PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai Institusi pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya perlu menetapkan Rencana Strategis yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan Program dan Kegiatan selama periode tertentu dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau timbul sehingga dapat secara realistis mengantisipasi
perkembangan masa depan.
Perencanaan sebagai bagian dari proses manajemen (stratejik), mutlak dilakukan oleh
suatu organisasi sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan yang
disusun dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui suatu
perumusan strategi tertentu. Perumusan strategi yang berupa visi, misi, tujuan dan sasaran
tersebut bersifat jangka menengah.
Rencana Strategis (Renstra) RSUD dr. Mohamad Soewandhie Tahun 2016–2021 adalah
dokumen resmi perencanaan yang merupakan arah, tujuan dan strategi penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dalam mewujudkan visi, misi, sasaran dan arah kebijakan pelayanan
kesehatan selama kurun waktu lima tahun kedepan.
Proses penyusunan Renstra Rumah Sakit dapat dilihat pada gambar berikut :
Renstra RSUD dr. Mohamad Soewandhie 2016-2021 berpedoman dari RPJMD Kota
Surabaya 2016-2021 dan juga mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019 dan
memperhatikan RPJMN dan Renstra K/L. RPJMD Kota Surabaya 2016-2021 akan dijabarkan
dalam Rencana Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD juga digunakan sebagai pedoman
penyusunan RAPBD Kota Surabaya. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) RSUD dr. Mohamad
Soewandhie berpedoman pada Renstra Rumah Sakit dan mengacu pada RKPD. Keterkaitan
antar dokumen perencanaan dan penganggaran dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar I. 2
MISI
NAWACITA
Me
nin
Menghadirkan kembali negara untuk gk
melindungi segenap bangsa dan atk
memberikan rasa aman kepada seluruh an
warga negara. pro
du
kti
Membuat Pemerintah selalu hadir vit
dengan membangun tata kelola as
pemerintahan yang bersih, efektif, rak
demokratis, dan terpercaya yat
da
Membangun Indonesia dari pinggiran n
dengan memperkuat daerah-daerah dan da
desa dalam kerangka negara kesatuan ya
sai
Memperkuat kehadiran negara dalam ng
melakukan reformasi sistem dan di
penegakan hukum yang bebas korupsi, pas
bermartabat, dan terpercaya ar
Int
ern
Meningkatkan kualitas hidup manusia asi
Indonesia on
al
seh
ingga bangsa Indonesia bisa maju dan
bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya
Misi
Memperteguh kebhineka-an
1.2.1. Ketentuan Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan
Kewenangan RSUD dr. Mohamad Soewandhie
Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) RSUD dr.
Mohamad Soewandhie Kota Surabaya diatur dalam Peraturan Daerah Kota
Surabaya Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah
Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Dalam
Perda tersebut diatur struktur organisasi sebagaimana berikut :
1. Direktur;
2. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan membawahi:
a. Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik;
b. Bidang Pelayanan Keperawatan.
3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi:
a. Bagian Umum;
b. Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
c. Bagian Keuangan.
4. Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik membawahi:
a. Seksi Pelayanan Medik;
b. Seksi Penunjang Medik.
5. Bidang Pelayanan Keperawatan membawahi:
a. Seksi Asuhan Profesi dan Keperawatan;
b. Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan.
6. Bagian Umum membawahi:
a. Sub Bagian Tata Usaha, Humas dan Hukum;
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Diklat;
c. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga.
7. Bagian Perencanaan dan Evaluasi membawahi:
a. Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran;
b. Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi.
8. Bagian Keuangan membawahi:
a. Sub Bagian Penerimaan dan Pendapatan;
b. Sub Bagian Perbendaharaan;
c. Sub bagian Akuntansi dan Verifikasi.
9. Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad
Soewandhie;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan
lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas rumah sakit sebagimana disebut di atas;
d. Pengelolaan ketatausahaan;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
1.2.2. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota
Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat dan
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725)
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembar Negara Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor
19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4817);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4725);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Tugas dan Wewenang serta kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 25
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5107);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
17. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 199);
18. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011
Nomor 310);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
21. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;
25. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
26. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
371/Menkes/SK/V/2009 yang menjelaskan bahwa status RSUD dr. Mohamad
Soewandhie meningkat menjadi Rumah Sakit Kelas B;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2014 - 2019;
30. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2008 tentang PokokPokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008
Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 12)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4
Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 4 Tambahan
Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 4);
31. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surabaya Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2012 Nomor 17 Tambahan Lembaran
Daerah Kota Surabaya Nomor 16);
32. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kota
Surabaya Tahun 2014 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya
Nomor 10);
33. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2016-2021
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara Negara
dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-
tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di
dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) disusun dalam tahapan
a. Persiapan penyusunan
b. Penyusunan Rancangan Awal
c. Penyusunan Rancangan
d. Pelaksanaan Musrenbang
e. Perumusan Rancangan Akhir dan
f. Penetapan RKPD
Sedangkan Rencana Strategis Rumah Sakit disusun dengan tahapan
a. Persiapan Penyusunan Renstra
b. Penyusunan Rancangan Renstra
c. Pelaksanaan Forum Rumah Sakit, dan
d. Penetapan Renstra Rumah Sakit
Peraturan yang memayungi perencanaan adalah:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
3. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
12
RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Kepala daerah menyusun
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam
Negeri setiap tahun. Berdasarkan KUA yang telah disepakati, pemerintah derah
menyusun rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA). Kepala Daerah
menyampaikan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang
telah disusun kepada DPRD dan dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) bersama panitia anggaran DPRD. Kebijakan Umum Anggaran Prioritas
Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang telah disepakati dituangkan ke dalam
nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antara kepala daerah dengan pimpinan
DPRD.
