Anda di halaman 1dari 18

ANEMIA

DEFINISI

Anemia adalah suatu kondisi dimana


terdapat kekurangan sel darah merah atau
hemoglobin.
ETIOLOGI
Etiologi :

- Hipervolemia → viskositas darah berkurang

- Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan


plasma

- Kekurangan zat besi dalam makanan

- Kebutuhan zat besi yang meningkat

- Gangguan pencernaan dan absorpsi


PATOFISIOLOGI
Besi dalam diet Suplemen besi
Asupan Besi

Asupan protein Jumlah besi dalam diet/sediaan

Zat pemacu Komposisi besi

Zat penghambat Penyakit Gastrointestinal

Absorpsi besi
pada wanita hamil

Kecepatan eritropoisis Hemodilusi

Cadangan besi tubuh Usia kehamilan

kondisi-kondisi patologis

Anemia Tidak anemia


KEBUTUHAN BESI PADA KEHAMILAN NORMAL
DIAGNOSIS

Kadar Hb < 11 g/dl (pada trimester I dan III)


atau < 10,5 g/dl (pada trimester II)
FAKTOR PREDISPOSISI

 Diet rendah zat besi, B12, dan asam folat


 Kelainan gastrointestinal
 Penyakit kronis
 Riwayat Keluarga
Pengaruh Kehamilan Pada Anemia

- Perubahan hematologik ( terutama trimester II ) → pengunaan cadangan


Fe → anemia defisiensi Fe

- peningkatan volume plasma 50 % ( 45 % - 65 % ) → peningkatan masa


eritrosit 450 ml ( 33 % ) → membutuhkan 450 mg besi ( ♀ dgn BB. 55
kg )

- kebutuhan besi u/ pertumbuhan janin me ↑ & mencapai puncak pada


trimester III : 270 mg ( BB : 3000 gr )

- Ekskresi besi berkesar 0,8 mg/hari atau 220 mg selama kehamilan melalui
saluran cerna, kulit dan kemih
GEJALA KLINIS
- Wintrobe → bervariasi :
• tanpa gejala
• gejala penyakit dasar yg menonjol
• gejala anemia bersama-sama dgn gejala penyakit dasarnya

- kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan jaringan


epitel kuku, gangguan sistim neuromuskuler, lesu, lemah, lelah,
disphagia/sukar menelan ( gejala Plummer-vinson ), dan pembesaran
kelenjar limpa

- kurangnya enzim sitokrom C dan hemeritin dlm jaringan → khas :


pusing kepala, parastesia, ujung jari dingin, dan atropi papil lidah

- Hb < 7 gr % → gejala-gejala akan jelas


TATALAKSANA UMUM
Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan
pemeriksaan apusan darah tepi untuk melihat
morfologi sel darah merah.

Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia,


berikan suplementasi besi dan asam folat.

Tablet yang saat ini banyak tersedia di Puskesmas 


tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi elemental
dan 250 μg asam folat.
TATALAKSANA UMUM
Pada ibu hamil dengan anemia, tablet diberikan 3 kali
sehari.

Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan


pemberian tablet sampai 42 hari pascasalin.

Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan


asam folat kadar hemoglobin tidak meningkat 
rujuk pasien ke pusat pelayanan yang lebih tinggi
untuk mencari penyebab anemia.
Tabel 5.1.1 Kandungan besi elemental dalam
berbagai sediaan besi
Jenis Sediaan Dosis Sediaan Kandungan Besi
Elemental
Sulfas ferosus 325 65
Fero Fumarat 325 107
Fero Glukonat 325 39
Besi Polisakarida 150 150
TATALAKSANA KHUSUS
Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang  tentukan penyebab
anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus
darah tepi.

Anemia mikrositik hipokrom  anemia defisiensi besi dan


thalasemia

Anemia defisiensi besi  lakukan pemeriksaan ferritin.

Apabila ditemukan kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi


dengan dosis setara 180 mg besi elemental per hari.
Apabila kadar ferritin normal, lakukan pemeriksaan SI (serum iron)
dan TIBC (total iron binding capacity)
TATALAKSANA KHUSUS
Thalassemia: Pasien dengan kecurigaan thalassemia
perlu dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis
penyakit dalam untuk perawatan yang lebih spesifik
TATALAKSANA KHUSUS
Anemia normositik normokrom dapat
ditemukan pada keadaan:

Perdarahan: tanyakan riwayat, tanda dan


gejala aborsi, mola,kehamilan ektopik, atau
perdarahan pasca persalinan

Infeksi kronik
TATALAKSANA KHUSUS
Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada
keadaan:

Defisiensi asam folat dan vitamin B12  berikan


asam folat 1 x 2 mg dan vitamin B12 1 x 250 – 1000
μg
Transfusi untuk anemia dilakukan pada
pasien:
Kadar Hb <7 g/dl atau kadar hematokrit <20 %
Kadar Hb >7 g/dl dengan gejala klinis: pusing, pandangan
berkunangkunang atau takikardia (frekuensi nadi >100x per
menit)

Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin


dengan memantau pertambahan tinggi fundus, melakukan
pemeriksaan USG, dan memeriksa denyut jantung janin
secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai