4 Bersama Perangi
Stunting
1 dari 3
8 Juta anak anak Indonesia
Indonesia mengalami mengalami stunting
pertumbuhan tidak
maksimal.
Ciri-Ciri
Stunting
Pertumbuhan melambat
Wajah tampak rm a
lebih muda dari Perfo s
usianya b arduakte n
pu
tia
de
p arnha i
meela
b mjoar
r
Tanda pubertas
terlambat
Bersama Perangi
Stunting
5
Bagaimana Proses
Terjadinya
Stunting?
Kondisi anak Indonesia umumnya
baik saat lahir, tetapi terjadi gagal
tumbuh memasuki usia
2-3 bulan.
46,6% 24,2%
remaja putri di Indonesia wanita usia subur usia 15-49
usia tahun di Indonesia hamil dengan
15-19 tahun kondisinya risiko kurang energi kronik
berisiko kurang energi (KEK) dan anemia sebesar
kronik (KEK) (Riskesdas 37,1%
2013)
6 Bersama Perangi
Stunting
Proporsi Berat
Badan Lahir di
Indonesia
2010: 11,1%
2013: 10,2%
Proporsi
Panjang Badan
lahir di
Indonesia 2013
Sebanyak
20 ,2% < 4 8 cm
Survei Konsumsi
Makanan Individu thn
2014 menunjukkan
asupan anak > 6 bulan
cenderung mengonsumsi
95% dari kelompok
serealia (karbohidrat),
sangat kurang Bersama
protein,Perangi 7
Stunting
buah, dan sayur.
Stunting disebabkan faktor
FAKTOR multi dimensi. Intervensi
paling menentukan pada
8 Bersama Perangi
Stunting
3 Kurangnya akses ke air bersih dan
sanitasi
Terganggunya perkembangan
Kecerdasan berkurang
10 Bersama Perangi
Stunting
Dampak Jangka
Panjang
Menurunnya
kemampuan kognitif
dan prestasi belajar
Menurunnya kekebalan
tubuh sehingga mudah
sakit
Bersama Perangi
Stunting
1
1
TAH APAN
RKEMBA NGAN ANAK
PE
Oo
.
..
Bayi Umur 1 Bulan
Menatap ibu, mengeluarkan
suara “ O…O… ” , tersenyum,
menggerakkan tangan dan kaki
1 Bersama Perangi
Stunting
2
i
Sistem kekebalan
tubuhnya
berkurang
Pertumbuhan
otaknya menjadi
tidak optimal
1 Bersama Perangi
Stunting
4
Stunting berkontribusi terhadap
15-17% dari seluruh kematian
anak di dunia
menurunkan penghasilan
seumur hidup sebanyak
20%
Bersama Perangi
Stunting
1
5
4 ASUPAN
KUNCI
DI PERIODE EMAS
ANAK
Anak usia 0-12 bulan masuk
periode emas atau masa
ketika otak anak sedang
mengalami
perkembangan yang
pesat.
1 Bersama Perangi
Stunting
6
ORANG TUA HARUS
MEMPERHATIKAN ASUPAN
KECUKUPAN GIZI ANAK
ASI
ASI eksklusif
0-6 bulan
ANAK SEHAT
HARUS
CUKUP GIZI!
PENAMBMPASI (MAKANAN
AH ASI)
rumahan berkualitas
dari bahan lokal mulai
dari usia 6 bulan
LANJUTKAN
ASI
hingga 2
tahun/lebih
Bersama Perangi
Stunting
1
7
PENCEGAHAN
DAN
PENANGANAN
STUNTING
Stunting salah satu dimensi pembangunan manusia
dan masyarakat yang menjadi program prioritas
nasional dalam RPJMN 2015 – 2019. stunting
memiliki ruang lingkup cukup luas. meliputi
peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat,
peningkatan akses, kualitas, relevansi, dan daya
saing pendidikan. Usaha pemerintah
menanggulangi stunting meliputi berbagai sektor,
seperti kesehatan, pendidikan, perumahan rakyat
yang merupakan kebutuhan dasar yang harus
tersedia bagi masyarakat .
