
Pemeriksaan
Penunjang Kadar besi:
• Fe serum rendah <50 μg/dL (N: 80-100 μg/dL)
• TIBC rendah
• Serum ferittin <12 ng/mL
• Serum transferrin receptor (STfR) tinggi
• Zinc protoporphyrin (ZPP) meningkat
• Saturasi transferrin <15% (N: 20-50%)
Normal
Gambaran
Darah Tepi.
Mikrositik
Hipokromik
Sel target
Anisositosis
Kriteria diagnosis WHO:
• Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia
• Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata 31% (N: 32-35%)
• Kadar Fe serum <50 μg/dL (N: 80-100 μg/dL)
• Saturasi transferrin <15% (N: 20-50%)
Transfusi darah:
• Jarang diperlukan, hanya pada anemia sangat
berat (Hb <4 g/dl) : komponen PRC.
Pencegahan PRIMER:
• ASI ekslusif hingga 6 bulan dan menunda
pemberian susu sapi hingga usia 1 tahun
• Memberikan MPASI tepat pada waktunya (setelah
Pencegahan
usia 6 bulan)
• Pemberian vitamin C dan menghindari pemberian
PRIMER bahan yang menghambat absorbsi besi
• Meningkatkan asupan makanan yang mengandung
kadar besi hewani
Skrining ADB:
• Pemeriksaan Hb/Ht (waktu masih kontroversial).
AAP: 9-12 bulan, 6 bulan kemudian, dan usia 24
bulan. Daerah dengan resiko tinggi: setiap tahun
sejak usia 1-5 tahun.
• MCV, RDW, ferritin serum, dan trial terapi besi
sampai usia remaja.
Pencegahan
• MCV rendah dan RDW lebar
23
24
Thalasemia
26
Anamnesis
Umum Spesifik
28
Pemerik Spesifik
Gizi kurang/buruk
Perawakan pendek
Hiperpigmentasi kulit
Pubertas terlambat
Ikterus ringan
29
Pemeriksaan
Penunjang Umum Spesifik
30
31
Non Medikamentosa
Nutrisi
Banyak minum teh kental
Hindari bahan makanan kaya zat besi terutama daging merah dan
jeroan, alkohol
Perbayak kalsium, makanan rendah besi : sereal, gandum, dll
Lengkapi Imunisasi
Terapi psikososial
Transfusi dan
Medikamentosa
Transfusi darah
Vitamin E 1x 100 IU
36
Prognosis
ITP
disebabkan oleh destruksi prematur trombosit yang
meningkat akibat adanya autoantibodi yang
mengikat antigen di trombosit.
● ITP primer merupakan ITP dengan penyebab yang ● ITP sekunder merupakan ITP yang disebabkan oleh
tidak diketahui (idiopatik). penyebab sekunder, seperti infeksi, autoimun,
● ITP primer merupakan diagnosis eksklusi setelah neoplasma, dan obat-obatan. Infeksi merupakan
penyebab lain tidak dapat ditemukan. etiologi ITP paling sering.
● Infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya ITP
antara lain: virus hepatitis c, Helicobacter pylori,
tuberkulosis, HIV , infeksi virus lain, dan pasca
imunisasi
(Sari, 2018)
Epidemiologi
● 4 – 8 kasus per 100.000 anak per tahun
● lebih tinggi pada anak usia 2 – 4 tahun.
● Perempuan lebih berisiko dibandingkan laki-laki
● Insidensi dan prevalensi ITP meningkat seiring dengan peningkatan
usia
(Sari, 2018)
Patofisiologi
(Sari, 2018)
Tanda dan Gejala
Indirect Test
LAB
• Terdeteksu serum antibodi terhadap
• Trombosit rendah <40rb/uL platelet
(antibody Anti-glikoprotein IIb/IIIa)
Apusan Darah
Tes lain
• Trombosit berukuran besar dan
fragmen trombosit kecil
• ELISA
• Tes aktivasi limfosit
Pemeriksaan Sumsum Tulang
(Sari, 2018)
First Line
• Corticosteroid
• IVIG
• Anti-RhD
Second Line
Terapi
• Rituximab
• Splenectomy
• Danazol
Novel Agen
(Sari, 2018)
02.C KOAGULASI
HEMOSTASIS
Synergistic responses of vascular - platelets - clotting factors,
and its counter balance mechanism
HEMOSTASIS
Kaskade koagulasi
‘Dynamic walls’
HEMOSTASIS
1
3
2 Platelet Coagulation
4 Fibrinolysis
HEMOSTASIS
PROCOAGULATION ANTICOAGULATION
THROMBOSIS HEMORRHAGE
PENDEKATAN DIAGNOSIS
Letak defek
• Vaskular vaskulopati
• Trombosit trombositopati
• Faktor koagulasi Koagulopati
Jenis defek
• Kwalitas (genetik)
• Kwantitas (produksi , konsumsi , kombinasi)
Etiologi
• Hereditar
• Akwisita
Laboratorium
• Jumlah trombosit
• BT, PPT, aPTT, factor assay
PENDEKATAN DIAGNOSIS
Anamnesis
• Riwayat perdarahan (berulang, manifestasi, target organ)
• Riwayat keluarga
• Faktor risiko
Pemeriksaan fisik
• Defek vaskular, trombosit, faktor koagulasi
Laboratorium
• Esensial untuk diagnosis
• Jumlah trombosit, BT, PPT, aPTT, factor assay
Lain-lain
• Imaging (lokasi, luas, dll)
PENDEKATAN TATALAKSANA
Kausatif (STOP PERDARAHAN)
• Vaskulopati Torniquet/bandage, penjahitan
• Trombositopati Transfusi konsentrat trombosit
• Koagulopati Faktor koagulasi
Tatalaksana dampak
• Anemia, payah jantung
• Syok hipovolemik
• Compartment syndrome/SOP
Waktu
• Profilaksis
• On demand
03 ONKOLOGI
KANKER
ANAK
TIPE KANKER ANAK BERDASAR USIA
Retinoblastoma
Neuroblastoma
Wilms tumor
Non Gonadal Germ ce l
tumor
Hepatoblastoma
Leukemia limfoblastik
Tumor tulang
Hodgkin
Gonadal Germ ce l tumor
NHL
Leukemia non limfoblastik
Tumor epitelial
PERBEDAAN SKRINING DAN DIAGNOSIS DINI
BERDASAR ONSET GEJALA
WHO, 2017
10-11 Novembr 2018
FAKTOR – FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KETERLAMBATAN DIAGNOSIS
DAN KEPATUHAN BEROBAT
ovembe r2018
12
PENGENDALIAN
AN
KANKER SECARA
R
KOMPREHENSIF
A
17
Novembe r2018
TANDA DAN GEJALA PADA MATA
Retinoblastoma unilateral
Retinoblastoma bilateral
Leukokoria
LIMFADENOPATI CERVICAL