OLEH :
MAHASISWA S-1 GIZI UNDIP
PEMAHAMAN DASAR
KEGIATAN POSYANDU
PENGERTIAN POSYANDU
Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu) adalah salah satu Memudahkan untuk
memperoleh pelayanan
bentuk Upaya Kesehatan
kesehatan ibu, bayi,
Bersumberdaya Masyarakat dan balita
(UKBM).
SISTEM 5 MEJA POSYANDU
Meja 2 (Penimbangan)
Meja 1 (Pendaftaran) Kader menimbang balita, ibu hamil,
ibu menyusui, dan lansia yang
Kader mendaftarkan berkunjung ke posyandu.
pengunjung posyandu
(balita, ibu hamil, ibu Pada meja ini, juga dilakukan
menyusui, PUS, lansia) pengukuran panjang badan dan
tinggi badan; lingkar kepala, dan LiLA
Meja 3 (Pencatatan)
Kader mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS
dan mengisi buku register Posyandu.
Pada KMS, hasil penimbangan berat badan balita ditandai
dengan titik dan dihubungkan dengan garis sehingga
membentuk garis pertumbuhan anak
Meja 4 (Penyuluhan)
Kader melakukan penyuluhan dan konseling kesehatan dan
gizi sesuai dengan hasil penimbangan.
Pada ibu hamil, kader menganjurkan untuk
memeriksakan kehamilannya sebanyak lima kali selama
kehamilan pada petugas kesehatan, bidan di desa.
Adapun untuk ibu menyusui diberikan penyuluhan
mengenai pentingnya ASI, kapsul iodium dan vitamin A.
Berat badan naik (N) :
o Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi
anak.
PMT Pemulihan
Diutamakan bahan makanan sumbar kalori dan protein
tanpa mengesampingkan sumber zat gizi lain seperti: padi-
padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan, sayuran
hijau, atau kelapa dan hasil olahannya.
Meja 5 (Pelayanan Kesehatan)
Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan
kesehatan dan KB sesuai kewenangannya
FUNGSI ADMINISTRASI POSYANDU
Buku administrasi posyandu mencakup absensi kader dan tamu, inventaris,
ibu nifas dan ibu menyusui serta bayi dan anak balita.
Jumlah semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu (S),
• Pastikan timbangan
tersebut telah disetel
pada angka 0.
• Untuk melakukannya
secara tepat, mula-mula
letakkan selimut di atas
timbangan. Segera
setelah berat selimut
tercatat, tekanlah kunci
tara (tare key—tombol
untuk membuat penunjuk
kembali ke angka 0). Cara
ini akan menghapuskan
berat selimut tersebut.
Berat Badan (Timbangan Bayi)
• Timbanglah berat
bayi. Baringkan
bayi di atas
timbangan, lebih
baik jika bayi tidak
berpakaian.
Berat Badan (Timbangan Digital)
Penyiapan alat ukur :
• Letakkan alat timbang di bagian yang rata/datar dan keras
• Pastikan alat timbang menunjukkan angka “00.00” sebelum
melakukan penimbangan dengan menekan alat timbang
tersebut.
• Jika alat timbang tidak menunjukkan angka “00.00” lakukan
hal sebagai berikut :
• Periksa apakah ada baterai pada alat timbang tersebut
• Periksa apakah posisi positif dan negatif baterai sudah
sesuai
• Ganti baterai baru (pewawancara harus membawa baterai
cadangan selama kegiatan pengukuran dilakukan)
Berat Badan (Timbangan Digital)
Cara pengukuran berat badan :
• Anak bisa berdiri
• Anak berdiri pada timbangan
dengan posisi tegak,
pandangan lurus ke depan,
dan tanpa alas kaki. Skala
timbangan berada di tengah
diantara kedua kaki.
• Tunggu sampai angka berat
badan tertera pada display
• Catat berat badan tersebut
Berat Badan (Timbangan Digital)
Cara pengukuran berat badan :
• Bayi/Anak belum bisa berdiri
• Ketika alat timbang sudah
menunjukkan angka 00.00 mintalah ibu
dengan menggendong sang anak untuk
berdiri di tengah-tengah alat timbang.
• Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata
lurus ke depan, kaki tidak menekuk dan
kepala tidak menunduk ke bawah.
• Catat hasil penimbangan tersebut.
• Ulangi proses pengukuran, kali ini
hanya ibu saja tanpa menggendong
anak
Berat Badan (Timbangan Dacin)
Tinggi Badan
Penyiapan alat ukur :
Tinggi Badan
Cara pengukuran
• Lepaskan aKsesoris yang berpotensi membuat
hasil ukur jadi bias atau salah, seperti sepatu,
hiasan dan dandanan rambut.
• Aturlah kedua kaki anak secara merata untuk
menempel ke dinding dengan cara menekan
tumit, pantat, bahu dan kepala ke arah
dinding.
• Upayakan anak untuk memandang lurus ke
depan atau kepada ibunya yang berdiri di
depan si anak.
• Turunkan meteran alat pengukur dengan
menekan sejajar dinding hingga pas berada di
atas kepala si anak.
• Lakukan pembacaan dan catatlah hasil
pengukuran.
Panjang Badan
• Letakan pengukur panjang badan pada
meja atau tempat yang rata.
• Tarik geser bagian panel yang dapat
digeser sampai diperkirakan cukup
panjang untuk menaruh bayi/anak.
• Baringkan bayi/ anak dengan posisi
terlentang dan kepala bayi/anak
menempel pada bagian panel yang tidak
dapat digeser.
• Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi/
anak sampai lurus dan menempel pada
meja/tempat menaruh alat ukur. Tekan
telapak kaki bayi/anak sampai membentuk
siku, kemudian geser bagian panel yang
dapat digeser sampai persis menempel
pada telapak kaki bayi/ anak.
• Bacal dan catat panjang badan bayi/anak
LiLA
Lika
• Dari atas alis dan telinga dan sekitar bagian belakang kepala
Pengukuran Antropometri pada
Lansia
Pengukuran Berat Badan
• Cara Pengukuran:
• Pasang mikrotoa pada bidang dengan kuat dengan cara meetakannya di dasar
bidang/lantai, kemudian tarik ujung meteran hingga 2 meter ke atas secara vertikal hingga
menunjukan angka nol
• Pasang penguat seperti paku / lakban pada ujung mikrotoa agar posisi tidak bergeser
• Minta subjek yang akan diukur untuk melepas alas kaki (sepatu/kaos kaki)
• Pastikan subjek berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, kedua lengan berada di samping,
posisi lutut tegak, telapak tangan menghadap ke paha
• Pastikan kepala, punggung, bokong, betis, dan tumit menempel pada dinding
Cara pengukuran
a. Jika Berbaring
Cara Pengukuran:
• Pengukuran LiLA dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri
• Lengan harus dalam keadaan bebas, artinya otot lengan tidak tegang
• Caranya rentangkan pita dari bahu kearah siku. Tentukan tengah-tengah lengan atas
• Bacalah skala secara benar. Bila masih berada dibagian MERAH, maka tergolong
SANGAT KURUS