Pengertian : Tujuan : Indikator Keterampilan Berbicara
Berbicara adalah Menurut Ochs dan Winkler
kemampuan mengucapkan (1979) Lafal bunyi-bunyi artikulasi Pengucapan yang baku dalam bahasa Indonesia yang bebas dari ciri–ciri kata-kata untuk a. Mendorong : untuk memberi semangat, lafal daerah. Aspek dalam lafal adalah kejelasan vocal atau konsonan, mengekspresikan, ketepatan pengucapan, dan tidak bercampur lafal daerah. menyatakan serta menunjukkan rasa menyampaikan pikiran, hormat dan pengabdian. gagasan, dan perasaan. b. Menyakinkan : pembicara berusaha Intonasi mempengaruhi keyakinan pada Penempatan intonasi yang tepat merupakan salah satu factor penentu dalam keefktifan berbicara. Aspek dalam intonasi adalah tinggi rendah pendengarnya. c. Menggerakan : suara, tekanan suku kata, dan nada panjang pendek tempo. pembicara mengharapkan tindakaan atau reaksi fisik dari Kosakata atau kalimat pendengar. Pembicara perlu mengoreksi pemakaian kata yang kurang tepat atau d. Menginformasikan : kurang sesuai untuk menyatakan makna dalam situasi tertentu. Aspek pembicara berusaha dalam kosakata adalah jumlah kosakata dan saling koherensi. menyampaikan suatu kepada pendengar dengan harapan agar Mimik atau ekspresi pendengar mengetahui suatu informasi. Mimik muka dapat menunjang dalam keefektifan berbicara karena dapat berfungsi membentu memperjelas atau menghidupkan berbicara. Aspek dalam mimik adalah gesture atau gerak tubuh, ekspresi wajah, dan penjiwaan.