Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan pada anak dengan

Thalasemia

Khomsatun, S.Kep.,Ns
 Thalasemia merupakan suatu sindrom kelainan darah yang diwariskan
(inherited) dan merupakan kelompok penyakit hemoglobinopati, yaitu
kelainan yang disebabkan oleh gangguan sintesis hemoglobin akibat
mutasi di dalam atau dekat gen globin. Kelainan hemoglobin pada
penderita thalasemia akan menyebabkan eritrosit mudah mengalami
destruksi, sehingga usia sel-sel darah merah menjadi lebih pendek dari
normal yaitu berusia 120 hari (Marnis, Indriati, & Nauli, 2018).
Thalasemia minor

 Thalasemia minor merupakan keadaan yang terjadi pada


seseorang yang sehat namun orang tersebut dapat
mewariskan gen Thalasemia pada anak-anaknya
 Tidak menunjukkan gejala,anemia ringan
 Jarang membutuhkan tranfusi
Thalasemia Intermediate

 Penderita Thalasemia ini kadang memerlukan transfusi


darah tetapi tidak rutin, karena mengalami anemia .
 Penderita Thalasemia jenis ini dapat bertahan hidup sampai
dewasa.
Thalassemia Mayor

 Thalasemia jenis ini sering disebut Cooley Anemia dan terjadi apabila
kedua orangtua mempunyai sifat pembawa Thalasemia (Carrier).
Pengkajian keperawatan pada thalasemia
mayor:

 Umur
 Riwayat kesehatan anak
 Pertumbuhan dan perkembangan
 Pola makan
 Pola aktifitas
 Riwayat Kesehatan keluarga
Pemeriksaan fisik pada pasien thalassemia

 Keadaan umum .
 Bentuk muka ( facies cooley )
 Mata dan konjungtiva terlihat pucat
 Mulut dan bibir terlihat pucat
 Dada
 Perut
 Pertumbuhan organ seks sekunder untuk anak pada
usia pubertas ada keterlambatan .
 Kulit
Masalah Keperawatan yang bisa muncul diantaranya:

 Perfusi perifer tidak efektif (D.0009)


 Intoleransi aktivitas (D.0056)
 Resiko gangguan integritas kulit /jaringan (D.0139 )
 Resiko infeksi (0142)
Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan
konsentrasi HB
( SLI ) :

Tujuan
 Denyut nadi perifer meningkat ( 5 )
 Warna kulit pucat menurun ( 5 )
 Pengisian kapiler membaik ( 5 )
 Akral membaik ( 5 )
 Anemia teratasi
Intervensi ( SIKI )

Tranfusi darah ( I.02089 )


Menyiapkan dan memberikan produk darah atau plasma melalui set
tranfusi.
Intervensi :
Observasi
Identifikasi rencana tranfusi
Monitor tanda tanda vital
Monitor tanda kelebihan cairan
Monitor reaksi tranfusi
Terapeutik
 Pasang akses intravena
 Lakukan pengecekan ganda pada label darah.
 Berikan NaCL 0,9% 50-100 ml sebelum tranfusi dilakukan
 Atur kecepatan tetesan tranfusi
 Berikan tranfusi dalam waktu maksimal 4 jam
 Dokumentasikan tindakan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur tranfusi
 Jelaskan tanda dan gejala reaksi tranfusi yang perlu
dilaporkan.
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan tim medis bila terjadi reaksi alergi
Edukasi pada pasien dan keluarga di rumah

1. Memberikan makanan yang cukup gizi tetapi tidak boleh


diberikan makanan yang mengandung zat besi, karena di
dalam tubuh pasien telah berlebihan zat besi
2. Pada pasien yang limpanya membesar untuk hati hati jangan
sampai terbentur di daerah limpanya.
3. Rajin mengkonsumsi Kelasi besi yang sudah diresepkan
oleh dokter
4. Kontrol rutin untuk mendapatkan tranfusi darah
Contoh bahan makanan untuk pasien thalasemia

Tidak diperbolehkan
Bahan Makanan diperbolehkan

Makanan Pokok Beras, gandum, jagung, -


kentang, umbi-
umbian,mie, roti dan
biscuit

Lauk Hewani Telur, daging yg Daging merah, Ikan,


berwarna putih Hati, kerrang seafood

Lauk nabati Tempe, tahu, Thofu

Sayuran Kentang, wortel, labu, Sayuran berdaun hijau.


kecambah, Bayam, daun ketela,
lobak,bengkoang kangkung)
Bahan Yang diperbolehkan Tidak diperbolehkan

Buah buahan Buah buahan yang Jeruk, papaya, jambu,


berwarna selain tomat, nanas,buah naga
orange/merah dan kurma

Minuman Teh, susu,Yogurt, Kopi Jus Buah yang


mengandung vit C
tinggi

Kacang Kacangan Kedelai, Kacang Minuman soda


Polong, Kacang
Tanah,almond
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai