Anda di halaman 1dari 41

Disampaikan pada Pertemuan Sosialisasi Penanggulangan Ibu Hamil KEK

Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang


Tahun 2017
Masalah yang sering terjadi pada ibu Hamil di
masyarakat adalah kurangnya asupan gizi yang
mengakibatkan ibu menderita Kurang Energi
Kronik ( KEK )

KEK pada Ibu Hamil ditandai dengan ukuran lingkar


lengan atas < 23,5 cm
KEK terjadi Kurangnya asupan energi yang
berasal dari zat gizi makro ( Karbohidrat, Protein dan
Lemak)
maupun zat gizi Mikro terutama Vit A, vitamin D,asam
folat,zat besi,seng, kalsium dan iodium serta zat mikro
lainnya secara berkelanjutan ( remaja sampai masa
kehamilan )
Manifestasi dari kekurangan vitamin dan mineral
tersebut adalah anemia gizi besi, GAKY dan
rentan terhadap penyakit infeksi
Kurang Energi kronis, anemia gizi besi dan GAKY pada ibu
hamil membawa dampak terhadap gagal tumbuh pada janin,
Bayi lahir (BBLR) dan ibu dapat mengalami pendarahan
saat melahirkan
Dampak kekurangan Gizi pada ibu hamil secara
umum akan menimbulkan kerugian sbb:

Pengaruh pada Ibu Hamil


 Ibu hamil lemah dan kurang nafsu makan
 Perdarahan dalam masa kehamilan
 Kemungkinan terkena infeksi tinggi
 Anemia ( kurang darah ) Hb< 11 g/dl
Pengaruh pada janin yang dikandungnya :

 Keguguran
 Bayi Lahir mati
 Cacat Bawaan
 Anemia pada Bayi
 Berat Badan Lahir Rendah
 Keadaan Umum Kesehatan bayi baru lahir kurang
Pengaruh pada saat persalinan :

 Persalinan sulit
 Persalinan sebelum waktunya ( prematur)
 Perdarahan setelah persalinan
 Persalinan dengan operasi cendrung meningkat
Tindakan Apa yang harus
dilakukan
Ibu harus makan lebih banyak dari biasanya dan
minum minimal 8 gelas perhari ( 1,5 sampai 2 liter
perhari.
Memberikan makanan tambahan dengan nilai kalori
500kkal, 17 gr protein setiap hari selama 3 bulan ( 90
hari)
Jika pertambahan BB
Klasifikasi Anemia

Anemia Zat Besi (kejadian 62,30%)


Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah
anemia akibat kekurangan zat besi. Kekurangan
ini disebabkan karena kurang masuknya unsur zat
besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, dan
penggunaan terlalu banyaknya zat besi.
Anemia Megaloblastik (kejadian 29,00%)
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan
karena defisiensi asam folat.
Anemia Hipoplastik (kejadian 80,00%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena
sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel
darah merah. Dimana etiologinya belum diketahui
dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan
obat-obatan.
 Anemia Hemolitik (kejadian 0,70%)
Anemia yang disebabkan karena penghancuran
sel darah merah berlangsung lebih cepat, yaitu
penyakit malaria.
Cut off point Anemia (WHO)
Age/Gender Hb (g/l) Hb Hematokrit
group (mmol/l) l/l
Anak
6bl – 5 th 11,0 6,83 0,33
5 – 11 th 11,5 7,13 0,34
12 – 14 th 12,0 7,45 0,36
Wanita > 15 th 12,0 7,45 0,36
Bumil 11,0 6,83 0,33
Laki > 15 th 13,0 13,0 0,39
Serum Feritin (µg/L)
Ag(Yr) Komb sex Males Females
Normal 3-4 15 14 17
5-10 19 18 19
11-14 18 18 18
15-19 25 35 18
20-44 50 89 28
45-64 81 110 63
65-74 83 98 74
Pilch and Senti (1984) NHANES II
Serum Feritin (µg/L)