TUJUAN
PENCEGAHAN
STUNTING
okus prioritas pemerintah dalam
F
RPJMN 2015-2019 adalah program
pencegahan stunting. tujuan
dari program ini?
20 Bersama Perangi
Stunting
HAL PENTING
PENCEGAHAN
DALAM
STUNTING
Perbaikan
terhadap
pola makan (gizi)
Perbaikan
pola
asuh
Perbaikan sanitasi
dan akses air
bersih
Bersama Perangi
Stunting
2
1
ATASI STUNTING
DENGAN
MINUM SUSU SETIAP
HARI
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita akibat kekurangan gizi kronis. Salah satu
kebutuhan gizi yang bermafaat mengatasi
stunting adalah susu karena memiliki zat gizi
penting bagi pertumbuhan
fisik dan pertumbuhan lainnya
KANDUNGAN
SUSU
KARBOHIDRA T
PR O
T EI N
LEMAK
VIT AMIN
MINERAL
Kalsium,
22 Magnesium,
A, B, C,Stunting
Bersama Perangi D, E, dan Zat
k
Besi, dan Fosfor
MANFAAT SUSU
DALAM MENCEGAH
STUNTING
S U M B E R ENER G I
MEMPERK U A T O T O T
M E N I N G K A TKAN
K E C E R D A S AN
MEMPERK U A T
TULANG D AN
GIGI
Bersama Perangi
Stunting
23
STUNTING DICEGAH
KECERDASAN ANAK
MENINGKAT
Stunting tidak hanya kekurangan gizi kronis
sehingga anak pendek untuk usianya,
tetapi stunting juga berdampak pada
tingkat kecerdasan anak.
TINGKAT
KECERDASAN ANAK
INDONESIA
Berada di urutan
64 terendah dari
65 negara di dunia
(asesmen OECD
PISA 2012)
24 Bersama Perangi
Stunting
RANKING TINGKAT
2
Singapura KECERDASAN ANAK NEGARA-
1
Vietnam
NEGARA ASEAN
7
50 52
Thailand Malaysi
a
64
Indonesia
Mengancam
meningkatnya
penyakit
25
tidak menular
POLA
ASUH
IKUT PENGARUHI
STUNTING
Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku,
terutama pada pola asuh yang kurang baik
dalam praktik pemberian makan bagi bayi dan
balita.
DIMULAI D ARI
Edukasi tentang kesehatan reproduksi dan
gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga
A GAR
para calon ibu memahami pentingnya
memenuhi kebutuhan gizi saat hamil
dan stimulasi bagi janin, serta
memeriksakan kandungan empat kali
selama kehamilan.
26 Bersama Perangi
Stunting
POLA MAKAN & GIZI
SEIMBANG
MENCEGAH
STUNTING Edukasi diperlukan agar dapat
mengubah perilaku yang bisa
mengarahkan pada
peningkatan kesehatan gizi
atau ibu dan anak agar dapat
mencegah stunting.
KARENA
DIPENGARUHI OLEH
Rendahnya akses terhadap
makanan dari segi jumlah dan
kualitas gizi serta seringkali tidak
beragam
28 Bersama Perangi
Stunting
Istilah “Isi Piringku” dengan gizi
seimbang
perlu diperkenalkan dan
dibiasakan dalam kehidupan
sehari-hari
Setengah piring
diisi oleh sayur
dan buah
30 Bersama Perangi
Stunting
37,2%
30,8%
19,6% 201
17,7% 8
12,1%
10,2%
11,9%
8,0%
2013
32 Bersama Perangi
Stunting
BIASAKAN
Man
Woman
Woman Man
36 Bersama Perangi
Stunting
mewujudkan masyarakat Indonesia hidup bersih
dan sehat, Pemerintah terus menggiatkan program
sanitasi untuk negeri serta Gerakan Indonesia
Bersih
3,9 juta KK
2,7 juta KK
2,3 juta
KK Total 9,8 juta KK
0,9 juta
KK 0,4 juta
KK *Target
*201
201
201
201
Total 10,2 a
20
17
37
5
8
6
29%
29,6
%
%
28,9%
27,5%
28%
jumlah stunting dengan melaksanakan
program nasional pengurangan stunting.
