PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dosa sudah ada di alam semesta sebelum Adam dan Hawa jatuh kedalam
dosa. Ini terbukti dengan hadirnya penggoda itu di Taman Eden dengan kata
kata godaannya. Tapi Alkitab tidak memberikan keterangan tentang kejatuhan
Iblis dan malaikat malaikatnya kedalam dosa, kecuali asal mula dosa dalam
kaitannya dengan manusia.
adalah error, bobrok, rusak oleh karena pelanggaran, Jadi dosa adalah
kebobrokan akibat dari pelanggaran terhadap
firman Allah.
Dosa adalah istilah teologis yang langsung ada sangkut pautnya dengan
1
hubungan antara Allah dan manusia. Menurut Becker pengertian dosa yaitu,
dalam Perjanjian Lama, arti dosa dimengerti sebagai ketidaktaatan yaitu yang
diungkapkan
melalui istilah Pesya (pemberontakan),
Dosa adalah kejahatan dalam segala bentuknya. Padahal dosa menurut Kej. 4:7,
adalah musuh yang setiap saat telah mengintip di depan pintu hati manusia untuk
memasukinya. Dosa senantiasa menyembunyikan diri dibelakang perbuatan
perbuatan yang tampaknya baik.
G.C.
Van Niftrik& B.J. Boland,Dogmatika Masa Kini, (Jakarta: BPK-GM, 1990), 466-467
Theol. Dieter Becker, PedomanDogmatika, (Jakarta: BPK-GM, 2009), 101
3
EnsiklopediaAlkitab Masa KiniJilid A-L (Jakarta: YKBK, 2011), 256
4
H. Hadiwijono, Iman Kristen, ( Jakarta: BPK-GM, 2010), 234
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kelompok kami dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Apa yang menjadi fakta rohani dari dosa warisan tersebut?
b. Apakah ini berarti manusia telah gagal dalam tes perkenanan Allah (Total
Depraviti?
c. Bagaimanakah dengan Pinalti (hukuman), hubungannya dengan dosa warisan?
d. Apa obat (penyembuhan) bagi dosa warisan?
e. Dan bagaimana dengan transmisi dari dosa warisan
f. Serta apa obat (jalan penyelesaian) terhadap dosa warisan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari kelompok kami adalah:
a. Untuk mengetahui fakta rohani dari dosa warisan tersebut.
b. Untuk mengetahui Total Depraviti.
c. Untuk mengetahui Pinalti (hukuman), hubungannya dengan dosa warisan.
d. Untuk mengetahui obat (penyembuhan) bagi dosa warisan.
e. Untuk mengetahui transmisi dari dosa warisan.
f. Untuk mengetahui obat (jalan penyelesaian) terhadap dosa warisan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diambil dari penulisan ini adalah:
a. Menambah pengertian dan pengetahuan yang benar dan Alkitabiah tentang
dosa warisan
b. Secara rohani menumbuhkan aspek intelektual dan social.
BAB II
PEMBAHASAN DOSA WARISAN
A. Definisi DosaWarisan
Kejatuhan manusia kedalam dosa berakibat tetap dan menyeluruh tidak
hanya menimpa Adam dan Hawa, tapi juga menimpa segenap keturunan mereka;
dalam hal ihwal dosa dan kejahatan terkandung solidaritas insani, yakni sama
sama langsung terhisap dalam perbuatan perbuatan dosa itu dan menanggung
segala akibatnya, hal inilah yang disebut dengan dosa warisan.
Karena itu dosa warisan dapat didefinisikan sebagai dosa yang telah
diperoleh manusia sejak dilahirkan. Hal ini disebabkan oleh adanya konsekuensi
dari perbuatan sejak awal kejatuhan manusia. Dosa ini diwarisi oleh semua
manusia, dengan ruang lingkup yang universal (Ayub 14:4). Satu satunya
manusia yang tidak tercemar oleh dosa ialah Yesus Kristus yang dikandung oleh
5
B. Fakta Rohaniah
Rom. 5:12 menyatakan: sebab itu, sama seperti dosa telah masuk
kedalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, dengan demikian
maut itu telah menjalar pada semua orang. Fakta bahwa dosa digambarkan
seperti suatu kuasa yang berpribadi, yang kemudian masuk kedalam dunia.
