Anda di halaman 1dari 3

Agar Anak Tangkas Membaca, Pilih Buku Sesuai Jenjang Usianya

Bagi para orang tua dan guru, pernahkah merasa anak atau murid kita terlambat membaca? Jangan
panik dulu! Anak-anak mengembangkan kemampuan membaca secara bertahap sesuai rentang
usia mereka. Untuk itu, anak memerlukan buku-buku yang sudah disesuaikan dengan kemampuan
membaca mereka atau lebih dikenal dengan buku bacaan berjenjang.

Buku bacaan berjenjang sebenarnya sudah familiar dikenal di banyak negara maju. Salah satu hal
yang membantu anak-anak di manca negara belajar membaca adalah adanya buku bacaan anak
berjenjang. Jenjang pada buku ini membantu guru dan orang tua untuk memilihkan buku-buku
yang tepat untuk ananda.

Mengutip www.medan.tribunnews.com (13/8/2015), Akademisi Universitas Negeri Medan, Dr.


Mutsyuhito Solin, M. Pd. mengatakan setiap siswa memiliki kemampuan dasar membaca yang
berbeda. Tidak bisa setiap anak diajarkan membaca dengan cara dan bahan yang sama, Kalau
pengetahuan awal anak tidak ada, maka pengetahuan yang disampaikan tidak ada yang dipahami
anak. “Jadi dengan adanya buku berjenjang, maka bahan bacaan disesuaikan dengan kemampuan
awal anak,” terangnya.
Mutsyuhito Solin juga mengatakan membaca merupakan keterampilan yang penting dikuasai
anak. Keterampilan membaca sangat menentukan hasil membaca. Itu dikarenakan kemampuan
membaca merupakan alat untuk memelajari mata pelajaran. Dengan membaca anak bisa
memahami agama, bahasa, matematika, sosial dan IPA.
“Kalau anak-anak sudah terbiasa membaca dengan buku berjenjang, maka anak-anak tidak akan
frustasi lagi membaca. Selama ini anak-anak frustasi membaca, karena selama ini anak
menganggap membaca itu sulit. Nah, buku berjenjang ini akan lebih menarik bagi anak karena
disesuaikan dengan minat anak. Dampak buku berjenjang ini bisa membentuk sikap mandiri
anak untuk membaca,” tambah dosen yang ahli bahasa ini.
Buku bacaan berjenjang, memang belum banyak ditemukan di Indonesia. Akibat belum adanya
penjenjangan yang baku, sebagian buku-buku bacaan anak tidak dirancang sesuai kebutuhan anak.
Bisa jadi buku-buku bacaan anak memiliki jumlah kata yang terlalu banyak, sehingga anak-anak
yang baru belajar membaca malah terintimidasi dan takut membacanya.

Lalu, seperti apa kemampuan membaca anak sesuai jenjang usia itu? Dilansir dari
sahabatmembaca.org (28/10/2015), berikut ini adalah panduan yang diberikan Oxford Owl terkait
usia dan perkembangan kemampuan membaca anak usia lima hingga tujuh tahun, setara dengan
anak TK dan SD Kelas 1 di Indonesia. Panduan ini bisa turut membantu para guru dan orang tua
memilih bacaan yang tepat bagi anak.

Untuk anak usia 5—6 tahun


Anak usia 5—6 tahun umumnya sedang belajar mengenal huruf dan merangkai kata-kata
sederhana. Untuk membantunya mengembangkan kemampuan baca, terus ajak anak mengenal
buku dengan menyenangkan. Ajak ia untuk menceritakan kembali buku yang Anda baca atau buku
favoritnya. Ajak pula ia menulis kata-kata sederhana seperti nama panggilannya, “Ayah”, “Ibu”
dan sebagainya.

Ingat, anak akan senang membaca jika ia merasa nyaman. Jangan paksa anak untuk langsung
membaca dengan benar. Kesalahan-kesalahan saat membaca itu wajar bagi anak-anak. Nikmati
proses ananda belajar.

Untuk buku, pilih buku dengan satu atau dua kalimat pendek per halaman. Buku dengan kalimat
yang banyak dan panjang lebih cocok untuk anak yang sudah lebih nyaman membaca.

Untuk anak usia 6—7 tahun


Anak usia 6—7 tahun memiliki kemampuan yang bervariasi. Tergantung pada bagaimana
perkembangannya di usia 4—5 tahun. Bisa jadi anak masih belum lancar membaca. Jika ini terjadi,
bantu ananda dengan mengenalkan buku-buku bergambar dan ajak ia membaca dengan rutin.

Jika anak sudah nyaman membaca, mulai minta ia membaca lebih banyak buku. Kenalkan buku-
buku dengan kalimat yang lebih banyak (2—4 kalimat per halaman). Sediakan waktu khusus untuk
menemaninya membaca.

Beri penghargaan jika anak sudah menyelesaikan satu buku. Bacaan yang belum sempurna tidak
apa selagi anak nyaman dan merasa dihargai kemampuannya. Permainan seperti kuartet akan
sangat membantu mengembangkan kemampuan membaca ananda.

Untuk anak usia 7-9 tahun


Anak di usia ini sudah dapat membaca, meski mungkin belum sempurna. Dampingi dan beri
semangat pada ananda untuk terus membaca. Kembangkan minat baca dan kemampuan penalaran
anak. Tanyakan beberapa hal dari buku yang ia baca, semisal “Bagaimana perasaan ibu Malin
Kundang?” atau “Kalau menurut Kakak, Malin Kundang salahnya di mana?” Minta ia untuk
menebak kelanjutan cerita agar daya imajinasinya berkembang.

Jika anak terlihat enggan untuk membaca, jangan paksa.

Anda dapat menyegarkan minat baca anak dengan bermain teka-teki silang atau permainan kata
lain yang menarik bagi anak Anda. Ingat: lebih baik membaca sedikit (satu-dua halaman) tapi
sering daripada membaca banyak namun jarang.

Untuk anak usia 9-11 tahun


Pada usia ini, anak wajarnya telah dapat membaca dengan mandiri, bahkan sudah waktunya untuk
tangkas membaca.

Di usia ini, Anda dapat membantu anak Anda untuk mengembangkan kemampuan analitiknya
dengan menanyakan konsekuensi (misal: “Kalau si pencurinya tidak tertangkap, lalu bagaimana?”)
atau membaca hal yang tersurat dalam sebuah cerita (misal: “Kenapa Elsa pergi dari istana?”). Ini
akan membuat anak tertarik untuk membaca buku-buku yang lebih menantang dan informatif.
Kenali minat anak Anda dan kembangkan minat bacanya dengan memberikan jenis buku yang ia
suka. Meski demikian, sesekali hadiahkan jenis buku yang lain untuk menambah pengetahuannya.
Dorong anak Anda untuk pergi ke perpustakaan, menjadi anggota book club atau mengikuti lomba
yang berhubungan dengan buku. Semakin banyak sahabatnya dalam membaca, akan semakin
semangat pula ia! Tangkas membaca pun bukan masalah bagi ananda!

Sumber:
http://medan.tribunnews.com/2015/08/13/tingkatkan-literasi-usaid-prioritas-rancang-buku-
berjenjang
http://sahabatmembaca.org/2015/10/28/kemampuan-membaca-anak-tk-sd/
http://sahabatmembaca.org/2015/10/29/tangkas-membaca-tujuh-tahun/

Anda mungkin juga menyukai