PENDAHULUAN
2.1 Manfaat
1. Diketahui apa yang dimaksud dengan titik eutektikum.
2. Diketahui cara menentukan titik lebur dari campuran suatu
bahan dengan berbagai konsentrasi dengan menggunakan
alat labu tile.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
f = c- p + 2
Keterangan :
c = Jumlah komponen
2
Semakin banyak jumlah komponen semakin banyak variabel,oleh karena
itu c bertanda (+). Semakin banyak jumlah fasa semakin banyak pula syarat
kesetimbangan dan jumlah persamaan, sehingga mengurangi beberapa
variabel, jadi p bertanda (-).
Pada umumnya kelarutan kebanyakan zat padat dan zat cair dalam solven
cair bertambah dengan naiknya temperature. Untuk gas dalam zat cair,
kelakuan yang sebaliknya terjadi. Kaidah le chatelier meramalkan bahwa
kenaikan temperature akan mengakibatan perubahan endotermik, yang untuk
gas terjadi bila ia meninggalkn larutan (Moechtar, 1990).
Dalam penentuan titik lebur seketika digunakan block logam yang harus
mempunyai sifat yaitu (Moechtar, 1990) :
Penentuan titik lebur karena kenaikan tekanan dimanfaatkan dalam ski air
es. Tekanan dan ski menurunkan titik lebur es dan menyebabkan es melebur
dibawah ski. Lapisan tipis zat cair ini akan memberikan aksi sebagai pelincir
hingga memungkinkan pelincir dapat meluncur di atas permukaan yang keras
dari es. Tentu saja gerakan ski dengan permukaan es juga memegang peranan
besar terhadap peleburan dan aksi pelincir tersebut (Khopkar, 1990).
3
Panas peleburan dapat dianggap sebagai panas yang dibutuhkan untuk
memperbesar jarak interatomik atau intermolekuler dalam kristal sehingga
menyebabkan terjadinya peleburan. Ada hubungan erat antara panas peleburan
dan tempertaur dimana zat padat melebur seperti halnya adanya hubungan
antara panas penguapan dengan titik didih. Kristal-kristal yang diikat oleh gaya
yang lemah umumnya titik lebur yang rendah, sedang yang diikat oleh gaya
yang kuat mempunyai panas peleburan yang tinggi dan titik lebur yang tingggi
(Khopkar, 1990).
4
dalam suatu bejana berisi campuran pendingin es dan garam. Dalam melakukan
penentuan, temperature dibaca pada thermometer diferensial Beckmann pada
titik didih pelarut murni, air. Berat zat terlarut yang diketahui dimasukkan
dalam peralatan, yang berisi berat tertentu pelarut, dan titik beku larutan dibaca
dan dicatat [ CITATION Mar90 \l 1033 ]
Uraian Bahan
RM / BM : C7H6O3 / 138, 12
5
3. Mentol (6:362)
RM / BM : C10H20O / 156, 30
6
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.2 Alat:
1. Labu Tile : 1 buah
2. Lampu Spritus : 1 buah
3. Pipa Kapiler : 6 buah
4. Statif dan Klem : 1 unit
5. Termometer : 1 buah
6. Neraca digital : 1 buah
7. Benang : Secukupnya
Bahan:
1. Paraffin : 300 ml
2. Asam salisilat : 16 gr
3. Mentol : 16 gr
7
BAB IV
Asam
Mentol Suhu saat Suhu saat Waktu Melebur
No Salisilat
(gram) Melebur Keseluruhan Mulai Sempurna
(gram) (detik) (detik)
1. 5 0 115ºC 150ºC 1:10 4:50
2. 4 1 85ºC 150ºC 0:45 3:10
3. 3 2 105ºC 140ºC 0:10 3:00
4. 2 3 190ºC 102ºC 0:5 1:00
5. 1 4 70ºC 100ºC 0:3 0:20
6. 0 5 5ºC 18ºC 0:1 0:4
4.2 Pembahasan.
8
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11