Abstrak
Preeklampsia merupakan penyakit yang disebabkan kehamilan dan penyebab kematian maternal. Ang-
ka kejadian preeklampsia di RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2014 adalah 20,14%. Tujuan pene-
litian ini mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di
RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2014. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus
kontrol. Jumlah sampel 34 kasus dan 34 kontrol, perbandingan 1:1. Pengambilan sampel menggunakan
teknik systematic random sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji
Chi-Square dan multivariat dengan analisis Regresi Logistik Ganda. Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan umur (p=0,006), dan obesitas (p=0,031) berisiko secara bermakna, sedangkan status gravida,
riwayat diabetes mellitus dan tingkat pendidikan tidak terdapat hubungan yang bermakna dan bukan
faktor risiko preeklampsia pada ibu hamil di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2014. Hasil analisis
multivariat menunjukkan faktor paling dominan terhadap kejadian preeklampsia adalah umur (p=0,001).
Umur dan obesitas merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia. Disarankan kepada petugas kesehatan
untuk meningkatkan promotif dan preventif dengan penyuluhan dan sosialisasi mengenai umur beresiko
preeklampsia dan mengurangi berat badan.
Kata Kunci: Preeklampsia, Ibu Hamil, Faktor Risiko, RSUP M Djamil Padang
Korespondensi Penulis:
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat, 25148
Telepon/HP: -0751- 38613 Email :diennursal@gmail.com
38
Nursal, Tamela, Fitrayeni | Faktor Risiko Preeklampsia Pada Ibu Hamil
39
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |Oktober 2015 - Maret 2016 | Vol. 10, No. 1, Hal. 38-44
40
Nursal, Tamela, Fitrayeni | Faktor Risiko Preeklampsia Pada Ibu Hamil
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Dependen dan Variabel Independen Kejadian Preeklampsia
Pada Ibu Hamil Di Instalasi Rawat Inap Obstetri RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2014
Variabel Kasus Kontrol Total
f % f % f %
Umur Beresiko 19 55,9 7 20,6 26 38,2
Riwayat Hipertensi 14 41,2 0 0 14 20,6
Status Gravida 10 29,4 11 32,4 21 30,9
Usia Gestasi 34 100,0 33 97,1 67 98,5
Obesitas 14 41,2 5 14,7 19 27,9
Riwayat Diabetes Mellitus 1 2,9 2 5,9 3 4,4
Preeklampsia Pada Keluarga 0 0 0 0 0 0
Pendidikan SMA/PT 5 14,7 9 26,5 14 20,6
pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak sia daripada ibu primigravida. Oleh karena
menjadi lebih berat, dan istirahat yang cukup itu, seorang ibu primigravida maupun multi-
guna pencegahan kemungkinan terjadinya gravida sebaiknya menggunakan dan mengi-
preeklampsia. Itu semua tidak terlepas dari kuti konseling KB ke pelayanan kesehatan
peran petugas kesehatan dalam memberikan dengan petugas kesehatan yang profesional,
pelayanan, dan penyuluhan mengenai tanda sehingga dapat mengetahui dan menggunakan
dan gejala preeklampsia. alat kontrasepsi yang aman, dengan itu dapat
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak mengontrol jumlah kelahiran, sehingga dapat
terdapat hubungan yang bermakna antara sta- mencegah dan terhindar dari risiko terjadinya
tus gravida dengan kejadian preeklampsia. Ha- preeklampsia.
