Oleh :
Rahmitha Sari, Skep, Ners, MKep, Sp.Kep.An
Latar Belakang
STUNTING Perbandingan tinggi badan dengan umur ≤ -2 SD
berdasarkan tabel Z-score standar pertumbuhan anak
menurut WHO (WHO, 2018).
Dampak Stunting :
30,2 % bayi yang mendapat- - Jangka Pendek :Gangguan
kan ASI eksklusif dalam 6 bulan pertumbuhan fisik.
pertama kehidupan dan 34,5 % yang
melakukan IMD 1 jam pertama
setelah
stunting - Jangka Panjang : Menurunnya
kemampuan kognitif dan
lahir (Riskesdas, 2013). prestasi belajar, menurunnya
kekebalan tubuh (WHO, 2018;
Kemenkes RI, 2017).
nutrisi kesehatan
sanitasi lingkungan
PENYEBAB KEKURANGAN GIZI
SALING BERKAITAN ANTARA SATU DAN LAINNYA
Gangguan Gangguan
Gagal
Perkembangan Metabolisme
Tumbuh
Otak Tubuh
Hasil penelusuran literatur terkait hubungan praktik pemberian makan dengan
stunting
1. Pengaruh keragaman diet terhadap stunting
- Krasevec, Kumapley, dan Frongillo (2016) : Pada anak usia 6–23
bulan yang tidak mengkonsumsi makanan dengan keragaman diet
memiliki kemungkinan mengalami stunting 1.345 lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok yg mengkonsumsi
keragaman diet ≥5 kelompok makanan.
- Rakotomanana, Gates, Hildebrand & Stoecker (2017) ; Menon et. al (
2015) : Minimal keragaman diet dinilai sebagai indikator yang
memiliki hubungan yang signifikan dengan LAZ ( Length for age
Z score) dan HAZ ( Height for age Z score).
2. Pengaruh Frekuensi pemberian makan terhdap stunting
- Tessema, Tefera, dan Ersino (2013) : Anak dari ibu yang tidak
meningkatkan konsumsi makanan selama kehamilan dan
menyusui memiliki peluang 1,6 lebih mungkin mengalami
stunting
daripada ibu yang mengkonsumsi makanan yang cukup saat hamil
dan menyusui.
- Udoh, dan Amodu (2016) menyebutkan bahwa bayi yang tidak
menerima keragaman diet minimum dan frekuensi diet minimum
secara signifikan lebih mungkin untuk mengalami stunting.
Hasil penelusuran literatur terkait hubungan praktik pemberian makan
dengan Stunting