Ag(Yr) Komb sex Males Females

Iron 3-14 < 10 - -


Deficiency 15 - 74 < 12 - -

Pilch and Senti (1984) NHANES II


Transferin Saturation (TS)
Jika TS > 16 % maka pembentukan sel darah
merah dlm sumsum tulang berkurang, hal ini
disebut defisiensi besi untuk erythropoiesis

Free erythrocyte protophorphyrin (FEP)


• FEP > 100 µg/dl maka terjadi kekurangan besi
Dampak Kekurangan Gizi Pada
Ibu Hamil
Ibu lemah dan kurang nafsu makan
Perdarahan dalam masa kehamilan
Kemungkinan terkena infeksi tinggi anemia
Dampak Kekurangan Gizi Pada
Janin
Keguguran
Bayai lahir mati
Cacat bawaan
Anemia pada bayi
Berat badan lahir rendah
Keadaan umum kesehatahn bayi baru lahir kurang
Pengaruh pada saaat
persalinan
Persalinan sulit
Persalinan sebelum waktunya (Prematur)
Perdarahan setelah persalinan
Persalinan dengan operasi cenderung meningkat
Penyebab Def Besi
Bioavailability rendah (hem dan non hem iron,
inhibitors, enhancers)
Konsumsi zat besi kurang
Peningkatan kebutuhan zat besi (pertumbuhan.
Kehamilan)
Kehilangan darah (menstruasi, kecelakaan,
kecacingan)
Status besi dalam tubuh
Kecenderungan wanita terkena anemia ini
dikaitkan dengan aktivitas khusus kaum hawa
seperti siklus menstruasi, alat kontrasepsi,
kehamilan, proses melahirkan, diet yang ber-
lebihan, serta beberapa penyakit keganasan
pada wanita.
Faktor Resiko kena Anemia
 Rendahnya asupan gizi pada makanan
 Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan
dengan usus kecil
 Menstruasi
 Kehamilan
 Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati
 Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena
racun kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh
pada produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.
Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang
yang menjadi vegetarian ketat dan kurang asupan
zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya
Beberapa penyebab anemia di
Indonesia:
1. Malnutrisi atau gizi buruk
2. Kebiasaan minum teh dan kopi.
3. Talasemia
4.Konsumsi obat-obatan antasida yang
dikonsumsi sebelum makan akan mengurangi
produksi asam lambung, tapi hal ini justru
mengurangi penyerapan zat besi.
5. Haid
6.Pada masa hamil, kebutuhan zat besi wanita
meningkat karena janin dalam kandungannya turut
menyerap zat besi dan vitamin agar dapat
bertumbuh secara normal.
Beberapa tanda yang menunjukkan mengalami anemia

 Mudah atau lebih cepat lelah


 Kurang berenergi
 Muka pucat
 Sesak napas
 Pusing dan sakit kepala
 Kaki dan tangan terasa dingin
 Sensasi kesemutan pada kaki
 Lidah membengkak atau terasa sakit
 Sistem kekebalan tubuh menurun sehingga rentan terkena infeksi
 Sakit pada dada
 Jantung terasa berdetak dengan cepat
 Kuku menjadi mudah patsah
 Rambut rontok
 Nafsu makan menurun
Komplikasi Anemia Dalam Kehamilan :

Bahaya Pada Trimester I


Pada trimester I, anemia dapat menyebabkan terjadinya
missed abortion, kelainan congenital, abortus / keguguran.
Bahaya Pada Trimester II
Pada trimester II, anemia dapat menyebabkan terjadinya
partus premature, perdarahan ante partum, gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum
sampai kematian, gestosis dan mudah terkena infeksi, dan
dekompensasi kordis hingga kematian ibu.
Bahaya Saat Persalinan
Pada saat persalinan anemia dapat menyebabkan gangguan
his primer, sekunder, janin lahir dengan anemia,
persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu
cepat lelah dan gangguan perjalanan persalinan perlu
tindakan operatif (Mansjoer dkk, 2008).
Pengobatan dan Penanganan Anemia Defisiensi Besi
 Mengonsumsi suplemen penambah zat besi dilakukan untuk
meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh sebagai salah
satu pengobatan anemia.
 Asupan zat besi melalui konsumsi makanan juga perlu ditingkatkan
demi menjaga cadangan dan tingkat zat besi yang normal.
 Ada beberapa makanan sumber zat besi yang sangat bagus,
contohnya:
 Hati ayam dan hati sapi
 Kacang-kacangan, misalnya kacang hitam, kacang hijau, dan kacang
merah
 Tahu dan tempe
 Boga bahari atau makanan laut seperti ikan, tiram dan kerang
 Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan brokoli
 Daging merah tanpa lemak seperti daging sapi dan kambing
 Buah-buahan kering, misalnya kismis dan aprikot

 Agar dapat memaksimalkan penyerapan zat besi, asupan vitamin


C juga diperlukan.
 Konsumsi makanan yang tinggi zat besinya bersamaan dengan
sumber vitamin C seperti jeruk, kiwi dan tomat.
METABOLISMA BESI
Hem dan non hem iron
Merupakan bagian dari hemoglobin dan
mioglobin yang tdp dlm daging dpt diserap 2 x
lebih besar dibandingkan non hem
Banyak terdapat dlm bhn hewani
Non hem banyak trdp pd kacang2an, telur, susu,
sereal, buah-buahan)
Agar non hem dpt diserap dg baik maka hrs
dalam bentuk fero, dan dilarutkan dg cairan
seperti asam askorbat, gula dan asam amino, pH
7 dpt mudah terserap
Enhancers (peningkatan penyerapan)
Ascorbic and citric acids( vitamin C)
Malic and tartaric acid (wortel, kentang, tomat,
cabe dll)
Cysteine-containing peptides ( daging, ikan,
hati, ayam dll)
Ethanol (alkohol, tdk direkomendasikan)
Fermentation products (contoh: tempe)
Besi bentuk hem yg merupakan bag dr
hemoglobin dan mioglobin yg terdpt dlm daging
dpt diserap 2 x lipat drpd non hem
Daging ayam dan ikan trdpt 40 % bentuk hem,
selebihnya non hem
Besi non hem terdpt pd sayuran hijau,
kacang2an, serealia, telur, dan bbrp buah-buahan
Daging ayam dan telur trdp asam amino yng
mengikat zat besi shg dpt membantu penyerapan,
Susu, keju dan telur tdk ada as amino yg dpt
mengikat besi
Inhibitors

Phytate (bhn serealia, susu coklat, )


Asam oksalat ( tdp dlm sayuran)
Pholyphenol ( teh, kopi, wine)
Calcium and phosphate ( susu dan keju)
Asam fitat dan asam oskalat dlm sayuran dan
tanin menghambat penyerapan besi, krn
mengikat besi
Status besi dalam tubuh

Pd keadaan Hb rendah maka penyerapan zat besi


akan lebih tinggi dibandingkan pd keadaan Hb
normal
Tingkat keasaman lambung
Kekurangan asam klorida dlm lambung atau
penggunaan obat2an yg bersifat basa, misalnya
antasid akan menghambat absorsi besi
Kelebihan zat besi
Hemokromatosis (kulit menjadi merah, pengerutan
hati, kanker hati, diabetes, impotensi, kelelahan
menahun, gagal jantung)
Pusing . Sakit kepala
Gejala: pusing, mual, lemah, sakit kepala dan nafas
pendek
Dosis pencegahan Anemia

Remaja Putri /WUS:


1 mgg 1 tablet, dan 1 hr 1 tablet pd saat haid sd 10 hr
o Ibu Hamil:
1 tablet 1 hari
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai