Anda di halaman 1dari 12

Anatomi Fisiologis

Dan Biokimia Sistem Persarafan

Disusun oleh:

Muhammad Nawazir
NIM. 181030100293

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
NOVEMBER TAHUN 2020
Pembahasan

A. Definisi dan Fungsi


1. Definisi Saraf Pusat
Sistem saraf bertanggung jawab untuk mengendalikan sebagian besar
tubuh, baik melalui fungsi somatik (sadar) dan otonom (tidak sadar).
Sistem saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang
berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum). Neuron adalah komponen
utama dalam sistem saraf.

2. Fungsi Sistem Saraf


a. Menerima informasi dari dalam maupun dari luar melalui afferent
sensory pathway
b. Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan
sistem saraf pusat
c. Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat saraf (refleks)
maupun di otak untuk menentukan respon yang tepat dengan
situasi yang dihadapi
d. Menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent pathway
(motorik) ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi
tindakan.

B. Susunan Sistem Saraf Manusia


1. Susunan Saraf Pusat
a. Otak (Ensefalon)
Otak adalah organ kompleks yang mengandung sekitar 100 miliar
neuron dan prosesus neuronal dan sinapsis yang tak terhitung
jumlahnya. Terletak di dalam rongga kranium tengkorak. Otak
terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1) Serebrum (otak besar)
Merupakan bagian terbesarotak. Fungsi : mengendalikan
mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan,
kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa. Terdiri dari 2
hemisfer : kiri dan kanan. Mengandung substansi/jaringan
kelabu dan putih. Hemisfer dipisahkan suatu celah yang
dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum.
Serebrum Terbagi menjadi beberapa lobus yaitu :
 Lobus Frontalis
 Lobus Parietalis
 Lobus Oksipitalis
 Lobus Temporalis

2) Diensefalon
 Thalamus
Menerima impuls dari reseptor sensorik
menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat
di serebrum
 Hipothalamus
Merupakan area terpenting dlm pengaturan
lingkungan internal tubuh (homeostasis).
Mengontrol suhu tubuh, rasa haus & pengeluaran
urin, lapar & kenyang, sekresi hormon-hormon
hipofisis anterior, menghasilkan hormon-hormon
hipofisis posterior, kontraksi uterus & pengeluaran
ASI. Merupakan pusat koordinasi sistem saraf
otonom utama. Berperan dalam pola perilaku &
emosi (respons takut & berani; perilaku seksual).

3) Serebelum (otak kecil)


Serebelum membandingkan antara informasi yg diterima
dari pusat pengontrolan yg lebih tinggi tentang apa yg
sebaiknya otot lakukan & sistem saraf perifer ttg apa yg
otot lakukan  memberi sinyal umpan balik untuk
mengoreksi gerakan  dikirim ke serebrum melalui
thalamus  gerakan yg lebih halus, cepat, terkoordinasi, &
terampil; mempertahankan posisi & keseimbangan.

4) Batang Otak
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
Terdiri dari 2 daerah :
Medulla Oblongata adalah bagian bawah batang otak,
menghubungkan pons dengan sumsum tulang belakang,
mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan
aliran darah dalam pembuluh.
Pons Pusat apneustik, mengontrol kontraksi otot inspirasi
Pusat pneumotaksik, mengontrol relaksasi otot pernapasan
sehingga terjadi ekspirasi.

b. Sum-Sum Tulang Belakang (Medula Spinalis)


Terdapat 31 pasang saraf spinal yang melalui medula spinalis 
nervus campuran yang berisi akson sensorik & motorik; berjalan di
kolumna spinal. Semua akson sensorik masuk ke medula spinalis
melalui ganglion akar dorsal.
Traktus spinotalamikus lateral  menghantarkan impuls modalitas
nyeri & suhu.
Traktus spinotalamikus anterior  menghantarkan impuls
modalitas geli, gatal, sentuhan, & tekanan.
Traktus lemniscus medialis-kolumna posterior  menghantarkan
impuls yang membedakan 2 titik, stereognosis, propriosepsi,
membedakan berat, & sensasi getaran.
2. Susunan Saraf Tepi
Sistem saraf perifer / tepi berfungsi sebagai perantara komunikasi antara
sistem saraf pusat dan seluruh bagian tubuh. Sistem saraf perifer
berkomunikasi dengan seluruh bagian tubuh melalui: Saraf-saraf kepala
(cranial nerves) Saraf-saraf tulang belakang (spinal nerves).

