Anda di halaman 1dari 14

Bentuk satuan bunyi

Bentuk dan makna


Fonem: Satuan bunyi terkecil yang dapat
membedakan makna. Yang dapat membedakan
arti katajahatdanjahitadalah bunyi /a/ yang
dilambangkan dengan huruf a dan bunyi /i/ yang
dilambangkan dengan huruf i. Bunyi /a/ dan
bunyi /i/ disebut fonem /a/ dan fonem /i/ .
Morfem: Satuan bentuk terkecil yang dapat
membedakan makna dan atau mempunyai
makna . Wujud morfem dapat berupa imbuhan,
partikel, dan kata dasar (-an, -lah, -kah, ).

Bentuk dan makna fonem


1. Morfem bebas : Yang dapat berdiri sendiri
dari segi makna tanpa harus dihubungkan
dengan morfem yang lain. Semua kata dasar
tergolong sebagai morfem bebas.
2. Morfem terikat: Yang tidak dapat berdiri
sendiri dari segi makna. Makna ini baru jelas
setelah morfem itu digabungkan dengan
morfem yang lain.
3.Semua imbuhan(awalan, sisipan, akhiran,
kombinasi awalan dan akhiran), tergolong
sebagai morfem terikat.

Kata : Satuan bentuk (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan
mempunyai makna. Kata-kata yang dibentuk dengan
menggabungkan huruf atau menggabungkan morfem , baru bisa
diakui sebagai kata bila bentukan itu mempunyai makna.
Arti Leksikal: Arti yang tertera dalam kamus, arti lepas tanpa
dipengaruhi oleh konteks atau situasi. Misalnyakursi= tempat
duduk.
Kata yang bermorfem tunggal: Disebut juga kata dasar, atau kata
yang tidak berimbuhan.
Kata yang bermorfem banyak.
Hasan Alwi 1988 Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,
mengelompokkan kata ke dalam lima jenis :
1. Verba (kata kerja) 3. Adverbia (kata keterangan)
2. Ajektiva (kata sifat) 4. Rumpun kata benda,
yang beranggotakan

(i) Nomina (kata benda/kata nama)


(ii) Pronomina (kata ganti)
(iii) Numeralia (kata bilangan)

5. Rumpun kata tugas, yang


beranggotakan:
(i) Preposisi
(katadepan)
(ii) Interjeksi (kata seru)
(iii) Kongjungsi/kongjungtor (kata
sambung)
(iv) Artikel (kata sandang)
(v) Partikel penegas.

Kata kerja atau verba adalah kata


yang menyatakan perbuatan atau
tindakan, proses, dan keadaan yang
bukan merupakan sifat atau
kualitas.
Bentuk kata kerja atau verba
Verba redulikasi atau verba berulang.
Misal:makan-makan, batuk-batuk,
berlari-lari, tembak menembak.

b. Verba majemuk, yaitu verba yang


terbentuk melalui proses penggabungan
kata, yang tidak membentuk idiom.
Contoh: terjun payung, temu wicara,
tatap muka, mengambinghitamkan.
c. Verba berpreposisi, yaitu verba intransitif
yang selalu diikuti oleh preposisi tertentu,
misalnyatahu akan, berdiskusi tentang,
cinta pada, sejalan dengan, terdiri dari,
menyoal atas, tergolong sebagai.

Kata sifat atau ajektiva adalah kata yang berfungsi


sebagai atribut bagi nomina (orang, binatang, atau
benda lainnya).
1. ajektiva bertaraf: yaitu ajektiva yang
mengungkapkan suatu kualitas.
2. ajektiva tak tak bertaraf: ajektiva yang
mengungkapkan keanggotaan dalam suatu golongan.
Kata keterangan (adverbia) adalah kata yang
menerangkan verba ajektiva, nomina, adverbia lain,
frasa preposisional dan juga seluruh kalimat. Letak
kata keterangan ini dapat mendahului atau mengikuti
kata yang diterangkan.

Frasa adalah kelompok kata yang


tidak mengandung predikat dan belum
membentuk klausa atau kalimat.
Klausa adalah kelompok kata yang
mengandung subjek (s) dan predikat
(p). Berarti, meskipun kalimat tunggal,
pasti mempunyai klausa karena kalimat
tunggal adalah kalimat yang terdiri dari
satu S dan satu P.

PARAGRAF
Paragraf : Satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa
kalimat. Kalimat-kalimat dalam paragraf harus disusun
secara runut dan sistematis sehingga dapat dijelaskan
hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat lainnya
dalam paragraf itu.
Sesungguhnya sebuah paragraf harus mengemban ide
ide pokok atau ide utama . Tanpa ide pokok atau ide
utama yang jelas demikian itu, sebuah paragraf pasti
tidak memiliki kendali. Ide utama harus ditempatkan pada
posisi yang jelas sehingga pengembangan terhadap ide
utama itu akan mudah dilakukan. Penempatan ide utama
yang jelas tersebut sekaligus juga akan menentukan jenis
tulisan atau karangan yang akan diemban oleh paragraf.

Ciri-ciri paragraf :
1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan
spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya surat
2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan
utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik.
3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat
topik dan selebihnya merupakan kalimat
pengembang
Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan
penjelas) yang dinyatakan dengan kalimat penjelas.

Fungsi paragraf
Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu
pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun
secara logis, dalam satu kesatuan.
Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang
terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan
memudahkan pemahaman bagi pembaca.
Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan
unit pikiran yang lebih kecil
Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri
atas beberapa variabel.
Ide utama atau gagasan utama yaitu topik yang dikembangkan menjadi
sebuah paragraf. Ide utama atau ide pokok itu dinyatakan dalam
kalimat topik. Dalam paragraf pikiran utama berfungsi sebagai
pengendali keseluruhan paragraf.

Jenis paragraf
Kalimat Topik atau Ide Utama pada awal paragraph. Isi
kalimat ini berupa: penjelas, uraian, analisis, contoh-contoh,
keterangan atau rincian kalimat topik. Paragraf diakhiri
kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas. Artinya
paragraf ini menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan,
keterangan atau analisa lebih dahulu, barulah ditutup
dengan kalimat topik.
Syarat paragraf yang baik adalah paragraf yang benar-benar
tuntas dari dimensi penjabaran atau pemaparan ide
pokoknya.
Ada tiga prinsip yang harus dikuasai, yaitu: 1) Prinsip
Kesatuan Pikiran, 2) Prinsip Ketuntasan Pemaparan, dan 3)
Prinsip Keruntutan.

Anda mungkin juga menyukai