Anda di halaman 1dari 34

SISTEM SARAF

JURUSAN S1 KEPERAWATAN
STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TA. 2022/2023 (1)
• Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sel
neuron yang memiliki fungsi mengkoordinasikan
aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau
menghentikan masukan dari hasil sensasi panca indera,
dan mengaktifkan aksi.
• Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron
yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan
peranan penting dalam koordinasi.
SISTEM
SARAF

SISTEM SARAF SISTEM SARAF


PUSAT TEPI/PERIFER

SISTEM SARAF SISTEM SARAF


OTAK MEDULLA SADAR TAK SADAR
(SOMATIK) (OTONOM)

denyut jantung,
kerjanya diatur tidak dapat gerak saluran
oleh otak diatur otak pencernaan, dan
sekresi keringat
SISTEM SARAF PUSAT
1. OTAK
• Otak adalah massa besar jaringan saraf yang terletak di
dalam kranium (tengkorak).
• Otak merupakan sumber beberapa hormon penting dan
tempat integrasi semua informasi/stimulus yang dibawa
saraf sensorik.
• Otak menerima darah sekitar 15% dari curah jantung
atau sekitar 750 cc per menit.
• Sel otak selalu memerlukan glukosa (C6H12O6) untuk
metabolisme energi dan memproduksi ATP.
Area sensorik menerjemahkan
impuls menjadi sensasi.

Area motorik berfungsi


7/8 dari otak. mengendalikan koordinasi kegiatan
otot rangka.

CEREBRUM Belahan kiri berfungsi mengatur Area asosiasi berkaitan dengan ingatan,
(otak besar) kegiatan organ tubuh bagian kanan. memori, kecedasan, nalar/logika,kemauan.

Belahan kanan berfungsi mengatur


kegiatan organ tubuh bagian kiri.

MESENCEPHALON FUNGSI : pusat pengaturanan


refleks mata, refleks penyempitan
(otak tengah) pupil mata dan pendengaran.
OTAK
FUNGSI : stasiun pemancar bagi
THALAMUS impuls yang sampai di otak dan
DIENCEPHALON medulla spinalis.
(otak depan) FUNGSI : pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan
HIPOTHALAMUS dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, daya
sexualitas, watak, emosi atau sebagai pusat perilaku.

FUNGSI : pusat pengaturan


koordinasi gerakan yang disadari
CEREBELLUM dan keseimbangan tubuh serta
posisi tubuh.
LAPISAN OTAK
(MENINGES)

DURA MATER ARACHNOID PIA MATER

Lapisan yang berada dibagian


Lapisan paling luar dan bersifat Lapisan yang paling dalam dan
tengah dan terdiri dari lapisan
tidak kenyal. melekat langsung pada otak.
yang berbentuk jaring laba-laba.

Melekat langsung dengan tulang Memiliki cairan yang disebut


Memiliki banyak pembuluh darah.
tengkorak. cairan serebrospinal.

FUNGSI : untuk melindungi


FUNGSI : melindungi otak dan FUNGSI : melindungi otak secara
jaringan-jaringan yang halus dan
medulla spinalis dari guncangan. langsung.
medula spinalis.
2. MEDULLA
MEDULLA

MEDULLA MEDULLA
OBLONGATA SPINALIS

FUNGSI : pusat
Disebut juga LETAK : di dalam
Disebut juga FUNGSI : pusat gerak refleks dan
dengan sumsum ruas-ruas tulang
batang otak. pengaturan ritme menghantarkan
tulang belakang. belakang (ruas
respirasi, denyut impuls dari organ
tulang leher –
jantung, ke otak dan dari
tulang pinggang
penyempitan dan otak ke organ
yang kedua).
pelebaran pembuluh tubuh.
darah, tekanan
darah, gerak alat
pencernaan,
menelan, batuk,
bersin, & sendawa.
SISTEM SARAF TEPI
(PERIFER)
• Sistem saraf perifer adalah sistem saraf yang
menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf
pusat.