Fakta dosa di dalam dunia ini sangatlah nyata, Di dalam kitab I Yoh. 3:4
dikatakan setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab
dosa ialah pelanggaran hukum Allah.
Beberapa fakta Alkitab yang menyatakan bahwa pelanggaran yang
dilakukan oleh Adam dan Hawa dengan melanggar perintah Allah merupakan
6
1. Efesus 2:3, Secara kedagingan kita semua adalah anak anak yang dimurkai.
2. Mazmur 51: 5,7, Memberi indikasi tentang dosa warisan ini, yang kita punyai
sejak kandungan, dan bukan sesuatu yang timbul selama masa hidup.
3. 2 Korintus 4:4, Intelektualnya dibutakan.
4. Roma 1:28, Pikirannya terkutuk.
5. Efesus 4:18, Pengertian gelap, terpisah dari hidup yang dari Allah.
6. Roma 1:21, 24, 26, Emosinya menyenangi hal hal yang hina dan kotor
(Titus 1:15).
7. Roma 6:20; 7:20, Kehendak / kemauannya terbelenggu oleh dosa, Karena itu
selalu berlawanan dengan Allah.
C. Total Depravity
Depravity adalah kerusakan, di terjemahkan dari bahasa Yunani
adokimos. Di mana istilah ini memberi arti tentang keadaan tercela, bengkok dan
tidak lurus. Juga bisa diartikan sebagai keadaan seseorang yang gagal untuk
memenuhi ukuran yang menyenangkan Allah. Kegagalan ini sifatnya menyeluruh
dalam arti.
Mempengaruhi seluruh aspek keberadaan manusia
Mempengaruhi semua orang tanpa kecuali
Kerusakan Total atau Total Depravity bukan berarti bahwa setiap orang
tercemar secara keseluruhan di dalam tindakan tindakannya, atau tidak juga
setiap orang akan melakukan semua jenis dosa, juga tidak berarti seseorang tidak
dapat menghargai bahkan melakukan tindakan tindakan kebaikan. Tetapi hal ini
berarti bahwa kekorupan dosa meluas pada semua manusia dan pada semua
bagian dari manusia sehingga tidak ada pada manusia natural yang layak di
7
hadapan Allah.
Maka ditegaskan, konsep tentang kerusakan total tidaklah berarti
Bahwa setiap orang telah menunjukkan kerusakannya secara keseluruhan
dalam perbuatannya
Bahwa orang berdosa tidak lagi memiliki hati nurani dan dorongan alami
untuk berhubungan dengan Allah
Bahwa orang berdosa akan selalu menuruti setiap bentuk dosa
Bahwa orang berdosa tidak lagi mampu melakukan hal hal yang baik dalam
pandangan Allah maupun orang lain
Kerusakan Total Berarti :
Bahwa kerusakan terjadi dalam diri manusia dan meluas pada semua aspek
dalam tabiat dan kemampuannya
Bahwa tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk
berhadapan dengan Allah yang benar
Sama seperti sebuah bunga yang telah di petik dari tangkainya dapat
member gambaran yang bagus tentang perbuatan dosa manusia. Pada mulanya
tangkai bunga yang di petik dari pohonnya terlihat indah semerbak, dapat
menghiasi sekelilingnya, dan tampak tidak mati, ia tampak hidup dan berguna.
Namun dalam kenyataannya ia mati, karena telah terpisah dari pohon yang
memberinya hidup.
Begitu juga dengan manusia. Siapa yang percaya dengan Yesus akan di
berikan hidup baru dan kekal.
Dosa yang berasal dari Adam ini membuka kesempatan bagi iblis untuk
bekerja secara leluasa karena keadaan natur manusia yang sudah rusak / tercemar.