sil penelitian tidak sejalan dengan penelitian Hasil analisis didapatkan nilai OR (Odds
Gafur yang menyatakan adanya signifikan an- Ratio) sebesar 4,060 yang berarti ibu hamil
tara primigravida dengan kejadian preeklamp- yang obesitas berisiko 4,060 kali untuk terke-
sia dengan OR 1,458. Hal ini berarti bahwa na preeklampsia dibandingkan dengan ibu ha
pada primigravida mempunyai faktor risiko mil yang tidak obesitas. Penelitian ini sejalan
1,458 kali lebih besar untuk terkena preeklam- dengan penelitian Quedarusman yang menun-
psia dibanding ibu tidak primigravida. Tidak jukkan bahwa kelompok IMT obesitas berisiko
jauh berbeda dengan penelitian Afridasari 5 kali lebih besar untuk menderita preeklamp
bahwa terdapat hubungan yang signifikan an- sia dibandingkan kelompok IMT normal
tara status gravida dengan kejadian preeklam- (OR=5,06 95% IK = 1,46-12,67). Penelitian
psia dimana ibu primigravida 2,881 kali ber- ini berbeda dengan penelitian Langelo yang
esiko (OR=2,881) daripada ibu multigravida. menunjukkan bahwa tidak ada hubungan obe-
(13, 14)
sitas dengan kejadian preeklampsia.(15, 16)
Penelitian ini tidak sejalan dengan Penelitian ini sesuai dengan teori yang
pendapat Mochtar yang mengatakan Angka menyatakan bahwa Obesitas disebabkan oleh
kejadian sebanyak 6% dari seluruh kehami- banyak faktor seperti faktor genetik, gangguan
lan, dan 12% pada kehamilan primigravida. metabolik, dan konsumsi makanan yang ber-
Menurut beberapa penulis lain frekuensi dil- lebihan, makin gemuk seseorang makin ba
aporkan sekitar 3-10%. Lebih banyak dijump- nyak pula jumlah darah yang terdapat di dalam
ai pada primigravida daripada multigravida, tubuh yang berarti makin berat pula fungsi pe-
te
rutama primigravida usia muda. Primigra mompaan jantung. Sehingga dapat menyum-
vida, kira-kira 85% preeklampsia terjadi pada bangkan terjadinya preeklampsia.
kehamilan pertama.(8) Diharapkan supaya ibu hamil memakan
Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu makanan yang sehat serta menjaga pola makan
multigravida lebih berisiko terkena preeklamp yang teratur, serta melakukan diet seimbang,
41
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |Oktober 2015 - Maret 2016 | Vol. 10, No. 1, Hal. 38-44
Tabel 2 Hubungan Variabel Independen Dengan Variabel Dependen Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di
Instalasi Rawat Inap Obstetri RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2014
Variabel Kasus Kontrol Total p-value
f % f % f %
Umur Beresiko 19 55,9 7 20,6 26 38,2 0,006*
Riwayat Hipertensi 14 41,2 0 0 14 20,6 -
Status Gravida 10 29,4 11 32,4 21 30,9 1,000
Usia Gestasi 34 100,0 33 97,1 67 98,5 1,000
Obesitas 14 41,2 5 14,7 19 27,9 0,031*
Riwayat Diabetes Mellitus 1 2,9 2 5,9 3 4,4 1,000
Preeklampsia Pada Keluarga 0 0 0 0 0 0 -
Pendidikan SMA/PT 5 14,7 9 26,5 14 20,6 1,000
42
Nursal, Tamela, Fitrayeni | Faktor Risiko Preeklampsia Pada Ibu Hamil
dengan kejadian preeklampsia pada ibu ha dan preventif dengan memberikan penyulu-
mil yaitu umur dengan OR=8,3, serta p-value han dan sosialisasi mengenai umur beresiko
(0,001). Maka dapat disimpulkan bahwa ibu terjadinya preeklampsia pada ibu hamil dan
hamil yang berada pada usia <20 tahun dan mengurangi berat badan sehingga tidak me
>35 tahun berisiko 8,3 kali untuk menderita ngalami obesitas pada kehamilannya sehing-
preeklampsia dibandingkan dengan ibu hamil ga dapat menambah pengetahuan ibu hamil
yang berusia 20-35 tahun. mengenai faktor risiko preeklampsia.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Langelo (2013) di RSKD Daftar Pustaka
Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar yang 1. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Aksi
membuktikan bahwa umur merupakan salah Percepatan Penurunan AKI 2013-2015. Ja-
satu faktor risiko dominan yang berhubu karta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.