• Sistem saraf perifer terdiri dari dua yaitu :


1. Sistem saraf sadar/somatik
• Merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung dibawah kendali
atau perintah otak atau dibawah kendali kehendak manusia.
• Sistem saraf sadar terdiri dari dua yaitu:
a) Sistem saraf pada otak
b) Sistem saraf pada sumsum spinalis (sumsum tulang belakang)

2. Sistem tidak sadar (otonom)


• Merupakan sistem saraf yang cara kerjanya secara tidak sadar/diluar
kehendak/tanpa perintah oleh otak.
• Sistem saraf ini mensarafi seluruh otot polos, otot jantung, kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin.
• Dibedakan menjadi dua bagian yaitu saraf simpatik dan saraf
parasimpatik
SARAF OTONOM
Beberapa tanda penting gangguan
fungsi otak adalah :
1. Penurunan kesadaran
2. Perubahan respon pupil
3. Perubahan gerakan mata
4. Perubahan suhu tubuh
5. Perubahan respon motorik/pergerakan
6. Disfasia/perubahan komunikasi bahasa
7. Agnosia atau kegagalan mengenali stimulus
8. Dimensia
9. Peningkatan tekanan intrakranial
10. Kematian batang otak.
• Proses persepsi dibedakan dalam dua fase, yaitu
:
• fase sensasi
• fase persepsi

• Sensasi merujuk pada proses pendeteksian


hadirnya stimuli sederhana, sedangkan persepsi
merujuk pada proses lebih lanjut, yaitu proses
integrasi, rekognisi, dan intepretasi pola-pola
sensasi yang kompleks.
INDERA PENGLIHATAN
MATA
GANGGUAN PENGLIHATAN
1. Myopia, sinar sejajar axis pada mata tak berakomodasi akan memusat di muka retina, sehingga
bayangan kabur. Dapat disebabkan oleh :
• axis terlalu panjang
• kekuatan refraksi lensa terlalu kuat
Rabun jauh
2. Hypermetropia/Hyperopia, sinar sejajar axis pada mata yang tak berakomodasi akan memusat
di belakang retina, sehingga bayangan kabur. Dapat disebabkan oleh :
• axis bola mata terlalu pendek
• kekuatan refraksi lensa kurang kuat
Rabun dekat
3. Astigmatisme  gangguan penglihatan yang diakibatkan cacat pada kelengkungan lensa atau
kornea yang berakibat pandangan terdistorsi atau kabur. Astigmatisme umumnya muncul saat
lahir, namun bisa juga disebabkan oleh cedera yang dialami oleh mata di kemudian hari atau
sebagai komplikasi dari operasi
4. Rabun senja atau Nyctalopia  keadaan mata yang tidak mampu melihat dalam keadaan
redup. Rabun senja kadang disebut rabun ayam karena keluhan sering dirasakan saat senja
menjelang malam.
5. Presbiopi atau mata tua  disebabkan karena daya akomodasi lensa mata tak bekerja dengan
baik akibatnya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat,
sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat.
Variasi dari buta warna yang dibawa sejak
lahir cukup nyata, antara lain :
a. Akromatisme atau Akromatopsia  kebutaan warna total
dimana semua warna dilihat sebagai tingkatan warna abu-
abu

b. Diakromatisme  kebutaan tidak sempurna yang


menyangkut ketidakmampuan untuk membedakan warna-
wama merah dan hijau. Untuk kesimpangsiuran warna ini
ada tiga tipe, yaitu:
• Deutrinophia, yaitu orang yang kehilangan sel kerucut hijau
sehingga ia tidak dapat melihat warna hijau
• Protanophia, yaitu orang yang kehilangan sel kerucut merah
sehingga ia buta warna merah
• Tritanophia, yaitu kondisi yang ditandai oleh ketidakberesan dalam
warna biru dan kuning dimana conus biru atau kuning tidak peka
terhadap suatu daerah spektrum visual
TES KEBUTAAN WARNA
TES ISIHARA (Jepang)  yaitu lukisan angka dan huruf
dengan titik-titik yang terdiri dari beberapa macam
warna. Angka-angka huruf-huruf dan gambar itu
dikelilingi dengan titik-titik yang bermacam-macam
pula warnanya. Subjek yang diperiksa diminta
membaca angka huruf dan gambar tersebut.
INDERA PENDENGARAN
TELINGA
INDERA PEMBAU
HIDUNG
INDERA PERASA
LIDAH

Anda mungkin juga menyukai