Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Annisa Shabrina
2. M. Bintang Alfarizi
3. Mia Agus Kurniati
4. Naufal Kamil
5. Rina Andini
6. Shindi Nata
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mapel : Geografi
Guru Mapel : Ratna Sari Dewi, S.Ag.
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Tujuan Perwilayahan Dalam
Hubungan Dengan Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia ”.
Penulis mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh
karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan
makalah ini. Penulis melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang penulis
miliki. Dimana penulis juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Penulis akan
menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki
makalah penulis di masa datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.………..……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………..……………………….….....……..10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...………………….……… 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (pasal 1 huruf (h) UU
NOMOR 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah).
Salah satu tujuan otonomi daerah adalah agar pemerintah tidak hanya dijalankan
oleh pemerintah pusat, tetapi daerah pun dapat diberi hak untuk mengurus sendiri
kebutuhannya. Selain itu, ada beberapa tujuan otonomi daerah yang perlu diketahui
masyarakat agar dapat memahami bagaimana tujuan hingga sistem otonomi daerah.
Otonomi daerah adalah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengelola urusan serta kepentingan masyarakat daerah sendiri
sesuai undang-undang yang dibuat. Otonomi daerah juga diadakan untuk daerah itu
sendiri dan juga untuk kepentingan daerah itu sendiri.
Secara etimologi, otonomi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Autos yang artinya
sendiri, sedangkan Namos yang artinya aturan atau Undang-undang. Sehingga dapat
diartikan bahwa otonomi daerah adalah suatu hak, wewenang, dan kewajiban yang
dimiliki oleh suatu daerah dalam mengurus dan mengatur sendiri, segala urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya, sesuai peraturan perundang-undangan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa esensi, tujuan dan manfaat otonomi daerah?
2. Apa tujuan pewilayahan dalam hubungan dengan pelaksanaan Otonomi daerah
di Indonesia ?
Ada dua pendekatan yang didasarkan pada dua proposisi (Penni Chalid, 2005).
Pertama, pada dasarnya segala persoalan sepatutnya diserahkan kepada daerah untuk
mengidentifikasikan, merumuskan, dan memecahkan persoalan, kecuali untuk
persoalan-persoalan yang tidak mungkin diselesaikan oleh daerah itu sendiri dalam
perspektif keutuhan negara-bangsa. Kedua, seluruh persoalan pada dasarnya harus
diserahkan kepada pemerintah pusat kecuali untuk persoalan-persoalan tertentu yang
telah dapat ditangani oleh daerah. Yang pertama disebut sebagai pendekatan
federalistik, sedangkan yang kedua sebagai pendekatan unitaristik.
4
Dengan hak yang diperoleh daerah tersebut tentu memiliki dampak positif atau manfaat
bagi daerah terutama Bangka Belitung. Diantara dampak positif pelaksanaan otonomi
daerah terutama bagi Provinsi Bangka Belitung diantaranya yaitu:
Di era otonomi daerah kesempatan dan kemungkinan bagi pengusaha daerah untuk
mendapatkan manfaat dari perkembangan pasar dunia, banyak dipengaruhi oleh
kebijakan Pemerintahan Daerah dalam merespon desentralisasi fiskal. Terhadap respon
dimaksud perlu dikenali hingga sejauh mana desentralisasi fiskal mengakibatkan
perubahan biaya transaksi dalam perekonomian daerah dan kemampuan masyarakat
dalam pembiayaan pendidikan.
Salah satu faktor lain yang sangat penting dalam terciptanya sistem Pemerintahan
Daerah yang ideal adalah Sumber Daya Manusia atau aparatur pelaksana dan pengawas
dalam sistem Pemerintahan Daerah tersebut. meskipun peraturan dibuat sebaik
mungkin untuk menciptakan sistem Pemerintahan Daerah yang ideal, bila aparatur
yang melaksanakan dan mengawasi jalannya pemerintahan daerah tersebut tidak
memiliki integritas, maka yang terjadi adalah terciptanya sistem pemerintahan yang
kental akan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme).
6. Pemberdayaan Masyarakat
dan keselarasan, sehingga tidak ada daerah yang dirugikan karena kebijakan yang salah
dalam menata hubungan pemerintah daerah dan pusat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (pasal 1 huruf (h) UU
NOMOR 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah).
DAFTAR PUSTAKA
https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/otonomi-daerah-esensi-tujuan-dan-manfaatnya-
bagi-provinsi-kepulauan-bangka-belitung
https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-tujuan-otonomi-daerah-dan-penjelasannya-
perlu-diketahui-kln.html
https://www.markijar.com/2018/06/10-tujuan-pelaksanaan-otonomi-daerah-di.html?m=1
Sumber:
BKPSDMD