Bersama Perangi
Stunting
45
PROGRAM
PADAT
KARYA
UNTUK CEGAH
STUNTING SEJAK
DINI
Mengutamakan:
4 Pilar Program Padat
Sumber daya, tenaga, dan teknologi
Karya Tunai Desa untuk
lokal
Kesehatan
1 Meningkatkan
perekonomian
masyarakat
desa
2 Menurunkan angka
pengangguran
masyarakat desa
melalui kegiatan
swa kelola
3 Mekanisme
operasionalnya
dikerjakan
bersama secara
lintas sektor
4 Dilaksanakan
dengan
integrasi lintas
program dan
lintas sektor
Bersama Perangi
Stunting
5
1
INTERVENSI GIZI
PENCEGAHAN
SENSITIF
STUNTING
Program percepatan
pencegahan dan pengurangan
stunting memiliki sasaran
prioritas dan fokus pada
intervensi gizi sensitif
Intervensi Gizi
Sensitif dilakukan melalui
kegiatan pembangunan
diluar sektor kesehatan dan
berkontribusi pada 70%
Intervensi Stunting. Sasaran
dari intervensi gizi
spesifikadalah masyarakat
secara umum dan khusus
ibu hamil dan balita pada
1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK)
52 Bersama Perangi
Stunting
STUNTING SECARA BERTAHAP
DIKURANGI
Upaya keras yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi
prevelansi stunting secara bertahap membuahkan hasil positif.
Itu terlihat dari data Riskesdas 2018, baik dari perbaikan status gizi,
membaiknya tingkat kesehatan ibu dan anak, kesehatan
lingkungan, hingga fasilitas pelayanan kesehatan
gizi kurang turun dari 19,6% 2018)anemia pada ibu hamil naik dari
Proporsi
(Riskesdas 2013) menjadi 37,1%
(Riskesdas 2013) menjadi
17,7% (Riskesdas 2018) 48,9% (Riskesdas
2018)
54 Bersama Perangi
Stunting
KESEHATAN KESEHATAN
ANAK
Cakupan imunisasi dasar lengkap LINGKUNGAN
Data kesehatan lingkungan
pada angka umur 12-23 bulan terlihat dari pemakaian air per
sebesar 57,9% (Riskesdas hari dan pengelolaan
2018) atau turun dari 59,2% sampah
(Riskesdas 2013) Di rumah tangga pemakaian air
Proporsi berat badan lahir < 20L per orang per hari
rendah (BBLR) < 2500 gram naik (Riskesdas 2013) turun
dari 5,7% (Riskesdas 2013) dari 5% menjadi 2,2%
menjadi
6,2% (Riskesdas 2018) Untuk pengelolaan sampah,
Proporsi panjang badan lahir < rumah tangga yang mengelola
48 cm naik dari 20,2% dengan membakar sebesar
(Riskesdas 2013) menjadi 49,5%
22,7% (Riskesdas 2018)
(Riskesdas 2018)
Bersama Perangi
Stunting
55
LANDASAN
PERCEPATAN PENCEGAHAN
KEBIJAKAN
STUNTING
Pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Penanganan
Stunting pada Agustus 2017, yang menekankan pada kegiatan
konvergensi di tingkat nasional, daerah, dan desa, untuk
memprioritaskan kegiatan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif pada
1.000 Hari Pertama Kehidupan hingga sampai dengan usia 6 tahun.
56 Bersama Perangi
Stunting
Sasaran Prioritas Intervensi Gizi Spesifik
PENCEGAHAN
STUNTING Program percepatan pencegahan dan
pengurangan stunting memiliki
sasaran prioritas dan fokus pada
intervensi gizi.
