Anda di halaman 1dari 20

STUNTING

Oleh :
Rahmitha Sari, Skep, Ners, MKep, Sp.Kep.An
Latar Belakang
STUNTING Perbandingan tinggi badan dengan umur ≤ -2 SD
berdasarkan tabel Z-score standar pertumbuhan anak
menurut WHO (WHO, 2018).

Adanya masalah gizi kronis

Penanggulangan masalah stunting sangat


efektif dilakukan pada 1000 hari pertama
kehidupan merupakan peiode kritis yang
menentukan ( Infodatin, 2016 ; Prendergast
& Humphrey, 2014)
Latar Belakang

Prevalensi stunting pada


balita secara nasional
sebesar 30,8 %
(Riskesdas, 2018 )
22,9 % 30,8 %
Tahun 2016, 22,9 %
dibawah usia 5 32,4 % Sumatera Utara 32,4 %pada
tahun menderita stunting kelompok balita mengalami
(WHO, 2018).
stunting ( Riset Kesehatan Dasar,
2018)
Latar Belakang...
Faktor-Faktor yang mempengaruhi stunting : Usia, jenis kelamin,sanitasi, akses Ke
pelayanan kesehatan, imunisasi, riwayat penyakit, sosial ekonomi, pendidikan ibu serta praktik
pemberian makan yang dilakukan (Aryastami et al., 2017 ; Kim et al., 2017 ; Krasevec, Kumapley, &
Frongillo, 2016 ; Prendergast & Humphrey, 2014)

Dampak Stunting :
30,2 % bayi yang mendapat- - Jangka Pendek :Gangguan
kan ASI eksklusif dalam 6 bulan pertumbuhan fisik.
pertama kehidupan dan 34,5 % yang
melakukan IMD 1 jam pertama
setelah
stunting - Jangka Panjang : Menurunnya
kemampuan kognitif dan
lahir (Riskesdas, 2013). prestasi belajar, menurunnya
kekebalan tubuh (WHO, 2018;
Kemenkes RI, 2017).

Pemberian Asi Eksklusif selama 6 bulan ditambahkan dengan pemberian


MPASI yang optimal secara universal dapat mengurangi
lebih dari 15 % kematian anak dibawah usia 5 tahun (WHO, 2009;
Nasreddine, Zeidan, Naja & Hwalla, 2012).
(KERDIL)

Stunting adalah kondisi


gagal tumbuh pada anak
balita akibat kekurangan
gizi kronis sehingga anak
terlalu pendek untuk
usianya.
SAAT INI SEKITAR
1 dari 3 Anak
Indonesia
mengalami
ANAK INDONESIA MENGALAMI
PERTUMBUHAN TIDAK MAKSIMAL

TERJADI SEJAK DALAM


KANDUNGAN DAN AKAN
NAMPAK SAAT ANAK
Anak tidak datang BERUSIA
ke Posyandu
Penyebab
Kurangnya akses ke makanan
bergizi:
Praktek pengasuhan Terbatasnya layanan a. 1 dari 3 ibu hamil Anemia
yang tidak baik: kesehatan: b. Makanan bergizi mahal
a. Kurang pengetahuan a. 2 dari 3 ibu hamil belum
tentang kesehatan mengonsumsi suplemen
dan gizi sebelum dan zat besi yang memadai
pd masa kehamilan b. 1 dari 3 anak usia 3-6 thn
b. 60% dari anak usia tdk terdaftar di PAUD Kurangnya akses ke air Bersih dan
0 – 6 bulan tidak c. Menurunnya tingkat Sanitasi:
mendapat ASI kehadiran anak di a. 1 dari 5 RT masih BAB di ruang
eksklusif Posyandu terbuka
c. 2 dari 3 anak usia d. Tidak mendapat akses b. 1 dari 3 RT belum memiliki akses ke
0 – 24 bln tidak yang memadai ke layanan air minum bersih
menerima MP - ASI imunisasi c. Cuci tangan dengan benar masih
rendah
Penyebab stunting

nutrisi kesehatan

sanitasi lingkungan
PENYEBAB KEKURANGAN GIZI
SALING BERKAITAN ANTARA SATU DAN LAINNYA

Rendahnya akses POLA ASUH


Rendahnya akses
terhadap yang kurang baik
terhadap PELAYANAN
MAKANAN terutama pada perilaku KESEHATAN termasuk
dari segi jumlah dan praktek pemberian akses sanitasi dan air
dan kualitas gizi makan bayi dan anak bersih

Politik, Sosial Kemiskinan Kurangnya Degradasi


dan Budaya pemberdayaan Lingkungan
perempuan
MENGAPA MASA KEHAMILAN
SAMPAI ANAK BERUSIA 2 TAHUN PENTING?

