MASYARAKAT MELALUI
KELURAHAN SIAGA
Disampaikan oleh :
Dinas Kesehatan Kota Surakarta
POKOK BAHASAN
1. LATAR BELAKANG
2. KONSEP KELURAHAN SIAGA AKTIF
3. STRATIFIKASI KELURAHA SIAGA
AKTIF
4. PENCATATAN PELAPORAN
5. INDIKATOR KEBERHASILAN
6. PENUTUP
POKOK BAHASAN PERTAMA
LATAR BELAKANG
SEHAT:
LATAR - KARUNIA TYME
BELAKANG - HAK AZAZI
- INVESTASI
-AKI/AKB
- PENYAKIT
MENULAR &
PTM
BENCANA ALAM
- GIZI BURUK
-KESWA
- DLL
RESPONS LP &LS
PEMERINTAH Kelurahan Siaga –
YG TERKOORDINIR
Kelurahan Sehat -
SOLO SEHAT
KEBIJAKAN PUBLIK C S R Mayoritas penduduk
hidup dalam : - lingk yg sehat
YG TERKOORDINIR - ber PHBS, terjangkau oleh
MASYARAKAT yankes yg bermutu
RESPONS MASY, secara adil dan merata.
LSM,
ORMAS
INDONESIA
SEHAT
PROVINSI PROVINSI
SEHAT SEHAT
KEG GOTONG
P ROYONG
UKBM :
U - UKK MASY KEL SIAGA
S - POSYD
K - -POS LANSIA UPAYA PRATAMA
E - -GSI PKD KESEHATAN MADYA KELURAHAN
Indikator keberhasilan
Forum yg melaksanakan tugas.
Kebijakan bid kes
Rencana pembangunan kesehatan hasil SMD & MMD (min 1 th)
Kegiatan rapat rutin
Kegiatan terlaksana
Dukungan scr berkelanjutan
SURVEY MAWAS DIRI (SMD)
SMD dilaksanakan dalam rangka identifikasi masalah kesehatan maupun potensi
yang ada di wilayah kelurahan tersebut
Hasil SMD meliputi masalah kesehatan, penyebab / faktor resiko baik
lingkungan maupun perilaku serta potensi yang ada di wilayah tersebut
Hasil tersebut didokumentasikan dalam bentuk peta / mapping dan sebaiknya
dipasang di dinding agar mempermudah dalam pembacaan
SMD dilakukan oleh pengurus FKK atau kader dengan bimbingan dan fasilitasi
secara teknis oleh bidan wilayah, dilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun
MUSYAWARAH MASYARAKAT
DESA (MMD)
MMD merupakan tindak lanjut kegiatan SMD yang dilakukan dengan
tujuan menentukan prioritas masalah, pemecahan masalah dan
kesepakatan tindak lanjut dengan memanfaatkan potensi yang ada
Hasil MMD dirumuskan dalam bentuk program kerja / rencana kegiatan
yang telah disepakati oleh peserta musyawarah
MMD dilaksanakan minimal satu kali dalam setahun dan jika ada
masalah kesehatan
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN
OLEH MASYARAKAT
1. PENGENALAN
KONDISI
DESA/KEL
2.
6.PEMBINAAN IDENTIFIKASI
KELESTARIAN MASALAH
FASILITATOR/ KES & PHBS
KPM/KADER
KESEHATAN
3.MUSYAWA
5.
RAH
PELAKSANAA
DESA/KEL
N KEGIATAN
4. PERENCANAAN
PARTISIPATIF
RAPAT KOORDINASI
PENGURUS FKK
Rapat pengurus FKK diperlukan dalam rangka koordinasi pelaksanaan
kegiatan
Rapat ini seharusnya dilaksanakan secara rutin terjadwal (6 bulanan, 3
bulanan, atau setiap bulan) namun juga bisa dilaksanakan apabila diperlukan
misalnya pada saat ada masalah kegawatan atau bencana dan atau hal lainnya
CONTOH STRUKTUR
JEJARING Struktur masing2 kelurahan sesuai
kebutuhan & kelancaran kegiatan
FORUM KES KELURAHAN &
KADER
Camat, TP PKK Puskesmas
M A S Y A R A K A T
KEBIJAKAN KESEHATAN
DESA
Sebagai bentuk komitmen dari hasil kesepakatan kelurahan perlu
adanya kebijakan yang mengatur tentang masalah kesehatan
Kebijakan tersebut bisa berupa Peraturan Kelurahan, Keputusan
Kelurahan, Instruksi Lurah, Surat Edaran
C. GOTONG ROYONG
Bentuk – bentuk kegiatan gotong royong masyarakat di kelurahan siaga aktif :
1. Gerakan masyarakat hidup sehat
2. Gerakan perbaikan lingkungan
3. Pembangunan sarana air bersih
4. Jumat Bersih, PSN atau gerakan 3M
5. Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
6. Jambanisasi
7. Perbaikan rumah sehat
8. Gerakan mendukung kelompok rentan (bumil risti, balita risti,dll)
9. Ambulan desa
10. Penggalangan donor darah
11. Pemanfaatan masyarakat pada sarana kesehatan yang ada (datang ke
posyandu, persalinan nakes di PKD, dll)
12. Gerakan pencegahan dan pengendalian faktor resiko penyakit dan masalah
kesehatan
13. Gerakan pengendalian bencana dan faktor resikonya
14. Paguyuban penderita TB Paru
15. Pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA)
16. Klembunisasi, dll
D. UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
dengan menitik beratkan pada upaya promotif dan preventif serta didukung oleh
upaya kuratif dan rehabilitatif
Upaya kesehatan tsb dilakukan oleh kader dan masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan secara mandiri