S
a
s
a
r
a
n
P
r
i
o
r
i
t
a
s
Ibu hamil dan anak
usia 0-2 tahun atau
rumah
tangga 1.000 Hari
Pertama
Kehidupan
Intervensi Prioritas
Intervensi Gizi
Spesifik Intervensi
58 Bersama Perangi
Stunting
Gizi Sensitif
Kabupaten
Intervensi Gizi Spesifik
Ini merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000
Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30%
penurunan stunting. Kerangka kegiatan intervensi gizi spesifik
umumnya dilakukan pada sektor kesehatan.
INTER VENSI
INTER VENSI DENGAN SASARAN IBU HAMIL
DENGAN SASARAN IBU Memberikan makanan tambahan
MENYUSUI DAN ANAK USIA 0-6 ibu hamil untuk mengatasi
pada
kekurangan energi dan protein
BULAN kronis
Mendorong inisiasi menyusui
dini (pemberian ASI Mengatasi
jolong/colostrum) kekurangan zat besi
dan asam folat
Mendorong
pemberian ASI Mengatasi
Eksklusif kekurangan iodium
INTER VENSI Menanggulangi
kecacingan pada ibu
DENGAN SASARAN IBU hamil
MENYUSUI DAN ANAK USIA 7-23 Melindungi ibu
BULAN hamil dari
hingga usia 23 bulan pemberian Malaria
Mendorong penerusan
didampingi oleh pemberian
ASI Memberikan
MP-ASI perlindungan terhadap
Menyediakan obat cacing malaria
Menyediakan suplementasi
zink Memberikan imunisasi
Bersama Perangi
Stunting
59
POLA HIDUP
SEHAT CEGAH
STUNTING
Upaya lintas sektor pemerintah dalam
mencegah dan mengurangi stunting tidak
akan maksimal tanpa pihak swasta,
masyarakat dan komunitas dalam program
percepatan pencegahan dan pengurangan
stunting di Indonesia. Karenanya, mari kita
bekerja bersama cegah stunting. Hidup sehat
dan memperbaiki gizi sejak dini tentunya
berawal dari keluarga lalu melalui kampanye
nasional menggerakkan masyarakat untuk
hidup sehat.
PILAR PERCEPATAN
PENANGANAN STUNTING
Upaya lintas sektor pemerintah dalam mencegah dan
mengurangi stunting tidak akan maksimal tanpa pihak
swasta, masyarakat dan komunitas dalam program
percepatan pencegahan
dan pengurangan stunting di Indonesia.
K ONSEP 5 P I L A R
P E N ANGANA N S T U N T I N
G
62 Bersama Perangi
Stunting
3 Konvergensi, koordinasi, dan
konsolidasi
program nasional, daerah dan
masyarakat
Mendorong
4 kebijakan
nutritional food
security
Pemantauan
5
dan evaluasi
Bersama Perangi
Stunting
63
Sinergi dalam Pencegahan Stunting
Pemerintah
Sumberdaya pemerintah
dengan peningkatan
Komunitas efektivitas dan efisiensi
Swasta
CSO
Donor
Individu
Bersama Perangi
Stunting
65
GERMAS untuk
Percepatan Penanganan
Stunting
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih terus
menggaungkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas). Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya masalah
kesehatan terutama Stunting, TBC, dan penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi.
66 Bersama Perangi
Stunting
Kesehatan
uk Gen
untrku
Be as si
alitera
Mendatang
Pemberian Makanan
Tambahan Untuk
Balita
8.234 ton 8.606 ton
762,4 796,8
5.554 ribu* ribu*
ton 514,3
ribu*
2.014
201
201
201
201
ton 186,4
7
8
6
5
ribu*
*Dalam jiwa
68 Bersama Perangi
Stunting
Bayi Penerima C akupan
Imunisasi Dasar
Lengkap
91,6 92,0
% %
86,5
%
201
201
201
5
7
Pemberian
Makanan
Tambahan Untuk 6.530 ton
Ibu Hamil 725,6 ribu
jiwa
4.952 ton
550,2 ribu
jiwa
1.706 ton
164,9 ribu
201
201
201
jiwa
7
8
6