Gangguan Gangguan
Gagal
Perkembangan Metabolisme
Tumbuh
Otak Tubuh
Hasil penelusuran literatur terkait hubungan praktik pemberian makan dengan
stunting
1. Pengaruh keragaman diet terhadap stunting
- Krasevec, Kumapley, dan Frongillo (2016) : Pada anak usia 6–23
bulan yang tidak mengkonsumsi makanan dengan keragaman diet
memiliki kemungkinan mengalami stunting 1.345 lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok yg mengkonsumsi
keragaman diet ≥5 kelompok makanan.
- Rakotomanana, Gates, Hildebrand & Stoecker (2017) ; Menon et. al (
2015) : Minimal keragaman diet dinilai sebagai indikator yang
memiliki hubungan yang signifikan dengan LAZ ( Length for age
Z score) dan HAZ ( Height for age Z score).
2. Pengaruh Frekuensi pemberian makan terhdap stunting
- Tessema, Tefera, dan Ersino (2013) : Anak dari ibu yang tidak
meningkatkan konsumsi makanan selama kehamilan dan
menyusui memiliki peluang 1,6 lebih mungkin mengalami
stunting
daripada ibu yang mengkonsumsi makanan yang cukup saat hamil
dan menyusui.
- Udoh, dan Amodu (2016) menyebutkan bahwa bayi yang tidak
menerima keragaman diet minimum dan frekuensi diet minimum
secara signifikan lebih mungkin untuk mengalami stunting.
Hasil penelusuran literatur terkait hubungan praktik pemberian makan
dengan Stunting

3. Pengaruh pemberian makan tinggi zat besi terhadap


stunting
- Krasevec, Kumapley, dan Frongillo (2016) menyebutkan bahwa
anak yang tidak mengkonsumsi nutrisi bersumber dari hewani apa
pun di hari sebelumnya memiliki kemungkinan 1,436 lebih tinggi
mengalami stunting dibandingkan dengan anak-anak
mengkonsumsi ketiga jenis nutrisi bersumber dari (telur, daging,
dan susu)
Hasil studi
Pemeriksaan tumbuh kembang dapat megetahui apakah Balita mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan salah satunya yaitu masalah
stunting. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
pemeriksaan tumbuh kembang merupakan cara efektif untuk mengurangi
insiden stunting pada anak Balita. Pemberian makanan dengan memperhatikan
keragaman makanan, Pemberian ASI Eksklusif, Frekuensi pemberian makanan
dan pemberian makanan yang mengandung zat besi mengurangi risiko stunting
pada anak (Damanik & Wanda, 2019; Damanik, Wanda & Hayati, 2020.). Oleh
karena itu penting bagi ibu untuk menilai status tumbuh kembang anak agar
dapat mencegah dan melakukan pengobatan sesegera mungkin
Kekurangan gizi kronis terjadi sejak janin dalam
kandungan sampai awal kehidupan anak, atau masa
1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).

1 dari 5 ibu hamil Kurang gizi


7 dari 10 ibu hamil makan kurang
kalori dan protein

7 dari 10 balita Makan kurang kalori


5 dari 10 balita makan kurang protein

Sumber : Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) Tahun 2016-2017


Cegah Stunting Sejak Dini

Lakukan Praktik Inisiasi Pemberian ASI Eksklusif 0- 6 bulan dan


Menyusui Dini (IMD) dilanjutkan sampai 1 tahun.

Memperkenalkan makanan tambahan


pada usia 6-8 bulan
Cegah Stunting Sejak Dini

Memperhatikan minimal keragaman Memperhatikan frekuensi pemberian


diet (minimal terdapat 4 kelompok makan anak dan Mengkonsumsi
makanan yang berbeda ) makanan yang mengandung tinggi zat
besi

Anda mungkin juga menyukai