13
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
Tahun 2011
JENIS STANDAR
NO LAYANAN INDIKATOR CAPAIAN
2 2
. Jam buka Pelayanan Gawat Darurat . 24 Jam
6 6
. Kepuasan Pelanggan . ≥ 70 %
2
. Ketersediaan Pelayanan 2
a. Poli Anak
b. Poli Penyakit dalam
d. Poli Jantung
e. Poli Paru
f. Poli Orthopedi
g. Poli Gigi
spesialis/umum
h. Poli Mata
i. Poli THT
j. Poli Kulit-kel
k. Poli Syaraf
m. poli Jiwa
n. poli VCT
0. poli bedah
4 4
. Waktu tunggu di rawat jalan . ≤ 60 menit
5 5
. Kepuasan Pelanggan . ≥ 80 %
b. Perawat minimal
pendidikan D3
a. Anak
b. Penyakit Dalam
c. Kebidanan
d. Bedah
e. NICU
f. Jantung
g. Paru
5 5 1,5
. Kejadian infeksi pasca operasi . ≤%
6 6 1,5
. Kejadian Infeksi Nosokomial . ≤%
8 8
. Kematian pasien > 48 jam . ≤ 0.24 %
9 9
. Kejadian pulang paksa . ≤5%
1
4 Bedah 1. Waktu tunggu operasi elektif . ≤ 2 hari
2 2
. Kejadian Kematian di meja . ≤1%
operasi
3 3
. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi . 100 %
c. Sepsis ≤ 0,2 %
2
. Pemberi pelayanan persalinan normal 2. a. Dokter Sp.OG
(Asuhan Persalinan
Normal)
STANDAR
JENIS
PERMENKES 129 /
NO LAYANAN INDIKATOR
2008
c. Bidan
b. Dokter Sp.A
c. Dokter Sp.An
7 7
. Keluarga Berencana . 100 %
8 8
. Kepuasan Pelanggan . 80 %
2 2. a. Dokter Sp.Anestesi
. pemberian layanan unit Intensif dan dokter
spesialis sesuai dengan
kasus yang
Ditangani
2
2. pelaksana ekspertisi . Dokter Sp.Rad
3
. Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen 3.Kerusakan Foto ≤ 2%
4 4
. Kepuasan pelanggan . ≥80%
4 4
. Kepuasan pelanggan . 80 %
3 3
. Kepuasan Pelanggan . ≥80%
Farma
10 si 1. waktu tunggu pelayanan
a.
a. Obat Jadi ≤ 30 menit
b.
b. Racikan ≤ 60 menit
3 3
. Kepuasan pelanggan . ≥80%
4 4
. Penulisan resep sesuai formularium . 100%
2 2
. Kejadian Reaksi transfusi . ≤0,01 %
18
STANDAR
JENIS
PERMENKES 129 /
NO LAYANAN INDIKATOR
2008
Pelayan Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang
13 an datang ke RS 100 % terlayani
GAKIN pada setiap unit pelayanan
Rekam 1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 1
14 Medik . jam setelah . 100 %
selesai pelayanan
Pengelolaa 1
15 n . Baku mutu limbah cair 1. a. BOD < 30 mg/l
Limbah
b. COD < 80 mg/l
d. PH 6-9
6 6
. Cost recovery . ≥ 40 %
Pelayan 1 1
20 an . Tidak adanya kejadian linen yang hilang . 80%
Laundr
y
2 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk 2
. ruang rawat . 75%
inap
2
. Tersedia APD di setiap instalasi 60%
No Aspek Fokus
1 Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Program Nasional (yang melekat di
Urusan Pemerintahan kementrian/LPND) yang harus
dilaksanankan oleh SKPD
20
1.2.5. Ketentuan Indikator Lainnya terkait Rumah Sakit
c. HIV/ ADS
d. TB Paru
e. Paparan Akreditasi
21
INDIKATOR Target MDGs 2015
Angka pemakaian
kontrasepsi/CPR bagi
5.3 Meningkat
perempuan menikah usia
15-49 tahun, cara modern
Cakupan pelayanan antenatal (sedikitnya satu kali
5.4
kunjungan dan maksimum 4 kali kunjungan)
5.4.1 1 Kali Kunjungan Meningkat
5.4.2 4 Kali Kunjungan Meningkat
Angka prevalensi
HIV/AIDS
6.1 Menurun
(persen) dari total populasi
Penggunaan kondom pada
6.2 hubungan seks beresiko Meningkat
tinggi terakhir
Proporsi jumlah penduduk
usia 15-124 tahun yang
6.3 Meningkat
memilki pengetahuan
komprehensif tentang
HIV/AIDS, menikah,
belum
menikah
Proporsi penduduk
terinfeksi
HIV lanjut yang memiliki
6.4 Meningkat
akses pada obat-obatan
antiretroviral
22
INDIKATOR Target MDGs 2015
23
Tujuan MDG’s tersebut dilaksanakan melalui Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan yaitu Kegiatan Pelayanan Medik Rumah Sakit. Dalam Program tersebut
ditetapkan indikator kinerja program adalah Persenta se pencapaian SPM Rumah Sakit
dr. Mohamad Soewandhie dan Persentase Tenaga Kesehatan yang memiliki izin.
