Anda di halaman 1dari 24

Crohn Disease

Adhitya Rizky Pratama


Preseptor :

Hidayat Wahyu Aji, dr., Sp.Rad

Definisi
Suatu penyakit autoimun yang ditandai
dengan
peradangan
pada
saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai
dengan anus.
Umumnya mengenai ileum.
Terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
bereaksi secara abnormal, menyerang
bakteri menyebabkan akumulasi sel
darah
putih
pada
lapisan
usus:
peradangan
kronis
menyebabkan
ulserasi dan cedera pada usus.

Etiologi

Insidensi

Tidak diketahui
Mutasi Gen CARD 15
F. Lingkungan : merokok
Sistem imun

Perokok
Usia 15-35 tahun
Riwayat keluarga
Obat non-steroid
400.000 dan 600.00 di amerika
utara.

Klasifikasi
Kolitis crohn
(granumalotosa)
: mengenai colon

Penyakit crohn
gastroduodenal :
mengenai lambung
dan duodenum

Ileokolitis :
mengenai illeum
dan kolon

Ileitis : mengenai
illeum

jejunoileitis

Tanda dan gejala


Gastrointestin
al
Gejala
sistemik
Gejala
ekstraintestin
al

Gejala awal nyeri perut


Diare dengan atau tanpa darah
Gatal atau sakit disekitar perianal
Kesulitan menelan. Nyeri perut
bagian atas, dan muntah
Nafsu makan berkurang : BB
menurun

Demam

Uveitis, nyeri mata, fotopobia


Episkleritis
Keleahan ,pucat
Osteoporosis penipisan tulang
Arthritis

Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan atau


rasa penuh pada perut bagian bawah, lebih sering
di sisi kanan

Pola umum dari penyakit Crohn


Gejala-gejala penyakit Crohn pada setiap penderitanya berbeda, tetapi
ada 4 pola yang umum terjadi, yaitu :
Peradangan : nyeri dan nyeri tekan di perut bawah sebelah kanan
Penyumbatan usus akut yang berulang, yang menyebabkan kejang
dan nyeri hebat di dinding usus, pembengkakan perut, sembelit dan
muntah-muntah
Peradangan dan penyumbatan usus parsial menahun, yang
menyebabkan kurang gizi dan kelemahan menahun
Pembentukan saluran abnormal (fistula) dan kantung infeksi berisi
nanah (abses), yang sering menyebabkan demam, adanya massa
dalam perut yang terasa nyeri dan penurunan berat badan.

Diagnose :
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya kram perut yang terasa
nyeri dan diare berulang, terutama pada penderita yang juga
memiliki peradangan pada sendi, mata dan kulit.
Tidak ada pemeriksaan khusus untuk mendeteksi penyakit Crohn,
namun pemeriksaan darah bisa menunjukan adanya:
- anemia
- peningkatan abnormal dari jumlah sel darah putih
- kadar albumin yang rendah
- tanda-tanda peradangan lainnya.
barium enema bisa menunjukkan gambaran yang khas untuk
penyakit Crohn pada usus besar.
Jika masih belum pasti, bisa dilakukan pemeriksaan kolonoskopi
(pemeriksaan usus besar)
CT scan bisa memperlihatkan perubahan di dinding usus dan
menemukan adanya abses, namun tidak digunakan secara rutin
sebagai pemeriksaan diagnostik awal.

PENGOBATAN
Pengobatan ditujukan untuk membantu
mengurangi peradangan dan meringankan
gejalanya.
Kram dan diare bisa diatasi dengan obat-obat
antikolinergik, difenoksilat, loperamide, opium
yang dilarutkan dalam alkohol dan codein.
Obat-obat ini diberikan per-oral (melalui mulut)
dan sebaiknya diminum sebelum makan.
Untuk membantu mencegah iritasi anus,
diberikan metilselulosa atau preparat psillium,
yang akan melunakkan tinja.

Gambaran radiologi pada colitis


ulseratif dan crohns disease
distribusi lesi : ulceratif sering bermula dr bagian
distal dan meluas kearah proksimal dan sering
mengenai satu segmen usus yang panjang sekali,
sedangkan crohn kelainan bermula dari proksimal
ke bagian distal dan kelainannya tidak merata
baik dalam arah circular maupun longitudinal.
dalamnya lesi : lesi pada crohn disease lebih
dalam daripada colitis ulseratif

kelainan mukosa :
Beberapa hanya terdapat pada kelainan yang ada crohn
disease
a. Solitary longitudinal ulcer
b. Rose thorn type of fissuring in stricture of sigmoid
colon(terjadi fisure2 berbentuk duri bunga mawar
dan menyebabkan strictura dari colon sigmoid)
c. Raspbarry thorn fissuring (fisura berbentuk seperti
duri pohon prambos)
d. Fisura2 yang dalam yang disertai dengan strictura
dari rektum

Kelainan lumen :
Strictura (penyempitan lumen) terlihat 50% pada crohn
disease dan pada colitis hanya bersifat uniform dan
tubular, maka pada crohn disease : penyempitan tidak
merata/ada skip area/non tubular
Jenis strictura yang bisa terjadi :
a. Irregular
b. Irregular plaque pada satu sisi dari lumen
c. Strictura yang konsentrik

Kelainan haustra : 75% pada crohn disease


menunjukan adanya kelainan haustra.2/5
diantaranya memperlihatkan gambaran hilangnya
sebagian haustra pada salah satu sisi lumen
distribusi lesi : terdapat skip area ( colon sifatnya
melompat2)

Findings in diagnostic workup in Crohn's disease vs. ulcerative


colitis
Sign

Crohn's disease

Ulcerative colitis

Terminal ileum involvement

Commonly

Seldom

Colon involvement

Usually

Always

Rectum involvement

Seldom

Usually

Involvement around
the anus

Common[

Seldom

Bile duct involvement

No increase in rate of
Higher rate
primary sclerosing cholangitis

Distribution of Disease

Patchy areas of inflammation Continuous area of


(Skip lesions)
inflammation

Endoscopy

Deep geographic and


serpiginous (snake-like)
ulcers

Depth of inflammation

May be transmural, deep into


Shallow, mucosal
tissues

Stenosis
Granulomas on biopsy

Common
May have non-necrotizing
non-peri-intestinal crypt
granulomas

Continuous ulcer

Seldom
Non-peri-intestinal crypt
granulomas not seen

Thank you

Anda mungkin juga menyukai