Kecemaran dalam diri manusia bagaikan pancaran mata air yang kotor bagi
seluruh dosa perbuatan yang dilakukan manusia. Dosa perbuatan ini adalah dosa
dosa pribadi, yang bersifat jamak, yang dilakukan manusia baik yang berupa
tindakan maupun yang ada dalam pemikiran manusia, sedangkan dosa asal adalah
bersifat tunggal. Dosa asal member kekuatan yang fatal yang menyebabkan
manusia secara terus menerus melakukan tindakan / perbuatan yang memberontak
kepada Allah, yang membawa pada penghukuman.
Jadi setiap orang yang terlahir di dunia ini dalam keadaan berdosa, tidak
ada seseorang pun yang lahir di dunia ini dalam keadaan tidak berdosa. Atau di
lahirkan memiliki setengah sifat baik dan setengah sifat berdosa. Jika seseorang di
lahirkan di dunia ini tidak berdosa maka dia tidak membutuhkan keselamatan, dan
apabila seseorang yang lahir di dunia ini setengah berdosa dan setengah tidak
berdosa maka dia hanya membutuhkan setengah keselamatan dari Allah.
duanya. Jadi solusi yang terbaik terhadap dosa yang memenuhi tuntutan Allah
ialah kematian Kristus. Yang merupakan korban sempurna dari Allah. Dan dalam
kematian Kristus ini manusia telah diperdamaikan dengan Allah, sehingga
manusia dapat kembali menikmati persekutuan yang baik dengan Allah.
Charles menyimpulkan bahwa kita dipisahkan dari kuasa dosa oleh
kematian Yesus Kristus, dan kita bebas dari kekuasaannya oleh kuasa Roh Kudus.
Manusia lama tidak dibinasakan sampai kebangkitan. Karena itu Allah telah
memberikanRoh-Nya yang kudus, agar dengan-Nya kita dapat mengatasi dosa
setiap hari. Jadi kita dipisahkan dari kuasa dosa oleh kematian Kristus, dan kita
dimerdekakan dari kuasa dosa itu oleh kuasa Roh Kudus.
2. Semi Pelagianisme
Ajaran Pelagius di tentang oleh Agustinu, yang menekankan ketidak
mampuan mutlak manusia untuk mencapai kebenaran dank arena itu ia sangat
memerlukan anugerah yang besar. Semi Pelagianisme berada di tengah tengah
antara ajaran agustinus yang sangat kuat dengan predestinasi dan ketidak
mampuan dan Pelagianisme yang begitu kuat menekankan kesanggupan manusia.
Dalam hal ini mengajarkan bahwa manusia masih menyimpan sejumlah
kebebasan untuk di gunakan dalam kebaikan dan kemurahan hati Allah, kehendak
manusia telah di lumpuhkan dan tabiatnya telah di cemari akibat kejatuhan dalam
dosa.
3. Sosinianisme
Gerakan ini mengikuti nama Lelio Sosinus (1525 1562) dan
keponakannya Faustus (1539 1604), merupakan pelopor Unitarianisme.
Pengajarannya
menyangkali
keilahian
Kristus,
Predestinasi,
dosa
asal,
4. Arminianisme
Arminianisme mengajarkan bahwa Adam diciptakan dalam keadaan tanpa
dosa, bukan kekudusan; bahwa dosa terdapat dalam perbuatan yang didorong oleh
kehendak; tabiat dosa; bahwa manusia tidak sepenuhnya rusak; bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk ingin berbuat baik dan menyesuaikan purna; dan
bahwa kehendak manusia merupakan salah satu penyebab kelahiran barunya.
5. Neo Ortodoks
BAB III
KESIMPULAN
manusia yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar.
Maka dari itu tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah Dosa ini kecuali dengan
jalan kita bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu
memberikan kemenagan kepada kita atas dosa warisan.
DAFTAR PUSTAKA