24
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
GAMBARAN PELAYANAN
Tugas pokok dan fungsi RSUD dr. Mohamad Soewandhie sebagai Lembaga
Teknis Daerah diatur dalam Peraturan Walikota Surabaya Nomor 37 tahun 2011.
Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Mohamad Soewandhie mempunyai tugas
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan
pelayanan rujukan sekunder kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Rumah Sakit Direktur dibantu oleh Wakil
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dan Wakil Direktur Umum dan
Keuangan yang mempunyai tugas sebagai berikut :
27
Mohamad Soewandhie di bidang pelayanan medik dan pelayanan keperawatan,
serta membawahi instalasi rawat jalan, rawat inap, bedah sentral, rehabilitasi
medis, gizi, perawatan jenazah dan perawatan penunjang medis serta instalasi
lain yang terkait dengan bidang tugasnya dan membawahi Bidang :
b. Pelayanan Keperawatan
c. Keuangan
Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) diatur dalam
Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Pertama Atas Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah. Dalam Perda tersebut diatur struktur organisasi
RSUD dr. Mohamad Soewandhie Kota Surabaya sebagaimana diagram berikut :
28
DIREKTUR
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONA
L
KOMITE - SATUAN
KOMITE PENGENDALIAN
INTER
N
BIDANG
PELAYANAN BIDANG BAGIAN BAGIAN BAGIAN
UMU PERENCANA
&
PENUNJ PELAYANAN M AN KEUANGAN
ANG KEPERAWAT DAN
AN EVALUASI
MED
IK
SUB
SEKSI BAG SUB
PENUNJAN KEPEGAWA SUB
G SEKSI I BAGIAN BAGIAN
MONITORIN
G& AN & MONEV PERBENDA-
MEDIK DIKLAT
EVALUASI HARAAN
PELAYANAN
SUB
KEPERAWAT
BAG
AN PERLENGK SUB
A BAGIAN
AKUNTANSI
PAN & &
RUMA
H VERIFIKASI
TANGG
A
INSTALA
SI -
INSTALA
SI
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit RSUD dr. Mohamad
Soewandhie
29
2.2. Sumber Daya RSUD dr. M. Soewandhie
Standar
K ondisi
RS K ekurangan/
N o . Sum ber D aya M anusia R SU D dr. M .
U m um K eterangan
Soewandhie
K elas B
A.Pelayanan M edik D asar
1. D okter Um um 12 30
2. D okter G igi 3 2 -1
B .Pelayanan M edik Spesialis D asar
1. Penyakit da lam 3 3
2. Kesehatan anak 3 4
3. Bedah 3 5 1 O rang PPD S
O nkologi
4. O bstetri & ginekologi 3 6
C .Pelayanan M edik Spesialis Penunjang
1. Anestesiologi 2 2 Saat ini ada yang
PPD S
2. R adiologi 2 3
3. Patologi K linik 2 2
4. Patologi A natom i 2 1 (-1) saat ini ada
yang PPDS
5. R ehabilitasi K linik 2 1 (-1) saat ini ada
yang PPDS
D .Pelayanan M edik Spesialis Lain
1. M ata 1 2
2. Telinga H idung 1 2
Tenggorokan
3. Syaraf 1 2
4. Jantung dan Pem buluh 1 3
D arah
5. Kulit dan K elam in 1 2
6. Kedokteran Jiwa 1 2 Perbantuan dari
D KK
7. Paru 1 3
8. O rthopedi 1 3
9. U rologi 1 1
10 . Bedah S yaraf 1 1
11 . Bedah P lastik 1 1
12 . Kedokteran Forensik 1 0 -1
E .Pelayanan M edik Subspesialis
1. Bedah 1 0
2. Penyakit D alam 1 1
3. Kesehatan Anak 1 0
4. O bstetri dan G inekologi 1 1
F .Pelayanan M edik Spesialis G igi dan M ulut
1. Bedah M ulut 1 1
2. Konservasi / endodonsi 1 1
3. O rthodonti 1 0
G .Pelayanan K efarm asian
1. Kepala Instalasi Farm asi 1 1
30
Standar
Kondisi
RS Kekurangan/
No. Sumber Daya Manusia RSUD dr. M.
