ANEMIA GIZI
1. Makrocitik 1. Hiperchrom
2. Normocitik 2. Normochrom
3. Mikrocitik 3. Hypochrom
ANEMIA GIZI
Darah tepi:
Mikrositik, Hipokrom
DEFENISI ANEMIA
Busui : 45,1 %
Laki-laki dewasa : 20 – 30 %
epidemiologi
(SKRT 1995), 10-14 tahun di Bogor sebesar
57,1%
(Permaesih 1988) remaja putri di Bogor 44% .
(Saidin 2002 & Lestari 1996) remaja putri di
Bandung 40-41%.
(UNICEF 2001) remaja putri di Bogor, Tangerang
dan Kupang 4,17%.
(SKRT 2001) remaja putri 10-19 tahun 30%.
(Dinkes Kab. Tangerang 2001) anak SD daerah
pantai 23,58%
Prevalensi Anemia (%) pada Anak Usia
12 –23 Bulan (n=1724)
90
80
70
60
50
40 Hb<11 g/dl
30 (%)
20
10
0
Jkt Mks Sby Smrg Rural
CJ
Prevalensi Anemia pada Ibu Tidak Hamil
(n=6461)
50
45
40
35
30
25
20 Hb<12 g/dL (%)
15
10
5
0
Jkt Mks Sby Smrg Rural
CJ
DEFISIENSI Fe
JENIS Fe SUMBER
Dari makanan :
Fe Heme Daging, ikan, unggas & hasil olahannya.
Fe Nonheme Sayuran, biji-bijian, umbi-umbian & kacang-
kacangan
Eksogen :
Fe fortifikasi Berbagai campuran Fe yang digunakan
bervariasi dalam potensi penyediaannya.
Persediaan dari fraksi yang dapat larut oleh
komposisi makanan
Fe cemaran
Tanah, debu, air, panci besi, dll
FAKTOR-FAKTOR MAKANAN
1. Faktor-faktor yang memacu penyerapan zat besi
bukan hem
- Asam Askorbat (vitamin C)
- Daging, unggas, ikan dan makanan laut yang lain
- pH rendah (misalnya asam laktat)
2. Faktor-faktor yang menghambat penyerapan zat
besi non hem
- Fitat
- Polifenol, termasuk tannin
PENYERAPAN Fe
Faktor Makanan
Enhancer
Banyak kehilangan
darah
Rusaknya eritrosit
Kurangnya produksi
eritrosit
UJI PENYARINGAN & UJI DEFISIENSI Fe
Uji Defisiensi
Feritin serum : < 12
g/dl
Uji Penyaringan Saturasi transferin : <
Pemeriksaan 16 %
laboratorium berupa : Protoporfirin eritrosit :
Sayuran
Kubis, mentah 54 – 60
Kubis, rebus 15
Kembang kol, mentah 60 – 96
Kembang kol, rebus 21
Kentang, mentah 12
Kentang, rebus 12 – 18
Ubi jalar, mentah 25 – 37
Ubi jalar, rebus 15
Bayam, rebus 7 – 25
Tomat, mentah 20 – 26
Lobak, rebus 17
KEBUTUHAN Fe
Umur
Kebutuhan fisiologis
Persediaan Fe dalam tubuh
AKIBAT DEFISIENSI BESI
Bayi dan Anak
Gangguan perkembangan motorik dan koordinasi
Gangguan perkembangan bahasa dan kemajuan belajar
Pengaruh pada psikologis dan kemampuan belajar
Penurunan aktivitas fisik
Wanita Hamil
Peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu
Peningkatan angka kesakitan dan kematian janin
Peningkatan risiko bayi BLR
PROGRAM PENANGGULAGAN
Suplementasi (tablet/sirup)
Fortifikasi
Diversifikasi makanan
ASI ekslusif (child care)
KIE
Obat cacing
Multiple suplemen / fortification
DAMPAK ANEMIA GIZI
Balita & AUS :
•Tumbuh kembang anak
Bumil & bayinya :
terganggu
•Kekurangan
•Lemah, tidak aktif, Dewasa :
darah malas, cepat lelah & •Cepat lelah &
•Melahirkan BLR mengantuk, mudah
lesu
& prematur terkena infeksi
•Kapasitas kerja
•Sulit berkonsentrasi
•Keguguran •Produktivitas
•Kemampuan berpikir
•Risiko morbiditas •Low income
•Kecerdasan & daya
& mortalitas tangkap
•Prestasi belajar
DIAGNOSA KOMUNITAS &
PROGRAM INTERVENSI
Individu Populasi
klinik - ringan
laboratorium - sedang
evaluasi diet - berat
PENDIDIKAN
SUPLEMEN Fe PENAGGULANGAN
PENYAKIT INFEKSI &
FORTIFIKASI PARASIT
Tabel 1. Composisi of Supplements and
Frequency of Intake
20
15
sebelum
10
sesudah
5
0
d (64) wk l wk h plasebo
(70) (64) (n=75)
Kenaikan Ferritin 6 Bulan Setelah Intervensi
8
6
4
2
0 ferritin
-2
-4
-6
d (n=64) wk l wk h plcb
(n=70) (n=64) (n=75)
Peningkatan Intake “Sorba” (ml)
Sebelum dan Sesudah Intervensi
350
300
250
200
uji I
150 uji II
100
50
0
placebo wk group dy group
Peningkatan Prestasi Belajar
Sebelum dan Sesudah Intervensi
7.7
7.6
7.5
7.4 uji I
uji II
7.3
7.2
7.1
plcebo wk group dy group
Peningkatan Kadar Hb (g/dL)
Sebelum dan Sesudah Intervensi
13
12.5
12
uji I
11.5 uji II
11
10.5
plasebo wk group dy group
Penurunan Prevalensi Anemia (%)
Sebelum dan Sesudah Intervensi
80
70
60
50
40 uji I
30 uji II
20
10
0
plasebo wk group dy group
PREVALENSI ANEMIA GIZI DAN INVESTASI CACING PADA REMAJA PUTRI, Cross Sectional,