secara Klinis
Juinhadisuyitno, SST, M.Kes.
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Pemeriksaan yang didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi dan
dihubungkan dengan ketidakcukupan asupan
zat gizi.
Melihat jaringan epitel (kulit, mata, rambut,
mukosa oral) dan organ yang dengan
permukaan tubuh (kel tiroid)
Pemeriksaan klinis
1. Medical history
2. Pemeriksaan fisik (sign, symptom)
Medical history :
- Identitas penderita
- Lingkungan fisik & sosbud
- Sejarah timbulnya penyakit
- Data ttg penyakit lainnya
Pemeriksaan fisik
1. Sign yang benar berhubungan dengan
kurang gizi
2. Sign yang membutuhkan investigasi lebih
lanjut. (sosial budaya)
3. Sign tidak berhubungan dengan gizi
(jellife, 1989)
Masalah gizi di indonesia
1. Kurang Energi Protein (KEP)
2. Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI)
3. Anemia Gizi Besi (AGB)
4. Kurang Vitamin A (KVA)
5. Kegemukan (obesity)
ANEMIA GIZI
DEFENISI ANEMIA
JENIS Fe SUMBER
Dari makanan :
Fe Heme Daging, ikan, unggas & hasil olahannya.
Fe Nonheme Sayuran, biji-bijian, umbi-umbian & kacang-
kacangan
Eksogen :
Fe fortifikasi Berbagai campuran Fe yang digunakan
bervariasi dalam potensi penyediaannya.
Persediaan dari fraksi yang dapat larut oleh
komposisi makanan
Fe cemaran Tanah, debu, air, panci besi, dll
PENYERAPAN Fe
Faktor Makanan
Enhancer
Vit. C, protein, PH Faktor Host
rendah (as. laktat)
Status Fe
Inhibitor
Status kesehatan
Fitat, oksalat, polifenol (infeksi, malabsorbsi)
(tannin)
KEBUTUHAN Fe
Umur
Kebutuhan fisiologis
Persediaan Fe dalam tubuh
KEBUTUHAN TERHADAP BESI
5 – 10 mgr / hari
Meningkat pada :
◦ Bayi
Pertumbuhan
◦ Prasekolah meningkat
◦ Remaja / pubertas
◦ Penyakit infeksi
Sangat sedikit
Pengeluaran besi Deskuamasi: sel-sel kulit, sal cerna
Keringat, urine & empedu
13
Stadium kekurangan zat besi
Berkurangnya Kadar Feritin
Stadium I
simpanan zat besi
Indikator biokimia
yang menunjukkan Kejenuhan
berkurangnya Transferin
Stadium II simpanan zat besi Protoporfirin
(Cadangan zat besi eritrosit
tdk ada)
15
AKIBAT DEFISIENSI BESI
Bayi dan Anak
Gangguan perkembangan motorik dan koordinasi
Gangguan perkembangan bahasa dan kemajuan belajar
Pengaruh pada psikologis dan kemampuan belajar
Penurunan aktivitas fisik
Orang Dewasa Pria dan Wanita
Penurunan kerja fisik dan daya pendapatan
Penurunan terhadap daya tahan terhadap keletihan
Wanita Hamil
Peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu
Peningkatan angka kesakitan dan kematian janin
Peningkatan risiko bayi BLR
MANIFESTASI KLINIK
Konsentrasi kurang
Prestasi sekolah menurun
17
1. Tanda – tanda klinis
- lelah, lesu, lemah, letih, lalai (5L)
- Bibir tampak pucat
- Nafas pendek
- Lidah licin
- Denyut jantung meningkat
- Susah BAB
- Nafsu makan <
- Pusing
- Mudah mengantuk
2. Metode penentuan
Inspeksi :
Mata
Kuku
Bibir
Lidah
3. Interpretasi
DAMPAK ANEMIA GIZI
Balita & AUS :
Suplementasi (tablet/sirup)
Fortifikasi
Diversifikasi makanan
ASI ekslusif (child care)
KIE
Obat cacing
Multiple suplemen / fortification
DIAGNOSA KOMUNITAS &
PROGRAM INTERVENSI
Individu Populasi
klinik - ringan
laboratorium - sedang
evaluasi diet - berat
PENDIDIKAN
SUPLEMEN Fe PENAGGULANGAN
PENYAKIT INFEKSI &
FORTIFIKASI PARASIT
Tanda-tanda dan gejala klinis KVA pada mata menurut klasifikasi WHO/USAID
UNICEF/HKI/ IVACG, 1996 sebagai berikut :
X2 : xerosis kornea
X3A : keratomalasia atau ulserasi kornea kurang dari 1/3
permukaan kornea
Cretinisme
1 – 10 %
51
Control strategies