Umum Keterangan
Soewandhie
Kelas B
2. Apoteker Bertugas di 2 4 -2
RawatJalan
3. Apoteker Bertugas di 4 4
RawatInap
4. Apoteker di Instalasi 1 2
GawatDarurat
5. Apoteker di Ruang ICU 1 1
6. Apoteker Sebagai 1 1
Koordinator
Penerimaan dan
Distribusi Farmasi
7. Apoteker Sebagai 1 0 -1
Koordinator
Produksi Farmasi
H.Tenaga Kesehatan dan Petugas Lainnya
1. Keperawatan (Perawat 1:1 (2/3 411 Seharusnya tenaga
danBidan) tenaga tetap 274, tapi
tetap) kondisi saat ini
hanya 183 (-91)
2. Gizi + 11
3. Keterapian Fisik + 3 Fisioterapi
4. Radiografer + 10
5. Fisikawan Medik + 0
6. Petugas Proteksi Radiasi + 0
Medik
7. Tenaga Elektromedik + 5
8. Keteknisan Medis + 0
9. Rekam Medik + 21
10. Petugas IPSRS + 11
11. Petugas Pengelola + 6
Limbah
12. Petugas Kamar Jenazah + 2
31
2.2.2 Sarana Prasarana Rumah Sakit
ASET TETAP
Tanah
1 Tanah
Jumlah Tanah - -
Peralatan dan Mesin - -
1 Alat-alat Berat 248.353.768,00 199.953.768,00
2 Alat Besar Apung - -
3 Alat Bantu 475.449.000,00 948.051.000,00
Alat - alat Angkutan Darat
4 Bermotor 3.941.209.801,80 1.829.959.801,80
Alat - alat Angkutan Darat Tidak
5 Bermotor 82.720.000,00 82.720.000,00
32
NO URAIAN 2015 2014
(1) (2) (3) (4)
Alat - alat Angkutan di Air
6 Bermotor - -
Alat - alat Angkutan di Air Tidak
7 Bermotor - -
8 Alat - alat Angkutan Udara - -
9 Alat - alat Bengkel 108.099.616,00 100.645.516,00
Alat - alat Pengolahan Pertanian
10 dan 385.000,00 9.793.300,00
Peternakan
11 Peralatan Kantor 2.298.591.145,67 2.251.811.017,18
12 Komputer 3.660.634.980,04 2.434.713.951,91
13 Meja Kursi Kerja/Rapat 1.841.641.128,57 1.864.638.828,57
14 Alat -alat Rumah Tangga 6.174.630.137,46 6.203.285.541,33
15 Alat - alat Studio 459.970.608,00 688.851.022,00
16 Alat - alat Komunikasi 246.774.110,00 201.778.360,00
17 Alat - alat Ukur 756.491.470,00 759.365.970,00
241.547.321.409,0 185.732.601.479,
18 Alat - alat Kedokteran 0 06
19 Alat - alat Laboratorium 4.813.888.465,90 5.106.193.740,90
20 Alat Peraga/Praktek Sekolah 108.345.600,00 123.540.600,00
21 Alat - alat Persenjataan/Keamanan - -
266.764.506.240,4 208.537.903.896,
Jumlah Peralatan Mesin 4 75
Gedung dan Bangunan
167.399.852.448,0 100.536.894.802,
1 Gedung Tempat Kerja 5 00
Gedung Tempat Tinggal/Rumah
2 Dinas - 120.450.000
3 Bangunan Bersejarah - -
4 Bangunan Monumen dan Menara - -
5 Tugu Peringatan/Prasasti - -
6 Tugu Titik Kontrol/Pasti - -
7 Rambu - Rambu - -
167.399.852.448,0 100.657.344.802,
Jumlah Gedung dan Bangunan 5 00
Jalan, Jaringan, dan Instalasi
1 Jalan - -
2 Jembatan - -
3 Jaringan Air 67.925.000,00 38.161.156,00
4 Instalasi Pengolahan 46.032.250,00 46.032.250,00
5 Penerangan Jalan, Taman dan550.550.000,00 550.550.000,00
Hutan Kota
6 Instalasi Lainnya 1.680.857.585,00 1.680.857.585,00
7 Instalasi Listrik dan Telepon - -
Jumlah Jalan, Jaringan, dan
Instalasi 2.345.364.835,00 2.315.600.991,00
Aset Tetap Lainnya
1 Buku dan Kepustakaan - -
Barang Bercorak Kesenian,
2 Kebudayaan - -
dan Olah Raga
3 Hewan/Ternak dan Tanaman - -
4 Renovasi - -
Jumlah Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
1 Konstruksi Dalam Pengerjaan - -
Jumlah Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
(150.905.130.683,
1 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 49) -
Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset(150.905.130.683,
Tetap 49) -
285.604.592.840,0 311.510.849.689,
JUMLAH ASET TETAP 0 75
ASET LAINNYA
Tagihan Piutang Penjualan
1 Angsuran - -
Tagihan Penuntutan Ganti
2 Kerugian Daerah - -
3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga - -
4 Aset Tidak Berwujud 411.070.000,00 492.220.000,00
5 Akumulasi Amortisasi - -
6 Aset Lain - lain 5.759.592.350,99 168.421.016,00
JUMLAH ASET LAINNYA 6.170.662.350,99 660.641.016,00
436.926.505.253,5 429.134.812.238,
JUMLAH ASET 0 76
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga - -
33
NO URAIAN 2015 2014
(1) (2) (3) (4)
2 Utang Bunga - -
Bagian Lancar Utang Jangka
3 Panjang - -
4 Pendapatan Diterima Di Muka - -
13.655.658.649,0
5 Utang Jangka Pendek Lainnya - 0
6 Utang Belanja 8.241.599.187,00 -
