Anda di halaman 1dari 33

KRIDA BINA KELUARGA SEHAT

DINAS KESEHATAN KOTA


SURFAKARTA
Kasie KESGAGIZI
TAHUN 2019
Meliputi :
SKK Kesehatan Ibu
SKK Kesehatan Anak
SKK Kesehatan Remaja
SKK Kesehatan Usia Lanjut
SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
SKK Kesehatan Jiwa
SKK :Kesehatan Ibu
Kesehatan Ibu:
 dimulai saat Kehamilan : konsepsi yakni
pertemuan sel telur dan sel sperma
 Persalinan :pengeluaran buah kehamilan
(ketuban,Bayi dan Placenta)
 Nifas : Saat 6 jam sampai 42 hari pasca
salin
PENGERTIAN
Perawatan
Kehamilan ANC

IBU HAMIL : MENDAPATKAN PELAYANAN PEMERIKSAAN


KEHAMILAN NYA DAN KESEHATAN IBU & JANINNYA PADA
TENAGA KESEHATAN
Pelayanan Antenatal
Adalah pely kesh oleh nakes unt ibu selama masa
kehamilan, sesuai Standar Pelayanan Kebidanan
(SPK).
Pely Antenatal terdiri dari:
1. Timbang BB & ukur Tinggi badan
2. Tekanan darah
3. Nilai status Gizi (LILA)
4. TFU
5. Tentukan presentasi janin & DJJ
6. Imunisasi TT
7. Pemberian Tablet besi minimal 90 tab
8. Test Laboratorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara/konseling, trmasuk P4K & KB pasca
salin.
Pelayanan ANC disebut lengkap apabila dilakukan oleh
nakes dan memenuhi standar tersebut di atas.

Frekuensi pelayanan ANC minimal 4 kali selama


kehamilan dg ketentuan :
 Minimal 1 x pada triwulan I
 Minimal 1 x pada triwulan II
 Minimal 2 x pada triwulan III
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE”
& “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN KELUARGA

7
DI SURAKARTA...

Tahun 2018

Sudah :
4 ibu meninggal
SP 2010
PENYEBAB KEMATIAN
MATERNAL
1. LANGSUNG : adalah kematian maternal
berhubungan dengan proses kehamilan,
persalinan atau nifas
2. TIDAK LANGSUNG : adalah kematian
maternal tidak berhubungan langsung
dengan kehamilan, persalinan dan nifas
(morbiditas pada ibu)
4 TERLALU PENYEBAB
KEMATIAN
Cegah 4 Terlalu :
1. Terlalu muda hamil (<
20 th)

2. Terlalu tua hamil (> 35


th)

3. Terlalu dekat jarak


kehamilan

4. Terlalu banyak (sering)


hamil >4x)
TIGA TERLAMBAT PENYEBAB
KEMATIAN
Keterlambatan pengambilan
keputusan untuk mencari
pelayanan kesehatan
- Keterbatasan pengetahuan tentang komplikasi
- Anggapan kematian ibu sebagai hal yang wajar
- Low Status Women
- Kendala sosio-kultural
Keterlambatan mencapai
pelayanan kesehatan
Keterlambatan mendapatkan
pelayanan
BUKU KIA
RISIKO KEHAMILAN USIA REMAJA DIBANDINGKAN DENGAN USIA DEW
(Kurang dari 20 Tahun)
RISIKO KEHAMILAN USIA REMAJA DIBANDINGKAN DENGAN USIA DEWAS
Kehamilan remaja 4,5 kali berpeluang terjadinya kehamilan risiko tinggi
Angka perkawinan Preeklamsia 2-5 kali lebih berpeluang terjadi
Usia dini masih tinggi :
Kerusakan otak janin dan gangguan tumbuh kembang bayi
Kelompok umur 15-19 tahun
akibat kekurangan yodium
46,7 % Partus macet (“Obstucted Labor”)
Disproporsi panggul dengan kepala janin
(“Cephalo pelvic disproportion”)
5% Malposisi Janin

Kelompok umur 10- Kontraksi rahim tidak optimal


14 th Kelahiran Prematur lebih banyak terjadi pada remaja

Bayi lahir dengan berat lahir rendah (dibawah 2.500 gra

Risiko kematian saat melahirkan 2 kali lebih besar

Pernikahan anak usia <19 tahun mempunyai risiko 2-


lebih besar untuk tertular penyakit menular seksual

Angka kelahiran pada usia 15-19 tahun ialah


48 per 1000 kelahiran (dari sekitar 4,5 juta bayi
lahir dalam setahun di Indonesia, 2,3 juta berasal
dari pasangan yang menikah dini