a. Sistem saraf somatik


31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada
ekstremitas & dinding tubuh). 12 pasang saraf kranial (serabut
motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di
daerah leher & kepala). Tiap pasang saraf terletak pada segmen
tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.). Tiap pasang saraf diberi
nomor sesuai tulang belakang di atasnya :
 8 pasang → saraf leher (servikal); C1-C8
 12 pasang → saraf punggung (Torakal); T1-T12
 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal); L1-L5
 5 pasang → saraf pinggul (Sakral); S1-S5
 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).; C0

1) 12 Pasang Saraf Tepi Kranial


I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar impuls
pada sensasi penciuman
II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata
III (okulomotorius) VI (abdusens) = serabut motorik mensuplai
otot ekstrinsik mata.
IV (trokhlearis) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik
& otot sfingter iris
V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran
VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot
wajah, kelenjar ludah & lakrimal
VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di telinga
dalam dan mempersarafi pendengaran & keseimbangan
IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah &
farings
X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas, mensuplai
farings, larings, organ dalaman di rongga leher, dada & abdomen
XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan serabut vagus
XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan
ekstrinsik lidah.

2) 31 Pasang saraf tepi spinal


b. Sistem saraf otonom
Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan konstan
dalam tubuh, memberikan perubahan dalam tubuh yang sesuai.
Kerja tidak sadar (berbeda dengan sistem saraf somatik).
Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk menstimulasi
efektor. Terdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis, berbeda
anatomi maupun fungsinya.
1) Sistem saraf Simpatis mempersarafi
 jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung.
 arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
 otot polos saluran cerna : penurunan motilitas
 Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan penurunan
sekrei bronkus
 Merangsang kelenjar keringat
Sistem adrenergic. Fight, Flight or Fright. Saat tubuh aktif.
Mis. Berkeringat nafas dalam , peningkatan denyut jantung.
Menggunakan energy. Segmen spinal torakolumbal (T1-
L2)

2) Sistem saraf Parasimpatis mempersarafi:


 Jantung : memperlambat kecepatan denyut
 Sal cerna : meningkatkan motilitas
 Sal nafas : konstriksi jalan nafas
Sistem asetilkolin. Rest, digest or repose. Saat tubuh tidak
aktif. Mis. Digesti, ekskresi, urinasi. Menyimpan energy.
Segmen spinal kraniosakral (CN III, VII, IX, X & S2-4).

C. Biokimia Sistem Persarafan


1. Anatomi sel saraf (neuron)
Jaringan saraf terdiri dari kelompok sel saraf atau disebut Neuron yang
berfungsi untuk menghasilkan dan mengirimkan impuls saraf. Neuron
tidak mengalami mitosis yang berati bahwa jika mengalami kerusakan
maka tidak dapat digantika, hal ini bersifat amitotik.
a. Akson
Tiap sel saraf hanya memiliki satu akson. Fungsinya membawa
impuls saraf keluar sel tubuh. Akson lebih panjang dari dendrit
bisa mencapai 100 cm. Membran akson disebut juga aksolema.
b. Dendrit
Dendrit memiliki struktur yang sama dengan akson hanya lebih
pendek dan bercabang. Fungsi dendrit menerima dan membawa
impuls yang datang ke badan sel.
c. Badan Sel
Ukuran dan bentuk yang beragam. Badan sel disebut juga nuklei
berada di SSP. Ganglia berada di SST kecuali basal ganglia
(nuklei) yang berada di serebrum.