105.093.282.538,0
7 RK/PPKD 0 -
8 RK/SPKD 68.359.509.122,84 -
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA181.694.390.847,8 13.655.658.549,0
PENDEK 4 0
EKUITAS
255.232.114.405,7 415.479.153.689,
1 Ekuitas 7 76
2 Ekuitas untuk Dikonsulidasi - -
255.232.114.405,7 415.479.153.689,
JUMLAH EKUITAS 7 76
JUMLAH KEWAJIBAN DAN436.926.505.253,5 429.134.812.238,
EKUITAS 0 76
Jumlah
No Peralatan
(unit)
1 Laparascopy 2
2 Broncoscopy 1
3 Fluoroskopi 1
4 CT Scan 128/upgrade 500 slices 1
5 Endoscopy urologi 1
6 C-arm 1
7 Tread mill 2
8 USG 4 D / Multipurpose 2
9 Laser CO2 1
10 Hemodialisis 9
11 Mammography digital (CESM) 1
12 Catheterization jantung 1
13 Microdermabrasi 1
14 CPR 1
15 IVUS 1
16 Athroscopy 1
17 Echo cardio 2
18 OK dengan Sistem MOT 4
19 Rota Blader Jantung 1
20 Intra Aorta Balon Pump (IABP) 1
21 Vein viewer 2
22 Video Laryngoscopy 2
Sumber data: Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis Tahun 2015
34
2.2.3. Anggaran
A. Pendapatan
Tabel II.4 Pendapatan Fungsional, APBD, APBN dan Kas BLUD RSUD dr.
Mohamad Soewandhie Tahun 2011 – 2015.
Dari Tabel 2.3 diatas dapat dilihat bahwa anggaran pendapatan fungsional
terus meningkat setiap tahunnya, sedangkan pendapatan yang bersumber dari
APBD fluktuatif tergantung kebutuhan Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Modal rumah sakit.
B. Belanja
35
Dari Tabel 2.5 diatas dapat dilihat bahwa Cost Recovery Rate (CRR) terus
meningkat setiap tahunnya, begitupun dengan tingkat kemandirian rumah sakit dalam
Tahun 2013 dan 2014 mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa rumah sakit mengalami kenaikan pendapatan fungsional sehingga persentase
kemampuan dalam membayar biaya operasional maupun total belanja juga
meningkat.
Tabel II.6 Indikator Kinerja Rawat Inap RSUD dr. Mohamad Soewandhie Tahun
2011 – 2015.
BTO
(kali) 40-50 89,42 84 69,57 66,16 68
ALOS
(hari) 6-9 3,54 3 3,6 4,30 4,3
TT (Tempat
Tidur) 189 201 291 291 291
Jumlah Pasien 16.006 16.818 20.896 20.908 21.168
masuk
Pasien Meninggal
≥ ≤ 25/1000 15 18 22,33 27,84 26,7
48 jam (NDR)
(‰)
Pasien Meninggal
< ≤ 45/1000 26 30 35,07 45,26 45,4
48 jam (GDR)
(‰)
36
Dari tabel 2.10 menunjukkan adanya peningkatan jumlah tempat tidur. Pada
tahun 2011 jumlah tempat tidur sebanyak 189 tempat tidur, terjadi penambahan 12
tempat tidur karena pada tahun 2013 sebanyak 201 tempat tidur dan pada tahun
2013 ada penambahan sebanyak 90 tempat tidur sehingga jumlah tempat tidur pada
tahun 2015 sebanyak 291 tempat tidur. Pencapaian kinerja menunjukkan
peningkatan tingkat hunian tempat tidur (Bed Occupancy Rate – BOR) pada tahun
2015 mencapai 90,34%. Dari angka ALOS (Average Length of Stay) menunjukkan
tingkat efisiensi dan mutu pelayanan rawat inap yang pada tahun 2015 sebesar 4.3
hari.
Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali
dalam satu satuan tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai.
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pada pemakaian tempat
tidur. Pada tahun 2015 RSUD dr. Mohamad Soewandhie memiliki angka BTO
sebesar 68 kali dipakai. Angka ini di atas angka BTO ideal yaitu selama satu tahun,
satu tempat tidur rata-rata dipakai 40 – 50 kali.
Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati
atau kosong dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Pada tahun 2015 RSUD dr.
Mohamad Soewandhie angka TOI sebesar 0.52 hari. Nilai TOI kurang dari angka
ideal dapat berpotensi menimbulkan infeksi nosokomial karena tempat tidur belum
sempat di sterilisasi sudah terisi kembali oleh pasien.
Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar. Pada tahun 2015 di RSUD dr. Mohamad Soewandhie tercatat
angka GDR mencapai 45,4 per 1000 penderita keluar. Net Death Rate (NDR) yaitu
angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Pada
tahun 2015 RSUD dr. Mohamad Soewandhie tercatat angka NDR-nya sebesar 26,7
per 1000 penderita keluar. Angka ini merupakan angka yang tidak dapat ditolerir,
karena nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per
1000 penderita keluar.
