Anda di halaman 1dari 25

INFORMASI DASAR

PENYAKIT
TUBERKULOSIS (TBC)
UPTD PUSKESMAS GUNUNGPATI
Masalah Kesehatan TBC di Wilayah Kerja Puskesmas
Gunungpati Bulan Januari - September 2019
No Kelurahan TB Paru

1 Gunungpati 3
2 Plalangan 2
3 Pakintelan 0
4 Nongkosawit 2
5 Cepoko 1
6 Jatirejo 2
7 Sumurrejo 7
8 Mangunsari 4
9 Pongangan 2
10 Kandri 5
11 Sadeng 5
Luar Wilayah 9
Total 42
TARGET TBC DI WILKER
PUSKESMAS GUNUNGPATI TH 2019

 Th 2018 : 40 kasus
 Sasaran : 182
 Target : 86 % (156 kasus)
 Capaian sementara September 2019 : 21 %
(38 kasus)
 Masih kurang : 65 % (118 kasus)
TUBERKULOSIS (TBC)

 penyakit menular langsung, disebabkan oleh


kuman ( mycobacterium tuberculosis ), bukan
penyakit keturunan / kutukan /guna-guna.
 Dapat menyerang siapa saja
 Bisa disembuhkan
 Sebagian besar menyerang paru-paru ( dapat
menyerang tulang, kelenjar, kulit )
GAMBAR MACAM-MACAM TBC
GEJALA TBC PADA ORANG
DEWASA
GEJALA TBC PADA ANAK

batuk

demam > 2 minggu yang


tidak nafsu
tidak jelas penyebab
makan , BB turun
PENULARAN TBC

o Kuman bertahan dirungn gelap dan


lembab sampai beberapa bulan.
o penularan melalui udara. o Jumlah kuman yang keluar :
o Sumber penularan adalah percikan  Bicara : 0-210
dahak penderita.
 Batuk : 0-3.500
o Dipengaruhi oleh jumlah kuman,
lama kontak dan daya tahan tubuh.  Bersin : 4.500-1 juta
o Penderita HIV/AIDS, Kencing manis,
Usila, Gizi Buruk, Anak lebih rentan
terkena TBC
PEMERIKSAAN TBC

pemeriksaan pemeriksaan dahak


tes tberkulin
ronsen paru dengan mikroskop,
pada anak
biakan maupun tes
cepat molekuler
TATALAKSANA TBC

a. Pengobatan
b. Pengawas Menelan Obat ( PMO )
c. Pemantauan Pengobatan
d. TB Resisten Obat ( TB-RO )
a. Pengobatan TBC

Pengobatan TBC sensitif obat selama 6-8 bulan

 Tahap awal : 4 jenis obat dan diminum setiap hari,


selama 2-3 bulan

Isoniasida ( H ) - Rifampicin ( R ) - Pirazinamide ( Z ) -


Ethambutol ( E )

 Tahap lanjutan : 2 jenis obat dan diminum 3 kali perminggu, selama 4-5 bulan

Isoniasida ( H ) - Rifampicin ( R )
b. Pengawas Menelan Obat
adalah seseorang yang secara sukarela mendampingi pasien TBC
menelan obat, tugas :

 Memastikan pasien menelan obat


sesuai aturan
 Mendampingi dan memberikan
dukungan moral
 Mengingatkan pasien TBC untuk
mengambil obat dan periksa ulang
dahak sesuai jadwal
 Menemukan dan mengenali gejala-
gejala efek samping obat dan merujuk
ke Sarana Pelayanan Kesehatan
 Memberikan penyuluhan tentang TBC
kepada keluarga pasien atau orang
yang tinggal serumah
Penetapan Pengawas
Menelan Obat (PMO)
Setiap pasien memulai pengobatan harus didahului
menentukan satu orang untuk menjadi PMO.