2. Jenis sel saraf berdasarkan strukur


a. Neuron aferen/sensorik
Input : Dari organ sensorik ke otak dan sumsum tulang belakang
Saraf penglihatan, pendengaran, rasa, bau adalah kranial, bukan
spinal.
b. Neuron eferen/motorik
Output : dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan
kelenjar
c. Interneuron
Interneuron membawa informasi antara sel-sel saraf, hanya
ditemukan di otak dan sumsum belakang

3. Penghantar implus
Sinyal kimia  neurotransmiter
Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Sinyal listrik
Potensial aksi  sel saraf untuk menghantarkan impuls sepanjang akson

4. Sinapsis dan Impuls Saraf (Potensial Aksi)


 Sinapsis adalah hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke
neuron yang lain. Peristiwa ini terjadi dari ujung percabangan
akson (terminal akson) dengan ujung dendrit neuron yang lain.
 Implus adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor
dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Implus Saraf
juga dikatakan sebagai serangkain pulsa elektrik yang menjalari
serabut saraf.

5. Neurotransmitter
Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan, memperkuat,
memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya. Berada pada vesikel
sinaps yang berkelompok di bawah membran presinaps dari sinaps &
dilepaskan ke celah sinaps yang berikatan dg reseptor di bagian
pascasinaps. Pelepasannya biasanya diikuti dengan sampainya potensial
aksi pada sinaps. Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas untuk
neuron yang disimpan dalam vesikel. Pada saat potensial aksi terjadi, ion
Ca2+ ekstrasel ke akson neurotransmiter dibebaskan ke celah sinapsis.
Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor neurotransmiter pada
membran pascasinaps sel yang berkontak.

a. Transmisi melalui celah sinapsis


Potensial aksi neuron prasinapsis mencapai ujung terminal vesikel
bergerak ke ujung aksi (bantuan dari gerakan ion Ca2+) transmiter
dibebaskan, kontak dengan membran pascasinapsis permeabilitas
berubah Jika permeabilitas thdp ion Na+ meningkat, potensial
istirahat menjadi kurang. Jika nilai ambang tercapai terjadi
potensial aksi pada neuron pascasinapsis impuls ditransmisikan.

b. Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik


Neuron kolinergik
• Asetilkolin
• Berperan pada pengendalian sistem motorik
Neuron dopaminergik
• Dopamin
• Berperan pada gerakan dan kerja obat antipsikotik
Neuron nor adrenergik
• Nor adrenalin
• Berperan pada regulasi TD dan kerja obat antidepresan
Neuron adrenergik
• Adrenalin
• Berperan = nor adrenergic
Neuron gabaergik
• GABA (asam g–aminobutirat)
• Ada pada CNS, sebagai neuron inhibitorik
• Berperan pada regulasi motorik
Neuron serotoninergik
• Serotonin
• Tidak banyak terdapat di CNS
• Serotonin dibentuk dari asam amino triptofan

c. Penerusan impuls melalui saraf efferent


Mengatur hubungan antara bagian dalam tubuh (tegangan otot,
TD) dengan lingkungan (gerakan tertentu) melalui serabut motorik
dan visceral. Yang berperan:
Serabut eferen kolinergik. Motoneuron mempersarafi otot skelet (
kontraksi) & merupakan serabut kolinergik. Neuron pasca-
ganglion parasimpatis. Merupakan serabut kolinergik yang
mempersarafi berbagai organ. Neuron praganglion simpatis &
parasimpatis.
Neuron eferen nor adrenergik merupakan serabut kolinergik.
Reseptor asetilkolin merupakan reseptor nikotinik
Daftar Pustaka

Dirga. 2019. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf. Diakses dari


http://kuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/47609/mod_resource/content/3/
Materi%20Kuliah%20Anatomi%20Fisiologi%20Sistem%20Saraf.pdf.
Tanggal 2 November 2020 Pukul 21.30

Bayu, R Kusumah N. 2016. Fisiologi Sistem Saraf Pusat. Diakses dari


http://dosen.stikesdhb.ac.id/bayu/wp-content/uploads/sites/6/2016/10/
FISIOLOGI-SISTEM-SARAF-PUSAT.pptx. Tanggal 2 November 2020
Pukul 22.00

Anda mungkin juga menyukai