Anda di halaman 1dari 9

Pelaksanaan pemerintahan sesuai dengan

karakteristik
Good Governance
Good governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan
korupsi baik secara politik maupun administratif. Good
governance menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan
legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha

Berdasarkan PP No. 101 tahun 2000 pengertian good


governance adalah pemerintahan yang mengembangkan dan
menetapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas,
transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi,
efektivitas, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh
masyarakat.
PARA AHLI
Pinto dalam Nisjar. (1997:119) mengatakan bahwa
governance adalah praktek penyelenggaraan
kekuasaan dan kewenangan oleh pemerintah dalam
pengelolaan urusan pemerintahan secara umum dan
pembangunan ekonomi pada khususnya.
Karakteristik good governance di indonesia
1. Diakuinya semangat pluralisme
Artinya, pluralitas telah menjadi sebuah keniscayaan
yang tidak dapat dielakkan sehingga mau tidak mau pluralitas
telah menjadi suatu kaidah yang abadi.
2. Tingginya sikap toleransi
Baik terhadap saudara sesama agama maupun
terhadap umat agama lain. Secara sederhana, toleransi dapat
diartikan sebagai sikap suka mendengar dan menghargai
pendapat dan pendirian orang lain.
3. Tegaknya prinsip demokrasi
Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan persaingan,
demokrasi juga merupakan suatu pilihan untuk bersama-sama
membangun dan memperjuangkan perikehidupan warga dan
masyarakat yang semakin sejahtera.
PRINSIP GOOD GOVERNANCE
1. Partisipasi masyarakat, yaitu semua warga masyarakat mempunyai suara dalam
pengambilan keputusan baik secara langsung maupun tidak.
2. Tegaknya supremasi hukum, yaitu kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa
pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia.
3. Transparansi, yaitu dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses
pemerintahan lembaga dan informasi dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan, dan
informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti.
4. Peduli pada stakehoder yaitu lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus
berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan.
5. Berorientasi pada konsensus yaitu tata pemerintah yang baik dapat menjembatani
kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dan yang terbaik
bagi kelompok masyarakat.
6. Kesetaraan, yaitu semua warna masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.
7. Efektifitas dan efisiensi, yaitu proses pemerintahan dan lembaga membuahkan hasil sesuai
kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber daya yang ada seoptimal
mungkin.
8. Akuntabilitas, yaitu para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan organisasi
masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat ataupun kepada lembaga yang
berkepentingan.
PELAKSANAAN GOOD GOVENRNANCE DI
INDONESIA
PEMERINTAH
1. Menciptakan kondisi yang politik, ekonomi dan
sosial yang stabil
2. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan
3. Menyediakan publik service yang efektif dan
accountabe
4. Menegakkan HAM
5. Melindungi lingkungan hidup
6. Mengurus standar kesehatan dan keselamatan
publik
Swasta
1. Menjalankan industri
2. Menciptakan lapangan kerja
3. Menyediakan insentif bagi karyawan
4. Meningkatkan standar hidup masyarakat
5. Memelihara lingkungan hidup
6. Menaati peraturan
7. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada
masyarak
8. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
DAMPAK PEMERINTAH YANG TIDAK
TRANSPARAN
1. Pengaruh kekuasaan
2. Moralitas
3. Sosial ekonomi
4. Politik dan hukum
Upaya Pencegahan Penyelenggaraan
Pemerintah Yang Tidak Transparan
Untuk menghindari terulangnya kembali
penyalahgunaan wewenang, kita telah memiliki UU
No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara
yang bersih dan bebas dan korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Adapun yang termasuk penyelenggara
negara adalah sebagai berikut.
a. Formal Pemerintah/Kekuasaan
1) Pemerintah dan pejabat publik perlu dilakukan pengawasan melekat (waskat) oleh
aparat berwenang, DPR, dan masyarakat luas sehingga yang terbukti bersalah
diberikan sanksi tegas tanpa diskriminatif.
2) Mengefektifkan peran dan fungsi aparat penegak hukum, seperti kepolisian,
kejaksaan, para hakim, serta Komisi Pemberantasan Korupsi.
3) Menegakkan supremasi hukum dan perundang-undangan secara konsisten dan
bertanggung jawab serta menjamin dan menghormati hak asasi manusia.

b. Organisasi Nonpemerintah dan Media Massa


1) Keterlibatan lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau NGO (Non-Govemment
Organization) dalam mengawasi setiap kebijakan publik yang dibuat pemerintah.
2) Adanya kontrol sosial untuk perbaikan. Komunikasi yang berimbang antara
pemerintah dan rakyat melalui berbagai media, baik media elektronik maupun cetak.

c. Pendidikan dan Masyarakat


1) Memperkenalkan sejak dini melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
di sekolah.
2) Menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan meningkatkan kerukunan sosial
antara pemeluk agama, suku, dan kelompok masyarakat melalui dialog, kerja sama
dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati.

Anda mungkin juga menyukai