37
2.3.2 Indikator Kinerja Utama
BASELINE TARGET
IKU (2015)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
39
Target Renstra SKPD Realisasi Capaian
No Jenis Layanan Indikator SPM Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2011 2012 Tahun 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 Tahun 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Poli Paru Poli Paru Poli Paru Poli Paru Poli Paru Poli Paru
Poli Poli Poli Poli Poli Poli
Orthopedi Orthopedi Orthopedi Orthopedi Orthopedi Orthopedi
Poli Gigi
Poli Gigi Poli Gigi Poli Gigi Poli Gigi Poli Gigi
Spesialis/ Spesialis/ Spesialis/ Spesialis/ Spesialis/ Spesialis/ 100%
Umum Umum Umum Umum Umum Umum
Poli Mata Poli Mata Poli Mata Poli Mata Poli Mata Poli Mata
Poli THT Poli THT Poli THT Poli THT Poli THT Poli THT
Poli Poli Poli
2. Ketersediaan pelayanan Poli Kulkel Kulkel Kulkel Poli Kulkel Kulkel Poli Kulkel100% 100% 100%
Poli
Poli Syaraf Syaraf Poli SyarafPoli Syaraf Poli Syaraf Poli Syaraf
Poli Jiwa Poli Jiwa Poli Jiwa Poli Jiwa Poli Jiwa Poli Jiwa
Poli VCT Poli VCT Poli VCT Poli VCT Poli VCT Poli VCT
Poli Bedah Poli BedahPoli BedahPoli Bedah Poli Bedah Poli Bedah
Poli Poli Poli Poli Poli Poli
Konsultasi Konsultasi Konsultasi Konsultasi Konsultasi Konsultasi
Gizi Gizi Gizi Gizi Gizi Gizi
08.00 s/d 08.00 s/d 08.00 s/d08.00 s/d 08.00 s/d 08.00 s/d
14.00 14.00 14.00 14.00 14.00 14.00
setiap hari setiap hari setiap harisetiap hari setiap hari setiap hari
3. Jam buka pelayanan kerja kerja kerja kerja kerja kerja 100% 100% 100% 100%
kecuali kecuali kecuali kecuali kecuali kecuali
Jumat Jumat Jumat Jumat Jumat Jumat
08.00 - 08.00 - 08.00 -08.00 - 08.00 - 08.00 -
11.01 11.02 11.03 11.04 11.05 11.01
40
Target Renstra SKPD Realisasi Capaian
No Jenis Layanan Indikator SPM Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2011 2012 Tahun 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 Tahun 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
08.00- 08.00- 08.00- 08.00- 08.00- 08.00-
14.00 14.00 14.00 14.00 14.00 14.00
setiap hari setiap harisetiap harisetiap hari setiap hari setiap hari
4. Jam visite dokter spesialis kerja kerja kerja kerja kerja kerja 100% 100% 100% 100%
11 a. Penegakan diagnosis TB
. melalui ≥60% ≥60% ≥60% ≥60% ≥60% ≥60% 100% 34% 49,6% 100%
pemeriksaan mikroskopis
TB
b. Terlaksananya kegiatan
pencatatan
dan pelaporan TB di ≥60% ≥60% ≥60% ≥60% ≥60% ≥60% 60% 100% 100% 96%
Rumah Sakit
NAPZA,
Gangguan
Psikotik,
12 Ketersediaan pelayanan Gangguan
. rawat inap yang Nerotik, Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada 100% 100% Ada Ada
memberikan pelayanan
dan
jiwa
gangguan
Mental
Organik
41
Target Renstra
NoJenis Layanan Indikator SPM SKPD Realisasi Capaian
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 Tahun 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tidak adanya kejadian
salah tindakan
5. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pada operasi
Tidak adanya kejadian
tertinggalnya
benda asing/lain pada
6. tubuh pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
setelah dioperasi
Komplikasi anestesi
karena overdosis,
reaksi anestesi dan salah
7. penempatan ≤6% ≤6% ≤6% ≤6% ≤6% ≤6% 0% 0% 0% 0%
anestesi endotraceal tube
Presentse peserta KB
mantap yang
mendapat konseling KB
b. mantap bidan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
terlatih
IKM IKM
8. Kepuasan pelanggan 80% 80% 80% 80% 80% 80% 95,19% 76.75 73.13 IKM 73,13
42
N Jenis Target Renstra
o Layanan Indikator SPM SKPD Realisasi Capaian
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2011 2012 Tahun 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 Tahun 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rata rata pasien yang
kembali ke
Intensif pada perawatan intensif dengan
6 Bayi (NICU) 1. kasus yg <3% <3% <3% <3% <3% <3% 0% 1% 1,60% 0,30%
sama < 72 jam
Pemberian layanan unit
2. Intensif
Dokter Sp.Anestesi dan
dokter spesialis
a. sesuai dengan kasus yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ditangani
IKM IKM
4. Kepuasan pelanggan -20% 80% 80% 80% 80% 80% 82,87% 75.21 69.13 76,61
43
Jenis Target Renstra
No Layanan Indikator SPM SKPD Realisasi Capaian
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 Tahun 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ketepatan waktu
pemberian makanan
11 Gizi 1. 60% 75% 75% 85% 95% 60% 60% 86,20% 93% 98%
kepada pasien
Sisa makanan yang tidak
termakan oleh
2. 40% 35% 35% 30% 30% 40% 20% 25,50% 23% 24,14%