Angka kematian ibu 359 per 100.000 kelahiran hidup


Angka Kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup

Sumber Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan


Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
13 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010
PERSALINAN
JENIS PERSALINAN
Spontan normal (Per vagina)
Spontan Tindakan (Per vagina)
Tindakan (Per abdomen )
KRIDA :
KESEHATAN ANAK

Definisi Anak
(WHO)

Adalah :sejak
Konsepsi (dalam
kandungan )
sampai umur 18
Tahun

KRIDA :
KESEHATAN REMAJA
MASA REPRODUKSI MUDA MASA REPRODUKSI SEHAT MASA REPRODUKSI TUA

SILAHKAN PUNYA ANAK


Tidak Produktif

JANGAN DULU JANGAN LAGI

Tidak Produktif
BAHAYA BAHAYA

Umur
Perem
puan 10 15 20 25 35 40 50
BATAS MENOPAUSE
HAID MENGUR
KAWIN Perempuan usia 20 – 35 Tahun US
BALITA
PEMILIHAN KONTRASEPSI
RASIONAL

Fase Fase Fase


Menunda Menjarangkan Tidak Hamil
Kehamilan Kehamilan Lagi

2-4

- Pil - IUD - IUD - Steril


- Sederhana - Suntikan - Suntikan - IUD
20 - Mini Pil - Mini Pil 35 - Implant
- Pil - Pil
- Implant - Implant
- Sederhana - Sederhana
- Steril
B. Affandi, 1984
• Pelayanan kesehatan catin bekerja sama dg
KUA :
informasi tentang persiapan kehamilan dengan
merujuk pada Buku KIA ,2014.

20
Besaran Masalah Anemia
Pada Perempuan

BBLR
Pengetahuan <2500 gr : 7,3% Stunting : 37,2 %
Gizi <48 cm : 20,2 % Wasting : 12,1 %
Gizi kurang : 19,6%

Memilih
Pendidikan
Mengolah
Menyajikan
Anemia pada remaja :
Anemia pada bumil :
26,4 % (usia 5-14 thn)
37,1 %
18,4% (usia 15-24 thn)
Sumber : SDKI,2012 dan Riskesdas 2013
Alur Pelayanan Kesehatan Reproduksi
1
Bagi Catin
2 3

Pasangan Kelurahan/Desa KUA/Lembaga Agama Puskesmas


Catin • Pendaftaran Lembaga Agama adalah
Formulir model
lembaga yang menangani
(N1, N2, dan N4) • Pencatatan pernikahan di luar agama Pelayanan kesehatan:
• Kursus Islam, seperti Kristen dan
• Pemberian KIE Kesehatan
Catin/Konseling Katolik di Gereja, Hindu di
Parisada, Buddha di Reproduksi
Pranikah Vihara, dan Khonghucu di
• Pelaporan kong Mio
• Pemeriksaan kesehatan
• Imunisasi TT

4
Surat Keterangan Kesehatan

Catatan Sipil Kartu Sehat Calon Pengantin


Pengantin

Keterangan: Catin di luar agama Islam, pencatatan pernikahan di kantor Catatan Sipil
KRIDA :Kesehatan LANSIA
Menghindari
penyakit dan
kecacatan

Penuaan
sukses

Keterlibatan Fungsi kognitif


dengan dan fisik tinggi
kehidupan

Konsep penuaan sukses 2013. Hawai‘i’s 2020 Vision, The


State of Active Aging
REKOMENDASI ​NUTRISI ​UNTUK LANSIA

Kathryn E. Brogan, K-L. Catherine Jen. Nutrition In The Elderly. In : Peter A. Lichtenberg Ed. Handbook Of Assessment
In Clinical Gerontology. 2nd Ed. New York. Elsevier Inc. 2010 : 357 - 380
Mbah Masmundari, Pelukis Damar Kurung
yang Melegenda
PERMASALAHAN PELAKSANAAN
PROGRAM LANSIA DI JAWA TENGAH
 DUKUNGAN KOMDA LANSIA DIHAMPIR SEMUA
KAB/KOTA BELUM TERLAKSANA DENGAN BAIK.
( MASIH TERKONSENTRASI DIMASING MASING
SKPD).
 ALOKASI PENDANAAN UNTUK KEGIATAN LANSIA
BELUM MENJADI PRIORITAS DALAM
PENGGANGGARAN.
 ADANYA ANGGAPAN BAHWA PROGRAM LANSIA
KURANG BERDAYA GUNA O.K SUDAH TERLANJUR
TUA MAU DIINTERVENSI APA LAGI.
 TERBATASNYA PROMOSI LANSIA BERPOTENSI
ADALAH TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN
SWASTA.
 KURANGNYA KEGIATAN ADVOKASI KEPADA PARA
STAKEHOLDER UNTUK MASALAH AGEING.
TERIMA KASIH

Menuju
Keluarga Sehat

Anda mungkin juga menyukai