UKBM merupakan upaya kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat
seperti : Posyandu, Pos Lansia, BKB, BKL, Poskestren, UKS, UKK, SBH, Hatra,
POD dll
Bentuk kegiatan diharapkan dapat terintegrasi dalam sistem kesehatan kelurahan
E. SURVEILANS
Surveilans adalah kegiatan pengamatan dan pemantauan secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi terjadinya penyakit
/ masalah kesehatan tsb (faktor resiko / faktor penyebab)
Tujuan : agar tercipta system kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini masyarakat terhadap
kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan, bencana, kegawat daruratan kesehatan
yang akan mengancam dan merugikan masyarakat sehingga harus dilakukan tindakan
pencegahan dan penangulangan
Dilaksanakan oleh masyarakat dgn menggunakan alat bantu/instrument
Apabila ditemukan adanya factor resiko terjadinya masalah kesehatan / gejala dini dan kasus
penyakit maka kader harus segera melaporkan kepada FKK dan petugas kesehatan untuk segera
dilakukan tindak lanjut (respon cepat)
Kegiatan suerveilans dibuktikan adanya catatan hasil surveilans seperti ABJ, catatan kasus,
buku KIA, SIP Posyandu, catatan kegiatan
F. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Selain pengembangan dana swadaya masyarakat juga diharapkan adanya dukungan pendanaan
secara resmi / dana tetap yang dianggarkan oleh pemerintah kelurahan melalui
ADD/APBDes/anggaran kelurahan yang ditentukan dalam musrenbangkel
Dukungan pendanaan melalui angaran ini merupakan bentuk komitmen daro pemerintah
kelurahan thdp pengembangan kelurahan siaga aktif sehingga dana ini akan dijamin
keberlanjutannya
Bentuk – bentuk pembiayaan kesehatan dlm bentuk swadaya :
1. Tabulin, Dasolin
2. Arisan Jamban
3. Dana Posyandu untuk PMT
4. Jimpitan melalui RT/RW, dawis, PKK
5. Dana pengembangan lingkungan sbg kompensasi industry/dunia usaha (CSR), dll
KOMPONEN KELURAHAN
SIAGA AKTIF
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
2. Pemberdayaan Masyarakat melalui pengembangan UKBM
dan mendorong upaya surveillance berbasis masyarakat,
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta
penyehatan lingkungan
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
POKOK BAHASAN KEEMPAT
B. PELAKSANA
1. Pengurus FKK
2. Bidan wilayah / tenaga professional kesehatan
3. Tiap pembina kelurahan / fasilitator kelurahan siaga dari kelurahan,
kecamatan atau puskesmas, kota dan provinsi
MODEL SCORING TINGKAT
PERKEMBANGAN DESA/KELURAHAN
SIAGA AKTIF
NO KRITERIA SCORE PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Forum Kesehatan
Desa/Kelurahan
(FKD/FKK) :
a. Ada, tetapi belum 1 1
didukung Surat
Keputusan dan atau SK
tidak sesuai.
b. Ada, sudah didukung
Surat Keputusan dan 2 2
sesuai.
c. Ada, sudah didukung
Surat Keputusan yang
sesuai, ada perencanaan 3 3
dan pelaksanaan
SMD/MMD.
NO KRITERIA SCORE PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
d. Ada, sudah didukung Surat 4 4
Keputusan yang sesuai, ada
perencanaan dan
pelaksanaan SMD/MMD
serta didukung
dokumentasi.
2 Rapat yang
dilaksanakan FKD/FKK :
a. Setahun 1 kali 1 1
b. Setahun 2 kali 2 2
c. Setahun 4 kali 3 3
d. Setahun 8 kali atau lebih 4 4
NO KRITERIA SCORE PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
3 KPM/Kader Kesehatan :
a. Sudah ada minimal 2 1 1
orang.
b. Sudah ada 3-5 orang. 2 2
c. Sudah ada 6-8 orang.
d. Sudah ada 9 orang atau 3 3
lebih.
4 4
4 4
NO KRITERIA SCORE PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
8 Kebijakan Desa/Kelurahan di
bidang Kesehatan :
a. Belum Ada.
b. Ada, belum 1 1
direalisasikan. 2 2
c. Ada, sudah
direalisasikan. 3 3
d. Ada, sudah direalisasikan
dan ada bukti 4 4
pelaksanaan.
NO KRITERIA SCORE PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
9 Pencapaian Rumah Tangga
Sehat
a. Pencapaian Rumah 1 1
Tangga Sehat < 25%. 3
4
b. Pencapaian Rumah
Tangga Sehat 25% - 2 2
50%.
c. Pencapaian Rumah
Tangga Sehat 51% - 3 3
70%.
d. Pencapaian Rumah
Tangga Sehat > 70%. 4 4
FUNGSI KOORDINASI
ALUR PELAPORAN
POKOK BAHASAN KEENAM
INDIKATOR KEBERHASILAN
INDIKATOR KELURAHAN SIAGA
PROSES OUTPUT OUTCOME