pasien
Tidak adanya kejadian
kesalahan
3. 90% 90% 95% 95% 100% 90% 99% 100% 100% 99,90%
pemberian diet
Kelengkapan Informed
Concent setelah
2. mendapatkan informasi 60% 75% 90% 100% 100% 60% 90% 99% 100% 100%
yang jelas
Waktu penyediaan
18.6
dokumen rekam
3. medik pelayanan rawat 60 menit 40 menit 30 menit 20 menit < 10 menit 60 menit 15 menit menit 13 menit 11.1 menit
jalan
Waktu penyediaan
dokumen rekam
4. medik pelayanan rawat 20 menit 20 menit 20 menit 20 menit < 15 menit 20 menit 20 menit 18 menit 15 menit 12 menit
inap
BOD=44
Pengelolaan BOD = BOD<35 BOD<30 BOD<30m BOD<30m BOD=36,9 BOD=43,8 BOD = BOD = 24.41
.89
15 Limbah 1. Baku mutu limbah cair 36,92 mg/l mg/l mg/l g/l g/l 2 mg/l 9 mg/l 40mg/l mg/l
mg/l
COD
=105,34 COD<90 COD<80 COD<80 COD<80 COD=105, COD=120 COD=12 COD=139. COD = 74.16
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l 34 mg/l 3.71 77mg/ mg/l
mg/l mg/l
TSS < 30 TSS < 40 TSS < 30 TSS < 30 TSS < 30 TSS = TSS = TSS = 79 mg/l
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l 99.72 47.3 mg/l
mg/l
PH 6-9 PH = 6-9 PH = 6-10 PH = 6-11 PH = 6-12 PH=6.9 PH =6.95 PH = 7.17
Pengelolaan limbah padat
infeksius
2. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 90% 90% 100% 100%
sesuai dengan aturan
Ketepatan waktu
pengusulan kenaikan
3. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 98,5% 100% 86%
pangkat
Ketepan Waktu
4. pengurusan gaji berkala 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
44
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Karyawan yang mendapat
pelatihan
5. 60% 60% 60% 60% 60% 60% 23% 78% 48% 40,60%
minimal 20 jam setahun
6. Cost recovery 37,40 % >40% >40% >40% >40% 37,40% 64,34% 74,88% 107,50% 86,60%
Ketepatan waktu
penyusunan laporan
7. 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
keuangan
Kecepatan waktu
1 jam 23
pemberian informasi
8. tentang tagihan pasien 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 30 menit menit 41 menit 28 menit
rawat inap
Ketepatan waktu
pemberian imbalan
9. (insentif) sesuai 97% 97% 97% 97% 97% 97% 80% 100% 100% 100%
kesepakatan waktu
Waktu pelayanan
ambulance/Kereta
17 Ambulance 1. 23 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100%
jenazah
2. Kecepatan memberikan 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 100% 100%
pelayanan
ambulance/Kereta jenazah
di rumah sakit
21 Pencegahan dan 1. Ada anggota Tim PPI yang 0 50% 75% 75% 75% 0% 0% 75% 47% 100%
terlatih
Pengendalian
Infeksi
2. Tersedia APD di setiap 0% 30% 60% 60% 60% 0% 92% 60% 100% 100%
instalasi
Kegiatan pencatatan dan
pelaporan
infeksi nosokomial / HAI
(Health Care
3. Associated Infection) di 0% 25% 50% 75% 75% 0% 100% 50% 21% 25%
RS (min 1
paramepter)
45
46
Tabel II.9 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan RSUD dr. Mohamad Soewandhie
Realisasi Rata-
AnggaranpadaT AnggaranpadaTahun RasioantaraRealisasi rataPertumbuh
ahunke- ke- danAnggaranTahunke- an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
PENDAP
ATAN
Pendapa
62.233.150.9 124.905.746.0 38.133.500.9559.658.021.4 79.028.166.9244.740.583.5 119.191.158.5133.885.640 56.798.936 73.921.858.05
tan
65 47 7 04 5 41 3 .312 .405 5 0,72 0,95 0,89 0,95 0,9430,0% 48,2%
APBD
Pendapa
24.021.464.0 43.000.000.0 76.053.295.8198.653.926.4 137.233.744.3 35.750.681.1 49.417.253.3 76.633.833 148.212.55 147.951.956.5
tan
Fungsion 54 00 2 60 80 34 21 .150 7.986 05 0,67 0,87 0,99 0,67 0,9356,2% 46,6%
al
BELANJ
A
Belanja
13.521.267.1 20.104.669.1 21.383.402.6526.782.791.8 32.628.886.3413.484.635.9 17.439.997.4 20.787.478 25.562.076 31.177.025.38
Tidak
Langsun 85 43 0 43 6 63 88 .294 .067 3 1,00 0,87 0,97 0,95 0,9625,5% 23,4%
g
Belanj
86.254.615.0 167.905.746.0 121.996.276.8 158.312.747.8 308.675.738.8 58.965.447.1 157.504.624.5 109.462.88 146.501.47 201.659.142.1
a
Langsun 19 47 36 64 22 55 29 6.962 0.266 74 0,68 0,94 0,90 0,93 0,6548,0% 52,0%
g
47
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pencapain kinerja yang diukur dari
pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit mulai tahun 2011 – 2015 telah
mencapai target RPJMD Kota Surabaya tahun
2011 – 2015 sebesar 70 % dari seluruh pelayanan. Namun ada beberapa pelayanan yang
belum mencapai target SPM beberapa diantaranya : waktu tunggu pelayanan obat
racikan pada Instalasi Farmasi, waktu tunggu operasi elektif pada Instalasi Bedah,
waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan dan ketepatan waktu
pengusulan kenaikan pangkat.