ngan dengan kejadian preeklampsia dengan 2. WHO Maternal and Reproductive Health;
OR=2,492 yang artinya ibu hamil pada umur 2014.
yang berisiko, berisiko 2,492 kali terkena 3. Sastrawinata S. Ilmu Kesehatan Repro-
preeklampsia dibandingkan pada kelompok duksi : Obstetri Patologi. Jakarta: Penerbit
umur yang tidak berisiko.(15) Buku Kedokteran EGC; 2012.
Penelitian ini sesuai dengan teori yang 4. Kementerian Kesehatan RI. Profil Keseha-
menyatakan umur merupakan bagian dari sta- tan Indonesia 2013. Jakarta: Kementerian
tus reproduksi yang penting. Umur berkaitan Kesehatan RI; 2014.
dengan peningkatan atau penurunan fungsi 5. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.
tubuh sehingga mempengaruhi status keseha- Laporan Kematian Ibu dan Penyebabnya
tan seseorang. Umur yang baik untuk hamil Januari-Desember 2013. Padang: Dinas
adalah 20-35 tahun. Royston dan Armstrong Kesehatan Provinsi Sumatera Barat; 2014.
juga menyebutkan bahwa umur 20-35 tahun 6. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.
merupakan umur yang paling aman bagi wa Indikator Kesehatan Ibu di Provinsi Su-
nita untuk hamil dan melahirkan. Royston matera Barat Tahun 2014. Padang: Dinas
dan Armstrong juga menyatakan bahwa wa Kesehatan Provinsi Sumatera Barat; 2015.
nita usia remaja yang hamil untuk pertama 7. Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil Ke
kali dan wanita yang hamil pada usia >35 ta- sehatan Kota Padang 2013. Padang: Dinas
hun akan mempunyai risiko yang sangat tinggi Kesehatan Kota Padang; 2014
untuk mengalami preeklampsia.(21) 8. Mochtar R. Sinopsis Obstetri. ed. 21, Jakar-
ta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Kesimpulan 9. RSUP. DR. M. Djamil Padang. Laporan
Disimpulkan terdapat hubungan yang Rekam Medik Tentang Preeklampsia Di
bermakna antara umur dan kejadian obesitas RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun
dengan kejadian preeklampsia. Tidak ditemu- 2011-20132013, Padang:.
kan hubungan yang bermakna antara status 10. RSUP. DR. M. Djamil Padang. Data Regis
gravida, usia gestasi, riwayat diabetes melli- ter Ibu Hamil Di Instalasi Rawat Inap Ke-
tus dan tingkat pendidikan dengan kejadian bidanan RSUP. DR. M. Djamil Padang
preeklampsia. Ibu hamil yang berumur <20 ta- Tahun 2014, Padang; 2014
hun dan >35 tahun berisiko 4,886 kali untuk 11. Resmi dkk. Faktor yang Berhubungan de
terkena preeklampsia dan ibu hamil dengan ngan Preeklampsia pada Kehamilan di
obesitas 4 kali lebih besar berisiko terkena RSU Muhammadiyah Sumatera Utara
preeklampsia dibandingkan dengan ibu hamil Medan Tahun 2011-2012. Medan: Univer-
yang tidak obesitas. Faktor risiko paling dom- sitas Sumatera Utara; 2012.
inan adalah umur dengan OR 8,3 (95%CI 12. Djannah S. Gambaran Epidemiologi Ke-
2,4-28). Disarankan kepada petugas kesehatan jadian Preeklampsia/Eklampsia Di Rsu
untuk dapat meningkatkan upaya promotif Pku Muhammadiyah Yogyakarta Tahun
43
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |Oktober 2015 - Maret 2016 | Vol. 10, No. 1, Hal. 38-44
44