a. Persyaratan PMO
 dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien, harus disegani dan
dihormati oleh pasien,
 Tinggal dekat dengan pasien,
 Bersedia sukarela,
 Bersedia dilatih dan/ penyuluhan bersama pasien
lanjutan

b. Peran seorang PMO


• Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara
teratur

• Memberi dorongan pasien agar mau berobat teratur,

• Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak

• Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien


TB.
lanjutan
c. Pengetahuan PMO
Minimal PMO memahami informasi penting tentang TB untuk
disampaikan kepada pasien dan keluarganya antara lain:
• TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau
kutukan
• TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
• Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan
cara pencegahannya
• Cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan tahap
lanjut)
• Pentingnya pengawasan, supaya pasien berobat secara
teratur
• Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya
segera meminta pertolongan ke fasyankes.
lanjutan

PMO pada TB RO :
Pemilihan PMO :
1. tahap awal : petugas kesehatan baik di dalam atau di
luar Fasyankes, mengingat pada tahap ini pasien harus
mendapatkan suntikan setiap hari.

2. tahap lanjut : dilakukan oleh petugas kesehatan atau


kader kesehatan yang terlatih TB RO.
c. Pemantauan Kemajuan
Pengobatan
 pada TBC dewasa
pemeriksaan dahak mikroskopis:
o pada bulan ke dua ( untuk pengobatan kategori 1 )
o Pada bulan ke tiga ( untuk pengobatan kategori 2 )
o pada bulan ke lima ( konfirmasi bakteriologis )
o akhir pengobatan ( konfirmasi bakteriologis )
 pada TBC anak
o perkembangan kondisi anak
o peningkatan berat badan
d. TBC Resisten Obat ( TB-
RO )
 adalah kondisi kuman M. Tuberculosis sudah
kebal terhadap obat anti tuberkul0sis
( OAT ).
 disebabkan oleh penatalaksanaan yang tidak
tepat, misalnya:
o Kualitas obat rendah
o Putus minum obat
o Pengobatan tidak standard (dosis, jangka waktu, jenis obat)
 membutuhkan pengobatan lebih lama ( 9-24
bulan )
 segera konsultasi dengan petugas kesehatan
KOMORBID TBC

adalah penyakit yang diderita oleh


seseorang yang dapat mempercepat atau
mempermudah timbulnya penyakit TBC

1. infeksi HIV / AIDS


2. kencing manis / Diabetes Mellitus ( DM )
tidak harus menunjukkan gejala batuk.
Infeksi HIV / AIDS
 Penderita HIV akan mempunyai risiko 20-37 kali
dibandingkan dengan yang tidak terinfeksi HIV.
 Angka kematian ODHA dengan TBC sebesar 36 %
( 1.030.000 penderita TB positif HIV dan 374.000
diantaranya meninggal ( WHO, 2017 ).
 Pasien TBC harus diperiksa HIV serta sebaliknya.
 Bagi penderita AIDS yang tidak terbukti sakit TBC diberikan
pengobatan INH.
Kencing Manis / Diabetes
mellitus / DM  penderita DM mempunyai risiko 3 kali lebih
tinggi terkena TBC.
 semua penderita DM harus diperiksa TBC serta
sebaliknya.
 akan membantu proses penyembuhan.
PENCEGAHAN PENULARAN
TBC

minum obat tidak membuang dahak


teratur disembarang tempat menutup
sampai mulut saat
sembuh bersin atau
batuk
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat :
menjemur peralatan tidur, ventilasi kamar,
makanan bergizi, olahraga teratur, tidak merokok
dan minum minuman beralkohol
ETIKA BATUK

 jika sedang menderita batuk sebaiknya gunakan masker.


 tutup mulut dan hidung saat batuk ( dengan tisue, sapu
tangan atau lengan bagian dalam ).
 cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
STRATEGI PENJANGKAUAN
PENDERITA TBC
1. Harus seizin pasien
2. Tidak boleh memaksa pasien
3. Puskesmas yang menjadi koordinator

Anda mungkin juga menyukai