Tabel II.10 Komparasi Capaian SPM RSUD dr. Mohamad Soewandhie terhadap SPM K/L
Capaian
Sasaran Sasaran
Indikator Sasaran pada Renstra SKPD
No Rentra Kota Kinerja Renstra RSUD Provinsi Sasaran pada Renstra K/L
Surabaya dr. Mohamad
Soewandhie
SPM Rumah
Meningkatkan jangkauan dan
Sakit > 70 %
kualitas pelayanan kesehatan
Meningkatan
dengan kemampuan pel.
1 Derajat 2012 73,07% Kesehatan gawat darurat yang Seluruh Kabupaten/Kota
Kesehatan melaksanakan SPM
2013 83,65% bisa diakses masyarakat dan
Masyarakat
prasarana kesehatan di RS, RS
2014 79,80%
Khusus dan balai kesehatan
2015 80,77%
Dalam ketentuan yang diatur oleh Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya tahun 2014-2034, RSUD dr.
Mohamad Soewandhie termasuk dalam kawasan budidaya wilayah
48
darat yaitu untuk rencana kawasan peruntukkan kesehatan yang meliputi rencana
pengembangan sarana rumah sakit.
Pengembangan sarana rumah sakit dengan memperhatikan fungsi, letak,
aksesibilitas dan daya dukung lingkungan. Upaya pengembangan rumah sakit meliputi :
a. mengembangkan sarana kesehatan yang telah ada dengan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan spesialistik; dan
b. mengembangkan sarana kesehatan yang memenuhi standar sehingga
menyeluruh
Peta/data spasial terkait lokasi sarana prasarana yang terkait dengan tugas, fungsi, dan
pelayanan rumah sakit dapat digambarkan sebagai berikut :
b. Limbah padat : pemisahan sampah medis dan sampah non medis sejak di ruang
perawatan/tindakan sampai pada tempat pembuangan sementara (TPS)
c. Limbah gas : pengangkutan dan pengolahan sampah medis dan B3 menggunakan
jasa perusahaan pelayanan pengelolaan limbah fasilitas pelayanan kesehatan
terintegrasi sehingga rumah sakit bebas dari limbah gas akibat pembakaran
Dengan berbagai upaya tersebut di atas, rumah sakit dapat meminimalkan dampak
terhadap lingkungan akibat aktifitas tugas dan fungsi kegiatan pelayanan kesehatan.
Analisis tersebut didukung data hasil laporan Badan Lingkungan Hidup Kota
Surabaya dalam RPJMD tahun 2016 – 2021, tentang permasalahan lingkungan hidup
kota Surabaya, sebagaimana berikut :
Tabel II.11
KEKUATAN
Kuantitas tenaga kesehatan yang kompeten ((Sp Bedah (K), Sp Penyakit Dalam ( K ), Sp
Obgyn (K))
Peralatan dan pelayanan unggulan (CT Scant, CATHLAB, HD, dan Intensive care)
Kemandirian dalam pengelolaan biaya operasional RS
Adanya komitmen SDM RS untuk melaksanakan visi misi
Layanan yang adaptive untuk menjaga tinkatan pelayanan rumah sakit
KELEMAHAN
SIM rumah sakit belum terintegrasi secara menyeluruh
Belum adanya langka strategis untuk pemasaran fasilitas utama
Lahan dan bangunan RS
Disiplin dokter dalam administrasi layanan rumah sakit
PELUANG
Kepadatan penduduk dan permintaan masayarakat terhadap pelayanan RS
Pemanfaatan perkembangan teknologi perumah sakitan
Dukungan pihak ketiga terhadap operasional RS
Masyarakat menjangkau RS
Adanya kebijakan pemerintah terkait program JKN
TANTANGAN
Jumlah rumah sakit pesaing dan perkembangan produk RS pesaing yang
bermitra dengan BPJS
Penyediaan tenaga medis dan paramedis PNS belum memadai
Kemampuan dan kemauan pasien umum untuk membayar
Fluktuasi harga perbekalan kesehatan yang tinggi